Chapter 2 : Selina

Di tengah ramainya toko swalayan, seorang gadis mungil yang tak lain adalah Lana, dari kejauhan tampak sedang bingung memilih merk produk shampo di depannya.

Namun kenyataannya bukanlah seperti itu, pikiran Lana terus campur aduk masih memikirkan kejadian tadi pagi, Karena seperti itulah karakter Lana, jika ada sesuatu yang mengganjal di hatinya, ia pasti akan memikirkannya sepanjang hari.

"Sayang? Kamu udah ambil shamponya?" Tanya Gara sambil mendekati istrinya yang masih berdiri mematung di depan deretan produk shampo.

"E-eh?, oh iya udah" Ucap Lana yang terkejut dan langsung asal saja mengambil shampo di depannya tanpa melihat merknya.

"Niih tadi aku udah ambil kopi kesukaan aku sama kamu, sekalian aku juga ambil beberapa camilan buat temen kamu nonton drakor" Ucap gara lagi sambil memasukkan kopi dan beberapa bungkus camilan ke keranjang belanja mereka.

"O-oh ok" Jawab Lana masih kaku.

"Kamu kenapa sayang? Gak enak badan?".

"Enggak kok, ini belanjanya udah cukup kek nya deh, kita bayar dulu yuk" Ajak Lana sembari mendorong troli belanja yang penuh dengan tumpukan belanjaan mereka.

"Sini aku bantuin" Melihat belanjaan mereka yang cukup banyak, Gara berinisiatif membantu Lana mendorong troli dengan meletakkan tangannya di atas tangan Lana.

Lana tersenyum tipis pada Gara, dan melanjutkan langkahnya.

Baru beberapa langkah mereka mendorong troli belanja, seorang wanita berambut pendek mendekati mereka berdua dan menyapa Gara.

"Heyyy Garaa... Waah ketemu lagi kita" Ucap wanita itu sambil tersenyum ceria.

Sapaan dari wanita itu membuat Lana dan Gara menghentikan aktivitasnya.

"Eh, iya sel, ketemu lagi kitaa" Jawab Gara dengan senyum tipis.

"Denger-denger kamu udah nikah ya Gar? kok gak ngundang aku sih, tadi pagi juga aku telfon kamu gak diangkat" Celetuk wanita itu fokus pada Gara tanpa melirik Lana yang ada di sebelahnya.

"Kirain kamu gak bakal mau dateng, sorry ya Sel, oh iya kenalin ini istri aku" Ucap Gara memperkenalkan Lana.

Jujur saja, ucapan Gara barusan sungguh membuat perasaan Lana yang sedari tadi campur aduk menjadi lega, karena ia sempat berfikir macam-macam tentang gadis yang bernama Selina.

"Hallo, saya Alana, istrinya mas Gara" Ucap Lana memperkenalkan diri sambil mengulurkan tangannya.

"Oh hai" jawab Selina singkat tanpa membalas uluran tangan Lana.

"Oh iya Gar, sebenernya tuh tadi pagi aku nelfon kamu karena aku mau balikin barang kamu" Sambung Selina mengalihkan pembicaraan.

"Barang apa ya Sel?, kalo gak penting-penting amat buang aja gapapa, aku lagi sibuk nih soalnya, ya udah kita duluan yaa" Gara seolah tidak mau meladeni Selina terlalu jauh dan langsung mengajak Lana pergi.

"Tapi Gar.."

"Cckkkk..."Selina mendengus kesal lalu berjalan berlawanan arah dengan Gara dan Lana.

"Itu tadi siapa si sayang? Kok kek nya kamu gak nyaman gitu ngobrol sama dia?" Tanya Lan yang sedari tadi memperhatikan gerak gerik Gara.

"Bukan siapa-siapa sayang, dia itu cuma temen lama aku" Jawab Gara tanpa ragu.

"Bener? Terus emang kamu gak pengin tau barang kamu yang masih di dia tuh apa?" Tanya Lana lagi memastikan.

"Paling juga gak penting, udahlah gak usah di bahas lagi ya cantik" Gara mencubit pipi Lana gemas karena sedari tadi banyak bertanya padanya.

"Iya deh iyaa".

...****************...

