Chapter 4 : Siapa yang harus ku percaya?

"Sayaang! Sarapannya udah siap!" Teriak Lana dari meja makan.

Dan tak lama Gara pun datang sambil tersenyum manis pada Lana.

Ya, Lana memutuskan untuk mempercayai suaminya daripada orang lain kali ini, ia tidak ingin rumah tangga yang baru saja mereka bangun hancur begitu saja karena kurang kepercayaan satu sama lain.

"Waaahhh istriku ini emang paling hebat!" Ucap Gara sambil tersenyum bahagia saat mencicipi sup kesukaannya yang di masak oleh Lana.

Lana hanya tersenyum sambil memandangi Gara yang sedang menikmati masakan buatannya.

Dan dalam hatinya pun ia berjanji, akan selalu menjaga keharmonisan ini bagaimana pun caranya.

...----------------...

Seperti biasa saat Gara pergi bekerja, Lana akan sibuk dengan pekerjaan rumahnya, dan setelah selesai ia hanya akan bermain hp dengan santai.

Saat sedang asik bermain hp, Dita teman kuliah Lana dulu menelfonnya.

"Hallo beiibbbb" Suara centil seorang wanita yang sudah tak asing lagi di telinga Lana.

"Tumben banget lo nelfon jam segini? gak kerja emang?" Tanya Lana basa basi.

"Helloowww gue udah lama gak kerja kali beiib, kan sekarang udah punya gadun hahahaha" Tawa renyah Dita membuat Lana ikutan meringis.

"Dasar Dita sinting hahaha" Tawa Lana yang di ikuti oleh Dita.

"Gue Dita Sintia oon, bukan Dita sinting!".

"Iya iya deh sorry, btw ada apaan nih lo nelfon gue?".

"Jadi gini, gue kan abis di kasih duit tuh sama gadun gue, nah gue pengen shopping beib, tapi gue gak ada temen karena temen-temen kita kan kebanyakan sibuk kerja sama ngurus anak, nah kalo lo gimana? Sibuk gak? Kao nggak, kita shopping yuk, tenang gue yang bayarin semuanya" Ajak Dita bersemangat.

"Emmm gimana yah, gue si sebenernya gak sibuk, tapi gue belum ijin sama laki gue" Jawab Lana bingung.

"Cuma shopping doang kok, pasti di ijinin lah" Ucap Dita berusaha meyakinkan Lana.

"Ya udah deh gas lah, mau pake mobil gue apa gimana nih?".

"Gak usah, gue yang jemput lo, lo sekarang siap-siap aja gih".

"Okey, gue siap-siap dulu yaa, bye!".

"Ok, bye!".

Setelah menutup telponnya, Lana bergegas masuk ke kamarnya dan memilih baju yang akan ia kenakan.

Setelah banyak pertimbangan akhirnya Lana memutuskan untuk memakai sebuah dress fit body bawah lutut di padukan dengan sepatu boots hitam.

Ia juga berdandan cantik namun tetap mendapatkan kesan natural, lalu ia pun menambahkan kalung simple di lehernya dan anting yang sudah satu set.

"Terlalu kek anak muda banget gak si?" Tanya Lana pada dirinya sendiri.

"Ya tapikan aku emang masih muda!" Sambungnya sambil tersenyum tipis.

"Tin..tinn..." Lana mendengar suara klakson dari luar rumahnya, ia pun bergegas mengambil jaket denim dan tas bahu miliknya lalu segera turun menghampiri Dita.

"Aduuhh ibu rumah tangga yang satu ini kalo udah dandan selalu bikin ketar-ketir!" teriak Dita saat baru melihat Lana keluar dari pintu rumahnya.

"Brisik lo" Celetuk Lana singkat.

Setelah Lana masuk ke dalam mobil merah milik Dita, dita pun langsung menginjak gas mobilnya.

"Let's go!" ucapnya.

Di perjalanan menuju mall, Lana menyempatkan diri untuk menelfon Gara, namun ia tidak mengangkatnya.

"Baru jam 11 yah? Harusnya si dia masih kerja, ya udah deh aku kirim chat aja" Ujar Lana berbicara sendiri, lalu mulai mengetik pesan teks pada Gara yang memberitahukan kalau hari ini ia akan menemani Dita berbelanja.

Dita pun hanya tersenyum sambil melirik ke arah Lana.

