Sinar senja mulai memerah, memberi tanda malam kan tiba, sore ini Lana sudah selesai memasak hidangan untuk suaminya dan telah berdandan lebih cantik dari biasanya.
Dalam benaknya ia ingin lebih mendapatkan hati suaminya, jika benar suaminya bermain belakang dengan wanita lain, mungkin memang karena ada yang kurang dari dirinya, dan ia harus memperbaiki itu.
Walaupun sebenarnya jika di bandingkan dengan Selina, Lana tak kalah cantik dan mempesona.
Klek..
Suara pintu di buka.
"Hallo sayang.." Sapa Lana saat Gara baru selangkah masuk rumah.
Lana juga segera mengambil tas kerja Gara di tangannya dan membuka jaket Gara.
"Hallo juga sayang.." Jawab Gara sambil tersenyum ke arah Lana.
"Kamu pasti capek yah?, duduk dulu gih biar aku pijitin" Ujar Lana sambil mempersilahkan Gara duduk di sofa ruang tamu.
Dan Gara pun hanya menurut saja pada istrinya.
Pelan-pelan Lana mulai memijat bahu, tangan, dan kaki Gara, namun Gara malah salah fokus pada kecantikan istrinya hari ini.
"Sayang kok kamu hari ini agak beda si?" Tanya Gara penasaran.
"Beda apanya?" Tanya balik Lana.
"Keknya udah lama banget kamu gak mijitin aku kek gini, hari ini kamu juga dandan cantik banget, buat siapa?" Tanya Gara sambil mendekatkan wajahnya ke wajah Lana di akhir pertanyaannya.
Lana tersenyum pada Gara dan makin mendekatkan wajahnya pada wajah Gara, lalu kedua tangannya pun merangkul bahu Gara dengan lembut.
"Jelas buat kamu dong sayang" Ucap Lana dengan nada menggoda.
Memang benar, wanita adalah racun dunia, dengan sedikit rayuan saja, Gara sudah terangsang di buat olehnya.
Ia tak bisa menahan diri lagi, dengan lembut gara mengecup bibir manis Lana dengan penuh gairah, tangannya mulai meraba ke setiap lekukan-lekukan tubuh indah Lana.
Begitu pula Lana yang perlahan membuka satu persatu kancing baju Gara, Gara semakin menggila, kini ia tidak ingin berada di sofa sempit itu lagi bersama Lana, ia pun menggendong tubuh mungil Lana dan membawanya ke ranjang mereka.
"Kamu emang gak capek sayang?" Bisik Lana dengan lembut tepat di telinga Gara.
"Kalo aku bareng kamu, capek aku seketika hilang sayang.." Jawab Gara dengan suara parau.
Dan akhirnya mereka pun tenggelam dalam manisnya cinta.
...****************...
Hari ini adalah akhir pekan, waktunya untuk Lana dan Gara menghabiskan waktu bersama seharian.
"Sayang, hari ini kamu pengen kemana?" Celetuk Gara saat mereka berdua sedang asik menonton tv bersama.
"Emmm sebenernya aku lagi pengin ke kebun strawberry, aku pengin metik strawberry terus abis itu kita makan strawberry deh disana" Jawab Lana penuh semangat.
"Kamu yakin cuma mau metik strawberry?" Tanya Gara lagi agak ragu.
"Yakinlah, emang kenapa?".
"Kek nya gak ada yang spesial deh dari cuma metik buah strawberry doang kek gitu, kamu yakin?".
Lana pun hanya mengangguk pasti sambil tersenyum.
"Ya udah deh kalo gitu, yok kita berangkat!" Ujar Gara.
"Ayookkk".
Di perjalanan mereka berdua benar-benar terlihat sangat bahagia, mereka bernyanyi bersama, tertawa bersama, bahkan Gara menyetir hanya dengan satu tangan demi bisa sambil menggandeng tangan Lana, dan mereka pun akhirnya sampai di kebun strawberry yang Lana maksud.
"Ayo sayang" Ajak Lana sembari membuka pintu mobil.
Namun tiba-tiba hp Gara berdering.
"Kamu duluan aja ya sayang, pesen tiketnya dulu, aku mau angkat telfon bentar" Ucap Gara.
