Chen terus berlari ke lantai bawah agar bisa menyelamatkan Meilin.
Saat tiba dilantai dua, dia berpapasan dengan orang-orangnya Albert yang sedang mencari Shuwan.Entah sejak kapan mereka tiba dilantai atas
Chen terus beusaha agar mencapai lantai bawah sambil terus menjatuhkan orang-orang itu.Suara tembakan menggema dilantai atas.
Tubuh-tubuh tak bernyawa bersimbah darah sudah bergelimpangan.Semua itu adalah mahakarya Chen.
Fokus Chen mulai terbagi,menyelamatkan Meilin dan mencegah orang-orang itu melewati lantai 2 agar mereka tak menemukan Shuwan yang berada di halipad di rooftop sana
Chen adalah bodyguard terbaik di keluarga Meilin,karena itulah dia yang ditugaskan untuk menjaga Meilin dan keluarga kecilnya.
Dia bukan hanya handal bertahan dan melindungi,tapi juga mahir dalam menyerang dan melumpuhkan musuh,ahli dalam pertarungan tangan kosong dan penggunaan berbagai macam senjata.
Tapi sehebat apapun dia,menghadapi musuh yang tak ada habisnya tetap saja membuat dia kewalahan.Apalagi fokusnya terbagi pada keselamatan Meilin dan Shuwan.
"Sial.Apa bedebah itu menyewa satu batalion pasukan untuk menyerang rumah ini? Kenapa orang-orang ini terus berdatangan?" Chen merasa geram pada tamu tak diundang itu.
Chen telah sampai ditangga.Saat dia melihat ke bawah,Alex sudah tergeletak dengan tubuh bersimbah darah,entah masih hidup atau tidak.
Keadaan Meilin pun sangat memprihatinkan namun Chen melihat wanita itu masih bernafas.
Chen segera menggendong Meilin dipunggungnya."Pegangan atau peluk aku agar anda tidak jatuh!".
Saat hendak melangkah,tendangan seseorang hampir saja menumbangkannya bila dia terlambat menghindar.
Selain menyerang dan menghindar,Chen juga harus segera melarikan diri dari tempat itu. "Kenapa kau kesini Chen?dimana Shuwan?" dengan suara yang lemah,Meilin bertanya pada Chen.
"Nona muda menunggu di helikopter nona,dia bersikeras tak mau pergi tanpa anda dan tuan.Aku harus membawa anda"
"Bunuh pria asia itu dan temukan anaknya Alex !!" tiba-tiba Albert bersuara kencang.Albert telah kehilangan setengah lengan kanannya akibat tebasan katana Meilin saat dia hendak menyentuh dan melecehkan Meilin.
Tapi dia belum tumbang dan masih bisa memberikan perintah pada orang-orangnya.
Rupanya selama dipenjara,Albert menghimpun kekuatan dan mengendalikan orang-orangnya untuk menghancurkan Alex dan mengambil semua miliknya.
Sungguh rencana yang sangat apik.Keserakahan telah membutakan mata dan hatinya.
"Tinggalkan aku disini Chen,cepat selamatkan Shuwan!Bawa dia ke tempat ayah.Disana tempat yang paling aman untuk Shuwan."
Namun Chen tidak menggubris ucapan nona nya,dia terus berlari sambil menggendong Meilin.
Untung tuan Alex membuat jalur pelarian rahasia dirumah besarnya yang bisa digunakan disaat keadaan terdesak,jadi Chen bisa bernafas lega saat menuju halipad karena tidak bertemu musuh.
Darah mengalir dari luka-luka ditubuh Chen juga Meilin.Luka tembak dilengan dan pundaknya,serta luka akibat sabetan senjata tajam tidak dia hiraukan.
Tujuannya hanya satu,helikopter dan segera pergi dari rumah itu secepatnya sebelum orang-orang bedebah itu menemukan mereka.
Dor.dor. Suara tembakan terdengar dari arah belakang tubuhnya.Dia tidak sempat menghindar dan bisa dipastikan tembakan itu mengenai tubuh nonanya yang dia gendong dipunggung.
"Sial.Kenapa mereka sampai kesini?apakah bedebah itu tahu jalur ini juga?" Chen terus menembak dan menghindari tembakan lawan sambil terus berlari menuju halipad.
Dia takut jika terlambat datang,nona mudanya itu akan kembali kedalam rumah dan ditemukan oleh para penjahat itu.
Chen terus berlari.Luka-lukanya yang perih dan berdenyut serta terus mengeluarkan darah tidak dia hiraukan,yang ada dipikirannya saat ini adalah menyelamatkan diri secepat mungkin
Chen tiba di halipad dengan nafas tersengal.Dia melihat pintu helikopter terbuka dan Shuwan sedang duduk didalamnya.
Dia segera memasukkan Meilin dan mendudukannya dibangku penumpang.
Memakaikannya sabuk pengaman lalu segera menyalakan mesin.
"Mommy.Uncle Chen,dimana daddy?" gadis kecil itu memeluk ibunya yang sudah tak sadarkan diri dengan kondisi yang sangat mengenaskan. Banyak lebam dan luka di wajah serta tubuhnya.
"Nona muda cepat pakai sabuk pengaman!kita harus pergi secepatnya dari sini sebelum mereka tiba dan menangkap kalian"
Mesin helikopter sudah menderu dan mulai lepas landas.Tiba-tiba suara tembakan bertubi tubi memekakan telinga.Mereka tiba di helipad
"Hhhhhh.Syukurlah kita tidak terlambat terbang,kalau tidak." Chen menarik nafas lega.
Akhirnya mereka lepas dari cengkraman bedebah gila itu.
Meski ada satu hal lagi yang membuat dia cemas,apakah Meilin bisa selamat dari cengkraman maut?
Chen melirik sekilas ke bangku Meilin dan Shuwan.Gadis kecil itu terus saja menangis karena ibunya tak sadarkan diri sejak tadi
"Uncle Chen kita harus ke rumah sakit,mommy." "No sayang.Rumah sakit berbahaya untuk kita.Mereka mungkin masih mencari kita."
"Lalu kita mau kemana uncle?" gadis kecil itu terlihat penasaran.
"Kita akan kerumah grandpa,disana aman untuk kita dan grandpa pasti menolong mommy.Oke." gadis kecil itu mengangguk
Ya,dia harus segera sampai di negara C tempat ayahnya Meilin berada.Semoga saja bedebah Albert itu tidak mengetahui tentang keluarga Meilin dan mengejar mereka sampai ke sana.
Mengingat ayah Meilin bukan orang biasa,dia sangat yakin informasi pribadi tentang keluarganya pasti tidak akan bisa diakses dengan mudah.
Mereka begitu rapat menyimpan informasi tentang putri sematawayang nya itu,Meilin.
Keberadaannya sangat dirahasiakan agar tidak menjadi incaran paru musuh sang ayah,baik didunia bisnis maupun didunia bawah.
Chen tidak membawa helikopter ke tempat tuan besarnya yang berada di pusat kota,tapi membawanya ke tempat yang berada di lereng gunung dan jauh dari keramaian.
Tempat itu seperti rumah singgah,namun bangunan dan seluruh fasilitasnya tak kalah mewah dari tempat tinggalnya yang berada di pusat kota.
Halipad sudah terlihat.Chen mengarahkan helikopter ke halipad.Pandangannya sudah kabur,tapi dia tetap berusaha menjaga kesadarannya.
Entah terbuat dari apa tubuhnya itu.Daya tahan dan kekuatannya diluar nalar.
Bila itu orang lain,dengan luka sebanyak itu dan pertarungan yang tidak sebentar,serta lawan yang jumlahnya sangat banyak,mungkin sudah tewas sejak dirumah Alex.
Entah pelatihan seperti apa yang dijalaninya dulu hingga menghasilkan tubuh yang luar biasa
Helikopter sudah mendarat dan mesin sudah dimatikan.Saat akan membuka pintu Chen sudah tidak bisa bertahan,dia kehilangan kesadarannya.
Melihat tidak ada orang yang keluar dari helikopter itu,beberapa orang yang berjaga segera menghampiri helikopter tersebut.Seorang pria mendekat dan membuka pintunya
"Chen?" pria itu terkejut melihat orang yang berada dibangku pilot sudah tak sadarkan diri, dengan banyak luka dan darah yang telah mengering.
"Cepat bantu aku! Bawa chen ke ICU!Panggil dokter dan hubungi tuan besar!" dia memberi perintah pada orang-orang yang bersamanya tadi.
Saat dia melihat ke bangku belakang,ternyata ada yang lebih mengejutkan."Nona Meilin,nona muda Shuwan" pria itu bergumam.
"Kalian,cepat bawa nona muda masuk,aku akan membawa nona Meilin.Panggil semua dokter.Cepat!" pria itu berlari sambil menggendong Meilin ala bridal style.
Pria itu adalah Leon,sahabat Chen,teman seperjuangannya,teman berlatih dan bertarung melawan musuh,dia juga tangan kiri tuan besar Jun,ayahnya Meilin.
Leon membawa Meilin ke tempat khusus,terlihat seperti ICU dirumah sakit.Dokter-dokter ahli yang dipekerjakan ayahnya telah bersiap memberikan pertolongan pada Meilin.
Diruang sebelahnya para dokter sedang menangani Chen.Shuwan juga dibawa ke ruang perawatan.
Ditempat itu semua yang mereka butuhkan ada.Dokter ahli,peralatan canggih,berbagai macam obat,bahkan herbalpun dibudidayakan dirumah kaca dibelakang bangunan utama tempat tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
mecca
semangat thorrr...aq bacanya ikutan tegangggggg
2024-10-14
0
CaH KangKung,
mantap kak....baru 2 bab dah bkn candu....🥀
2023-09-28
2
oddee
wah, jalan ceritanya bikin gue deg-degan 😱
2023-08-03
1