Keesokan harinya Albert datang ke kantor dengan mengendarai mobil milik asistennya dan berhenti di lobby, lalu dia menyerahkan kunci mobilnya kepada petugas untuk di parkirkan. Setelah itu dia berjalan menuju ruangannya dengan di ikuti oleh Adam sang asisten yang memang selalu menunggu bosnya di lobby.
“Bagaimana dam, lo sudah tahu siapa yang menabrak mobil saya?” Tanya Albert sembari berjalan.
“Sudah tuan” jawab Adam sembari mengikuti langkah bosnya dari belakang.
“Bagus, lo bawa rekaman cctv itu ke meja gua, gua mau lihat seperti apa tampang orang yang nabrak mobil saya” pintah Albert.
“Baik tuan” sahut Adam
Langkah Albert dan Adam mendadak terhenti ketika ada trolly menabraknya.
“Maaf tuan, maafkan saya, saya tidak sengaja” ucap Safa, ternyata yang yang menabrak Albert tanpa sengaja itu adalah Safa, yang memang Safa dapat bagian membersihkan bagian Lobby.
“Kalau kerja tuh yang benar gimana sih, siapa sih yang merekrut dia untuk bekerja di kantor saya, kerja aja gak becus” ucap Albert dengan wajah dinginnya.
Adam membulatkan matanya ketika melihat wajah cleaning servis yang menabrak bosnya.“Bukannya ini gadis yang nabrak mobil tuan Albert ya, sial banget nih cewek sudah dapat dua masalah dengan tuan Albert” batin Adam yang memperhatikan Safa.
Mendengar kata kata orang di hadapannya bilang kalau Osmond Group adalah kantornya, Safa pun langsung meminta maaf kembali. “Sekali lagi maafkan saya tuan saya tidak sengaja” ucap Safa sembari menundukkan kepalanya.
“Ya sudah cepat singkirkan trollynya saya mau lewat” pintah Albert .
“Baik tuan” ucap Safa lalu dia langsung memundurkan trollynya dan Albert pun melanjutkan langkahnya memasuki lift dengan di ikuti Adam di belakangnya.
“Tuh orang siapa sih songong banget jadi orang, masa iya orang sombong begitu yang punya ini kantor” gumam Safa yang memang belum mengetahui posisi Albert sebagai apa di kantor.
Sesampainya di ruangannya Albert pun langsung meminta rekaman cctv kepada asistennya. “Mana rekaman cctvnya dam, saya mau lihat?” Tanya Albert ketika sudah berada di dalam ruangannya, dia langsung melepas jasnya dan dia letakan di belakang kursi kebesarannya, setelah itu dia langsung duduk di kursi kebesarannya.
“Ini tuan” sahut Adam sembari memberikan sebuah tablet kepada bossnya.
Albert pun melihat sebuah video rekaman cctv, yang di dalamnya terdapat seorang gadis dengan mengendarai motornya, baru memasuki halaman kantor, karena fokus melihat ke arah jam yang terpasang di pergelangan tangannya hingga mengakibatkan gadis tersebut menabrak mobil milik Albert yang memang waktu itu dia tinggalkan di kantor.
Albert terus memperhatikan dengan serius siapa gadis yang telah menabrak mobilnya. “Ini kan...” ucap Albert ketika mengingat wajah Safa, seorang cleaning servis yang tadi menabraknya.
“Iya tuan, itu gadis tadi yang menabrak tuan di lobby” jelas Adam yang mengerti akan arah pembicaraan bosnya.
“Panggil dia kesini sekarang Dam” pintah Albert dengan wajah dinginnya.
“Baik tuan” sahit Adam lalu dia langsung keluar dari ruangan Albert dan bergegas menghubungi bagian HRD yang bertanggung jawab atas semua pekerja bagian cleaning servis.
Tidak lama kemudian Safa sampai di depan pintu ruang kerja milik Albert dengan di antar oleh pak Rudi selaku penanggung jawabnya. Setelah bertemu Adam di meja sekretaris milik Albert, Adam pun meminta pak Rudi untuk meninggalkan Safa sendiri.
Jantung Safa pun makin tak karuan dia langsung takut, kenapa secara tiba tiba dia di bawa menuju ruang Direktur.
“Silahkan masuk nona” pintah Adam ketika membukakan pintu ruangan Albert.
“Baik tuan” sahut Safa langsung memasuki ruangan Albert dan berdiri tepat di depan meja Albert, dia belum menyadari jika pria tampan yang tadi pagi dia tabrak itu adalah bosnya, karena sekarang posisi Albert duduk di bangku kebesarannya dengan membelakangi Safa dan asistennya.
