Arkan meneteskan air mata mendengar kisah hidup kekasihnya itu. Dulu ia sempat berpikir kalau Diandra sudah tidak mau lagi bersama dengannya. Gadis yang sangat ia cintai tersebut, menghilang seperti ditelan bumi. Ia tidak bisa lagi menghubungi nomor ponsel gadis tersebut. Arkan yang saat itu menempuh pendidikan di kota kembang--Bandung merasa sangat frustrasi karena ia tidak bisa pulang dan mencari keberadaan kekasihnya itu. Ia berjuang menyelesaikan pendidikannya secepatnya, lalu pulang ke Bukittinggi.
Namun, lagi-lagi ia harus mendapatkan kekecewaan. Diandra dan keluarganya sudah pindah dan gadis tersebut tidak memberinya kabar. Arkan yang saat itu sudah menjadi sarjana, diajak seorang teman merantau ke kota Pekanbaru ini. Sejak saat itulah kehidupannya berubah. Ia berusaha membuang semua masa lalu dan fokus berjuang menjadi orang sukses di sini, walaupun Diandra selalu membayangi hari-harinya.
Satu minggu yang lalu, ia dikejutkan oleh sebuah aplikasi yang ditujukan Diandra ke perusahaan yang ia pimpin. Rasa cinta yang berusaha ia bunuh, kembali tumbuh. Ia ingin kembali bersama dengan gadis tersebut. Ia suruh staf HRD menginterview Diandra. Ia bahkan menitipkan pertanyaan yang bersifat pribadi untuk menyelidiki hilangnya Diandra. Dari sanalah, ia tahu kalau kekasihnya itu sudah menjalani kehidupan yang sangat keras sejak kepergian bundanya. Ia merasa bersalah karena sudah berburuk sangka dan tidak bersungguh-sungguh mencari gadis tersebut.
--
Arkan mengajak Diandra ke rumah yang akan ditempati Diandra bersama Prita. Sebelumnya, mereka juga sudah pergi ke yayasan penyaluran asisten rumah tangga dan mendapatkan seorang janda berusia sekitar empat puluh tahunan untuk membantu Diandra. Gadis bertubuh ideal tersebut, sebenarnya tidak ingin memakai jasa asisten rumah tangga, tetapi Arkan tetap memaksa. Ia ingin Diandra bahagia dan tidak lagi hidup susah.
Mbak Amel--asisten rumah tangga yang akan bekerja di rumah Diandra sudah mulai membereskan rumah tersebut. Diandra juga membantu merapikan kamar yang akan menjadi kamar tidurnya. Rumah tersebut sudah memiliki perabotan lengkap. Semua kamar yang berjumlah lima buah sudah berisi tempat tidur dan lemari pakaian.
Diandra serasa seperti mimpi bisa tinggal di rumah sebesar itu. Ia tidak perlu lagi berbagi kamar dengan Prita. Mereka bisa menempati kamar masing-masing yang ukurannya sangat besar. Ia yakin, Prita tidak akan menolak untuk pindah ke sini. Ini saatnya ia membalas budi pada teman yang sudah banyak membantu di saat ia hidup dalam keterpurukan.
"Sayang, kenapa Abang tidak tinggal di sini juga? Kan masih ada kamar kosong dua lagi?" tanya Diandra.
"Abang tinggal di rumah yang lama dulu, Sayang. Nanti setelah kita menikah, baru Abang tinggal di sini dan tidur di kamar kamu," ucap Arkan sambil menjawil hidung mancung Diandra.
Diandra tersipu mendengar jawaban Arkan. Tiba-tiba saja, ia membayangkan memiliki keluarga bahagia bersama Arkan. Padahal hari ini adalah hari pertama mereka bertemu kembali, setelah lima tahun tidak ada komunikasi sama sekali.
"Ngapain pipinya merah gitu? Udah tidak sabar mau jadi istri Abang, ya?" goda Arkan.
Pipi Diandra merona karena malu mendengar ucapan Arkan. Ia menghujani kekasihnya itu dengan pukulan manja. Arkan menangkap tangan Diandra dan menenggelamkan gadis tersebut ke dalam pelukannya. Ia merasa bahagia saat ini. Kebahagiaan inilah yang ia cari selama ini. Hidup bersama gadis yang sangat ia cintai. Ia berjanji tidak akan pernah lagi membuat Diandra bersedih.
"Udah, Bang! Malu! Nanti kelihatan sama Mbak Amel," ujar Diandra mencoba melepaskan diri dari pelukan Arkan.
"Kenapa harus malu? Abang maunya memeluk kamu terus, untuk mengganti luka hati selama lima tahun ini," jawab Arkan. Namun, laki-laki tersebut akhirnya melepaskan Diandra karena gadis tersebut berusaha mendorong tubuhnya.
"Ya, sudah! Sekarang kamu istirahat dulu di kamar. Abang mau ke kantor perumahan ini dulu buat minta kartu akses masuk ganda buat kamu dan Prita," ujarnya sambil mengecup kening Diandra lembut. Seketika hati Diandra menjadi hangat dan wajahnya terasa memanas. Namun, gadis tersebut berusaha menetralkan hatinya dan mengambil tangan Arkan lalu mencium punggung tangannya. Setelah laki-laki bertubuh atletis tersebut meninggalkan rumah, Diandra masuk ke kamarnya untuk beristirahat. Sementara Mbak Amel masih sibuk beres-beres ruangan yang tidak begitu kotor karena sebelum mereka tempati, selalu ada yang datang membersihkan rumah ini setiap minggu.
Rumah ini, dibeli Arkan setahun yang lalu. Dulu ia sempat tinggal di sini selama enam bulan. Namun, enam bulan yang lalu, ia pindah ke rumah lain yang jauh lebih besar dari ini. Rumah ini sekarang akan ia berikan untuk Diandra. Ia akan mengurus balik nama kepemilikan rumah ini secepatnya. Ia tidak ingin rumah ini akan menjadi masalah di kemudian hari, jika masih atas namanya.
--
Setelah mengantar Diandra pulang, Arkan balik ke rumahnya. Ia membiarkan Diandra untuk ngobrol dengan Prita tentang rencana kepindahan mereka. Nanti Arkan akan balik lagi, membantu mereka mengangkat barang-barang ke Nirvana Residence.
"Arkan, tumben kamu balik cepat. Aku baru mau telepon buat ngabarin kalau aku harus berangkat ke Singapura malam ini karena ada klien yang mengajak meeting besok pagi," ujar Friska.
Friska adalah istri Arkan yang dinikahinya enam bulan yang lalu. Mereka menikah karena Arkan ingin balas budi kepada ayah Friska yang sudah membantunya dalam urusan bisnis. Perusahaan Arkan dulu hanyalah sebuah perusahaan kontraktor kecil. Arkandi Corp didirikannya tiga tahun yang lalu, setelah sebelumnya ia bekerja di perusahaan milik ayah Friska. Melihat keuletan Arkan dan keahliannya dalam bidang arsitektur, beliau mendorong Arkan untuk membuka perusahaan kontraktor arsitektur sendiri dan menggandengnya untuk bekerja sama dengan perusahaan beliau yang bergerak di bidang kontraktor mekanikal dan elektronikal serta penyediaan barang dan jasa.
Arkandi Corp berasal dari gabungan nama Arkan dan Diandra. Ia sengaja memilih nama tersebut agar bisa mengabaikan nama Diandra di dalam kehidupannya. Bagi Arkan, hanya Diandra yang bisa menjadi penyemangat hidupnya.
Berkat ayah Diandra, perusahaan Arkan semakin bertambah besar. Ia memiliki banyak klien karena mereka semua puas dengan hasil kerjanya. Arkan sangat bahagia karena ia bisa mencapai cita-citanya untuk sukses sebelum usia tiga puluh tahun.
Namun, kebahagiaan itu seolah diuji saat, Friska ditemukan dalam keadaan mabuk di sebuah klub malam sampai tidak sadarkan diri enam bulan yang lalu. Hal tersebut membuat Ardianto--ayah Friska kena serangan jantung karena malu. Mereka saat itu, cukup menjadi sorotan dan pembicaraan di kalangan kolega.
Melihat Arkan yang selama ini bersikap sangat baik dan sopan, Ardianto merasa kalau laki-laki tersebut bisa menjadi orang yang tepat untuk mendampingi Friska-putri satu-satunya. Awalnya Arkan ragu untuk menerima tawaran dari Ardianto, tetapi mengingat semua kebaikan laki-laki separuh baya tersebut selama ini, Arkan akhirnya menyetujui semua itu. Apalagi, Diandra--kekasih yang sangat ia cintai sudah tidak tahu di mana rimbanya.
Setelah pernikahan, Arkan yang sama sekali tidak mencintai Friska, merasa telah mengambil keputusan yang salah karena menerima perjodohan tersebut. Apalagi sifat Friska yang kasar dan tidak pernah menghargainya sama sekali sebagai seorang suami. Friska tidak mau mendengarkan apa pun yang ia ucapkan. Ia tetap asyik dengan kehidupan bebas yang sudah menjadi kebiasaanya selama ini. Mabuk-mabukan, jalan dan menginap bersama teman laki-laki bahkan berjudi.
Arkan sudah berusaha untuk melarang istrinya tersebut, tetapi wanita itu tidak pernah mau mendengarkannya. Ia bahkan selalu bertindak kasar pada Arkan, jika laki-laki itu menasihatinya. Pernah suatu malam, ia ingin pergi clubbing dengan teman-temannya dan Arkan melarang keras ia untuk pergi. Friska sangat marah dan melempar vas bunga ke arah Arkan. Untung saja laki-laki tersebut berhasil mengelak. Sejak saat itulah, Arkan tidak pernah lagi peduli dengan pernikahan mereka. Arkan bahkan tidak pernah sekali pun menyentuh istrinya itu sejak awal mereka menikah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments