"Kau mau melihat nona mu? Ayo pergi.Suster bawa chen dengan kursi roda !" pria tua itu langsung meraih cucu kesayangannya untuk digendong kembali. "Grandpa,aku mau berjalan.Aku sudah besar." gadis kecil itu mengerucutkan bibirnya karena kesal pada sang kakek dan tidak mau digendong
"Diamlah princess!Kita jarang bertemu,kau jarang mengunjungi kakek mu ini.Kau hanya datang saat peringatan hari kematian nenek mu dan hari ulang tahunku,itupun tidak lama.Biarkan orang tua ini menggendong dan memelukmu sampai puas." tanpa memperdulikan rengekan sang cucu,dia terus saja menggendong gadis kecil itu.
Chen merasa sangat senang karena akan segera bertemu dengan nona nya.Tapi dia mengerutkan kening saat melihat jalan yang mereka lalui. "Ini jalan menuju taman di belakang.Apa mungkin nona ada ditaman belakang?"
Benar saja,tempat yang mereka tuju adalah taman belakang,tempat favorit sang nona dirumah ini.Taman yang terletak didekat kebun herbal dirumah kaca.
Chen mengerutkan kening saat melihat dari kejauhan,di taman itu banyak orang."Kenapa ditaman belakang banyak orang?tidak biasanya" gumam Chen heran
Keheranannya semakin bertambah saat jaraknya semakin dekat dengan taman,terlihat orang-orang yang ada disana berpakaian serba hitam. "Apakah disini ada acara resmi ?" hatinya diliputi tanda tanya besar saat ini.Tiba-tiba jantunya berdegup dengan kencang.
Semakin dekat dengan taman,degup jantung Chen semakin tak beraturan.Tidak,dia bukan sedang jatuh cinta,tapi dia melihat ada peti jenazah disana. "Nona" hanya itu yang ada difikirannya saat ini.
Rasanya Chen sangat ingin berlari secepat yang dia bisa,untuk segera memastikan siapa orang yang ada dalam peti jenazah itu,namun kondisi tubuhnya saat ini sangat tidak memungkinkan untuk melakukan hal itu.Bersyukur dia bisa sadar dalam waktu 2 hari.
Suster mendorong kursi roda yang diduduki Chen mendekat ke peti jenazah itu.Chen terpaku,dia tak bisa berkata apa-apa saat melihat didalam peti jenazah itu,tubuh nonanya terbaring kaku tak lagi bernyawa.Dia mengepalkan tangannya dengan erat.
Ini salahnya.Andai saja dia tidak datang terlambat untuk menyelamatkan nona nya.Andai saja dia tidak mendengarkan perintah nonanya itu untuk membawa Shuwan lari.Andai saja dia tetap mendampingi nona nya itu.Andai saja...
"Grandpa,kenapa mommy tidur didalam?suruh mommy bangun grandpa.Aku mau main sama mommy." Chen tersadar dari lamunannya saat mendengar rengekan Shuwan.Dia mengalihkan tatapannya dari jenazah Meilin,beralih menatap Shuwan yang sedang meronta didalam gendongan sang kakek.
"Lakukan!" setelah mendapatkan instruksi singkat dari tuan besarnya,mereka menurunkan peti jenazah itu kedalam liang lahat.."No,mommy.No grandpa jangan masukan mommy ke dalam tanah,nanti mommy ga bisa keluar.Mommy"
Gadis kecil itu terus saja histeris dan meronta dalam gendongan sang kakek.Pria tua itu bahkan tidak tahu harus melakukan apa untuk menenangkan sang cucu.
Melihat itu,Chen merasakan sakit yang luar biasa.Hatinya seperti ditusuk ribuan jarum tak kasat mata.Seperti diremas oleh tangan besar yang sangat kuat.Dalam hati dia bertekad,dia harus segera sehat agar bisa mendampingi sang nona muda
Dia meminta suster untuk mendorong kursi rodanya mendekat pada sang tuan besar. "Princess,kemarilah.Biar uncle yang gendong." ucap Chen sambil mengulurkan kedua tangannya.Gadis kecil itupun langsung menyambut uluran tangan uncle Chen nya dan duduk dipangkuannya dikursi roda.
"Uncle,keluarin mommy!Aku ingin bermain sama mommy" ucap gadis kecil itu sambil terisak. "Biarkan mommy istirahat disana sayang.Kamu main sama uncle,oke?main sama grandpa juga" Chen membujuk gadis kecil itu.
"Tuan maaf jika saya lancang.Saya pikir mungkin lebih baik jika Yura tinggal disini mendampingi nona muda,selain kita." "Ya,kau benar Chen.Karena bagaimana pun kita tidak akan selalu bisa bersamanya.Mungkin jika bersama Yura,dia bisa merasakan seperti sedang bersama mommy nya.Leon panggil Yura kesini !"
