" HAH YANG BENER LU NAY" Naya terlonjak kaget mendengar teriakan maut sang sahabat. Anaya dan Nina sekarang sedang berada didalam ruangan Naya dengan Anaya yang sibuk mengerjakan tugasnya dan Nina yang sibuk mengemil.
"astagfirullah, suara itu aurat Nina" nasihat Naya yang dibalas cengiran oleh Nina.
"ehehe kaget nay, btw siapa cowonya?"
"Kamu inget sama pasien rese yang aku bilang kemarin" Nina hanya manggut manggut lalu sedetik kemudian ia melototkan matanya kaget.
"jangan bilang kalauu-
"Iyaa sama dia" potong Naya, Naya sudah mengetahui bahwa lelaki yang akan dijodohkan dengannya adalah farel abimayu, masih ingat farel? yaps farel salah satu pasiennya yang sangat rese itu, Anaya mengetahui itu karena tadi subuh ia memaksa Abi dan uminya untuk memperlihatkan foto calon suaminya awalnya Abi dan uminya menolak dengan alasan agar menjadi suprise namun apa boleh buat sifat keras kepala Naya benar benar sangat keras, sehingga uminya pun memperlihatkan apa yang diinginkan Naya, buat Naya? Jangan ditanyakan lagi dia sangat amat terkejut melihatnya sampai sampai jantungnya ingin pindah ke usus.
"hahaha siap siap darah tinggi setiap hari Anaya shaquellaa yang sangat cantik bagai bidadari" ujar Nina sambil melangkah pergi meninggalkan Naya.
"ck untung temen, mana langsung nyelonong pergi lagi gaada salamnya" Naya mengelus dadanya mencoba bersabar menghadapi sifat gesrek dari sahabat kesayangannya itu.
Drtt drttt
Naya merogoh saku jasnya untuk mengangkat telepon dari seseorang, yang ternyata adalah uminya
: Assalamualaikum sayang
: Waalaikumsalam, ada apa umi?
: Anaya sedang sibuk?
: Engga kok umi
: Alhamdulillah kalau begitu berarti umi tidak mengganggu Anaya.
"haha engga kok, mi"
"umi mau minta tolong, nanti waktu Naya pulang tolong belikan brownis yang sayang, belinya yang mana Naya suka saja.
:baik umi, ada lagi?
: Engga itu saja, Anaya semangat jangan lupa makan dan sholat, nanti waktu pulang hati hati bawa mobilnya, umi tutup dulu assalamualaikum.
"iya umi, waalaikumsalam"
Sambungan terputus, Naya kembali meletakkan ponselnya pada saku jasnya dan berjalan menuju ruangan pasiennya.
***
"Assalamualaikum" ujar naya sembari membuka pintu sebuah ruang tawar inap seorang pasien yang sebentar lagi akan menjadi......suaminya.
"Waalaikumsalam" naya masuk setelah orang tersebut menjawab salamnya ia membuka pintu ruang inap tersebut agar tidak terjadi fitnah sebab hanya naya dan pasien tersebut didalamnya.
" bagaimana keadaannya, ada yang sakit?" tanya naya basa basi
"Baik dok engga ada yang sakit kok, dokter cantik gimana kabarnya?"
"alhamdulillah baik" naya memakai sarung tangan lalu memeriksa kondisi farel.
" Keadaan kamu sudah mulai membaik, kamu diperbolehkan pulang nanti setelah air infus ini habis dan perbannya sudah bisa dilepas" ujar naya, farel hanya manggut manggut.
"okei makasi calon istri" naya kaget mendengarnya, apakah farel sudah mengetahui bahwa mereka dijodohkan.
"Iya sama sama,saya permisi dulu Assalamualaikum" naya melenggang pergi meninggalkan farel sendiri didalam ruangannya.
✨
"Naya kamu sudah siap?" tanya khansa mengetuk pintu kamar putrinya.
"Iya, sudah umi" anaya berjalan keluar dengan gamis putih bersih dipadu dengan pashmina peach dan jangan lupakan make up tipis yang menambah kesan elegan.
" Ayo turun, mertua dan calon suami kamu udah nunggu diruang tamu" jantung naya berdebar tak karuan mendengarnya bahkan tangannya sudah sangat dingin sekarang.
yaa, malam ini adalah malam dimana anaya akan melakukan pertemuan pertama dengan calon suami dan keluarganya sekaligus akan melaksanakan pertunangan. Namun sayang Gilang beserta istrinya tidak dapat hadir dikarenakan keduanya sedang berada diluar kota.
