Bab 2. Unresponsible

Diandra berlari dan membuat sekumpulan bujang tanggung di luar ruangan saling menatap tak mengerti. Tak sedikit yang mengira jika dua sejoli itu sedang bertengkar. Tapi alih-alih turut larut dan cuek, Aldi justru bangkit lalu masuk ke dalam. Ingin memastikan apa yang sebenarnya sedang terjadi.

Ia membuka pintu dan melihat sahabatnya tertunduk lesu dengan sebuah alat kecil dalam genggamannya. Merasa curiga dan penasaran, Aldi masuk lalu mengunci pintu kamar tamu dirumahnya itu.

" Apa yang sebenarnya terjadi, kenapa Diandra pulang sambil nangis?" tanya Aldi yang tak bisa lagi menahan keingintahuannya.

Rando yang terkejut sontak menyembunyikan benda kecil itu di dalam sakunya dengan terburu-buru. Terhimpit satu kenyataan pahit sampai-sampai membuat telinganya tuli dan tak mendengar kedatangan Aldi. Sungguh sial.

" Enggak ada apa-apa! Kita cuman salah paham!" jawabnya dengan kegugupan yang sukar ia tepis. Membuat Aldi semakin memicingkan matanya.

" Apa yang kamu sembunyikan itu?" tanya Aldi kembali.

Deg!

Maka Rando semakin gemetar saja manakala menyadari jika Aldi mungkin saja tahu bila ia barusaja menyembunyikan strip kecil di sakunya.

" Kamu gak lagi nyembunyiin sesuatu dari aku kan Ran?" tuding Aldi dengan sebelah alis yang sudah terangkat.

Tak ada pilihan, diantara circle pertemanannya yang kebanyakan adalah anak-anak sultan itu, hanya Aldi lah yang terbilang sangat dekat dengannya.

" Apa yang barusan kamu masukan ke sakumu?"

Dan pertanyaan sengit dari Aldi semakin membuat Rando tak bisa lagi mengelak. Biar sudah. Ia akan mengaku saja. Toh Aldi juga merupakan orang yang selalu bisa ia percaya. " Please jangan up hal ini ke permukaan Al!" kata Rando sembari menyentuh lengan sahabatnya penuh harap.

" Memangnya kenapa?" tanya Aldi yang semakin bingung demi melihat kegelisahan di wajah Rando.

" Diandra hamil!"

...----------------...

Beberapa hari kemudian, Dindra tak terlihat berkeliaran di sekolah. Jika Rando cuek dan mengira jika permasalahannya telah selesai, tapi berbeda dengan Aldi. Anak itu malah merasa sangat cemas terhadap Diandra.

Saat jam istirahat, Aldi berpapasan dengan Anita yang merupakan sahabat dekat Diandra. Usai mengetahui fakta mengejutkan itu, Aldi menjadi kepikiran. Ia tidak tahu kenapa hal itu bisa terjadi. Apa karena ia pernah jatuh hati kepada Diandra saat pandangan pertama? Entahlah. Tapi sedari dulu ia memang orang yang baik kepada siapapun.

" Nit, Nita!" teriak Aldi kepada sosok manis yang berjalan sendirian di koridor menuju perpustakaan.

Anita yang merasa namanya di panggil langsung menoleh. Gadis dengan rambut pendek itu mengerutkan kening demi melihat Aldi yang ngos-ngosan kala mengejarnya.

" Ada apa?" balas Anita memindai tampilan Aldi yang sedikit terburu-buru.

" Si Diandra dimana?"

" Dia kan udah empat hari gak masuk. Sakit katanya!"

" Hah?"

" Kenapa sih?" kata Anita yang semakin keheranan. Tak biasa-biasanya Aldi mencari Diandra.

" Dia di kos? Udah kamu jenguk?"

Anita menggeleng, " Pulang dia kayaknya. Handphonenya juga nggak aktif. Gak tahu dia balik kerumah Ayah atau Ibunya!"

" Kerumah ayah atau ibunya gimana maksud kamu?" ucap Aldi semakin tak mengerti.

