Pain Of Regret

Pain Of Regret

Bab 1. Terhimpit satu kenyataan

" Ini tidak mungkin!" pekik seorang gadis yang tubuhnya telah gemetar manakala menatap sebuah alat uji kehamilan di tangannya.

Mata gadis itu memancarkan kesedihan, kekecewaan, ketakutan, serta ketidakberdayaan. Kini nyata sudah, tak terelakkan, tak terbantahkan lagi bila ia memang telah melakukan sebuah kesalahan besar yang jelas akan membuat kehidupannya mendatang semakin pelik.

Sabtu malam, waktu dimana muda-mudi biasanya menghabiskan waktu mereka untuk bercengkrama bersama kekasih atau para sahabat, kini malah harus ia gunakan untuk menelan pil pahit dari perbuatannya yang sangat tidak benar itu.

Namanya Diandra, dia akan lulus tahun ini. Kehidupannya tidak mewah, tapi tak adil juga bila di katakan sangat sulit. Semua serba pas cenderung sedang.

Di usianya yang telah menginjak 17 tahun ini, produk broken home itu memilih untuk tinggal di kost sebab kehangatan keluarga tak lagi ia dapatkan di rumah. Orang tuannya telah bercerai beberapa bulan yang lalu tepat saat ia memasuki semester pertama.

Dan alih-alih melawan dunia dan merencanakan akan ke jenjang mana dia harus melangkah, gadis itu malah dibuat ngeri dengan kenyataan yang kini tengah menimpanya.

Hamil.

Dengan gemetaran pula gadis itu menggulir ponsel berkamera boba dengan hati gelisah. Satu hal yang ingin sangat ia lakukan saat ini. Menghubungi orang yang jelas ia percayai sebagai si pemilik benih.

" CK, kenapa gak di angkat sih?" kesal Diandra demi suara nut-nut yang tak kunjung usai dari dalam ponselnya.

" Apa aku telpon si Aldi?" gumamnya setengah berpikir dengan ketidaktenangan yang begitu kentara.

Gadis itu di tengah kepanikan yang masih mendera, kini mencoba menghubungi Aldi. Teman dekat Rando. Kekasihnya. Dan benar saja, dalam hitungan detik, panggilan dari Diandra kini di jawab oleh Aldi.

" Halo Di, ada apa?" tanya Aldi di ujung telepon.

" Halo Al, kamu lagi sama Rando nggak?" kata Diandra dengan suara tak sabar. Membuat seseorang yang berada di ujung telepon sontak mengerutkan keningnya.

" Ada, itu dia lagi di depan sama anak-anak. Ada apa?" tanya Aldi kembali makin penasaran.

" Aku kesana ya?"

" Hah?"

Di lain pihak, Aldi yang merasa aneh manakala mendengar suara Diandra yang berintonasi tak biasa, langsung mendatangi Rando yang asik bernyanyi bersama teman-temannya.

" Woy, cewekmu barusan telpon aku nih!" bisik Aldi sesaat setelah ia menepuk pundak Rando.

" Siapa, Diandra?" tebak Rando setengah berpikir.

" Siapa lagi. Emang ada berapa cewek kamu?" balas Aldi setengah mendengus kesal.

" Biarin aja!" balas Rando cuek. Terkesan ogah-ogahan kala mendengar informasi dari kapten basket di sekolahnya itu.

" Dia mau kesini!"

Maka Rando seketika menatap Aldi dengan tatapan yang sulit di jelaskan.

-

-

Beberapa saat kemudian.

" Ada apa sih Di? Kan aku udah bilang kita gak usah ketemu lagi Di. Kamu tahu kan Mama sama Papaku ngelarang kita ketemu. Aku cuman gak mau kamu terus di marahin orangtuaku!" kata Rando yang sebenarnya kurang suka saat Diandra menemuinya.

