BAB. 5

Seperti biasa setiap paginya Safa selalu datang ke rumah Albert untuk membuatkan sarapan dan melayani semua kebutuhan Albert sebelum pergi bekerja. Kebetulan hari ini Safa sedikit kesiangan maka dari itu sesampainya di rumah Albert dia langsung menuju kamar Albert untuk membersihkan kamar sekaligus menyiapkan baju kantor untuk Albert, karena terburu buru sampai dia pun lupa menyiapkan celana kerja Albert dia hanya menyiapkan kemeja dan juga jasnya saja. Sedangkan Albert sendiri seperti biasa selepas shalat Subuh dia akan langsung berolahraga di ruang gym.

Selesai membersihkan kamar, sembari menunggu Albert bersiap Safa bergegas masak untuk sarapan bosnya, ketika sudah selesai masak tiba tiba dia di beri tahu oleh Bi Inah jika dia di panggil oleh Albert untuk datang ke kamarnya. Safa yang terburu buru asal masuk ke dalam kamar Albert tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.

“Aaaaaahhh...” teriak Safa ketika masuk kamar terlihat Albert masih telanjang dada dan hanya menggunakan handuk saja yang melilit di pinggangnya.

Albert tersenyum licik melihat Safa teriak dan menutup mata dengan kedua telapak tangannya. Tiba tiba di kepalanya muncul lah ide jailnya, dia mendekat ke arah Safa dan berdiri tepat di depannya dengan jarak yang sangat dekat.

“Buka matanya Safa” pintah Albert

Dengan perlahan Safa membuka matanya dia kaget mendapatkan bosnya berdiri di hadapannya dengan otomatis Safa langsung mundur beberapa langkah.

“Tuan mau ngapain deket deket saya?” Tanya Safa sembari memundurkan langkahnya dan Albert malah ikut memajukan langkahnya mengikuti Safa.

Tanpa aba aba Albert memulai aksinya tiba tiba dia membuka handuknya dan dia buang ke sembarangan arah membuat Safa syok dan otomatis dia langsung teriak dan menutup matanya kembali padahal sebenarnya di balik handuk tadi Albert telah mengenakan celana boxer.

“Aaaaaakhhh....” teriak Safa

“Tuan tolong jangan macem macem sama saya, saya akan laporin loh tuan ke polisi” ancam Safa. Dia tidak mau matanya ternodai dengan melihat seorang laki laki telanjang, walau pun dia sudah tergolong dewasa tapi dia belum pernah yang namanya mengalami keadaan seperti ini.

Melihat reaksi Safa yang menurut Albert sangat lucu, lalu dia mengulurkan tangannya meraih tangan Safa agar safa bisa membuka matanya. Safa kaget dan reflek langsung membulatkan matanya ketika dirinya dan juga Albert sanggatlah dekat hanya berjarak satu jengkal.

Safa tidak tahu kenapa ketika mataya bertemu dengan mata Albert yang sembari tersenyum siapa pun yang melihat senyumnya itu pasti akan terpikat dengan pria tampan berdarah Jerman itu.

Lalu Albert mendekatkan wajahnya kepada Safa membuat Safa refleks menutup matanya, hembusan nafas Albert begitu terasa di leher jenjang Safa lalu dia membisika sesuatu tepat di telinga Safa.

“Kenapa kamu hanya menyiapkan kemeja dan jasnya saja celananya tidak kamu siapkan” bisik Albert tepat di telinga Safa membuat Safa merinding.

“Baik tuan akan saya siapkan sekarang” ucap Safa langsung berlari dari hadapan Albert menuju ruang ganti untuk mengambil celana yang tadi dia lupa siapkan.

Seketika ketawa Albert langsung pecah melihat raut wajah Safa yang begitu ketakutan.

“Haaa...haaa..., liat wajahnya ya ampun lucu banget dia pas gua kerjain tadi” ucap Albert.

Setelah Safa menyerahkan celana milik Albert, Safa bergegas keluar dari kamar Albert tanpa menunggu persetujuan bossnya itu. Selepas keluar dari kamar Safa membuang nafasnya dengan kasar sembari mengelus dadanya.

