Terjerat Cinta Pelayan Kecil

Terjerat Cinta Pelayan Kecil

BAB. 1

Seorang gadis cantik bernama Safa Almira yang biasa di panggil Safa, gadis berusia 19 tahun ini yang baru saja menyelesaikan sekolah SMAnya sekitar 2 bulan yang lalu dan bertepatan juga dengan hari meninggalnya sang Ayah setelah beberapa hari setelah kelulusannya, membuat Safa kini hanya hidup sebatang kara di rumah peninggalan kedua orang tuanya, karena sang ibu juga sudah meninggal ketika Safa baru saja memasuki bangku sekolah tingkat menengah ke atas.

Tiga hari yang lalu safa dapat kabar jika dia di terima kerja sebagai cleaning servis atau orang biasanya menyebutnya office girl di salah satu perusahaan di jakarta yaitu Osmond Group, membuat Safa merasa senang karena dengan begitu dia akan mendapat uang tambahan selain hasil dari jualan kuenya setiap hari.

Hari ini dimana tepat hari pertama Safa masuk kerja, safa yang kini tengah bersiap untuk bekerja dengan senyum yang terus memancar di wajah cantiknya, dia harus cepat cepat berangkat karena Safa tidak mau sampai terlambat di hari pertamanya bekerja.

Selesai bersiap kini Safa dengan menggunakan kemeja putih dan celana hitam lalu dia meraih tasnya, setelah itu dia berjalan keluar rumah, ketika Safa hendak menjalankan sepeda motornya tiba tiba di hadang oleh 3 orang laki laki berbadan tinggi besar.

“ini dia orangnya, man uang cicilannya?” Tanya salah satu laki laki tersebut yang bernama pak Baron dia seorang rentenir terkenal sangat galak dan sangar hingga hampir semua orang takut kepadanya.

“Maaf pak Baron saya belum ada uang buat nyicil hutang Saya, saya minta waktunya ya pak” ucap Safa dengan memohon.

“Tidak bisa ini sudah 2 bulan kamu belum sama sekali nyicil hutang kamu, kalau sekarang tidak bayar cicilan hutang kamu dengan terpaksa saya sita dulu motor kamu” ancam pak Baron.

“Pak, saya mohon jangan pak, hanya ini yang bisa saya pergunakan untuk saya bekerja pak saya mohon minta waktunya” ucap Safa dengan memohon.

“sudah cepat tunggu apa lagi, ambil motornya” pintah pak Baron kepada kedua anak buahnya.

“Baik bos” sahut keduanya lalu langsung meraih motor milik Safa. Tapi tiba tiba ada seseorang datang mencegahnya.

“Tunggu, apa apa ini, kalian mau apakan motor temen saya” ucap Risa yang tak lain Sahabat Safa. Dia adalah sahabat Safa sedari Safa sekolah menduduki bangku SMP, Risa gadis yang baik tapi dia lebih beruntung dari Safa karena Risa terlahir dari orang yang berada.

“Siap kamu berani ikut campur urusan saya, saya tidak punya urusan sama kamu, saya disini hanya menagih uang cicilan hutang dia” ucap Pak Baron dengan menatap kearah Risa dengan tajam.

Mendengar ucapan pak Baron Risa pun meraih sejumlah uang di tasnya dan langsung di berikan kepada pak baron.

“Nih uang buat sementara bayar cicilan hutang Safa” ucap Risa

“Tapi Sa” sahut Safa

“Gak papa fa, untuk sementara pakai uang gua aja dulu, nanti kan bisa lo ganti, kalau tidak kamu tambah lama lagi berurusan sama mereka, hari ini hati pertama kamu kerja loh” ucap Risa

“Oh iya, gua lupa” sahut Safa sembari menepuk jidatnya sendiri.

“Sudah sana kalian pergi tunggu apa lagi” pintah Risa yang melihat pak Baron dan anak buahnya belum beranjak pergi.

“Sabar atuh neng cantik, ini juga kita mau pergi, awas jangan lupa cicilan selanjutnya jangan samapai terlambat” ucap pak Baron kepada Safa.

“Baik pak” sahut Safa, sepeninggalan Pak Baron Safa mengucapkan banyak terima kasih kepada sahabatnya, mungkin kalau Risa tidak menolongnya dia akan terlambat di hari pertama dia bekerja. Dia berjanji kepada Risa jika nanti sudah gajian Safa akan mengganti uang yang tadi di berikan kepada pak baron untuk mencicil hutangnya yang uangnya dia pergunakan untuk pengobatan sang Ayah waktu sakit.

