Because Of Accident

Because Of Accident

Prolog

Cahaya matahari mulai menunjukkan sinarnya menembus gorden jendela salah satu ruangan berisi gadis yang sedang tertidur lelap. Perlahan matanya terbuka karena terkena sinar mentari pagi.

"Hoammm."

Gadis itu menggeliat sambil menutup mulutnya dengan satu tangan. Matanya menatap ke arah jam di dinding yang menunjukkan pukul lima. Masih ada waktu untuk ia bersiap ke sekolah. Ia segera melangkahkan kakinya menuju kamar mandi.

Nadira Laura. Panggil saja Nadira, atau Dira. Gadis yang baru saja melangkahkan kakinya menuju kamar mandi itu hidup sebatang kara. Kedua orang tuanya sudah meninggal dunia saat ia sekolah menengah pertama, dan mulai saat itu dia harus hidup sendiri. Tinggal di rumah kontrakan yang setiap sudutnya pun masih terlihat. Dia anak tunggal, bukan tidak punya kerabat, tapi dia tidak pernah diperdulikan oleh kerabatnya.

Nadira menatap pantulan dirinya yang sedang berhadapan dengan cermin. Walaupun dengan hidung mancung dan bibir tipis itu, wajahnya tetap terlihat pucat. Ia mengambil tas sekolahnya, tak lupa mengunci pintu sebelum meninggalkan rumah. Hari ini adalah hari terakhir dimana ia bersekolah, ia sudah lulus hanya saja ada beberapa berkas yang harus di ambil.

Setelah sampai di sekolah ia tak langsung masuk, melainkan menunggu temannya terlebih dahulu di halte. "Meysa mana ya, kok lama banget?" tanyanya kepada diri sendiri

Tak lama setelah itu datang seorang gadis yang memiliki tinggi sekitar 155cm dengan langkah tergesa menghampirinya. "Sorry ya Ra, gue lama banget ya datangnya," ucapnya

"Gapapa kok, yuk masuk, gue lagi buru-buru soalnya."

Mereka segera masuk ke sekolah dan mencari ruangan kurikulum. Berdasarkan informasi yang diberikan berkasnya berada di ruangan kurikulum.

Tok.. tok.. tokk....

"Masuk." Terdengar suara dari dalam yang memerintahkan masuk

"Permisi pak, kita mau ngambil berkas kelulusan, kata wali kelas kita bisa diambil di ruangan kurikulum pak," ucap Nadira setelah masuk ke ruangan

"Namanya siapa ya? Kelas apa juga?"

"Nadira Laura sama Meysa Almira kelas 12 IPA 3, pak."

Guru kurikulum itu mulai mencari data di tumpukan mejanya. Cukup lama hingga nama Nadira yang ketemu duluan. Lalu setelah itu baru Meysa.

"Terima kasih pak, kami permisi dulu."

Kedua gadis itu berjalan beriringan keluar setelah mendapat berkas yang di perlukan.

"Ra, hari ini lo free gak? udah lama gak nongkrong nih," ujar Meysa

"Sorry ya sya, hari ini gue harus masuk kerja, ini pun gue buru-buru," desahnya kecewa, ia pun sebetulnya ingin hangout bareng Meysa, namun keadaan memaksanya untuk bekerja.

"Yaudah gapapa, lain kali aja, yuk keburu lo telat." ajak Meysa

"Gue duluan ya Mey, lo hati-hati ya," ucap Nadira sebelum menaiki bus tujuannya

Sudah hampir 4 tahun ia harus bekerja demi memenuhi kebutuhan hidupnya. Dari mulai menjaga toko sampai sekarang ia bekerja di restoran. Semua pahitnya kehidupan mungkin sudah ia rasakan. Tak terasa bus yang dinaiki nya sudah sampai di halte dekat restoran tempatnya bekerja.

Nadira melangkahkan kakinya dengan sedikit tergesa, walaupun ia belum telat sama sekali. Dari awal bekerja di tempat ini pun hanya Nadira yang belum pernah telat masuk kerja.

Bruk..

Ia menabrak bahu seseorang saat membuka pintu masuk. Nadira menatap orang yang ditabrak nya, lelaki dengan tubuh tegap dan wajah bak dewa Yunani itu mampu membius pikirannya. Baru saja Nadira akan meminta maaf tetapi lelaki itu langsung meninggalkan nya sendiri di pintu masuk.

"Laki-laki gak jelas," gerutunya lalu segera masuk ke dalam

"Nad, nanti kalau udah ganti baju tolong anterin pesanan ini ke meja no 12 yang di pojok sana ya." Baru saja memasuki ruangan, Nadira sudah disambut oleh perkerjaannya. Buru buru ia mengganti baju agar pelanggan nya tidak menunggu lama.

Sementara disisi itu, di pojok restoran ada sekumpulan laki-laki yang mungkin kisaran umur 20 tahun keatas sedang bercanda ria. Tak lama datang lagi satu orang ke meja mereka.