Setelah sampai di mall tujuan mereka, dua sahabat ini langsung berbelanja apapun yang mereka lihat, mulai dari pakaian, tas, sepatu, dan perhiasan, sampai tangan mereka berdua penuh oleh tas belanjaan.

"Capek juga yah, belanja doang padahal" Celetuk Dita saat mereka baru keluar dari toko perhiasan.

"Lo laper gak si, udah jamnya makan siang nih, makan dulu yuk" Ajak Lana sambil memegang perutnya.

"Hayuk, lo mau makan apa?".

"Terserah lo aja deh, gue mah ngikut".

"Emmm oh iya, di lantai atas ada restoran ramen yang katanya enak banget loh, mau cobain gak?".

"Ayuk lah gass".

Setelah sampai di resto yang di maksud oleh Dita, mereka pun memilih tempat duduk dan mulai memesan makanan mereka.

Saat sedang asik mengobrol sambil menunggu pesanan, tiba-tiba seorang wanita berambut pendek menghampiri mereka berdua.

"Selina?" Gumam Lana lirih saat melihat wanita itu.

"Hallo Lana, ketemu lagi kita, apa kabar?" Tanya Selina sok akrab dengan Lana.

"Baik" Jawab Lana singkat sambil tersenyum tipis.

"Aku kesini sendirian nih, boleh ikut duduk bareng gak?" Tanya Selina lagi seolah ingin mendekati Lana.

Dita melirik ke arah Lana, dan Lana pun hanya terdiam canggung.

"Meja lain banyak yang kosong kok mbak" Celetuk Dita yang peka melihat ekspresi tak nyaman dari sahabatnya.

"Ya udah deh, padahal aku cuma mau cari temen makan aja, dulu tuh biasanya aku kesini sama pacar aku, tapi sekarang dia udah nikah, jadi udah jarang deh makan kesini bareng dia" Ucap Selina lagi dengan muka sok memelas.

Lana menghela nafas pendek, dan bangkit dari duduknya.

"Dit, kita cari tempat lain aja yuk" Ajak Lana.

"Tapi makanan kita?".

"Udah biar gue yang bayar, kita tinggal aja" Ucap Lana lagi seraya mengambil semua barang-barangnya.

"Aduh gimana nih, tapi kadang pun mantan pacar aku masih ngajak makan kesini loh!" Ucap Selina lagi yang seketika menghentikan aktivitas Lana.

"Maksud kamu apa?"Tanya Lana.

"Jangan pura-pura bego dong, maksud aku ya suami kamu masih suka ngajak aku makan kesini" Jelas Selina sambil tersenyum mengejek.

"Kami kira aku bakalan percaya, sama khayalan kamu itu?" Tanya Lana sambil tersenyum miring.

"Jangan salah paham, suami aku tuh emang suka ngasih makan anjing" Sambung Lana sebelum benar-benar meninggalkan restoran itu.

Dita yang kebingungan segera mengikuti Lana keluar.

"Lan, ada apa sih ini sebenernya? Suami lo selingkuh?" Tanya Dita sungguh penasaran.

"Gue juga gak tau harus percaya sama siapa Dit, di satu sisi gue pengen percaya sama suami gue, tapi di sisi lain, seperti yang lo tadi liat, orang lain berkata lain, dan gue belum punya bukti jelasnya, makannya gue juga masih bingung, tapi gue berusaha buat percaya sama suami gue" Jawab Lana dengan mata berkaca-kaca.

"Jadi lo juga udah tanyain ke suami lo, dan suami lo ngelak semua tuduhan lo itu gitu?".

"Iya Dit, gue bingung harus percaya sama siapa sekarang, kemarin hati gue udah gue mantepin buat percaya sama suami gue, tapi hari ini kepercayaan itu mulai rapuh lagi"

"Lo cinta banget kan sama suami lo?" Tanya Dita lagi memastikan.

"Ya iyalah, kalo nggak, ngapain gue mau nikah sama dia".

"Mending lo dengerin saran gue deh" Ucap Dita mulai serius dan Lana pun bersiap mendengarkannya.

"Lo cari tau dulu kebenarannya, tapi lo gak usah tanya ke suami lo dulu, setelah lo tau kebenarannya, selingkuh atupun nggak selingkuhnya suami lo, lo tetep harus jadi pemenangnya, lo tetep harus dapetin suami lo, jangan biarkan cewe murahan itu dapetin suami lo!".

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!