Hari-hari berikutnya seperti pengantin baru pada umumnya, Gara dan Lana begitu bahagia di setiap waktu yang mereka habiskan bersama, dan Lana pun kini sudah terbiasa dengan rutinitasnya sebagai seorang istri.

Seperti biasa pagi-pagi Gara sudah berangkat bekerja, dan setelah pekerjaan rumahnya selesai Lana akan melanjutkan hobinya yaitu menonton drama korea.

Saat sedang asik menonton, ada seseorang mengetuk pintu rumah mereka dari luar sambil berteriak.

"Pakeettt!!".

Lana langsung bergegas menuju pintu depan dan membukakan pintu, ia begitu bersemangat karena ia berfikir barang belanjaan onlinenya telah sampai.

"Iyaaa" Ucap Lana saat membukakan pintu untuk kurir paket itu.

"Ini ada paket atas nama Garandra, silahkan di terima.

"Baik pak, terimakasih" Ucap Lana sebelum kembali masuk ke rumahnya dengan membawa kotak paket milik Gara.

Lana membaca dengan cermat resi yang ada di paket itu, dan ia menemukan bahwa pengirim paket itu adalah Selina.

"Selina? Apa ini barang yang dia maksud waktu itu?" Gumam Lana pada dirinya sendiri.

Karena penasaran akhirnya Lana pun membuka paket itu tanpa bertanya terlebih dahulu pada suaminya.

Namun seketika wajah Lana berubah ketika melihat isi di dalam paket itu.

Sebuah foto yang di bingkai dengan cantik berisikan foto Selina dan Gara yang tampak mesra di pinggir pantai.

Dan di dalam paket itu Lana juga menemukan sebuah surat.

Untuk Garandra.

Gara, maafin aku yah, dulu aku pernah mengecewakan cinta tulus dari kamu.

Tapi percayalah itu semua bukan kemauanku, aku di jodohkan oleh orang tuaku, aku tidak berdaya kala itu.

tapi pernikahanku itu nggak berlangsung lama, kita sering bertengkar dan akhirnya kita memutuskan untuk bercerai.

Waktu itu aku nemuin kamu karena ingin memberitahumu mengenai hal ini, tapi kamu malah lebih dahulu berkata akan menikah, hatiku hancur Garaaa, aku masih cinta sama kamu, cintaku masih sedalam dulu, dan gak akan pernah berubah.

Aku juga percaya, kamu masih cinta kan sama aku? kemarin aku lihat istrimu, dari stylenya saja aku sudah tahu, kamu memilih dia karena dia mirip denganku.

Maukah kamu kembali lagi Gara? Aku menunggumu.

^^^Selina Anyeline^^^

Air mata mulai mengalir di pipi Lana, tubuhnya gemetar, ia benar-benar tidak percaya dengan apa yang ia baca barusan.

Gara memang 4 tahun lebih tua dari Lana, namun setahu Lana, ia adalah pacar pertama dan terakhir Gara, Gara tidak pernah membicarakan apapun tentang Selina, dan kemarin pun ia bilang Selina hanyalah teman lamanya.

Lana melirik ke sebuah cermin dan melihat pantulan dirinya di sebuah cermin dengan mata berkaca-kaca.

"Karena aku mirip dia?" Gumam Lana lirih.

Lana mengalihkan pandangan, mencoba mengatur nafasnya, dan mencoba sebisa mungkin untuk menenangkan diri.

"Bisa saja itu hanya akal-akalan wanita itu, bisa saja ia hanya ingin menghancurkan rumah tanggaku!, aku tidak boleh percaya begitu saja padanya sebelum aku tahu kebenarannya" Ujar Lana mencoba berpikiran positif pada suaminya.

Lana bergegas merapikan kembali paket yang sudah ia buka tadi dan berganti pakaian, ia berniat untuk pergi ke kantor suaminya sekalian mengajak Gara makan siang bersama.

"Ini rumah tanggaku dan suamiku, aku tidak akan membiarkan siapapun menghancurkan rumah tangga kami!"

"Selina? masa lalu tetap akan menjadi masa lalu!"

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Terpopuler

Comments

Xavia

Xavia

Aku senang banget tidak salah pilih membaca cerita ini, semoga selalu berlangsung terus thor!

2023-08-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!