"Lama banget han ngambil dompet aja, ketemu siapa dulu tuh di luar," ujar Gabriel

"Tadi gue nabrak cewek pas mau keluar," jawab Raihan

"Cantik gak han? Atau seksi gak? Siapa tau gitu lo langsung jatuh cinta sama tuh cewek," seru Gabriel lagi dengan muka hebohnya

Raihan Adinata. Laki-laki berumur 25 tahun dengan tinggi 175 cm dan mempunyai paras bak dewa Yunani itu mencuri perhatian dari banyak pengunjung restoran ini terutama kaum hawa. Dengan memiliki kepribadian yang cuek Raihan sama sekali tidak mementingkan itu semua. Ia tetap diam dengan wajah datarnya. Dan Raihan, adalah cowok yang tadi bertabrakan dengan Nadira.

"Nggak."

"Masa iya sih, lo masih suka cewek kan? Lo gak belok kan?"

"Gue masih suka cewek, dan cewek itu cuma Astrid," jawab Raihan dengan serius. Gabriel hanya memutar bola matanya dengan malas.

"Kerjaan lo gimana han, aman? Proyek bulan lalu masih jalan?" tanya Gavin yang sedari tadi diam

"Aman, gue baru aja mau nambah proyek lagi dan mau kerja sama bareng perusahaan negara sebelah," kata Raihan. Selain terkenal dengan parasnya yang sempurna, Raihan juga terkenal dengan karir nya yang sangat bagus.

Di sela-sela obrolan mereka, seorang pelayan mengantarkan makanan ke meja mereka.

"Permisi mas, saya mau nganterin pesanannya."

Pelayan itu mulai menaruh satu persatu makanan yang telah di pesan tanpa terlewat satu pun.

"Nadira, nama lo kan? Mau temenin kita disini makan gak? Nanti gue yang bilang ke bos lo deh kalau lo nemenin kita aja." Si buaya Gabriel sedang melancarkan aksinya, namun ternyata hanya dibalas senyuman tipis oleh Nadira.

"Udah, lo balik lagi kerja aja ya, gausah dengerin temen gue," ujar Afnan, si paling kalem dan ramah diantara perkumpulan laki-laki itu. Nadira yang sudah menyelesaikan tugasnya, langsung meninggalkan meja itu.

"Kenapa disuruh pergi sih, gak asik lo!" Gabriel memberenggut kesal

Mereka mulai memakan makanannya dan diselingi dengan canda tawa serta obrolan ringan.

"Minggu depan gue mau nikah." Suara Gavin menginterupsi mereka berhenti tertawa. Cowok cuek yang sebelas duabelas dengan Raihan itu membuat teman-temannya kaget.

"Lo lagi serius kan?" tanya Afnan yang dibalas anggukan oleh Gavin

"Nemu cewek dimana lo? Di khayangan? Atau di atas awan?" Kini Gabriel yang bertanya

"Gue dijodohin."

Mereka bertiga melongo mendengar penuturan Gavin. Merasa aneh apa di jaman sekarang masih ada yang namanya perjodohan, atau karena Gavin tidak ada yang mau? Tapi itu sangat mustahil.

"Jaman sekarang? Dijodohin? Lo sadar kan ngomong gitu?"

Gavin menghela nafas jengah, "gue beneran di jodohin, dan gue secara sadar ngomong ini. Maka dari itu sebelum gue nikah, gue pengen ngabisin waktu bareng kalian," jelasnya

"Cielah, mau di temenin kemana sih babang Gavin ini," goda Afnan

"Lusa temenin gue ke club."

"Ayok lah, udah lama gue gak nyari cewek, lo pasti ikut kan han?" tanya Gabriel dengan semangat yang dibalas anggukan oleh Raihan

"Gue skip dulu deh, lusa gue ada praktek," ujar Afnan

"Ayolah nan, gak asik banget lo," kata Gavin

"Iya nih, gue tau ya praktek lo cuma sampe sore doang, ke club kan malem, gak usah cari alesan deh," tambah Gabriel dengan muka songongnya

Diantara mereka berempat hanya Afnan yang sering absen jika sedang berkumpul, karena selalu bentrok dengan jadwal jaga nya. Mereka berempat sudah tau, jika berprofesi sebagai dokter adalah cita-cita Afnan dari dulu. Jadi, mereka sering memaklumi jika Afnan sering absen kumpul.

"Yaudah gue ikut, tapi kayaknya gue gak ikut minum," final Afnan

"Iya, iya terserah lo deh, bebas."

Tidak terasa waktu terlalu cepat berlalu hingga salah satu dari mereka pamit karena ada urusan lainnya, lalu disusul dengan yang lainnya. Raihan ada pertemuan bisnis, Afnan ada pemeriksaan pasien, Gavin yang harus menyiapkan beberapa hal untuk nanti menikah, dan Gabriel yang akan bertemu dengan kekasihnya.

Terpopuler

Comments

Inari

Inari

Gugah rasa

2023-08-01

1

Maria Elizabeth Pereira

Maria Elizabeth Pereira

Menggugah hati

2023-08-01

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!