Adam pun langsung memberi tahu jika dirinya sudah membawa orang yang di minta bosnya.
“Permisi tuan, orangnya sudah di hadapan anda” ucap Adam, seketika Albert pun langsung membalikkan kursi kebesarannya sehingga langsung bertatap wajah dengan Safa.
Safa kaget melihat pria tampan yang tadi dia tabrak adalah bosnya. “Anda” sahut Safa membulatkan matanya sembari menunjuk ke arah Albert.
“Kenapa, dengan saya?” Tanya Albert dengan tatapan dinginnya.
“Eh...tidak tuan, maaf” ucap Safa langsung menundukkan kepalanya. Jantung Safa mulai tak karuan, dia khawatir Albert akan memecatnya gara gara kejadian tadi di lobby.
Melihat Safa hanya diam dan menundukkan kepalanya, Albert pun langsung menanyakan apa maksud dia memanggil Safa ke ruangannya.
“Kamu tahu kenapa saya panggil kamu kesini?” Tanya Albert dengan menatap Safa dengan tajam.
Mendengar pertanyaan bosnya, Safa pun menganggukkan kepalanya.
“Karena telah menabrak tuan tadi pagi, tapi saya kan tidak sengaja tuan dan saya sudah minta maaf, kenapa masih di permasalahkan tuan, Allah saja maha pemaaf masa tuan tidak mau memaafkan saya” ucap Safa sembari menundukkan kepalanya lalu menatap Albert sekilas.
“Berani juga ini cewek sama gua” batin Albert
Tanpa basa basi lagi dia langsung menjabarkan ganti rugi yang harus di tanggung oleh Safa. “Saya mau kamu ganti rugi sebesar 10 juta” ucap Albert dengan tegas.
Mendengar pernyataan bossnya, Safa langsung mendongakkan kepalanya menatap Albert.
“Eh tuan, saya tahu saya hanya seorang cleaning servis tapi tidak begitu juga cara anda memeras saya, masa saya hanya menabrak tuan dengan trolly, saya harus ganti rugi sebanyak itu” sangkal Safa yang belum mengerti ganti rugi apa yang di maksud Albert.
Albert terkekeh mendengar reaksi Safa, Albert menduga bahwa Safa belum mengerti akan kesalahannya.
“Yakin kesalahan kamu hanya itu saja?” Tanya Albert dan Safa pun langsung menganggukkan kepalanya.
Albert pun terkekeh mendengar anggukan dari Safa.
“Dam kasih lihat kesalahannya apa” pintah Albert langsung memberi tabletnya kepada sang asistennya.
“Baik tuan, nih nona silahkan di lihat” pintah Adam lalu memperlihatkan rekaman cctv kepada Safa yang dimana isi videonya menampilkan ketika Safa menabrak mobil milik Albert.
“Ini kan?” Ucap Safa ketika melihat rekaman cctvnya. Dia merasa kaget kenapa bosnya mempunyai rekaman cctv ketika dirinya menabrak mobil.
Setelah melihat reaksi Safa setelah melihat rekaman cctv tersebut, Albert pun menanyakan kembali akan kesalahan Safa.
“Jadi sudah tahu kesalahan kamu apa sekarang?” Tanya Albert dan safa pun langsung menganggukkan kepalanya.
Safa pun langsung berlutut tepat di samping kursi kebesaran Albert dan memohon. “Saya minta maaf tuan saya tidak sengaja menabraknya, saya mohon tuan, jangan laporkan saya ke polisi, tolong keringanannya, saya janji saya akan bayar ganti rugi itu tapi dengan cara menyicilnya tuan, bisa kan tuan” ucap Safa degan memohon, dia juga bingung harus mendapatkan uang 10 juta dari mana, jangan kan 10 juta buat makan sehari hari aja masih susah.
“Kasihan banget gadis ini harus berurusan dengan tuan Albert” batin Adam, melihat Safa yang memohon dan berlutut kepada Bosnya.
“Dengan gaji kamu sebagai Cleaning Servis?” Tanya Albert dan langsung dapat anggukan dari Safa.
“Mau sampai kapan lunasnya, pokoknya jika kamu tidak bisa bayar ganti rugi itu sekarang juga saya akan laporkan kamu kepolisi” ucap Albert dengan tegas dan penuh ancaman.