“Ya Allah kenapa jantung gua jadi begini sih, tuh orang selalu bikin gua spot jantung, gak bisa apa sehari aja jangan liat muka es baloknya itu bikin pengen ngegetok mukanya” grutu Safa sembari berjalan menuruni anak tangga menuju dapur karena sebentar lagi Albert akan turun untuk sarapan.

Sedangkan di lain rumah yang besarnya tidak kalah dengan rumah milik Albert sepasang suami istri tengah sarapan di meja makan, mereka yaitu Haira dan juga Daddy Alex. Haira berencananya akan menceritakan tentang Albert yang punya pelayan pribadi kepada suaminya agar suaminya bisa mencari tahu tentang pelayan pribadi Albert yang di maksud oleh Jesika.

“Mas aku dengar dari Jesika kalau Albert punya pelayan pribadi yang selalu mengikuti dia kemana pun dia pergi” ucap Haira di tengah tengah makannya.

“Ya biarin saja lah, ya mungkin dia butuh pelayan itu buat memenuhi kebutuhannya” sahut Daddy Alex.

“Tapi mas..”

“Sudah, saya mau pergi sekarang” pamit Daddy Alex yang memang sekarang dia lebih menyibukkan diri dengan teman temannya, seperti main golf bareng atau main jenis olahraga lainnya.

Haira melihat reaksi suaminya yang cuek dan tidak memedulikan informasi yang telah dia berikan, membuat dia kesal dengan suaminya dan itu berarti dia harus lebih meyakinkan suaminya lagi.

Sedari sarapan tadi safa memasang wajah cemberutnya, dia masih kesal dengan bosnya. Sampai mereka pergi ke kantor bareng pun mereka sama sama saling diam tidak ada yang memulai pembicaraan.

“Khem...khemm” Albert mencoba berdekham untuk mencairkan suasana tapi Safa masih tetap cuek.

“Khem...khemm...”

“Tenggorokan tuan kering, nih minum jangan sampai batuk, nanti di kira saya lagi yang buat tuan sakit, nanti makin banyak saja hutang saya sama tuan di tambah buat beli obat” ucap Safa sembari memberikan botol air mineral kepada Albert.

“Ko jadi dia yang galak sih, sebenarnya disini bosnya gua apa dia sih” batin Albert sembari menerima lalu langsung meneguk air mineral tersebut sampai tandas.

Safa baru ingat jika nanti malam dia harus membuat kue untuk orderannya ibu Aminah, dan dia memikirkan bagaimana cara izin pulang cepat kepada Albert karena dia sudah membuat janji dengan Risa untuk belanja bahannya di sebuah super market. Dan rencananya Risa juga akan membantu Safa membuat kuenya nanti.

Sampai akhirnya mobil yang Albert kendarai telah sampai kantor. Safa yang masih sibuk dengan pikirannya sendiri sampai dia tidak sadar jika sudah sampai kantor.

“Hei gadis kecil” panggil Albert yang sudah keluar dari mobil. Melihat Safa tidak merespon panggilannya Albert berjalan menuju pintu mobil bagian Safa dan membukanya membuat Safa kaget hampir saja terjatuh.

“Astagfirullah halazim, tuan kenapa tuan ngagetin saya sih” omel Safa.

“Siapa suruh kamu melamun” sahut Albert

“Siapa yang melamun sih tuan, orang saya tidak melamun” elak Safa.

“Terus dari tadi saya panggilin suruh turun kenapa gak turun turun, kamu gak liat ini sudah sampai mana” jelas Albert membuat Safa melihat sekeliling nya ternyata sudah sampai lobby kantor.

“Heee hee..,maaf tuan saya tidak sadar” sahut Safa dengan cengengesan.

“Kaya gitu gak pake ngaku kalau kamu melamun, sudah cepetan keluar dan bawa tas saya” pintah Albert.

Safa pun bergegas mengikuti perintah Albert turun dari mobil dengan membawa tas kerja Albert seperti biasa. Sembari berjalan menuju ruang Albert, Safa terus menggerutu tentang bossnya yang hari ini selalu saja membuatnya spot jantung. Sekarang dia tinggal memikirkan bagaimana caranya dia akan meminta Izin kepada Albert untuk pulang cepat dan harus memberi alasan apa agar bossnya itu percaya dan mengizinkannya pulang.

Terpopuler

Comments

Danny Muliawati

Danny Muliawati

lucu nya safa ampe ketawa loh

2023-08-29

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!