Hari berganti hari tidak terasa sekarang adalah hari dimana seorang dokter muda dan seorang dosen akan melangsungkan akad.
disebuah ruangan bercat putih yang sudah dihias sedemikian rupa terdapat sosok gadis cantik dengan balutan gaun putih dengan taburan mutiara mutiara berkilau yang menunjukkan kesan elegan dan mewah pada gaun tersebut.
Wajahnya diolesi make up menambah kesan seorang bidadari yang baru saja turun dari kayangan, gadis itu ialah Anaya shaquella.
Naya daritadi tampak gelisah jantungnya berdegup sangat kencang ditambah dengan telapak tangannya yang terasa sangat dingin, sehingga suara ketukan pintu membuyarkan kegelisahannya. Khansa masuk dengan kebaya putih yang melekat ditubuhnya membuatnya terlihat sangat elegan dan tampak awet muda, Khansa berjalan menuju Anaya yang sedang duduk didepan meja rias dengan senyuman yang senantiasa mengembang.
"Putri umi sudah dewasa, sebentar lagi akan menjadi seorang istri ingat meskipun kamu sibuk dengan pekerjaan kamu tapi jangan sampai lupa dengan tugas kamu sebagai seorang istri, ingat surga kamu sekarang bukan lagi diumi tapi di suami kamu." Khansa senantiasa menasehati Naya agar menjadi istri yang baik, Sholehah, dan selalau berbakti kepada suami.
"Iya,umi" ujar Naya langsung memeluk sang umi dengan sangat erat.
" Naya meskipun kamu dengan farel menikah karena perjodohan dan tidak ada cinta diantara kalian tapi kalian tetap harus membina rumah tangga kalian untuk menuju Jannahnya, umi keluar dulu ijab kabul akan dimulai sebantar lagi" setelah mengatakan itu Khansa keluar menyisakan Naya seorang diri.
"ya Allah berkahilah pernikahan kami, lindungilah keluarga kecil kami kelak limpah kan lah Ridhamu atas ibadah terpanjang ini, semoga mas farel bisa membimbing rumah tangga kami" Naya berdoa dengan lirih.
**
Sedangkan diluar farel nampak sangat tampan dengan tuxedo putihnya, sedari tadi farel nampak gugup karena ia sebentar lagi akan mengucapkan ijab kabul, yang artiannya ia akan berjanji segenap jiwa raga untuk menjaga seorang gadis yang ia cintai pada pandangan pertamanya seorang dokter yang sangat lemah lembut,Sholehah, selalu menjaga pandangannya yaa Anaya shaquellaa.
" Nak farel ijab qobulnya bisa dilangsungkan sekarang?" Tanya seorang pria dengan jas hitam serta topi senada dengan jasnya, yang membuat farel tersadar dari lamunannya.
" bisa pak" jawab farel yakin.
"Apakah kamu siap?"
"Insya Allah saya siap"
" Wali mempelai wanita silahkan menjabat tangan mempelai pria" Ardi langsung mengulurkan tangannya kehadapan farel yang disambut oleh farel, Ardi dapat merasakan tangan farel yang sangat dingin ia tersenyum tipis.
" santai saja rileks" ujar Ardi menenangkan, ferel hanya mengangguk sekilas.
" Bismillahirrahmanirrahim, saya nikahkan dan saya kawinkan engkau farel abimayu bin gunawan abimayu dengan putri saya Anaya shaquellaa binti Ardi Abdullah dengan maskawin sebesar 50juta rupiah, dan seperangkat alat sholat dibayar tunai"
" Saya terima nikah dan kawinnya Anaya shaquella binti ardi Abdullah dengan maskawin tersebut tunai"
Dengan sekali tarikan nafas farel mampu membaca ijab dengan lantang dan tenang, ardi tersenyum tipis dengan mata yang berkaca kaca melihat bagaimana hebatnya farel dalam mengucapkan ijab qabul.
"bagaimana para saksi?"
"SAH"
air mata naya jatuh begitu saja saat mendengarkan pengucapan ijab Qabul dan kata sah yang keluar dari mulut orang orang yang berada disana, ia tidak menyangka jika sekarang ia sudah sah menjadi istri seorang farel Abimanyu.
tak lama kemuadian pintu dibuka oleh seseorang, orang itu ialah khansa dan syavira kakak iparnya istri dari Gilang kakak lelaki Naya, dengan senyum yang tak pernah luntur dua perempuan itu berjalan mendekat kearah Naya lalu memeluknya dengan sangat erat.