Lana mengangguk mengerti dan langsung keluar mobil menuju loket untuk membeli tiket masuk ke kebun strawberry.
Sesekali ia melirik Gara yang sedang berbicara di telepon, ia melihat gerak-gerik Gara yang tampak gelisah.
Setelah selesai membeli tiket, Lana segera mendekati Gara yang baru saja menutup telpon dan keluar dari mobilnya.
"Gimana sayang? Udah beli tiketnya?" Tanya Gara.
"Udah sayang, yok masuk!" Ajak Lana bersemangat.
Namun Gara hanya terdiam di tempatnya.
"Sayang? Kenapa? Ada masalah?" Tanya Lana mencoba mencari tahu kenapa sedari tadi wajah Gara terlihat gelisah.
"Aduuh sayang, maaf banget, kayaknya hari ini kita gak bisa metik strawberry deh" Tutur Gara dengan wajah cemas.
"Kenapa sayang? Ada apa?" Tanya Lana ikut cemas.
"Di kantor ada client yang marah-marah, minta projectnya di ganti sekarang juga karena deadline-nya besok, tapi dia kurang cocok sama project yang kita usulkan kemaren, jadi kayaknya aku harus berangkat ke kantor sekarang juga sayang" Jelas Gara.
"Ooh gitu yah, gak bisa besok aja sayang? Soalnya aku udah beli tiket niihh" Ujar Lana sambil menyodorkan dua tiket yang ia pegang.
"Aduuh sayang tapi beneran gak bisa, soalnya client mintanya hari ini juga karena emang ini untuk acar besok, maaf banget ya sayang".
"Kalo nggak gini aja, kamu petik strawberrynya sendiri dulu yah, nanti sore pulangnya aku jemput, gimana sayang?" Sambung Gara.
"Ya udah deh, aku sendiri aja" Jawab Lana dengan wajah lemas.
"Maaf ya sayang, aku janji lain kali kita bakalan metik strawberry bareng, maaf yaa" Ucap Gara seraya mengecup kening Lana sebelum benar-benar pergi meninggalkan Lana di sana sendirian.
Setelah Gara benar-benar pergi, lna mengecek hp-nya dan memantau kemana perginya mobil Gara, karena ia menaruh GPS di mobil Gara tanpa sepengetahuannya.
Setelah di rasa jarak Gara sudah cukup jauh, Lana memesan taksi online untuk mengikuti rute Gara.
Di perjalanan Lana terus berdoa semoga suaminya tidak berbohong padanya kali ini, karena ia sangat tahu, perusahaan Gara tidak pernah beroprasi pada hari libur, dan jika ada hal mendesak pun pasti selalu di tunda hingga hari kerja datang.
"Loh ini kan bukan jalan ke kantornya Mas Gara?" Gumam Lana saat melihat lokasi mobil Gara yang berbelok beda arah dengan kantornya.
Lana terus menuntun jalan pad sopir taksi online-nya hingga ia berhenti di suatu tempat dimana lokasi suaminya berhenti.
"Terimakasih pak" Ucap Lana sebelum turun dari mobil.
Lana melihat ke sekeliling, gedung-gedung yang ia lihat ini bukanlah gedung kantor Gara, namun ini adalah gedung apartemen.
"Apartemen?" Gumam Lana. Ambil memandangi hp-nya yang masih menunjukkan lokasi mobil Gara.
Di GPS-nya, mobil Gara terlihat masuk ke dalam gedung apartemen itu, Lana menebak pasti itu sebuah parkiran basemen.
Ia berlari menuju parkiran basemen dan benar saja ,ia mendapati mobil putih milik Gara telah terparkir di sana.
Dan tak lama, Lana melihat Gara yang tengah memapah seorang wanita berjalan menuju ke arah mobilnya.
Lana cepat-cepat mencari tempat persembunyian dengan hati yang penuh rasa marah, sedih, dan juga kecewa.
Namun Lana segera sadar, jika ia bersedih saat ini, tidak akan ada untungnya untuk dirinya.
Lana cepat-cepat menghapus airmata yang sudah mengalir sedari tadi di pipinya, lalu ia pun mengambil hpnya dan memotret mereka dari tempat persembunyiannya.
"Selina? dia lagi?" Celetuk Lana saat melihat wanita yang dipapah oleh suaminya dengan jelas.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments