Goresan Luka Diandra

Goresan Luka Diandra

1. Masa Lalu

Diandra mematut diri di depan kaca. Make up flawless membuat wajah cantiknya semakin terlihat menarik. Blazer dan celana kerja berwarna navy yang dipadukan dengan kemeja biru muda, terlihat sangat pas melekat di tubuh indahnya. Tas tangan kecil berwarna hitam, membuat penampilannya semakin terlihat sempurna.

"Perfect! Aku yakin hari ini, CEO Arkandi Corp akan puas dengan penampilanku sebagai sekertaris pribadinya," ujar Diandra percaya diri.

Ia tidak menyangka kalau aplikasi yang dikirimnya ke Arkandi Corp beberapa minggu yang lalu, akhirnya berbuah manis. Sebenarnya ia sedikit bingung karena ia melamar pekerjaan di sana, sebagai staf akuntan, tetapi kemarin ia dipanggil untuk interview untuk posisi sekertaris pribadi yang gajinya jauh lebih besar. Namun, ia tidak mau ambil pusing soal itu karena saat ini ia sedang butuh uang banyak dan sangat bersyukur dengan berkah yang diterimanya.

Bip! Bip! Bip!

Terdengar suara klakson taksi online yang baru saja dipesannya. Diandra segera mengunci pintu kamar kosnya dan berlari ke luar. Ia tidak boleh terlambat di hari pertama masuk kerja. Gadis manis tersebut ingin memperlihatkan kalau ia adalah seorang yang profesional.

Sesampai di Arkandi Corp, seorang wanita mengantarkan Diandra ke ruangan CEO perusahaan. Wanita itu mengatakan kalau ruangan kerja Diandra berada satu ruangan dengan CEO Arkandi Corp, agar lebih mudah mengurus semua pekerjaan.

"Selamat pagi, Pak! Ini Ibu Diandra--sekertaris baru bapak. Beliau sudah datang," ujar wanita yang baru ia ketahui bernama Nania.

"Terima kasih, Nania. Kamu boleh keluar," ujar laki-laki yang bangkunya sedang menghadap ke belakang itu.

Diandra merasa familiar dengan suara laki-laki tersebut. Apa ia seseorang yang pernah ada di masa lalunya, kemudian bertemu lagi saat ini? Apa laki-laki tersebut sengaja membalikkan bangkunya seperti di sinetron-sinetron yang pernah ia tonton, setelah ia memutar bangku ke depan, ternyata laki-laki itu adalah secret admire yang akan sengaja memintanya menjadi sekertaris pribadi. Kemudian laki-laki itu melamarnya dan mereka hidup bahagia selamanya.

'Stop berhayal, Diandra,' batin gadis tersebut sambil menggeleng-gelengkan kepalanya yang menunduk sejak tadi.

Masalah demi masalah yang menimpa hidup gadis berwajah cantik tersebut, sejak kepergian wanita yang sangat ia cintai untuk selamanya, membuat ia selalu berhayal bisa mendapatkan seorang laki-laki yang akan melindunginya dari setiap permasalahan hidup yang sudah tidak sanggup lagi ia lalui.

"Mengapa kamu menggeleng-gelengkan kepala seperti itu? Ayo duduk," ujar laki-laki yang merupakan CEO Arkandi Corp.

Diandra mengangkat kepala dan melihat ke arah suara laki-laki yang sudah memutar bangkunya. Lutut gadis bertubuh ideal tersebut seketika melemah dan seluruh badannya bergetar melihat sosok yang tengah duduk di atas bangku tersebut.

"Kenapa hanya diam? Ayo duduk di sini," ujar laki-laki tersebut lagi.

Diandra masih terpaku di tempatnya berdiri. Lidahnya kelu tidak bisa mengeluarkan sepatah kata pun. Air mata mengalir membasahi kedua pipinya. Separuh hatinya ingin untuk menghilang dari tempat tersebut sekarang juga, saking bencinya ia pada sosok yang saat ini duduk di kursi kebesaran seorang CEO tersebut, tetapi separuh hatinya lagi, ingin mendekati dan memeluk laki-laki yang sangat ia rindukan itu.

"Saya mau pulang. Saya tidak jadi bekerja di sini," ujar Diandra, sesaat setelah sadar dari keterkejutannya. Gadis tersebut berbalik dan berjalan ke arah pintu. Ia ingin keluar dari ruangan yang membuat luka lamanya kembali menganga.

Baru saja ia memegang handle pintu, seseorang memeluk tubuhnya dari belakang. Pelukan yang sangat dirindukannya selama lima tahun belakangan ini. Pelukan dari seseorang yang selalu datang dalam mimpinya. Pelukan dari orang yang telah menggores luka di hatinya.

"Jangan pergi, Di! Maafkan Abang. Abang mohon! Izinkan Abang menebus semua kesalahan yang pernah Abang lakukan. Abang kangen, Di. Abang juga terluka dengan ini semua," ujar laki-laki tersebut sambil memeluk Diandra dari belakang. Laki-laki tersebut memeluk Diandra dengan erat seolah tidak ingin gadis itu pergi jauh darinya.

Tangisan Diandra semakin keras. Ia tidak menyangka akan bertemu lagi dengan pria yang pernah menghilang tanpa pesan itu. Pria tersebut adalah cinta pertamanya. Ia menaruh harapan besar pada pemuda yang bernama Arkan tersebut.

Tidak sanggup mendengar tangisan Diandra, Arkan membalikkan tubuh gadis itu pelan dan mengusap air matanya lembut.

"Kamu jahat, Bang Arkan! Kamu sudah membuat aku hampir gila karena menunggu." Akhirnya Diandra meluapkan perasaannya.

"Abang tahu Abang jahat. Abang minta maaf. Abang berjanji akan mengobati semua luka yang pernah Abang goreskan dulu. Beri Abang kesempatan, Di!" mohon pria bertubuh atletis tersebut. Ia terlihat bersungguh-sungguh.

Diandra hanya mematung. Jauh di lubuk hatinya, ia sangat merindukan pria yang kini berdiri di hadapannya. Lima tahun laki-laki tersebut hadir dalam mimpi-mimpinya. Lima tahun lamanya, ia memelihara bayangan Arkan agar tidak hilang dari pikirannya.

"Aku bingung. Aku takut kecewa lagi. Abang tidak tahu betapa beratnya hari-hari yang aku lalui lima tahun belakangan ini. Abang tidak tahu bagaimana susahnya aku berjuang sendirian," tangis Diandra.

Arkan kembali memeluk gadis manis yang berada dihadapannya. Jika saja ia bisa memutar waktu kembali, tidak akan dibiarkannya gadis yang saat ini berada di dekapannya untuk menanggung kesedihan sebesar ini.

"Maafkan, Abang. Abang janji akan memperbaiki semuanya. Abang janji tidak akan pernah melukaimu lagi. Tolong beri Abang kesempatan," ujarnya meyakinkan Diandra.

Melihat kesungguhan di mata Arkan, Diandra mengangguk, jauh di lubuk hatinya, ia sangat merindukan laki-laki yang saat ini memeluknya erat. Sudah lama ia menantikan saat-saat seperti ini, saat bersama dan bermanja dengan laki-laki yang sangat ia cintai.

"Terima kasih, Sayang. Abang janji tidak akan pernah lagi membuat kamu terluka," janji Arkan.

Diandra semakin membenamkan tubuhnya dalam pelukan laki-laki yang memiliki tinggi seratus delapan puluh enam sentimeter tersebut. Ia merasa sangat nyaman berada di sana. Sudah lama ia tidak merasa senyaman ini sejak kepergian ibunya tiga tahun yang lalu.

"Jangan pernah hilang lagi. Aku nggak sanggup kalau harus kehilangan kamu untuk kedua kalinya," ujar Diandra di sela isakannya.

"Abang janji, Sayang. Abang akan tebus semua sakit yang kamu rasakan akan perbuatan Abang dulu," janji Arkan.

Diandra merenggangkan pelukan Arkan dan menghapus air mata yang tidak henti mengalir di kedua pipinya. Saat ini, ia pasti sangat berantakan sekali, hilang sudah penampilan yang ia persiapkan dengan sempurna di hari pertama ia bekerja di perusahaan kontraktor terbesar di kota ini.

"Bang Arkan, aku hari ini boleh izin, ya. Besok aku baru mulai bekerja, hari ini aku pasti sangat berantakan sekali," pamit Diandra. Ia ingin pulang dan beristirahat sejenak. Ia masih belum percaya dengan semua hal yang terjadi saat ini.

"Boleh, Sayang. Abang akan antar kamu pulang dan membatalkan semua meeting hari ini. Abang ingin kita selalu bersama seperti waktu dulu," ujar Arkan.

"Apa kamu tidak malu dilihat karyawan yang lain, berjalan dengan sekertaris yang terlihat butek seperti aku?" tanya Diandra.

"Abang tidak akan pernah malu dan Abang ingin semua orang tahu kalau kamu adalah seseorang yang paling penting dalam hidup Abang. Jadi, tidak akan ada seorang pun yang akan berani pada kamu di sini," jawab Arkan bersungguh-sungguh.

Pria yang terlihat bersahaja tersebut, memasang jas berwarna marun yang terletak di bahu kursi kebesarannya dan mengancingkan jas tersebut. Setelah itu, ia menggandeng tangan Diandra keluar dari ruangannya. Ia mampir di meja Nania dan mengatakan sesuatu tanpa melepaskan tangan kekasih hati yang sudah lama terpisah darinya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!