Mendengar ancaman Albert pun Safa langsung memohon dengan memegang salah satu kaki Albert yang menjuntai ke kursi kebesarannya. “Tidak tuan, saya mohon jangan laporkan saya kepolisi, saya mau melakukan apa saja untuk tuan asalkan jangan laporkan saya ke polisi tuan, hiks hiks..” ucap Safa dengan memohon sampai sampai terisak.
“Kasihan juga nih cewek” batin Albert ketika melihat Safa yang memohon di kakinya sembari menangis.
Karena merasa kasihan kepada Safa, akhirnya Albert pun terdiam sejenak dan memikirkan apa yang harus dia lakukan terhadap Safa. “Baik, untuk membayar ganti rugi itu, mulai besok kamu harus jadi pelayan pribadi saya di rumah dan di kantor tapi tidak saya gaji sampai 3 bulan masa kontrak berakhir, apa anda sanggup nona?” Ucap Albert mengajukan idenya.
Mendengar ucapan bosnya, Safa pun langsung menyetujuinya, pikir dia dari pada harus masuk penjara. “Baik tuan, saya setuju” jawab Safa langsung dengan cepat.
Mendengar Safa menyetujui idenya, Albert pun meminta asistennya untuk membuat surat kontrak untuk Safa. Adam pun bergegas membuat surat kontrak tersebut, di situ banyak point point yang harus Safa lakukan selama masa Kontrak masih berlaku.
“Dan kamu berdiri sekarang, dan tunggu asisten saya bawa surat kontraknya setelah itu kamu tanda tangani surat itu” pintah Albert.
“Baik tuan” sahut Safa lalu berdiri menunggu Adam datang membawa surat perjanjian yang di minta Albert.
Sembari menunggu Adam kembali Safa sibuk memikirkan nasibnya sendiri. “Ya Allah gimana aku mau cicil hutang aku kalau selama 3 bulan kedepan aku kerja tidak di gaji” batin Safa sembari memikirkan nasibnya kedepannya seperti apa jika bekerja tanpa di gaji oleh bosnya, belum juga dia harus mengganti uang Risa yang tadi di pakai untuk mencicil hutangnya pada rentenir.
Tanpa Safa sadari Albert sedari tadi memperhatikan Safa dari meja kerjanya, dia tidak tahu kenapa melihat wajah safa merasa Iba, Safa terlihat seperti sedang menanggung beban yang sangat berat, padahal selama ini dia tidak pernah peduli dengan yang namanya perempuan, jangankan peduli menatap perempuan lama lama saja tidak pernah, tapi entah kenapa melihat wajah Safa dia ingin terus menatap wajah cantik gadis yang ada di hadapannya itu.
“Apaan sih gua, kenapa harus kasihan sama dia” batin Albert dengan menggelengkan kepalanya menggerutui dirinya sendiri.
Tidak lama kemudian Adam kembali ke ruangan Albert dengan membawa selembar kertas yang tadi di minta oleh Albert. “ini surat perjanjiannya tuan” ucap Adam ketika sudah kembali ke ruangan bosnya.
“Hemm” sahut Albert.
“Sekarang kamu tanda tangan disini” pintah Albert, dan Safa pun langsung menanda tangani surat perjanjian tersebut.
Setelah selesai Safa menandatangani surat perjanjian tersebut, Albert langsung memberi tahu apa saja yang harus di kerjakan oleh Safa.
“Ingat besok kamu harus datang ke rumah saya pagi pagi untuk menyiapakan kebutuhan saya sebelum saya ke kantor dan satu lagi saya tidak mau lihat ketika di kantor kamu pakai baju sergam itu mengerti” pintah Albert dengan gaya cocolnya sembari bersandar di kursi kebesarannya.
“Baik tuan” sahut Safa sembari menundukkan kepalanya.
Setelah memberi tahu Safa tentang pekerjaannya Albert pun langsung meminta Safa untuk pergi meninggalkan ruangannya. Mendengar ucapan bosnya, Safa pun langsung pamit kepada Albert dan juga Adam.
“Dam kasih kartu nama saya ke dia” pintah Albert.
“Ingat jangan sampai telat datangnya” pintah Albert kepada Safa ketika Adam sudah memberikan kartu nama milik Albert yang dimana di kartu tersebut terdapat alamat rumah Albert.
“Baik tuan, kalau begitu saya permisi dulu“ucap Safa dengan menundukan kepalanya kepada Albert dan juga Adam lalu dia berjalan meninggalkan ruangan Albert.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
Maz Andy'ne Yulixah
Ya elah Albert jadi bos sadis amat,jangan sampai bucin duluan kamu sama safa🙄🙄
2023-08-11
1