MISTERI DI RUANGAN PERPUSTAKAAN

MISTERI DI RUANGAN PERPUSTAKAAN

chapter 1

Sore itu! Acara Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa ( LDKS ) digelar, dari kelas 7 sampai Kelas 9 ikut LDKS yang dipimpinan oleh kepala sekolah.

Pandangan mata Raya tertuju pada sebuah ruangan yang tidak digunakan sama sekali, ruangan itu selalu tertutup rapat tidak pernah dibuka sama sekali, dan tadi ibu Mutiara menyuruh dirinya untuk membersihkan ruangan perpustakaan yang terbengkalai begitu saja.

Ketika ia memasuki ruangan perpustakaan tercium bau pengap menusuk lubang hidungnya. Buku buku pun tidak terurus sama sekali, banyak tercecer di lantai, ada yang sobek, koyak, dan di rak bukunya juga sudah rapuh sekali.

Raya benar benar bergidik sekali melihat apa yang ada dihadapannya. Tembok nya pun catnya terkelupas begitu saja, tidak ada penerang sana sekali. Kalau tidak disuruh sama ibullll Mutiara mungkin Raya tidak mau berkunjung atau menapakkan kaki ke ruangan itu.

Apalagi desas desus orang tentang ruangan itu masih penuh dengan misteri.

"Raya! " panggil ibu Mutiara. Masih terdengar suara gurunya di telinga Raya.

"Ya, bu. " uang Raya yang sedang membawa perlengkapan LDKS.

"Kamu bersihkan ya ruangan yang sebelah dengan kelas 8 itu, buat tidur, daripada kalian bikin kemping apalagi cuacanya mendung takut hujan. " kata ibu Mutiara.

"Oke bu. " kata Raya.

Gadis 14 tahun itu langsung mengiyakan apa yang dikatakan oleh ibu Tiara. Memang benar apa yang dikatakan guru mapel IPA itu kalau cuacanya seperti tidak mendukung untuk membuat kemping di halaman sekolah. Daripada kenapa kenapa lebih baik ruangan kosong dibersihkan untuk tempat tidur siswa dan pembina yang ada di sekolah itu.

"Ruangan itu awalnya ruangan perpustakaan sudah lama nggak di pakai sama sekali, banyak buku yang nggak ke urus. " kata Ibu Mutiara ketika Raya akan membersihkan ruangan perpustakaan.

"Ibu tahu kenapa ruangan perpustakaan nggak digunakan kembali? " tanya Raya heran.

Memang Raya tahu kalau ruangan itu sama sekali tidak digunakan lagi, tidak ada guru atau siapapun yang berani masuk ruangan perpustakaan entah Raya juga tidak tahu urusannya.

"Ibu juga nggak tahu sih! Kamu dan ibu juga lamaan kamu disini" protes ibu Tiara.

Raya hanya tersenyum saja apa yang dikatakan wanita 25 tahun itu benar sekali, ia sekarang duduk di kelas 8 sedangkan ibu Raya hanya beberapa bukan jadi guru mapel di SMP nya.

Jam 17.00 Raya telah sampai di ruangan yang telah lama tidak digunakan Raya membersihkan nya banyak debu yang menempel dan udaranya juga berbau pengap sekali.

Ruangan itu terlihat kusam kerena tidak pernah digunakan sama sekali, dan di ruangan itu banyak buku buku yang berserakan seperti tidak digunakan lagi.

"Tolong! Tolong!"

Raya yang sedang menyapu langsung menghentikan gerakan menyapu nya, samar sama ia mendengar ada orang yang meminta tolong seperti terbawa angin yang berhembus.

"Tolong! Tolong! "

Suara itu terdengan kembali. Raya yang penasaran langsung menyimpan sapunya yang dipegang ia menuju luar ruangan untuk mencari suara yang minta tolong. Tapi ketika ia berada di luar tiba tiba suara itu menghilang begitu saja.

"Siapa sih! " gumamnya.

"Ah! masa sore sore ada hantu? " tanya kembali.

Raya langsung masuk kedalam kelas lagi, tapi sebelum masuk tiba tiba ia dikagetkan oleh seseorang yang berdiri di hadapannya sambil tersenyum manis.

"Kamu! Kamu apa apaan mengangetkan saja! " teriak Raya.

Raya menatap gadis yang di hadapannya. Gadis itu mengunakan baju yang sama dengannya.

"Kamu siapa? Kapan datang? " tanya Raya heran.

Ya tidak heran bagaiamana ia datang ke ruangan itu sendirian tidak ada orang yang sama sekali, yang mengikutinya tiba tiba gadis itu datang mengangetkan dirinya.

"Aku Ani, kamu Raya kan? " ujarnya renyah.

Raya tertegun sejenak mendengarkan apa yang dikatakan oleh gadis yang ada di hadapannya.

'Aneh kok ia tahu namaku? ' tanya Raya nyengir.

"Kamu bisa bantu aku kan? Aku butuh bantuan kamu menyalamatkan seseorang. " kata Ani menatap wajah Raya.

"Bantuan? Bantuan apa? Siapa yang harus aku bantu? " tanya Raya heran sekali atas apa yang dikatakan oleh Ani gadis yang ada dihadapannya.

"Kamu mau kan bantu dia? " tanya Ani.

"Insha Allah kalau aku bisa aku bakal bantu. " kata Raya heran.

Dalam hatinya bertanya tanya, siapa orang yang harus ia tolong kalau ia sendiri tidak tahu apa yang harus ditolongnya.

"Aku nyakin kamu bisa menolongnya. Kerena kamu salah seorang yang bisa melihat dirinya, " ujar gadis itu.

"Raya! Raya! " panggil ibu Tiara memanggil Raya. Wanita itu heran kenapa Raya lama sekali menyapu ruangan itu ia takut kenapa kenapa itu muridnya jadi ibu Mutiara langsung mwnyusulnya untuk memastikan kalau Raya baik baik saja di ruangan itu!

"Ya bu, saya masih menyapu! " teriak Raya sambil meninggalkan Ani untuk membalas panggilan ibu Tiara.

"Kamu lama banget menyapu nya? Sudah selesai belum menyapu nya? " tanya ibu Tiara sambil memandang ke sekeliling ruangan perpustakaan yang terlihat bersih dan rapi.

"Kalau sudah selesai jangan lama lama disini, ayo kita ke tempat lain. " ujar ibu Tiara.

"Tapi saya belum selesai bu? " ujar Raya.

Raya menatap wajah Ibu Tiara dengan tajam.

"Belum selesai bagaimana, ini sudah rapi lho? " tanya ibu Tiara heran atas jawaban dari muridnya.

Raya langsung mengedarkan pandangannya ke sekelilingnya ruangan perpustakaan hatinya berdetak kaget saat matanya melihat lantai perpustakaan yang rapi dan bersih.

"Lho kok bisa? " tanya Raya celingukan.

Ia sama sekali tidak tahu siapa yang melakukannya, seingat Raya ia sama sekali belum menyapu lantai perpustakaan kerena ada orang yang meminta tolong! Lalu ia mengalihkan pandangan ke arah Ani yang tadi berdiri tidak jauh dengan meja pustakawan tapi gadianutu menghilang.

"Kamu kenapa? " tanya ibu Tiara heran menatap Raya.

"Tadi ada Ani kok sekarang nggak ada? " tanya Raya.

"Ibu lihat nggak kalau Ani tadi berdiri disini nggak jauh? " sambung Raya.

Hatinya berdesir sangat kuat sekali, Ani tiba tiba menghilang tadi datang tiba tiba tanpa diundang sekarang pergi juga tidak diantar sama sekali.

"Ah! Kamu jangan menakuti ibu, Raya! " jerit wanita itu.

"Bu, saya nggak menakuti ibu. Benar kok tadi saya sama Ani? " tegas Raya.

"Sudah lebih baik kita ke yang lain! " ketua ibu Tiara.

Tiba tiba bulu roman ibu Tiara berdiri semuanya mendengar Raya mengatakan kalau ada seseorang bernama Ani menemani Raya. Otomatis wanita itu ketar ketir tidak karuan sama sekali.

Raya yang mendengar ajakan guru mapel IPA langsung mengikuti wanita itu, hatinya merinding mengingat Ani yang tadi tiba tiba datang dan sekarang pergi juga tidak pamit. Ditambah lagi waktu ia datang ke ruangan perpustakaan masih terlihat kumuh dan kotor tapi kini bersih seperti ada orang yang membersihkan.*

Terpopuler

Comments

Arvilia_Agustin

Arvilia_Agustin

Takut ka Thor ada hantu di ruangan itu

2024-05-09

0

👑Meylani Putri Putti

👑Meylani Putri Putti

semangat meskipun harus berjuang di regulasi baru ini

2023-09-08

1

👑Meylani Putri Putti

👑Meylani Putri Putti

si ani ini gak mungkin author nya 🤣🤣

2023-09-08

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!