"Assalamualaikum maaf menunggu lama" semua mata beralih menatap seorang wanita yang umurnya sudah mau menginjak kepala lima, dan seorang gadis cantik yang senantiasa menunduk.
" Waalaikumsalam tidak apa apa " jawab seorang wanita yang seusia dengan Khansa sambil tersenyum.
" Naya sini sayang duduk disamping Abi" Anaya mengangguk lalu duduk disamping sang Abi disusul umi yang duduk disampingnya sehingga Naya berada ditengah tengah.
" Masya Allah dokter Naya cantik sekalii, menantu idaman ini" Sinta, ibunda farel menatap kagum Anaya.
" makasi Tante" Naya menunduk malu malu
"Kok panggil Tante sih, panggil bunda dong biar sama kaya farel" mendengar nama itu sontak naya mengangkat wajahnya begitupun dengan seorang lelaki berjas hitam yang ada disamping Sinta.
" Astagfirullah zina mata nay" batin Naya
" Masyaallah calon istri, ternyata becandaan aku beneran jadi kenyataan hehe" batin farel
"i-iya bun-da" jawab Naya setelah sadar dari adegan tatap menatapnya dengan farel.
" Panggil saya ayah juga" sahut pria yang seusia dengan Ardi menatap Naya dengan senyuman manisnya.
" iya a-yah" gugup, Naya sangat gugup sekarang.
" Yasudah Naya tujuan kita kesini untuk melakukan perjodohan yang telah lama saya dan abimu rencanakan"
"Abimu sudah mengatakannya kan?" Naya mengangguk sebagai jawaban
" Jadi, apakah kamu bersedia untuk dipersunting anak saya satu satunya ini?- Naya menatap lelaki tersebut terpancar tatapan berharap yang tersirat dimatanya begitupun dengan wanita dan pria disampingnya, kemudian ia menatap Abi dan uminya yang memancarkan tatapan yang sama ditambah senyuman yang senantiasa terpancar.
Anaya menarik nafas panjang dan menghembuskan ya perlahan
" Insya allah Anaya bersedia untuk dipersunting anak ayah dan bunda" jawab Naya lembut.
"farel giliran mu" ujar gunawan-ayah farel.
farel mengangguk lalu menarik nafas dalam.
"bismillah, sebelumnya perkenalkan nama saya farel abimayu, niat saya dan keluarga saya kesini adalah untuk melamar putri umi dan Abi yaitu Anaya shaquella, saya ingin melamar putri Abi dan umi tulus dari lubuk hati yang paling dalam dan juga Ridha Allah serta restu dari ayah dan bunda, saya berharap niat baik saya ini diterima dengan sepenuh hati oleh Anaya dan keluarga, jadi Anaya apakah kamu bersedia untuk membangun rumah indah disurganya Allah bersamaku?"
"aku bersedia dengan senang hati" jawab Naya tersenyum manis. Ah dirinya baperr!!
semuanya tersenyum manis jangan lupakan farel yang sekarang sudah sangat amat kesenangan, sedikit info farel sudah jatuh cinta sejak pertemuan mereka dirumah sakit kepada seorang gadis berkulit putih dipadukan bulu mata lentik dan bibir pink alami jangan lupakan hijab yang selalu ia kenakan membuatnya semakin cantik dan mempersona, lelaki mana yang tidak menyukai Naya? Gadis dengan kecerdasaan diatas rata rata, rendah hati, Sholeha ahh sangat Masya Allah nikmat mana yang engkau dustakan..
" Farel apakah kamu bersedia untuk menjadi imam yang baik untuk Naya?" Tanya Ardi tegas
"insya Allah farel bersedia"
"bisa kita percaya?"
"bisa,farel tidak berjanji karena mungkin suatu saat nanti ada sesuatu hal yang kita berdua tidak inginkan terjadi secara tiba tiba, tapi farel berusaha semaksimal mungkin untuk menjaga, menyayangi, mencintai, membimbing Anaya dengan sepenuh hati, dan farel pastikan tidak ada air mata yang keluar dari mata indah Naya kecuali air mata kebahagiaan" semuanya mengangguk kagum dengan jawaban yang diberikan oleh farel.
" Sekarang sini sayang bunda pakaikan cincin pertunangan kalian" Anaya tersenyum lalu duduk bersimpuh didepan Sinta.
" Akadnya akan dilaksanakan Minggu depan, lebih cepat lebih baik bukan?" Naya dan farel gugup seketika mendengar penuturan Gunawan ayah farel.
"Apakah kalian bersedia?" Tanya Ardi yang sedari tadi memperhatikan putri serta calon menantunya yang sedari tadi terdiam.
" kita bersedia Abi" jawab farel diangguki Naya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments