Cinta Beda Dunia
Hari itu Aurora di kagetkan dengan keadaan nya yang tiba tiba dia berada di dalam sebuah kamar hotel. Aurora tidak tau siapa yang membawa nya ke situ. Saat Aurora membuka selimut nya, Aurora di kagetkan dengan tubuh nya yang tidak memakai sehelai benang pun. Aurora merasa takut, gelisah, cemas, dan bingung. Knapa dia bisa seperti ini? Di kagetkan lagi dengan bercak darah yang ada di atas kasur di kamar hotel itu, membuat Aurora semakin stres dan takut, takut dengan orang orang yang akan salah paham dan berburuk sangka dengan nya, karna ingin segera kembali pulang dan melaporkan kejadian itu pada polisi Aurora mencari kembali pakaian nya yang ternyata pakaian nya berserakan di lantai, Aurora tidak ingat apa yang terjadi dengan nya.
Setelah bersiap siap dan membersihkan diri Aurora buru buru ingin melaporkan apa yang terjadi pada nya pada polisi dan ingin melihat cctv hotel dengan siapa dan siapa yang membawa Aurora ke hotel?
Saat membuka pintu Aurora di kagetkan kedatangan Arya yang langsung mengamuk tanpa bertanya pada Aurora knapa gadis itu bisa berada di sana. Sesampainya di parkiran Arya langsung mengamuk pada Aurora.
"Apa kau sudah menjadi ******?!! Atau kau kekurangan uang?!! Ooohh tentu saja kau suka melakukan hal rendahan seperti itu untuk memuaskan nafsu mu. Apa kau tidak bisa menahan nya? 2 Minggu lagi kita menikah. Dan ini yang kau berikan padaku!! Sekarang ikut dengan ku!!" Ucap Arya menggebu gebu tanpa mau mendengarkan atau bertanya dulu bagaimana aurora bisa berada di hotel itu.
Arya mengemudikan mobil nya dengan kecepatan tinggi. Mata nya merah emosi nya meluap dia tidak menyangka gadis nya serendahan itu. Aurora yang bingung dan ketakutan hanya bisa pasrah dengan apa yang di lakukan Arya.
"Berapa harga bermain dengan mu satu malam?!! Aku akan membayar nya 5 kali lipat!!" Ucap arya dengan emosi nya.
Aurora yang mendengar ucapan Arya benar benar terluka. Aurora ingin mejawab pertanyaan Arya tapi dia tau bagaimana sifat Arya jika Aurora menantang nya saat sedang emosi.
Saat ingin kembali meluapkan emosi nya kembali pada Aurora, mobil Arya mulay mengambil jalur berlawanan dan tepat saat itulah sebuah mobil juga sedang melintas menabrak stengah mobil Arya yang tepat mengenai bangku Aurora. Mobil nya terguling Aurora terjepit di antar dasbor dan kursi. Sedangkan Arya luka pada bagian kepala nya dan memar di beberapa bagian tubuh nya namun iya tetap sadar.
****
Saat di ambulance Aurora sempat tersadar melirik ke sekitar nya, Aurora melirik Arya yang sedang merasa takut dan bersalah. Arya benar benar takut kehilangan Aurora.
"A.. a.. arr... Ya..." Panggil Aurora dengan nada kecil yang nyaris tidak terdengar namun bisa di lihat pergerakan bibir nya memanggil Arya.
Arya langsung mendekat pada Aurora.
"A...p p...a k.. ka..mu.. ti.. dak pa..pa..?" Ucap Aurora terbata karna menahan rasa sakit di sekujur tubuhnya.
Arya yang mendengar perkataan itu menangis sejadi jadi nya. Bahkan di kondisi kritis nya Aurora masih mencemaskan Arya.
Arya hanya mampu mengangguk. Lidah nya kelu. Dia tidak mampu berbicara lagi.
Sesampainya di rumah sakit Arya di tangani dokter untuk di obati bagian bagian yang luka dan memar. Sedangkan Aurora di bawa ke ICU karna kondisi nya kritis.
****
Saat orang tua Aurora sampai di rumah sakit mereka langsung menuju ICU. Dokter yang sudah menduga Aurora tidak akan bertahan lama mengizin kan keluarga untuk masuk tanpa memberi tau keadaan Aurora agar orang tua nya tidak panik, dokter hanya mengatakan Aurora butuh suport dari keluarga nya. Keluarga yang sudah merasa cemas hanya mengangguk dan buru buru masuk. Aurora masih sedikit sadar iya tersenyum manis saat keluarga nya masuk ke dalam ruang tempat iya di rawat. Tidak berselang lama Arya masuk, anggota keluarga yang mengerti keadaan memberi ruang untuk Arya dan Aurora.
Aurora kembali tidur karna merasa lelah sekali, Bahkan di saat tidur nya wajah nya cerah bibir nya tetap tersenyum tipis.
"Sayang... Maaf kan aku, aku di kendalikan emosi, maaf kan aku sayang, bangun lah aku berjanji tidak akan mengungkit masalah ini, asal kau selalu berada di sisi ku, bangun lah aku mohon, aku sakit, aku sakit melihat mu seperti ini, dan sekarang semua sakit itu lengkap, fisik ku sakit, hati ku sakit karna aku kau jadi begini, bangun lah Aurora aku yakin kau juga tidak ingin melihat ku begini, a-aku mohon bangun lah" ucap Arya terdengar sendu.
Beberapa saat setelah nya saat Arya hendak memanggil anggota keluarga Aurora tiba tiba batuk memuntahkan banyak darah, dan setelah nya tubuh Aurora langsung kejang dan Aurora terlihat sesak nafas dan meregang kan jari kakinya.
"Dokter.... Dokter.... Tolong lihat apa yg terjadi dengan kekasih ku, cepat periksa dia aku tidak ingin terjadi apa apa!!" Ucap Arya tidak sabaran pada dokter.
"Apa yang terjadi Arya?" Tanya mami Aurora.
"Aurora tiba tiba saja kejang mi" ucap Arya menangis langsung terduduk di lantai karna tidak mampu menahan bobot tubuh nya lagi.
Mami dan papi Aurora yang mendengar hal itu merasa cemas. Mereka benar benar cemas terjadi sesuatu pada putri mereka satu satu nya. Kakak laki laki Aurora yang baru datang melihat mami papi nya langsung bertanya apa yang terjadi sebenarnya?.
"Mii piii apa terjadi sesuatu pada Aurora? Jawab Galang miii pii!" Ucap kakak Aurora.
Belum sempat kedua orang tua nya menjawab dokter membawa brangkar dari dalam ruangan inap Aurora. Terlihat Aurora tersenyum tipis. Wajah nya seperti orang yang sedang tertidur padahal Aurora sebenarnya sudah tiada.
"Tidak..!!!! Mau kalian bawa kemana adik ku" ucap kakak Aurora.
"Apa apa an ini kalian membuat nya tidak bisa bernafas!!" Ucap Arya marah pada dokter dan perawat yang akan mengantar Aurora ke ruang jenazah.
"Tidak sayang tidak.... Mami menunggu kelahiran mu sembilan bulan sepuluh hari setelah penantian 5 tahun, kenapa kau membuat nya sia sia..." Ucap mami nya tersedu.
Di ruang jenazah semuanya berkumpul dari nenek Aurora, orang tua Aurora, kakak nya dan keluarga Arya setia menemani nya sebelum di bawa pulang.
"Ibu mana yang bisa melihat anaknya lebih dulu pergi nak? Mami bohong jika mami mengatakan mami ikhlas nak. Tapi mami mau tidak mau harus mengikhlaskan mu nak. Baru saja rasanya kemaren mami mengantarkan mu ke dunia, hari ini mami juga yang harus melihat kamu pergi meninggalkan dunia sayang." Ucap mami Aurora sesegukan.
"Putri papi... Kamu akan selalu menjadi putri kecil papi. Selamat jalan sayang. Dunia ini terlalu keras untuk mu. Tidur lah yang tenang. Tidak akan ada lagi yang mengganggu mu tidur" ucapa papi Aurora tegar. Padahal iya sangat ingin menangis.
"Adik kakak, kenapa sayang? Kamu lelah berjuang? Jika lelah kamu bisa bilang pada ku. Jangan memilih jalan seperti ini. Apa kamu tega aku kesepian? Aku sakit benar benar sakit tidak bisa membayangkan bagaimana nanti aku tanpa ada kamu yang usil setiap pagi. Tanpa kamu yang selalu minta di belikan sesuatu saat aku pulang bekerja. Warna hidup ku hilang dik. Benar benar hilang" ucap Galang pada adik tersayang nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments