Tentangmu, shaquella
Assalamualaikum wr Wb.
Halo semuanya makasi buat yang udah mau baca cerita inii
Maaf juga apabila ada kata kata yang salah yaa, soalnya saya masih permulaan.
WARNINGGG!!!!!
*CERITA INI MURNI HASIL PEMIKIRAN AKU SENDIRI
*JANGAN BAWA BAWA CERITA INI KE KEHIDUPAN NYATA PARA CAST
*DIMOHON UNTUK TIDAK LATAH
*JANGAN SAMAKAN CERITA AKU SAMA CERITA ORANG LAIN
*BEBAS MEMBERI PENDAPAT
*DILARANG KERAS MENJIPLAK KARYA AKU, SIAPA YANG NGEJIPLAK SAYA SANTET
*FOLLOW INSTAGRAM AKU @FIRAACARAMELLA
TIKTOK
@HIIISMEFIRA
*OKEE SEGITU DULUU
SEMOGA BISA MENGERTI YAAAA
LOPE YOU PREN
_____________
"Dra. Anaya shaquella Sp.Jp. nama panggilan Naya, tempat tanggal lahir turkey 20 november 2000, nama ayah Ardi Abdullah S.H pekerjaan hakim nama ibu Khansa Yusri, anak kedua dari dua bersaudara" tepuk tangan terdengar menggema disebuah gedung mewah yang sedang berlanjutnya acara kelulusan dan sumpah dokter bagi seluruh mahasiswa/i yang telah berhasil menyelesaikan pendidikan mereka selama 4tahun lebih.
Saat namanya dipanggil seorang gadis cantik dengan balutan hijab peach serta make up tipis yang membuat auranya terpancar maju keatas panggung untuk mengambil sertifakat kelulusan dan pemindahan tali toga.
Anaya berlari kecil menuruni panggung dan langsung berhambur kepelukan Khansa sang umi.
"Umii terimakasih berkat doa dan dukungan dari umi Naya bisa lulus dan mewujudkan cita cita Naya terimakasih banyak umi" Khansa membalas pelukan putri bungsunya
" Iya sayang sama sama, selamat putri umi sekarang sudah resmi menjadi seorang dokter muda" Anaya melepas pelukannya lalu tersenyum, kemudian ia menatap Ardi sang Abi lalu berhambur kepelukan sang Abi.
"Abi terimakasih sudah mau mendoakan Naya sudah mau membiayai pendidikan Naya terimakasih banyak abii" ujar Naya sembari memeluk Ardi erat
"itu memang sudah tugas Abi sayang" Ardi melepas pelukannya lalu mencium kening putrinya dengan penuh kasih sayang.
"ciee selamat sayang, sekarang kamu udah resmi jadi dokter sama kaya abang dan kak syafira" Gilang langsung menarik sang adik kesayangannya kedalam pelukannya.
"haha sekarang naya gabakal ngeluh lagi kerena ga lulus lulus" anaya terkekeh dalam pelukan sang kakak.
Matanya kini beralih menatap seorang perempuan dengan perut yang sedikit membuncit karena terdapat malaikat kecil didalamnya.
"kak syaaaa makasiii selalu bantu naya" Syafira tersenyum dan memeluk adik ipar kesayangannya ini.
" Sama sama Anaya" Anaya melepas pelukannya lalu mengusap perut sang kakak dengan lembut " hey jagoan sekarang ontymu ini sudah jadi dokter loh" ujar Naya sambil tertawa semua yang melihatnya ikut tertawa melihat tingkah menggemaskan Anaya.
"Acaranya sudah selesai ayo pulang" ujar Ardi.
****
*2minggu kemudian
" Umii bang gilang sama kak sya dimana?" tanya naya
" Sudah pulang tadi sehabis sholat subuh"
"ishh kenapa engga pamitan sama Naya" Naya berujar dengan nada kesalnya, siapa tidak kesal coba abang dan kakak ipar kesayangannya pulang tidak berpamitan padanya terlebih dahulu huh menyebalkan.
" tadinya mereka mau pamitan eh pas kekamar kamunya tidur lagi mana nyenyak banget ya engga tega lah abangmu banguninnya" Naya terkekeh mendengar jawabannya uminya, sebab ia menuduh abangnya tidak memperdulikannya lagi padahal toh nayanya saja yang molor.
" Yaudah deh mi naya mau kerumah sakit dulu assalamualaikum" Anaya mencium punggung tangan uminya dengan lembut.
"waalaikumsalam hati hati yaa sayang" Naya hanya mengangguk lalu pergi menuju parkiran lalu melesetkan mobilnya membelah kota Jakarta.
***
~jakarta hospital
saat sampai salah satu rumah sakit ternama dikotanya dimana tempat ia akan mengabdi didalamnya dengan sangat bersungguh sungguh.
kaki jenjangnya melangkah pelan menyusuri lorong rumah sakit sambil sesekali menyapa beberapa dokter,perawat,serta pasiennya.
Saat sampai didepan ruangannya Anaya langsung duduk dikursi kebesarannya sambil mengecek beberapa dokumen para pasien.
Tok tok tok
Suara ketukan pintu mengalihkan atensi Naya
"iya masuk" seorang wanita lengkap dengan jas putih yang melekat ditubuhnya masuk dan duduk disofa yang tersedia diruangan tersebut.
"Ciee ibuk dokterr"
"waalaikumsalam Nina" wanita tadi hanya cengengesan sambil menggaruk hidungnya yang terasa sedikit gatal.
"hehe assalamualaikum dokter Naya" Naya hanya menggelengkan kepala melihat tingkah sahabatnya ini.
" akhirnya kita udah menjadi seorang dokter ya nay, semoga kita bisa menjalankan tugas kita dengan baik" ujar Nina
"Amiiin"
"eh nay btw kamu gaada niatan mau nikah? katanya kamu bakal nikah setelah kamu berhasil menjadi dokter" Naya kembali berkutat dengan dokumen dokumen ditangannya.
"kan waktu itu aku bilang pikirin dulu ninn" nina hanya mengangguk anggukan kepalanya.
"kamu sendiri gaada niatan mau nikah?" tanya Naya
"nunggu pak polisi lulus dulu" Naya hanya membulatkan mulutnya dengan mata fokus pada dokumen.
"eh tapi nay kalau semisal lo dijodohin gimana? secara kan Abi umi lo orang terpandang dan pasti banyak teman atau rekan kerjanya yang mau jodohin anaknya sama lo" ujar Nina tiba tiba membuat Naya yang tadinya fokus pada dokumen dokumen didepannya jadi beralih menatap sahabatnya dengan pandangan serius.
"gatau juga, tapi aku yakin Abi sama umi engga bakal sembarang milih. Jadi kalau suatu saat aku dijodohkan yasudah" jawab Naya setelah beberapa lama berpikir.
"aelah pasrah amat sih" ejek Nina sembari memukul bahu Naya pelan, sedangkan Naya hanya mendengus malas melihat tingkah sahabatnya yang satu satunya ini.
"ck bukan pasrah, kalau emang takdir aku gitu ya mau gimana lagi? mau aku jungkir balik juga engga bakal bisa berubah" sahut Naya kesal, Nina memandangi wajah cantik Naya dengan tatapan yang sulit diartikan beberapa detik setelahnya gadis dengan rambut diikat itu melompat lompat tidak jelas seperti orang kerasukan.
"WOY NAYA BERCANDA, SEORANG ANAYA SHAQUELLA YANG TERKENAL ALIM SOPAN DAN LEMAH LEMBUT BERCANDAAA, INI SUNGGUH SUATU KEAJAIBAN DUNIAAAA HUWAAAAA" teriakan itu menggema di ruangan serba putih milik Naya, ada apa dengan temannya ini apakah Nina kerasukan?.
"ya Allah, astagfirullah halazim. Nin kamu kesurupan? Nina hei berhenti!!!" Naya mengelus dadanya sambil geleng geleng kepala melihat tingkah sahabatnya yang kelewat waras ini, ini dirumah sakit dan mereka berdua adalah seorang dokter tidak bisakah bersifat natural sedikit? bagaimana kalau ada orang diluar yang mendengar teriakan Nina dan mengira ada yang kesurupan diruangan tersebut, bisa bisa mereka dirukyah oleh para pasien, kan tidak lucu hari pertama kerja udah buat masalah.
"hehe maap atuh nay" ujar Nina cengengesan dan berhenti melakukan aksi tidak warasnya itu, membuat Naya menghela nafas lelah.
"Em assalamualaikum dokter Naya maaf mengganggu waktunya, ada pasien yang harus anda tangani dok" ujar salah seorang perawat yang tiba tiba masuk kedalam ruangan Naya.
"waalaikumsalam baik sus, nin aku tinggal dulu gapapa kan?"
"yaelah nay kaya sama siapa aja lo, udah sana pasien pasti lebih butuhin Lo" naya hanya menganggukan kepalanya lalu berjalan kearah perawatan tersebut.
"mari dok ikut saya"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
Alby Upy
panggil Fira ja kenapa Thor...dari pada sya
2023-10-09
0