Niat Risa datang pagi pagi ke rumah Safa dia ingin mengantar sahabatnya itu sampai tempat kerjanya dengan menggunakan mobil yang biasa dia gunakan sehari-harinya. Tapi karena waktu yang begitu mepet alhasil Safa dan Risa pun pergi masing masing, Safa menggunakan motornya menuju tempat kerja sedangkan Risa langsung menuju kampusnya.

Sepanjang jalan Safa terus menerus melihat jam di pergelangan tangannya, dia melihat bahwa kini dia sudah terlambat gara gara kejadian tadi di rumah, sesampainya di halaman kantor dia melihat lagi ke arah jam di pergelangan tangananya menunjukkan jika dia sudah sangat terlambat sekitar lima belas menit, membuat Safa pun panik dan secara tidak sengaja motornya oleng alhasil dia menabrak sebuah mobil mewah yang mengakibatkan salah satu kaca sepionnya patah.

“Aduh..., gimana ini, pakai nabrak mobil orang lagi” gumam Safa dia bingung harus bagaimana, dia tidak tahu siapa pemilik mobil yang ia tabrak, satu sisi dia ingin bertanggung jawab kepada pemilik mobil tersebut di sisi lain dia harus cepat cepat masuk ke ke kerja karena waktunya sudah sangat terlambat.

“Sudahlah gua tinggal saja, biar nanti cari pemiliknya belakangan dari pada gua di pecat karena sudah terlambat” ucap Safa lalu langsung membawa pergi motornya untuk diparkirkan dengan rapih dan dia langsung memasuki kantor, dia tidak tahu jika dia area parkiran tadi ada sebuah cctv yang merekam dirinya ketika menabrak mobil mewah tadi.

***

Sore harinya karena semua pekerjaan Safa sudah selesai, kini Safa bisa pulang sesuai jam pulang kerja, karena masih ada waktu buat dia berjualan Safa pun bergegas pulang ke rumah, dia lupa kalau dia masih mempunyai urusan untuk mencari tahu siapa pemilik mobil yang tadi dia tabrak.

Ketika jam sudah menunjukan waktunya pulang kantor, ada seorang pria tampan yang berjalan menuju parkiran mobil.

“Apa apaan ini, siapa yang sudah merusak mobil saya” ucap pria tampan bernama Albert yang tak lain adalah pemilik Mobil tadi yang di patahkan kaca sepionnya oleh Safa.

Albert Osmond pria tampan berusia 30 tahun, dia blasteran Jerman jawa dia anak tunggal dari seorang Alexander Osmond sekaligus pemilik salah satu perusahaan asing yang tak lain adalah Osmond Group.

Albert pun dengan menahan emosinya dia langsung menghubungi sang asisten untuk menemui dirinya di parkiran.

“Hallo tuan” sahut Adam asisten Albert.

“Dam, lo keparkiran sekarang” pintah Albert, mendengar perintah dari bosanya Adam pun langsung menuju parkiran yang di maksud oleh Albert.

“Ada yang bisa saya bantu tuan?” Tanya Adam ketika menghampiri Albert yang tengah duduk di dalam mobil.

Ketika Adam sudah di hadapannya, Albert langsung menunjuk dan memperlihatkan kaca sepion mobilnya yang rusak.

“Lo liat kaca sepion mobil saya, kenapa bisa patah begini” ucap Albert

“Ya mana saya tahu” batin Adam.

Karena tidak mau menunggu terlalu lama Albert pun memilih pulang dengan menggunakan mobil asistennya.

“Mana kunci mobil lo?” Tanya Albert, Adam pun langsung memperlihatkan kunci mobilnya dan di ambil langsung oleh Albert.

“Lo bawa ini mobil ke bengkel, setelah itu lo cari tahu siapa orang yang tidak bertanggung jawab sudah merusak mobil saya, saya tunggu laporannya besok” pintah Albert, setelah itu dia langsung memasuki mobil asistennya dan mengendarai mobilnya meninggalkan halaman kantor Osmond Group.

“Baik tuan” sahut Adam, setelah kepergian Bosnya, Adam langsung berjalan menuju ruang cctv, dia akan mengecek cctv di area parkiran dimana Mobil bosnya terparkir. Baru setelah itu Adam akan menghubungi orang bengkel langganannya untuk mengambil mobil milik Albert untuk di servis.

Terpopuler

Comments

Umiie'ne Naza

Umiie'ne Naza

tk timbun dulu, baru tk baca 🤣🤣

2023-10-04

1

Maz Andy'ne Yulixah

Maz Andy'ne Yulixah

Baru mampir kak😊😁

2023-08-11

1

Gadih Hazar

Gadih Hazar

Semangat nulis kak Author, sukses selalu untuk karya-karyanya...

2023-08-08

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!