Seorang pria ddngan rambut putih yang menghiasi kepalanya,yang menandakan bahwa umurnya tak lagi muda memasuki ruangan. Semua orang langsung menunduk hormat seraya menyapa "Tuan besar"
Orang yang dipanggil tuan besar itu segera menghampiri Leon dan bertanya,"Leon,ada apa?" "Mohon maaf tuan besar,saya tidak tahu apa yang terjadi.Tadi ada helikopter mendarat di halipad,tapi setelah beberapa menit tak ada seorangpun yang keluar dari helikopter itu,jadi saya dan teman-teman memeriksanya.Ternyata didalam ada Chen dan nona Meilin yang keadaannya..." Leon tak sanggup melanjutkan ucapannya
"Chen?Meilin?Apa hanya mereka berdua?" tanya pria tua itu. "Ada nona muda juga,tuan besar" jawab Leon cepat. "Dimana mereka sekarang?Lalu dimana menantuku Alex?" "Chen dan nona Meilin sedang ditangani oleh dokter,sedangkan nona muda ada diruang perawatan,tuan." jawab Leon dengan sabar
"Apa cucuku juga terluka?" tanya pria tua itu khawatir."Tidak tuan,tapi sepertinya nona mengalami hal buruk" pak tua Jun terdiam,namun dibenaknya muncul berbagai pertanyaan
"Apa yang sebenarnya terjadi pada mereka bertiga?apakah Alex melakukan hal buruk?tapi sepertinya itu tidak mungkin.Alex sangat menyayangi istri dan anaknya." gumam pak tua Jun dalam hati.
Tak lama pintu ruang penanganan Meilin terbuka.Dokter segera menghampiri pak tua Jun dan membungkuk hormat."Mohon ampuni kami tuan besar" ucap dokter itu diikuti beberapa dokter lain yang juga keluar dari ruangan itu. "Kami tidak bisa menyelamatkan nona,luka-lukanya sangat..." belum selesai dokter itu menjelaskan,pak tua Jun langsung menerobos masuk ke dalam ruangan.
Dia melihat putrinya yang tak bernyawa tengah terbaring di bad hospital dengan kondisi yang mengenaskan.Di wajah cantiknya terdapat beberapa lebam,bahkaan ditubuhnya banyak lebam,beberapa luka tembak dan luka sayatan senjata tajam.
Jantung tua nya berdenyut nyeri kala melihat kondisi putri sematawayangnya itu.Rahangnya mengeras dengan mata yang menatap tajam,tangannya mengepal dengan kuat "Siapa iblis yang sudah melakukan hal keji ini pada putriku?" gumam pria tua itu.
"Leon!" pria tua berteriak.Yang dipanggil langsung menghampirinya."Cepat cari tahu apa yang terjadi.Retas cctv dikediaman putriku!siapaun pelakunya,dia harus membayar mahal perbuatannya.Bagaimana kondisi Chen?" emosi pria tua itu begitu kompleks.
Kejadian ini benar-benar membuatnya terpukul.Apakah musuh-musuhnya yang melakukan ini?atau Alex?banyak dugaan berseliweran dikepalanya.
Pak tua Jun berjalan ke ruang perawatan.Dia ingin melihat cucu kesayangannya yang hanya semata wayang itu.Saat membuka pintu ruangan,ada suster yang sedang mengganti pakaian gadis kecil itu."Bagaimana keadaan cucuku?" dia menggenggam tangan mungil cucunya
"Tidak ada luka ditubuhnya tuan besar,tapi sepertinya dia syok.Sudah diberi obat penenang,mungkin beberapa jam lagi akan bangun" jawab suster itu sambil membungkuk hormat. "Pergilah!aku yang akan menjaganya" usir pria tua itu.Tanpa menunggu suster itu segera keluar
Pria tua itu duduk dikursi yang terletak disebelah tempat tidur pasien.Dia terus menggenggam erat tangan mungil itu.Dipandanginya wajah cantik sang cucu dengan penuh kasih.
Cucu kecilnya ini.Meskipun ayahnya,Alex berdarah eropa tapi putrinya lebih dominan pada sang ibu.Wajahnya oriental,rambut hitam lurus,kulit seputih giok.Hanya mata coklat Alex yang menurun padanya.Hal itu kerap membuat Alex cemburu pada istrinya.
Cucu kecilnya yang malang.Diusianya yang baru 6 tahun,dia telah kehilangan ibunya.Sedangkan ayahnya hingga kini belum diketahui keberadaannya.
Tak lama Leon datang menghampirinya,"Tuan besar,bagaimana dengan nona?" pertanyaan Leon membuyarkan lamunan pak tua itu."Tunggu kabar terbaru Chen,bila dikuburkan sekarang takutnya Chen ingin melihat nona nya untuk terakhir kali.Lagipula cucuku belum bangun,tidak mungkin kita menguburkan ibunya tanpa sepengatuan dia.Semayamkan saja diruang duka!" pria tua itu memberi perintah.
"bagaimana keadaan Chen?" lanjut pria tua itu."Belum ada kabar tuan,belum ada dokter yang keluar dari ruang itu.Mungkin mereka masih berusaha" "Bagaimana dengan cctv dirumah Alex,apa sudah bisa diretas?" "Dudah tuan.Anda ingin melihatnya?" tanya Leon
Mendengar perkataan Leon,pria itu langsung bangkit dari kursi yang didudukinya. "Ayo cepat pergi.Panggil suster untuk menjaga cucuku!" Leon langsung pergi memanggil suster,lalu mereka berdua pergi setelah suster memasuki ruang perawatan Shuwan.
Diruang kerjanya,pak tua Jun dan Leon sedang melihat video rekaman cctv dirumah Alex untuk mengetahui kejadian yang sebenarnya.
Pria tua itu mengepalkan kedua tangannya dengan erat saat menyaksikan kejadian yang menimpa putri dan menantunya."Leon,jangan biarkan bedebah itu hidup tenang.Tapi jangan langsung dibunuh,kematian terlalu murah baginya.Buat dia menderita dan tersiksa hingga cucuku dewasa dan bisa membalaskan kematian orangtuanya.Dia bahkan tidak membiarkan kita menguburkan Alex."
Dari rekaman cctv itu terlihat setelah mereka tidak mendapatkan Meilin dan Shuwan,Albert menyuruh anak buahnya membuat rumah Alex seperti mengalami kebakaran,dan tubuh Alex serta orang-orang yang telah mati dibiarkan terbakar disana
"Aku akan kembali ke kamar cucuku." ucap pria tua itu sambil bangkit dari tempat duduknya.Leon hanya mengangguk lalu keluar dari ruangan itu menyusul tuannya.
Dokter yang menangani Chen sedang menunggu tuan besarnya.Saat melihat orang yang sedang dia tunggu,dokter tersebut segera menghampirinya."Bagaimana keadaan Chen?" terlihat jelas bahwa orang tua itu sangat mengkhawatirkan orang kepercayaannya tersebut.
Chen bukan hanya pengawal sang putri,Chen telah hidup beramanya sejak kecil.Tumbuh dalam pengasuhan dan pelatihannya,dia bahkan tumbuh bersama sang putri,Meilin.Hingga mereka tidak terlihat seperti pengawal dan majikan tapi lebih seperti adik dan kakak.Pak tua Jun juga menyayangi Chen dan Leon seperti anaknya sendiri.
"Chen sudah ditangani tuan.Luka ditubuhnya sangat banyak,dia juga kehilangan banyak darah.Untunglah semua bisa diatasi.Bila pemulihannya cepat,mungkin besok dia akan sadar.Entah bagaimana caranya dia bisa bertahan sampai tiba disini dalam keadaan seperti itu." dokter yang menangani chen merasa heran sekaligus kagum pada kekuatan pria itu.
"Leon,siapkan pemakaman putriku!Untuk pelaksanaannya kita akan menunggu Chen bangun,aku ingin menguburkan Alex disini bersama istrinya,tapi bedebah itu" pak tua Jun menghela nafas berat."Kau bisa selamat dari tangan hukum bedebah,tapi tidak dari tanganku." geram pria tua itu
"Grandpa" suara imut dan usapan lembut dari tangan mungil membangunkan pak tua Jun dari tidurnya.Aih,rupanya dia tertidur saat menunggui cucu kecilnya itu. "Kau sudah bangun sayang?" pria tua itu langsung menciumi cucunya yang sangat menggemaskan itu. "Dimana mommy dan uncle Chen?" dia menghela nafas saat mendapat pertanyaan itu dari sang cucu.Bagaimana cara dia menjelaskannya?
"Uncle Chen mu ada dikamar yang berbeda.Mau melihatnya?ayo grandpa akan menggendongmu.Ataubkau mau sarapan dulu?" gadis itu hanya menggelengkan kepalanya,lalu mengulurkan tangannya meminta digendong.Merekapun melangkah keluar dari kamar,tujuannya adalah kamar Chen dirawat saat ini
Saat membuka pintu kamar,terlihat didalam ada seorang perawat sedang memeriksa Chen.Perawat itu membungkuk hormat saat sang tuan mendekatinya."Apa dia sudah sadar?" "Sudah tuan besar" bukan suster yang menjawab tapi Chen sendiri. Oh dia sudah sadar.Pria tua itu bernafas lega.Setidaknya dia tidak kehilangan Chen juga.
Tiba-tiba Chen turun dari tempat tidur dan tersungkur didepan kaki pak tua Jun."Tuan besar,aku tidak pantas meminta ampunan.Aku tidak bisa melindungi nona dan tuan Alex.Aku pantas mati." Chen membenturkan kepalanya beberapa kali ke lantai. "Apa yang kau lakukan?cepat bangun!" pria tua itu tidak senang dengan tindakan Chen.
"Saya tidak pantas hidup tuan.Saya pantas mati.Saya tidak becus melakukan tugas dan kewajiban saya." "Kalau kau juga mati,lalu aku akan hidup dengan siapa?Siapa yang akan mendampingi dan mengajari cucuku?dasar bodoh!" pak tua itu tampak marah
Ingin rasanya pak tua itu memukul kepala Chen dengan tongkat besi.Apa yang dia pikirkan?Para dokter sudah bekerja sangat keras menyelamatkannya dari maut,setelah 2 hari koma dan sekarang baru sadar,dia malah minta dihukum mati.
"Nona muda,tuan,dimana nona muda?" Chen langsung teringat pada nona mudanya. "Aku disini uncle" ternyata gadis itu sedang duduk manis di hospital bed yang tadi ditempati oleh Chen.
"My princess.Kau baik-baik saja sayang?" Chen langsung memeluk gadis itu.
"Tuan,dimana nona?" Chen terlihat gugup saat menanyakan nona nya,Meilin
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
Hoa xương rồng
Seru abiss
2023-08-04
1