Diandra tahu, selama beberapa hari ini hubungan mereka sedikit terganggu sebab orangtua Rando mengetahui hubungan mereka. Mengetahui bila Diandra merupakan anak broken home membuat keluarga Rando langsung jaga jarak. Mereka orang berada dan terpandang, tentu mereka harus menjaga nama baik dengan tidak asal bergaul bersama sembarang orang. Dan meski Diandra cantik dan begitu menarik, tapi Rando tak cukup nyali untuk melawan kedua orangtuanya.

" Aku hamil Ran!"

DUAR!

Maka Rando langsung menatap tak percaya ke arah Diandra yang kini tertunduk sembari menggenggam sebuah strip kecil. Beberapa detik kemudian, isakan lirih terdengar memecah kesunyian diantara keduanya.

"Aku curiga karena aku enggak mens sesuai jadwalnya. Dan kita...."

" Nggak! Nggak mungkin!" sergah Rando yang menggeleng tak setuju dengan ucapan Diandra.

Diandra langsung celingak-celinguk saat mendengar Rando memekik sebab kaget. Ia benar-benar takut kalau-kalau ada seseorang yang mendengar percakapan mereka.

" Ran, jangan kencang-kencang. Nanti ada yang dengar!" ucap Diandra yang benar-benar memastikan sekelilingnya dengan wajah ketakutan.

" Di, kamu gila ya? Gimana... gimana bisa kamu hamil?" seru Rando mengacak kepalanya frustasi. Benar-benar shock dengan berita yang barusaja mampir ke telinganya.

" Ran, kamu lupa ya, aku ngelakuinnya cuma sama kamu. Kamu ingat kan saat kita ada..."

" Nggak-nggak, nggak mungkin. Kita cuma ngelakuin sekali dan itu gak lama. Kamu pasti mau ngejebak aku kan?" tuding Rando yang kini berdiri dan mulai menjauhi Diandra dengan muka pias.

Membuat Diandra spontan berdiri. "Ngejebak? Ngejebak apa maksud kamu Ran? Aku kesini buat kasih tahu kamu. Kamu harus tanggung jawab Ran!"

" Enggak Di. Beberapa waktu ini kita juga udah jarang komunikasi. Lagipula, bisa aja kan kamu tidur sama orang lain setelah sama aku!"

PLAK!

Maka tangan rapuh itu reflek menempeleng wajah Rando dengan begitu kerasnya. Hidupnya sedang tidak baik-baik saja, dan ia kini sedang di himpit oleh kenyataan pahit itu. Tapi alih-alih mendapatkan kelegaan, ia justru mendapatkan kekecewaan yang begitu menyakitkan.

" Dengar ya Rando, malam itu aku enggak tahu obat apa yang kamu taruh ke minumanku. Semua tejadi begitu saja. Oke kita salah. Aku salah, kamu salah. Tapi ini tetap harus kita omongkan Ran!" seru Diandra menatap jengah Rando yang masih terlihat begitu shock. Mencoba menahan diri untuk memberikan pengertian kepada laki-laki yang ternyata malah menjadi bodoh saat tertimpa masalah besar seperti saat ini.

" Tapi tidak tahunya, setelah hal ini terjadi kamu malah ngomong begini Ran. Pengecut!" teriak Diandra yang mulai menarik perhatian teman-teman Rando. " Oke, fine kalau kamu gak memang tidak mau ngomongin masalah ini baik-baik dan nyari cara buat kita berdua, aku bakal ngomong ke Mama- Papa kamu!" kata Diandra yang kecewa dan langsung ngeloyor pergi usai melemparkan test peck ke muka Rando yang merah padam.

"Tu- tunggu! Diandra!"

"Diandra!"

" Argh!!"

.

.

.

Terpopuler

Comments

Raden Ajeng Safitri

Raden Ajeng Safitri

mommy,,,FB ku keblokir,,gax tau lagi gmna caranya mau komunikasi sama kamu lagi mom,,hik hik hik,,,nunggu karya2 best mu mom,,,aku GX mau nimbun episode,, nunggu end baru tax baca,,mom tolongin aku,,save wa ku Yo mom,,,please,,,085865533330,,,yg mau nambah temen juga gpp,,,y y y mom,,lope you sekebon mangga

2023-10-23

0

Dimas Satria Anggara

Dimas Satria Anggara

yuks

2023-10-22

0

M akhwan Firjatullah

M akhwan Firjatullah

makkk aku tuh udah download lho yg d sebelah... entah lah kenapa tetep g sreg y...dah Nemu namamu makkk...tp kok g up jg y

2023-10-15

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Terhimpit satu kenyataan
2 Bab 2. Unresponsible
3 Bab 3. Hidup terus berjalan
4 Bab 4. Tugas penjaga masyarakat
5 Bab 5. Kesan pertemuan pertama yang buruk
6 Bab 6. Jiwa ksatria
7 Bab 7. Bertemu lagi?
8 Bab 8. Secuil kisah
9 Bab 9. Karena kasta
10 Bab 10. Anggota genit
11 Bab 11. Selalu bertemu
12 Bab 12. Lebih dekat
13 Bab 13. Cerita yang membuat dada nyeri
14 Bab 14. Anak Jenderal
15 Bab 15. Integritas
16 Bab 16. Dia ada disini
17 Bab 17. Tak menyangka bertemu
18 Bab 18. Insecure
19 Bab 19. Apakah ini rasa?
20 Bab 20. Find you
21 Bab 21. Serba-serbi di pengungsian
22 Bab 22. Satu meja denganmu
23 Bab 23. Perintah Rando
24 Bab 24. Terciduk Wina
25 Bab 25. Dibuat kesal
26 Bab 26. Do you like her?
27 Bab 27. Mengusik pikiran
28 Bab 28. Wanita luar biasa
29 Bab 29. Terpaksa menciummu
30 Bab 30. Ketahuan
31 Bab 31. Kecemburuan Rando
32 Bab 32. Dinonaktifkan sementara
33 Bab 33. Permulaan permainan
34 Bab 34. Pribadi yang dewasa
35 Bab 35. Kakak Joshua?
36 Bab 36. Kecurigaan
37 Bab 37. Jarak antara mereka
38 Bab 38. Kegelisahan Rando
39 Bab 39. Siapa yang kau antar?
40 Bab 40. Datang tepat waktu
41 Bab 41. Gagal
42 Bab 42. Berkelahi
43 Bab 43. Pelukku untuk pelikmu
44 Bab 44. Sebuah kerjasama
45 Bab 45. Fakta
46 Bab 46. One reason
47 Bab 47. Titik sesal
48 Bab 48. Deep Regret
49 Bab 49. Mengusik benak
50 Bab 50. When i see you again
51 Bab 51. Jarak antara kita
52 Bab 52. Satu niat dalam hati
53 Bab 53. Kemana dokter Diandra?
54 Bab 54. You still care her, buddy!
55 Bab 55. His name ia Maeda
56 Bab 56. Bagai pedang bermata dua
57 Bab 57. Nurani tak pernah keliru
58 Bab 58. Aku tahu semuanya
59 Bab 59. A regret
60 Bab 60. An Asylum seeker
61 Bab 61. Poor Rayyan
62 Bab 62. Mengikuti nurani
63 Bab 63. Selama keyakinan masih ada
64 Bab 64. Percayalah padaku
65 Bab 65. Menepati janji
66 Bab 66. Biasakan dirimu
67 Bab 67. Pesan mengharukan
68 Bab 68. Retro hills
69 Bab 69. Nice to meet you
70 Bab 70. Sang jenderal kebakaran jenggot
71 Bab 71. Meledaknya bom waktu
72 Bab 72. Akulah pelindungmu
73 Bab 73. Karma
74 Bab 74. Lebih dari pemenang
75 Bab 75. Kedatangan Ayah Ibu
76 Bab 76. Rando's problem
77 Bab 77. Satu pelajaran hidup
78 Bab 78. Dia anakku!
79 Bab 79. Keinginan seorang anak
80 Bab 80. Memaafkan masalalu
81 Bab 81. Penyempurna keluarga
82 Bab 82. Tak ada yang abadi
83 Bab 83. Life must go on
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Bab 1. Terhimpit satu kenyataan
2
Bab 2. Unresponsible
3
Bab 3. Hidup terus berjalan
4
Bab 4. Tugas penjaga masyarakat
5
Bab 5. Kesan pertemuan pertama yang buruk
6
Bab 6. Jiwa ksatria
7
Bab 7. Bertemu lagi?
8
Bab 8. Secuil kisah
9
Bab 9. Karena kasta
10
Bab 10. Anggota genit
11
Bab 11. Selalu bertemu
12
Bab 12. Lebih dekat
13
Bab 13. Cerita yang membuat dada nyeri
14
Bab 14. Anak Jenderal
15
Bab 15. Integritas
16
Bab 16. Dia ada disini
17
Bab 17. Tak menyangka bertemu
18
Bab 18. Insecure
19
Bab 19. Apakah ini rasa?
20
Bab 20. Find you
21
Bab 21. Serba-serbi di pengungsian
22
Bab 22. Satu meja denganmu
23
Bab 23. Perintah Rando
24
Bab 24. Terciduk Wina
25
Bab 25. Dibuat kesal
26
Bab 26. Do you like her?
27
Bab 27. Mengusik pikiran
28
Bab 28. Wanita luar biasa
29
Bab 29. Terpaksa menciummu
30
Bab 30. Ketahuan
31
Bab 31. Kecemburuan Rando
32
Bab 32. Dinonaktifkan sementara
33
Bab 33. Permulaan permainan
34
Bab 34. Pribadi yang dewasa
35
Bab 35. Kakak Joshua?
36
Bab 36. Kecurigaan
37
Bab 37. Jarak antara mereka
38
Bab 38. Kegelisahan Rando
39
Bab 39. Siapa yang kau antar?
40
Bab 40. Datang tepat waktu
41
Bab 41. Gagal
42
Bab 42. Berkelahi
43
Bab 43. Pelukku untuk pelikmu
44
Bab 44. Sebuah kerjasama
45
Bab 45. Fakta
46
Bab 46. One reason
47
Bab 47. Titik sesal
48
Bab 48. Deep Regret
49
Bab 49. Mengusik benak
50
Bab 50. When i see you again
51
Bab 51. Jarak antara kita
52
Bab 52. Satu niat dalam hati
53
Bab 53. Kemana dokter Diandra?
54
Bab 54. You still care her, buddy!
55
Bab 55. His name ia Maeda
56
Bab 56. Bagai pedang bermata dua
57
Bab 57. Nurani tak pernah keliru
58
Bab 58. Aku tahu semuanya
59
Bab 59. A regret
60
Bab 60. An Asylum seeker
61
Bab 61. Poor Rayyan
62
Bab 62. Mengikuti nurani
63
Bab 63. Selama keyakinan masih ada
64
Bab 64. Percayalah padaku
65
Bab 65. Menepati janji
66
Bab 66. Biasakan dirimu
67
Bab 67. Pesan mengharukan
68
Bab 68. Retro hills
69
Bab 69. Nice to meet you
70
Bab 70. Sang jenderal kebakaran jenggot
71
Bab 71. Meledaknya bom waktu
72
Bab 72. Akulah pelindungmu
73
Bab 73. Karma
74
Bab 74. Lebih dari pemenang
75
Bab 75. Kedatangan Ayah Ibu
76
Bab 76. Rando's problem
77
Bab 77. Satu pelajaran hidup
78
Bab 78. Dia anakku!
79
Bab 79. Keinginan seorang anak
80
Bab 80. Memaafkan masalalu
81
Bab 81. Penyempurna keluarga
82
Bab 82. Tak ada yang abadi
83
Bab 83. Life must go on

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!