chapter 2

"Jangan! Jangan!" teriakan seorang gadis histeris ketika seorang pria dengan beringas mendurapaksa dirinya.

Gadis umur 14 tahun itu tidak bisa melawan apa apa apalagi kekuatan pria itu sangat besar, tubuh gadis belia itu di dorong membentur dinding.

Bug!

Terdengar tubuh itu terpelanting menghantam tembok dinding.

Bret!

Suara baju gadis itu terdengar disobek dengan paksa oleh pria itu, pria dengan kulit putih, hidung mancung dengan paksa menyeret tubuh gadis itu. Teriakan terdengar dengan nyaring tapi tidak ada orang yang mendengar teriakan gadis itu.

"Pak jangan! "tangisnya.

" Diam kamu, kamu harus memenuhi kebutuhan diriku! " teriak nya kasar.

"Pak jangan! Aku ingin sekolah, aku ingin jadi guru jangan lakukan itu! " gadis itu masih mengisak.

Tapi pria yang dipanggil pak oleh gadis itu tidak pernah mendengarkan apa yang dikatakan gadis itu. Pria yang dipanggil pak oleh gadis itu langsung mendekati gadis itu dengan ganasnya mengagahi gadis itu.

Gadis itu tidak bisa berbuat apa-apa sama sekali tubuhnya di bawah tidak bisa bergerak apalagi baju yang dipakainya telah terlepas, rok yang dipakainya juga tidak karuan sama sekali.

Ha ha ha ha

Tawa pria itu sangat puas saat ia mengeluarkan nafsu bejat dirinya pada gadis itu, setelah itu pria meninggal akan ruangan perpustakaan dengan wajah puas sekali, sedangkan gadis itu hanya bisa menangis. Ia merasa kotor sekali, sesuatu yang sangat berharga kini telah hilang oleh pria itu.

"Kamu kalau ingin selamat jangan sampai buka mulut kalau sampai kamu buka mulut pasti aku bunuh! " ancam pria itu balik lagi ke hadapan gadis itu.

"Pak! Seharusnya bapak memberi contoh yang baik pada kami, tapi bapak sendiri malah seperti binatang! " teriak gadis itu.

Plak!

Sebuah tamparan langsung mengenai pipi gadis belia itu, gadis itu yang tidak menyangka hanya bisa meringis kesakitan saat tangan pria itu menampar dirinya dengan keras.

"Jangan banyak bicara! Kalau kamu ingin selamat lebih baik kamu pulang dan jangan sampai orang tua kamu tahu! " ancam nya.

"Sakit! " teriak gadis itu berontak saat rambutnya di tarik kebelakang oleh pria itu.

Pria itu akhirnya melepaskan tarikan nya lalu ia mninggalkan gadis itu dengan hati riang. Pria itu meninggalkan ruang perpustakaan dengan bernyanyi. kecil sedangkan gadis itu hanya diam termanggu saja. Hidupnya hilang seperti kehormatannya hilang oleh nafsu pria yang disebut bapak oleh dirinya.

👻

"Tolong! Tolong!" teriak seseorang berteriak histeris.

Raya yang mendengar teriakan itu langsung bangkit dan mencari sumber suara yang meminta tolong. Tanpa diketahui sama gadis itu tiba tiba sebuah bayangan putih mengelebat begitu saja. Membuat gadis itu terkejut dan merinding.

"Ani!"

Raya langsung memanggil nama Ani kerena suara yang meminta tolong itu seperti suara Ani yang kesakitan. Raya dengan susah patah langsung menuju ruangan perpustakaan kerena disana lah ia mendengar jeritan minta tolong seseorang.

"Ni, kamu disana? " tanya Raya celingukan.

Ia lupa membawa hpnya, jadi ruangan itu gelap dan sangat pekat sekali. Raya terus menerus mencari orang yang meminta tolong tapi jeritan minta tolong seketika juga hilang di hadapannya.

"Ani! " panggil Raya keras.

"Raya! Raya!" pak Handi membangunkan Raya yang bermimpi. Gadis itu langsung bangun dan merasa heran sekali kalau dirinya telah bermimpi ada orang yang meminta tolong.

"Kamu kenapa? " tanya pak Handi menatap wajah Raya dengan herannya.

Raya hanya mwngelengkan kepala saja.

"Makanya kalau mau tidur berdoa dulu biar nggak diganggu. " ujar ibu Mutiara menghampiri Raya.

"Bu! " seru Raya sambil memeluk gurunya dengan erat sekali. ibu Tiara langsung membalas pelukan Raya, gadis itu seolah olah merasa takut dan geri sekali.

"Aku tadi mimpi ada orang yang minta tolong! Di ruang perpustakaan, " terbatas bata Raya mencaritakan kejadiannya.

"Pak apa disini ada hantu? " tanya Raya.

"Ah! jangan percaya takhayul. Dunia ini hanya berisi manusia saja nggak ada mahluk lain, " tempas pak Handi.

Pria itu langsung meninggalkan Raya dan ibu Tiara, Raya yang melihat itu hanya menghela nafas panjang, mendengar apa yang dikatakan oleh pak Handi guru IPS.

"Kamu tidur lagi ya, berdoa saja jangan berpikir macam macam." nasehat ibu Tiara pada Raya.

Raya ingin sekali memejamkan matanya untuk tidur lelap tapi ia tidak bisa melakukannya, ia masih ingat teriakan gadis itu ya suaranya seperti suara Ani yang ia temui tadi sore waktu akan membersihkan ruangan perpustakaan.

Semua orang terlelap juga. Mungkin ibu Tiara juga sudah tidur dan terbuai dialam mimpi yang indah, dengan berjalan mengendap endap Raya meninggalkan tempatnya menuju ruangan perpustakaan. Tadi sore memang ia di suruh membersihkan ruangan perpustakaan untuk dipakai tidur tapi pak Handi melarang murid muridnya tidur di perpustakaan, jadilah mereka tidur di ruang TU, kelas, ruangan Lab, dan ruangan guru.

Tidak ada orang yang tidur di perpustakaan, ruangan itu di kunci kembali oleh pak Handi. Raya maupun ibu Tiara tidak ada protes sama sekali, keduanya hanya mengiyakan apa yang pak Handi bicarakan.

Jam 02.00 Raya langsung mendekati ruangan perpustakaan ruangan itu sepi sekali, apalagi tidak ada penerang sama sekali membuat ruangan itu gelap dan serangga sekali, apalagi di dekat ruangan perpustakaan tidak ada penerang sama sekali.

"Aneh! Kenapa ada yang minta tolong! " bisik Raya bergidik.

Hatinya ketar ketir sekali, untuk mendekati ruangan perpustakaan.

Tap!

Sebuah tangan menyentuh bahu Raya!

"Aaaa!" Raya berteriak dengan kerasnya.

"Hai ini aku kenapa sih teriak teriak! " tegur Ani.

"Kamu! Kamu kenapa ada disini? " terbata bata Raya menayakan keberadaan Ani. Seingatnya ia tidak mengajak siapa pun untuk menuju ke perpustakaan tapi kenapa Ani. malah datang ke perpustakaan?

"Pasti kamu heran ya kerena aku bisa tahu kamu ada di perpustakaan? " tanya Ani santai.

Ia mengajak Raya untuk masuk ke ruangan perpustakaan.

"Lho kok kamu pegang kunci perpustakaan? " tanya Raya heran.

Ani hanya diam saja mendengar pertanyaan yang terlontar mulut Raya. Setelah membuka pintu perpustakaan kedua gadis sebaya itu langsung masuk dan duduk di. kursi yang ada disana.

"Kamu ngapain ke perpustakaan? " tanya Ani menatap Raya.

"Aku penasaran sama orang yang meminta tolong! Suara itu ada disini tapi disaat dicari nggak ada, maksudnya apa ya? "

Raya malah balik tanya pada Ani. Gadis itu hanya diam saja mendengarkan apa yang Raya ceritakan pada dirinya ia hanya menghela nafas panjang mendengarkan Raya mencaritakan Da orang yang meminta tolong.

"Kamu harus menolong kasihan! " ujar lirih Ani.

"Aku nggak bisa berbuat apa apa selain minta bantuan kamu." lanjutnya.

"Menolong? Maksudnya menolong apa aku nggak ngerti! "

"Suatu waktu nanti kamu juga bakal mengerti. "

Raya hanya bisa menatap heran pada Ani teman yang baru saja ia temui penuh dengan tanda tanya sekali, tapi untuk menanyakan ia ragu. *

Terpopuler

Comments

Biah Kartika

Biah Kartika

hantu itu si Ani ya, yang di perkaos di perpustakaan, hm siapa ya guru yang di manggil bapak sama Ani.. 🤔🤔

2023-10-20

0

👑Meylani Putri Putti

👑Meylani Putri Putti

apa Raya pingsan

2023-09-08

0

👑Meylani Putri Putti

👑Meylani Putri Putti

ternyata hanya mimpi toh

2023-09-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!