" CK, orang tua Diandra kan udah masing-masing Al. Ada apa sih? Wajahmu bikin orang penasaran aja deh?"

Namun bukannya menjawab, pria jangkung itu malah langsung berlari menuju kelasnya lalu menyeret Rando yang asik bermain game di antara riuh rendah teman-temannya yang asik di dalam kelas.

" Sini kamu!" seru Aldi yang merasa geram dengan sikap Rando.

" Woy Al, apaan sih?" kesal Rando yang di tarik menuju ke luar kelas.

Namun Aldi tak mengindahkan nada sengit yang di lontarkan Rando. Laki-laki itu terus membawa Rando keluar.

" Al, lepas!" ucap Rando yang benar-benar kesal dengan sikap Aldi. Laki-laki itu bahkan sampai menepis tangan Aldi kasar.

" Ran, kamu gak bisa begini-begini aja Ran. Si Diandra udah gak masuk empat hari!!" pekik Aldi yang langsung to do point dengan tujuannya. Membuat Rando tersenyum kecut.

" Ini lagi yang kamu bahas. Udah lah Al, kan udah aku jelasin ke kamu kalau aku gak yakin kalau itu karena aku. Siapa yang jamin kalau dia enggak ngelakuin lagi setelah hari itu hah? Udah lah, lagipula aku udah kasih dia uang buat beresin semua ini!" kata Rando terdengar ogah-ogahan membahas masalah Diandra.

Dan alih-alih join dan merasa lega dengan ucapan Rando, Aldi merasa jika ketua OSIS yang selama ini ia banggakan itu tak lain hanyalah seorang pecundang.

" Aku udah kasih dia duit banyak buat gugurin kandungannya!"

" Apa kamu bilang? Ran. Kalian itu udah salah, kenapa malah seperti ini sih?" teriak Aldi yang mulai geram dengan jalan yang di pilih oleh Rando.

Rando yang cukup jengah sebab sedari tadi Aldi terlalu mengintervensi dirinya, langsung menatap Aldi dengan wajah menantang. " Al. Kita tahu Diandra itu cantik dan jadi most beautiful di sekolah kita. Tapi semua itu ternyata gak cukup ngebuat orangtua aku kasih izin Al. Lagipula, aku juga baru tahu kalau Diandra itu produk broken home. Kamu tahu kan kalau aku ini calon pewaris perusahaan Papa!"

Detik itu juga, Aldi benar-benar merasa kecewa tak suka dengan sikap Rando yang unresponsible.

-

-

Awalnya Diandra mengira jika orang yang masih menjadi kekasihnya itu sedang dalam benar-benar bingung, kalut juga takut. Namun semua itu terbantahkan saat Rando datang dengan segepok uang yang di sodorkan kepadanya dengan tujuan untuk menggugurkan kandungannya.

Seketika, segenap perasaan kagum serta cintanya sirna. Pria yang selama ini menjalin hubungan dengannya tak lain hanyalah pria brengsek kelas bajingan tengik yang sama sekali tak bisa ia harapkan.

Telah empat hari ini ia hanyut dalam kebingungan. Bingung harus melakukan apa. Meskipun uang telah di tangan. Namun nyalinya rupanya tak cukup besar untuk melakukan hal itu. Ia berada di titik nol dalam hidupnya.

Ia kini berada di rumah Ibunya. Mengurung diri dikamar dengan isi kepala yang serasa mau pecah. Akibat kebodohannya, akibat kecerobohannya, kini ia harus menanggung beban. Jika sudah begini, lagi-lagi wanita lah yang harus menanggung.

" Di, Diandra!" seru Mamamya dari luar.

Ia berusaha menghapus air matanya. Entah sampai kapan akan mengurung diri seperti ini.

" Di, ada teman kamu nyari ini!" seru Mama kembali lebih keras dan membuat Diandra langsung tercenung.

Teman? Siapa? Apakah Rando sudah berubah pikiran?

Ia lantas bergegas mengenakan masker saat keluar kamar. Ingin menutupi wajahnya yang pucat. Dengan kepala yang masih terasa pusing sebab terlalu lama menangis, ia melangkahkan kakinya menuju ruang tamu. Dan saat tiba di ruang tamu, ia terkejut demi melihat Anita dan Aldi duduk dengan wajah muram kala menatapnya.

" Kalian?"

Terpopuler

Comments

Ayuk Vila Desi

Ayuk Vila Desi

Rando bener2 minta di remes

2023-09-18

0

Ayuk Vila Desi

Ayuk Vila Desi

Lanang opo iku gak tanggung jawab blas

2023-09-18

0

Nur Denis

Nur Denis

cih si rando cuma mau enaknya doang. bener² pengecut emang😡😡

2023-08-26

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Terhimpit satu kenyataan
2 Bab 2. Unresponsible
3 Bab 3. Hidup terus berjalan
4 Bab 4. Tugas penjaga masyarakat
5 Bab 5. Kesan pertemuan pertama yang buruk
6 Bab 6. Jiwa ksatria
7 Bab 7. Bertemu lagi?
8 Bab 8. Secuil kisah
9 Bab 9. Karena kasta
10 Bab 10. Anggota genit
11 Bab 11. Selalu bertemu
12 Bab 12. Lebih dekat
13 Bab 13. Cerita yang membuat dada nyeri
14 Bab 14. Anak Jenderal
15 Bab 15. Integritas
16 Bab 16. Dia ada disini
17 Bab 17. Tak menyangka bertemu
18 Bab 18. Insecure
19 Bab 19. Apakah ini rasa?
20 Bab 20. Find you
21 Bab 21. Serba-serbi di pengungsian
22 Bab 22. Satu meja denganmu
23 Bab 23. Perintah Rando
24 Bab 24. Terciduk Wina
25 Bab 25. Dibuat kesal
26 Bab 26. Do you like her?
27 Bab 27. Mengusik pikiran
28 Bab 28. Wanita luar biasa
29 Bab 29. Terpaksa menciummu
30 Bab 30. Ketahuan
31 Bab 31. Kecemburuan Rando
32 Bab 32. Dinonaktifkan sementara
33 Bab 33. Permulaan permainan
34 Bab 34. Pribadi yang dewasa
35 Bab 35. Kakak Joshua?
36 Bab 36. Kecurigaan
37 Bab 37. Jarak antara mereka
38 Bab 38. Kegelisahan Rando
39 Bab 39. Siapa yang kau antar?
40 Bab 40. Datang tepat waktu
41 Bab 41. Gagal
42 Bab 42. Berkelahi
43 Bab 43. Pelukku untuk pelikmu
44 Bab 44. Sebuah kerjasama
45 Bab 45. Fakta
46 Bab 46. One reason
47 Bab 47. Titik sesal
48 Bab 48. Deep Regret
49 Bab 49. Mengusik benak
50 Bab 50. When i see you again
51 Bab 51. Jarak antara kita
52 Bab 52. Satu niat dalam hati
53 Bab 53. Kemana dokter Diandra?
54 Bab 54. You still care her, buddy!
55 Bab 55. His name ia Maeda
56 Bab 56. Bagai pedang bermata dua
57 Bab 57. Nurani tak pernah keliru
58 Bab 58. Aku tahu semuanya
59 Bab 59. A regret
60 Bab 60. An Asylum seeker
61 Bab 61. Poor Rayyan
62 Bab 62. Mengikuti nurani
63 Bab 63. Selama keyakinan masih ada
64 Bab 64. Percayalah padaku
65 Bab 65. Menepati janji
66 Bab 66. Biasakan dirimu
67 Bab 67. Pesan mengharukan
68 Bab 68. Retro hills
69 Bab 69. Nice to meet you
70 Bab 70. Sang jenderal kebakaran jenggot
71 Bab 71. Meledaknya bom waktu
72 Bab 72. Akulah pelindungmu
73 Bab 73. Karma
74 Bab 74. Lebih dari pemenang
75 Bab 75. Kedatangan Ayah Ibu
76 Bab 76. Rando's problem
77 Bab 77. Satu pelajaran hidup
78 Bab 78. Dia anakku!
79 Bab 79. Keinginan seorang anak
80 Bab 80. Memaafkan masalalu
81 Bab 81. Penyempurna keluarga
82 Bab 82. Tak ada yang abadi
83 Bab 83. Life must go on
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Bab 1. Terhimpit satu kenyataan
2
Bab 2. Unresponsible
3
Bab 3. Hidup terus berjalan
4
Bab 4. Tugas penjaga masyarakat
5
Bab 5. Kesan pertemuan pertama yang buruk
6
Bab 6. Jiwa ksatria
7
Bab 7. Bertemu lagi?
8
Bab 8. Secuil kisah
9
Bab 9. Karena kasta
10
Bab 10. Anggota genit
11
Bab 11. Selalu bertemu
12
Bab 12. Lebih dekat
13
Bab 13. Cerita yang membuat dada nyeri
14
Bab 14. Anak Jenderal
15
Bab 15. Integritas
16
Bab 16. Dia ada disini
17
Bab 17. Tak menyangka bertemu
18
Bab 18. Insecure
19
Bab 19. Apakah ini rasa?
20
Bab 20. Find you
21
Bab 21. Serba-serbi di pengungsian
22
Bab 22. Satu meja denganmu
23
Bab 23. Perintah Rando
24
Bab 24. Terciduk Wina
25
Bab 25. Dibuat kesal
26
Bab 26. Do you like her?
27
Bab 27. Mengusik pikiran
28
Bab 28. Wanita luar biasa
29
Bab 29. Terpaksa menciummu
30
Bab 30. Ketahuan
31
Bab 31. Kecemburuan Rando
32
Bab 32. Dinonaktifkan sementara
33
Bab 33. Permulaan permainan
34
Bab 34. Pribadi yang dewasa
35
Bab 35. Kakak Joshua?
36
Bab 36. Kecurigaan
37
Bab 37. Jarak antara mereka
38
Bab 38. Kegelisahan Rando
39
Bab 39. Siapa yang kau antar?
40
Bab 40. Datang tepat waktu
41
Bab 41. Gagal
42
Bab 42. Berkelahi
43
Bab 43. Pelukku untuk pelikmu
44
Bab 44. Sebuah kerjasama
45
Bab 45. Fakta
46
Bab 46. One reason
47
Bab 47. Titik sesal
48
Bab 48. Deep Regret
49
Bab 49. Mengusik benak
50
Bab 50. When i see you again
51
Bab 51. Jarak antara kita
52
Bab 52. Satu niat dalam hati
53
Bab 53. Kemana dokter Diandra?
54
Bab 54. You still care her, buddy!
55
Bab 55. His name ia Maeda
56
Bab 56. Bagai pedang bermata dua
57
Bab 57. Nurani tak pernah keliru
58
Bab 58. Aku tahu semuanya
59
Bab 59. A regret
60
Bab 60. An Asylum seeker
61
Bab 61. Poor Rayyan
62
Bab 62. Mengikuti nurani
63
Bab 63. Selama keyakinan masih ada
64
Bab 64. Percayalah padaku
65
Bab 65. Menepati janji
66
Bab 66. Biasakan dirimu
67
Bab 67. Pesan mengharukan
68
Bab 68. Retro hills
69
Bab 69. Nice to meet you
70
Bab 70. Sang jenderal kebakaran jenggot
71
Bab 71. Meledaknya bom waktu
72
Bab 72. Akulah pelindungmu
73
Bab 73. Karma
74
Bab 74. Lebih dari pemenang
75
Bab 75. Kedatangan Ayah Ibu
76
Bab 76. Rando's problem
77
Bab 77. Satu pelajaran hidup
78
Bab 78. Dia anakku!
79
Bab 79. Keinginan seorang anak
80
Bab 80. Memaafkan masalalu
81
Bab 81. Penyempurna keluarga
82
Bab 82. Tak ada yang abadi
83
Bab 83. Life must go on

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!