Permaisuri Dewa Kematian
Terdengar deru mobil memasuki halaman rumah besar itu.Alex sang pemilik rumah melihat ke arah halaman dari kaca kamarnya dilantai dua.
Seorang pria keluar dari mobil."Kakak?Kenapa dia bebas?" Alex heran dengan kedatangan kakak angkatnya itu.
Tubuhnya menegang,jantungnya berdegup kencang.Meilin,sang istri yang melihat perubahan tiba2 sang suami segera mendekati dan memeluknya dari samping.
"Kenapa sayang?kenapa tegang begitu?" namun yang ditanya tak memberikan respon.Karena penasaran dia mengikuti arah pandang sang suami.
Wajahnya memucat kala melihat pria yang baru keluar dari mobil itu.
"Kenapa dia disini?" wanita berdarah dan berwajah khas asia itu kembali bertanya pada sang suami,namun pria disampingnya itu hanya diam mematung.
Bagaimana mungkin orang yang sudah membunuh kedua orangtuanya itu ada disini,bukankah seharusnya dia dipenjara?
Apakah dia melarikan diri?berbagai pertanyaan bermunculan dibenak Alex.Tiba-tiba dia merasakan firasat buruk.
***
Albert adalah kakak angkat Alex.Dia dibesarkan oleh orangtua Alex sejak berusia dua bulan setelah orangtuanya yang berteman baik dengan ayah alex,meninggal dalam kecelakaan.
Mereka besar dan tumbuh bersama tanpa perlakuan berbeda dari orang tua Alex.
Namun seiring waktu dan bertambahnya usia,perilaku Alex dan Albert banyak yang bertolak belakang.
Alex yang rajin dan pekerja keras,berbanding terbalik dengan Albert yang pemalas dan suka berfoya-foya.
Setelah menyelesaikan pendidikan di universitas,Alex fokus membantu mengembangkan perusahaan ayahnya Xander Corp.
Bahkan dia mulai menanam saham dibeberapa perusahaan rekan bisnisnya,sedangkan Albert hanya tahu berfoya-foya dan menghabiskan harta orangtuanya.
Suatu malam,Alex ingin menemui ayahnya di ruang baca.Saat akan membuka pintu,dia mendengar pertengkaran hebat dari dalam ruang baca sang ayah.
Ayah Alex marah besar setelah tahu Albert menjual beberapa aset berharga tanpa sepengetahuannya,dan uangnya habis untuk pesta dan foya-foya dengan beberapa wanita.
Tak lama terdengar suara tembakan dari dalam ruangan disertai jeritan seorang wanita.Alex bergegas masuk.
Saat tiba didalam dia tercengang melihat sang ibu tengah bersimpuh menangisi ayahnya yang tergeletak dilantai dengan tubuh bersimbah darah.
Tak jauh dari mereka,Albert berdiri sambil memegang pistol yang baru saja digunakan menembak sang ayah.
Alex terpaku,dia tidak menyangka kakak yang sangat dia hormati dan sayangi tega menembak sang ayah.
"Kakak,kenapa kau tega melakukan ini?" Alex tak habis fikir dengan kakaknya itu.Albert hanya tertawa tanpa rasa bersalah atau menyesal dengan apa yang telah dia lakukan.
"Dia tidak mau memberikan perusahaannya padaku,jadi,aku rasa itu yang terbaik untuknya." Alex sangat geram pada Albert,namun dia masih berfikir jernih.
"Paman Marco,cepat siapkan mobil,kita ke rumah sakit!" Alex berteriak pada kepala pelayan seraya menghampiri tubuh sang ayah,dia berjongkok dan merangkul tubuh sang ayah dengan kedua tangannya.
Saat Alex bangkit sambil menggendong tubuh sang ayah,dia mendengar suara tembakan dari belakang tubuhnya serta jeritan sang ibu.
Albert hendak menembak Alex namun dilihat oleh sang ibu kemudian ibunya memblokir peluru yang diarahkan pada Alex,suara tembakan beruntun berikutnya membuat Alex tersungkur ke lantai.
Saat membuka matanya,Alex melihat langit-langit berwarna putih diatas kepalanya.Dia mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan.
Dia sedang berbaring ditempat tidur dan ada paman Marco yang sedang berdiri disamping tempat tidurnya.
"Syukurlah anda akhirnya sadar tuan muda" paman Marco menghela nafas lega disertai senyuman.
"Bagaimana keadaan ayah dan ibu,paman?" Alex segera menanyakan keadaan orangtuanya,namun orang yang dia tanya hanya diam dan menunduk.
"Paman,bagaimana keadaan ayah dan ibu?Dimana mereka?" Alex mengulangi pertanyannya dengan suara yang aga tinggi.
"Tuan dan nyonya tidak bisa diselamatkan,tuan muda." akhirnya paman Marco menjawab dengan suara bergetar dan air mata yang mengalir di wajahnya.
Paman Marco sudah bekerja dirumah orang tua Alex sejak Alex kecil,tentu saja dia sangat terpukul dengan kematian tuan dan nyonya nya itu.
"Lalu bedebah itu?" "Dia sudah dipenjara,tuan muda.Seharusnya untuk seumur hidupnya atau mungkin hukuman mati" jawab paman Marco
****
Peristiwa itu terjadi 8 tahun yang lalu,saat Alex belum menikah dengan Meilin.Meskipun telah bertahun tahun berlalu,namun selalu membuat dada Alex sesak kala mengingatnya.
Dan Meilin,meskipun dia tidak tahu saat itu terjadi,namun mendengar dari cerita Alex dan paman Marco,dan untuk rupa Albert dia tahu dari foto keluarga yang masih tersimpan dirumah Alex.