" Selamat sayang, ga nyangka putri kecil umi sekarang sudah menjadi seorang istri, inget harus berbakti sama suami" Khansa berujar sembari melepaskan pelukannya.
"Baik umi"
" Selamat adek kakak yang paling cantik, apapun masalah yang datang kedepannya dirumah tangga kalian kunci utamanya ialah saling mempercayai satu sama lain okey" ujar syavira tersenyum hangat.
"Okey kak sya".
syavira menggenggam tangan Anaya yang terasa sangat dingin, ia tersenyum ketika mengetahui adik iparnya ini sedang menahan gugup. Jujur dia pernah merasakannya bahkan lebih dari ini "ayo keluar" ajaknya, Naya mengangguk, kemudian mereka keluar dari kamar menuju tempat berlangsungnya akad dengan Anaya ditengah tengah antara umi, dan syavira.
farel mendongakkan wajahnya ketika mendengar bisik bisik orang yang mengatakan bahwa mempelai wanita sudah sampai disana, ia terpana dengan aura yang dipancarkan oleh sang istri, "masyaallah tabarakkallah bidadari" lirihnya.
Anaya kini sudah duduk disamping farel, ia tersenyum tipis ketika melihat suaminya yang menatap dirinya tanpa berkedip "kedip mas, ga lucu kalau nanti tiba tiba kamu kerasukan" gurau Naya, farel refleks menundukkan kepalanya malu, sementara Naya terkekeh pelan.
"mempelai wanita silahkan mencium punggung tangan sang suami, dan mempelai pria boleh mencium kening sang istri" ujar penghulu mengalihkan atensi mereka, Naya meraih tangan farel dikecupnya punggung tangan yang terasa dingin itu dengan pelan, kemudian farel meletakkan sebelah tangannya diubun ubun Anaya dan membacakan doa untuk sang istri, dengan pelan farel mencium kening Anaya.
"Alhamdulillahirabbilalamin, silahkan tanda tangani buku nikah kalian" mereka mengangguk, lalu menandatangi buku nikah yang diberikan oleh penghulu "selamat sekarang kalian sudah sang menjadi sepasang suami istri dimata negara dan agama, semoga pernikahan kalian diselimuti kebahigaan dan sakinah mawadah warahmah" penghulu itu kemudian mengundurkan diri dan pergi dari sana.
"Anaya, saya ingin memberikan hadiah untukmu apakah kamu mau menerimanya?"
"aku terima apapun yang kamu berikan,mas" farel tersenyum, lalu ia mengambil mikrofon yang berada dimeja, kemudian memejamkan matanya dan memberikan hadiah kepada istrinya, hadiah yang dimaksud oleh farel ternyata adalah lantunan surah ar-rahman, suara farel benar benar merdu, tak terasa Naya meneteskan air matanya ketika mendengar suara indah dari sang suami.
"shadakallahulazim, bagaimana ya Humaira apakah kamu menyukai hadiah dariku?"
"sangat, aku sangat menyukai hadiah dari mas. Ini adalah hadiah paling berharga yang pernah aku dapatkan, apalagi dihari pernikahanku sendiri" farel tersenyum, ia sangat senang mengetahui bahwa sang istri menyukai bacaannya.
"Alhamdulillah, syukron humaira" Naya menunduk, pipinya memerah. panggilan spesial dari farel yang ditunjukkan kepadanya benar benar membuat dirinya salah tingkah.
hari ini, sepasang insan yang tidak saling mengenal dan dipertemukan dengan tidak sengaja sekarang sudah menjadi pasangan sah dimata agama dan negara. Setelah acara ijab Qabul keduanya menggelar resepsi kecil kecilan untuk para saudara dan sahabat, hari ini adalah hari paling bahagia bagi kedua anak Adam yang dengan perlahan akan muncul benih benih cinta diantara keduanya, Naya dan farel berharap semoga pernikahan mereka bisa bertahan hingga maut yang memisahkan keduanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments