chapter 5

Raya berjalan di lorong sekolah, keadaan sekolah yang gelap dan gulita tidak ada penerangan sama sekali menambah kegerian saja. Gadis itu berjalan menuju perpustakaan untuk tahu apa yang terjadi, kerena ia mendengar ada orang yang memanggilnya.

Secara diam diam ia mengendap meninggalkan rumah tanpa izin kedua orang tuanya, kalau ia minta izin kemungkinan besar ibu dan bapaknya tidak akan mengizinkan nya apalagi pergi ke sekolah sendirian di malam buta.

Ya tadi Raya mendengar sebuah teriakan yang keras dan histeris, entah itu teriakan atau hanya halunisasi dirinya saja, tapi Raya tidak memperdulikan nya ia langsung meninggalkan rumah dengan mengunakan sepeda.

Hatinya takut kalau ada orang yang butuh bantuan dirinya, dan anehnya ia merasa kalau teriakan itu berasal dari sekolah!

Jarak sekolah dan rumah memang hanya 7 menit dari rumah itu kalau mengunakan sepeda, kalau dipikir aneh sih! Raya bisa mendengar teriakan seseorang sedangkan jarak rumah dan sekolah agak jauh.

Sampai di sekolah ia langsung membuka gerbang sekolah untung tidak teekunci sama sekali, ia dengan leluasa masuk ke halaman sekolah.

"Hai cantik mau kemana sayang! "

Tiba tiba sebuah sosok berkelebat menghampiri Raya, gadis itu terkejutnya sekali kerena melihat hewan kera yang ada di hadapan ya. Kera itu tubuhnya sangat besar, matanya merah, dari mulut keluar liurnya yang berbau ditambah lagi banyak belatung yang ada di mulutnya.

"Pergi! "

Raya berteriak, ia beberapa langkah mundur dari hadapan kera yang berbau busuk itu! Ia langsung meninggalkan kera itu di halaman sekolah.

"Tolong! Jangan bunuh aku! Jangan bunuh aku! " teriak gadis itu!

"Ani!"

Raya berteriak saat mendengar suara yang mirip dengan suara Ani yang terdengar din sebuah perpustakaan sekolah. Raya langsung kesana tapi sebelum sampai kesana tiba tiba tubuhnya terasa berat untuk digerakan, sepertinya ada orang yang menahan dirinya. Saat ia menoleh kearah kiri terlihat kera yang tadi menghalanginya untuk menuju ke perpustakaan, Gadis itu berusaha untuk melepaskan tangannya dari kera itu tapi nihil.

"Lepaskan! "

Teriak Raya dengan keras menghentak ani tangannya tapi kera itu memegang tangan Raya dengan erat.

"Pak, jangan pak jangan! " teriak suara yang ada di perpustakaan.

"Ni! "

"Ra tolong aku Ra selamatkan aku Ra, "

Teriakan orang yang ada di perpustakaan terus menerus terdengar sangat ketakutan sekali, Raya yang tangannya dipegang oleh kera langsung mengigut tangan kera yang berdiri di pinggirnya. Sekali gigit tangan kera terlepas, tapi wajahnya terlihat gepram sekali pada Raya yang telah berani mengigit tangannya.

Setelah terlepas Raya langsung berlari menuju perpustakaan, ia melihat apa yang seharusnya tidak melihatnya.

"Ani! "

"Kamu kenapa? Kamu kenapa? " teriak Raya histeris.

Saat matanya melihat pemandangan yang sangat mengerikan tubuh Ani di mutilasi oleh seseorang yang sangat dekat dengan dirinya. Ingin rasanya ia memeluk tubuh Ani tapi tidak mampu kerena ada kera yang menghalanginya. Pemandangan menjijikan terlihat jelas sekali, potongan tubuh Ani di buang begitu saja di sekitar ruangan itu!

"Kita pesta sekarang!" teriak pria muda itu dengan tuangnya sambil melahap potongan daging.

Melihat itu Raya merasa mual, apalagi saat daging di makan dipenuhin darah segar. Raya hendak menghampiri pria itu tapi tubuhnya dipegang jadi ia hanya bisa berteriak dan memohon pada pria itu jangan menyakiti pemiki tubuh.

"Lepaskan! "

Raya berontak ingin melepaskan dari tangan kera yang tadi ia gigit, tapi kera itu malah menarik tubuh Raya untuk keluar perpustakaan. Darah merah tercecer membasahi lantai perpustakaan warnanya merah pekat.

Ha ha ha ha

Tiba tiba sebuah suara terdengar menyeramkan di belakang laki laki itu! Rayaa melihat nya, wajah orang yang tertawa itu menyeramkan penuh dengan darah dan belatung belum lagindari mulutnya keluar darah yang bau busuk membuat perut terasa mual.

Aaaa

Raya beeteriak dengan histeris saat melihat tubuh Ani dimakan oleh orang yang ada dibelakang pria muda itu. Keduanya tidak memperdulikan Raya yang menjerit ketakutan.

Bukan hanya mahluk yang dibelakang pria itu yang ada, banyak mahluk yang lainnya seperti kera, yang banyak sekali. Raya berkali kali bergudik melihatnya. Mereka berpesta pora menikmati daging mentah!

"Kalian kenapa bunuh Ani! " teriak Raya geram.

Pria itu menatap Raya tidak suka mendengar kata kata gadis itu tapi pria itu diam saja dan tanpa bersalah meninggalkan ruangan itu! Raya berusaha untuk melepaskan diri tapi thdak bisa.

"Sekarang bagian kamu lagi! Kesini lagi sayang, tubuhmu bakalan aku serahkan pada kera ini dulu supaya di cicipi lalu tubuhmu bakalan menjadi santapan mereka. " tiba tiba pria itu datang kembali dan mengatakan itu di telinga Raya.

"Lari! "

Suara Ani terdengar dengan jelas di telinga Raya. Gadis itu langsung menatap orang yang menyuruh dirinya lari.

"Ani! "

Gumam Raya tidak percaya. Baru tadi ia melihat tubuh Ani di santap oleh ribuan kera yang mengelilinginya dan sekarang Ani hidup lagi!

Bukan hanya Raya saja yang heran tapi pria muda itu juga heran kenapa gadis yang tadi di mutilasi kini hidup lagi, tapi ia tidak tinggal diam. Pria itu langsung menyerang Ani dengan ganasnya tapi Ani bisa menghindar ia menghilang tapi sebelum itu Ani menyuruh Raya meninggal akan tempat itu.

"Lari selamatkan dirimu sekarang Raya! Mereka nggak akan bisa dikalahkan! " teriak Ani keras.

Mendengar teriakan Ani, Raya langsung berlari biarpun ribuan kera mengejarnya tapi Ani selalu membantu dirinya. Ada keheranan yang sangat di hati Raya, hatinya bertanya tentang Ani yang selalu muncul dihadapannya tanpa permisi lagi.

Raya terus berlari menghindari ribuan kera yang mengejarnya, awalnya Raya kesulitan untuk menyelamatkan diri tapi anehnya Ani menuntun dirinya untuk keluar dari ruangan perpustakaan ya ia meninggalkan ruangan itu dengan Ani.

"Ni, siapa mereka? Kenapa kamu tadi di bunuh!" terbatas bata Raya bertanya tentang Ani.

"Kamu tahu semuanya Raya, kamu tahu semuanya. Aku harap kamu penuhi janji kamu ya," ujar Ani.

"Aku tahu semuanya maksudnya? " tanya Raya menatap Ani.

"Jangan dipikirkan Raya kamu bakal memenuhi janji itu. "

Gadis yang dipanggil Ani langsung menghilang dari hadapan Raya.

"Ani! " panggil Raya keras.

"Raya! Raya! Raya bangun! " teriak ibu Widya membangunkan Raya yang bermimpi.

Raya langsung bangun tubuhnya penuh dengan keringat, nafasnya memburu.

"Kamu bermimpi lagi? " tanya Ibu Widya.

"Iya bu, bu siapa Ani? Kenapa ia harus berada di mimpi Raya? " tanya Raya.

Wanita itu hanya menghela nafas panjang mendengar Raya menyebut nama Ani. Ya bukan sekali dua kali wanita itu mendengar nama Ani di mulut Raya malah sering sekali. Mungkin kerena ikatan batin keduanya sangat kuat maka tidak heran kalau Raya selalu mengingat Ani.

"Adikmu."

"Adik? kok kaya teman sebaya? tanya Raya heran.

"Kamu istirahat ya, masih malam nanti kapan kapan ibu ceritakan semuanya tentang Ani.

Kata ibu Widya sambil beranjak dari tempat tidur Raya, tapi sebelum ibunya pergi Raya langsung memegang tangan ibunya sambil matanya menatap.

"Kalau Ani adikku kenapa ia nggak tinggal disini? Kan seharusnya Ani tinggal bareng kita? " tanya Raya heran.

Seingatnya kalau adik dan kakak itu harus satu rumah apalagi orang tua mereka bersama? Tapi pengakuan ibunya membuat dirinya bertanya keberadaan Ani.

"Kamu istirahat ya, jangan banyak pikiran. " ujar Ibu Widya agak menghindar dari pertanyaan Raya.*

Terpopuler

Comments

Biah Kartika

Biah Kartika

lanjut, misteri banget ini

2023-10-20

0

👑Meylani Putri Putti

👑Meylani Putri Putti

kira-kira apa yang terjadi pada ani

2023-09-09

0

👑Meylani Putri Putti

👑Meylani Putri Putti

Memangnya mereka itu siapa sib

2023-09-09

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!