Sekarang bedebah itu muncul dirumahnya,entah mengapa dia merasakan firasat buruk."Chen!" Alex berteriak memanggil seseorang.
Chen adalah orang yang ditugaskan untuk selalu menjaga dan mengawal Meilin serta keluarganya, atas perintah ayahnya Meilin yang berasal dari negara C di wilayah Asia timur.
"Ia tuan." "Bawa nyonya dan nona muda ke tempat aman! Aku merasa hal buruk akan terjadi." Alex tidak ingin kejadian 8 tahun lalu terulang lagi.
Setelah melihat Chen membawa istrinya,Alex menuruni tangga menemui Albert dilantai bawah.
"Bagaimana kau bisa datang kesini?Apa kau melarikan diri?" Alex tak ingin berbasa basi dengan Albert.
"Hahaha.Beginikah caramu menyambut kedatangan kakakmu yang telah lama tak bertemu,Alex?Kau bahkan tidak pernah menjengukku dipenjara."
Tanpa tahu malu Albert mendudukkan dirinya disofa. "Oh ya,dimana adik ipar dan keponakanku?kau tidak ingin mengenalkan mereka padaku?"
Alex tertegun mendengar ucapan Albert."Hahaha.Kau kaget aku mengetahui tentang keluarga kecilmu?Alex,Alex,meskipun aku dipenjara,bukan berarti aku tidak tahu apa-apa."
Albert menyeringai,dia begitu menikmati kecemasan yang terlihat diwajah Alex.
Deg deg deg deg.Jantung Alex berdegup kencang.Perasaannya semakin tak menentu saat beberapa orang memasuki ruangan itu.Ini bukan hal baik
"Apa yang kau inginkan Albert?" "Tentu saja menyelesaikan urusan yang belum selesai.Aku tak menyangka kau bisa selamat dari kematian pada malam itu.Jadi,aku akan menyelesaikannya sekarang." Albert berkata dengan santai.
"Kenapa kau melakukan itu?" "Karena tua bangka itu sudah mengubah seluruh aset dan perusahaan atas namamu,sedangkan aku hanya diberi satu perusahaan kecil.Ini tak adil Alex"
"Hanya karena itu kau membunuh ayah dan ibu?kau sudah dibutakan oleh harta Albert.Bahkan keluarga pun tak ada artinya bagimu.Bedebah!"
Alex menerjang ke arah Albert.Terjadi baku hantam antara Alex dan Albert,namun orang-orang Albert langsung menangkap Alex dan memukulinya.
"Cari istri dan anaknya,bawa mereka kesini!" Albert memerintahkan sebagian anak buahnya "No.Albert,jangan ganggu mereka,mereka tak tahu apa-apa."
Alex mengamuk dan baku hantam dengan orang-orang Albert yang tadi memeganginya.
Dor.Seketika Alex tersungkur, darah keluar dari luka tembak dipunggungnya.
Sementara dilantai atas,Chen sedang berusaha menahan Meilin dan putrinya agar tidak berlari ke lantai bawah ketika mendengar suara tembakan.
Insting seorang istri memang hebat,entah mengapa Meilin sangat yakin kalau tembakan itu diarahkan pada suaminya,Alex.
Karena terus dihalangi,Meilin yang kesal menendang kaki Chen dengan sekuat tenaga.
Ketika Chen lengah karena kakinya kesakitan,Meilin berlari ke lantai bawah sambil membawa pistol.
Dia bahkan menarik katana yang tersimpan rapi di lemari yang tampak seperti lemari pakaian
Meilin bukanlah wanita biasa.Keluarganya di negara C di Asia adalah pemilik perusahaan raksasa yang juga berkecimpung didunia bawah.
Penggunaan senjata api dan senjata tajam sudah menjadi keahliannya sejak remaja.Dia bahkan menguasai ilmu beladiri.
Itu adalah hasil pelatihan keras dari sang ayah dan beberapa pelatih kepercayaan ayahnya.
Suara tembakan dilantai bawah saling bersahutan memekakan telinga.
Chen terus berlari sambil menggendong nona muda nya,Shuwan Alexander,putri sematawayang Alex dan Meilin.
"Uncle Chen,aku tidak mau pergi tanpa mommy dan daddy." gadis kecil itu terus meronta digendongan Chen. "Mana mommy dan daddy ?"
Chen benar-benar dilema.Alex menyuruhnya membawa Meilin dan Shuwan pergi,tapi putrinya terus saja memberontak tidak mau pergi
"Baiklah,uncle akan menjemput mommy dan daddy mu,tapi kamu harus menuruti perintah uncle,setuju?" gadis itu kecil itu mengangguk.
"Bagus." Chen terus berlari melewati jalan rahasia agar cepat sampai ke halipad yang ada di rooftop
Sesampainya di halipad,Chen langsung membawa Shuwan masuk ke helikopter,
"Tunggu disini dan jangan keluar,jangan sentuh apapun! Mengerti?" "Yess uncle." "Ingat,jangan menyentuh apapun!" Chen mewanti-wanti gadis kecil itu.
"Uncle akan menjemput mommy dan daddy" Chen meninggalkan gadis keci itu lalu berlari secepat kilat ke tempat Alex berada.
Dalam hatinya terus saja berdoa,semoga saja tidak ada yang mencari mereka hingga ke rooftop.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
Yulianti Amiruddin
awal cerita yg bagus author 👍
2024-11-16
0
Se ekor kelinci
mami cai Lin di mana ziyan?
2023-11-17
1
azka aldric Pratama
hadir
2023-09-24
2