Tanpa menunggu diperintah lagi,Leon langsung menghubungi Yura yang berada di rumah besar sang tuan yang berada di pusat kota.
Setelah pemakaman Meilin selesai dan Shuwan mulai tenang,mereka kembali ke bangunan mewah itu.
"Princess,kau mau tinggal dimana?Disini atau dirumah besar?" sang kakek bertanya pada cucu sematawayangnya itu.Rumah besar yang dimaksud oleh pria tua itu adalah istana megah mereka yang berada di pusat kota.
Meskipun bangunan yang mereka tempati sekarang juga megah dan fasilitasnya tak kalah bagus dari rumah besar,tapi tempat ini adalah tempat rahasia mereka.Hanya orang-orang pak tua Jun yang tahu tempat ini dan tempat ini hanya bisa diakses melalui jalur udara.
Tempat itu adalah tempat penyimpanan berbagai macam senjata,berbagai obat,ramuan,racun, herbal,bahkan disana juga terdapat penjara bawah tanah untuk memenjarakan musuh-musuh pak tua Jun .
Kerajaan bisnis mereka pastilah memiliki banyak pesaing dan musuh yang saling menyerang dan menjatuhkan.jadi mereka harus selalu bersiap dengan segala kemungkinan.
"Aku mau tinggal disini saja grandpa.Aku mau dekat dengan tempat istirahat mommy." jawab gadis kecil itu. "Baiklah.Kita akan tinggal disini.Tapi mungkin nanti grandpa dan uncle Chen mu akan sering pergi untuk mengurus beberapa pekerjaan.Tidak apa-apa kan princess?"
"Nanti kalau grandpa dan uncle Chen pergi,aku sama siapa?" gadis kecil itu cemberut.Dia tidak mau sendirian ditempat besar ini."Ada uncle Leon,juga..."
"Tuan besar,anda memanggil saya?" suara seorang gadis mengintrupsi obrolan mereka. "Yura,kemarilah!" gadis yang dipanggil Yura itupun mendekat lalu membungkuk hormat pada tuan besarnya."Mulai sekarang,kau akan tinggal disini menemani cucu kesayanganku!" perintah pria tua itu mutlak.Yura hanya mengangguk.Memangnya siapa yang berani membantah pria tua itu?
"Princess,ini aunty Yura.Dia keluarga kita juga,bila grandpa dan uncle chen mu pergi,kau tidak akan sendirian disini.Aunty Yura akan menemani mu sepanjang waktu." sang kakek menjelaskan dengan sabar."Oke geandpa.Ayo aunty kita ke kamarku" gadis kecil itu menarik tangan Yura
Dia mengajak Yura ke kamarnya yang berada dilantai 2.Kamar yang biasa dia tempati saat berkunjung dan menginap ditempat ini.Begitu pintu kamar dibuka,Yura membelalakkan matanya.Kamar mewah dengan nuansa pink,segala atributnya berwarna pink.Bahkan boneka hampir memenuhi setengah kamar itu.Girly sekali
Sangat berbeda dengan Yura yang menyukai warna hitam dan hal-hal simple.Gadis itu mengerjapkan matanya beberapa kali. "Apakah aku akan tidur dikamar ini?kamar ini sangat tidak cocok untukku." batin Yura.
Yura,meskipun dia gadis yang berwajah cantik,badan ramping dan kulit yang sangat halus,tapi dia sangat tomboy.Rambut panjangnya pun dia dapatkan setelah puluhan kali diejek oleh Leon dan Ana bahwa dia seorang pria cantik.Jadi dengan sangat terpaksa dia memanjangkan rambutnya.
Yura bukan hanya gadis yang sangat cantik,dia juga seorang jenius.Dia ahli dalam pengobatan kuno dan modern.Dia dikuliahkan oleh pak tua Jun dibidang pengobatan.Dia ahli dalam membuat racun,ramuan herbal,ahli pengobatan akupunktur.
Dalam hal pertarungan,dia adalah pengguna belati kembar dan katana yang sangat mahir.Bahkan dia selalu membawa belati kembarnya kemanapun dia pergi dalam saku khusus dicelana panjang yang selalu dia kenakan.
Orang-orang disekitar pak tua Jun adalah orang-orang ahli pilihan.Leon seorang sniper handal yang tak pernah gagal membidik targetnya. Ada Ana si hacker no 1.
Chen adalah petarung tangan kosong dan ahli strategi,dia adalah leader tak resmi dari mereka berempat.
Apa jadinya jika Shuwan hidup dan tumbuh dalam asuhan mereka berempat?
Untuk sementara waktu Shuwan menjalani hari-harinya dengan santai.
Bermain,makan,tidur,menonton tv layaknya anak kecil pada umumnya..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments