Membawa Lari Anak Suami Kejam
Las Vegas, Amerika
Jalanan kota yang ramai penuh dengan pejalan kaki serta kendaraan melintas dibawah gedung-gedung tinggi sebagai pelengkap kota terkenal di Amerika ini.
Kota yang terkenal dengan hiburan dan puluhan bisnis kasino tersebar dimana-mana. Sudah menjadi hal biasa untuk masyarakat yang menetap disana, bahkan pengusaha terkenal pun ikut andil menjadi tamu mereka.
Namun yang menjadi catatan adalah mereka bukanlah pengusaha biasa, puluhan bisnis gelap telah mereka geluti bahkan tidak segan-segan menggunakan cara licik juga.
Berkat kelicikan itu membuat seorang wanita Asia kehilangan surga duniawi nya. Wanita itu terperdaya oleh ketampanan dari pria yang ia jumpa, menaruh magnet sampai ia datang tiba-tiba.
Wanita itu kini meringkuk di pojok ruangan yang sempit, menahan pedih hidupnya, menikahi pria yang mirip dengan iblis neraka, berusaha menangis! Namun sudah tiada guna.
Flashback On
Pyar
Cermin meja rias hancur saat menerima botol parfum yang dilemparkan kearahnya, sebagai simbol kemurkaan sang penguasa.
Penguasa yang hilang kelembutan, menciptakan emosi membara dari hati menuju perilaku kasar yang ia berikan. Rahang tegasnya yang mengurat serta gertakan gigi yang menguat, ditambah sebit alis di mata kanan sebagai bukti keseraman.
Chandra Tama mencengkeram rahang istrinya dan menekan pertanyaan, "What are you doing downstairs/apa yang kamu lakukan di bawah?"
Alih-alih menjawab, wanita itu justru tidak bergeming. Daripada jawabannya membuat ia celaka, lebih baik diam.
"FABIOLA!!" pria itu mencengkeram dagu Istrinya. "Telinga mu masih berfungsi dengan normal kan?"
"Aku tidak melakukan apa-apa! Aku hanya ingin mengunjungi---"
Plak
"Sudah ku bilang jangan sekali-kali membukanya, sialan!!"
"Laranganmu tidak bisa ku terima, Chandra" bantah Ola dengan berani walau suaminya itu sudah membuat ujung bibirnya berdarah.
Telunjuk Chandra menoyor kepala wanita pembangkang itu, "Kau yang terlalu bodoh"
"That true. Seharusnya wanita seperti ku tidak kau perlakukan seperti ini. Akulah yang bodoh karena terperangkap oleh jaring-jaring yang kau tebarkan"
Chandra tertawa, "Itulah kenapa manusia tidak boleh terlalu percaya diri."
Tidak ada yang bisa ia keluarkan untuk membalas hinaan Chandra, seperti inilah hari-hari yang ia jalani. Sungguh memuakkan dan memalukan. Yang ia lakukan hanya berusaha sabar dan berpaling.
"Jangan lupa dengan konsekuensinya"
Ola menoleh cepat, "I'M PREGNANT!!"
"I DON'T CARE" bentak Chandra lebih keras.
Seketika Ola menjauh berusaha kabur saat Chandra sudah menggenggam pergelangan tangannya. Ia tahu kejadian buruk apa yang akan menimpa.
"Chandra... aku sedang hamil tua. Kasihani aku" mohon Ola berpegangan dengan benda-benda di dekatnya.
Namun kekuatan Chandra tidak ada lawan sehingga genggaman nya mudah lepas, membuat Ola terseret masuk kedalam ruangan persegi.
Mereka berdua masuk lift lalu turun sampai ke ruangan yang lembab dan cahaya yang kurang. Disana banyak sekali anak buah yang kaget melihat tuan dan nyonya mereka, tidak lupa mereka membungkuk memberi sapa.
"Ambilkan kain hitam" perintahnya langsung di sanggupi mereka.
"Cha-chandra aku mohon jangan lakukan ini kepadaku... aku sedang hamil anak mu. Setidaknya kasihani bayimu..."
Chandra mengusap wajah Ola, "Kau suka sekali dengan ruangan itu sampai keseringan membukanya, padahal aku tidak suka. Tapi karena kau suka, jadi aku buatkan permainan nya"
"Please!!!"
"Ini sir" sela anak buahnya memberikan kain yang di minta.
Chandra menutup mata Ola menggunakan kain itu, "Jika kau ingin keluar dari tempat ini. Carilah jalan keluarnya sendiri... telusuri labirin ini dengan membuka setiap ruangan yang ada sampai kau menemukan jalan keluarnya. Ingat, jangan sampai salah memasuki ruangan atau nyawamu jadi taruhann"
"A-aku tidak bisa melihat. Ba-bagaimana aku bisa memilihnya?"
Chandra membisikkan sesuatu, "Gunakan Indra penciuman mu. Kau sudah biasa melakukannya bukan? Tidak sesulit itu"
Cup
Apa ini, benda menjijikkan apa yang sempat menyentuh lehernya? Dalam situasi seperti ini pria itu masih mengambil keuntungan, betapa brengsek dia.
"Jalan"
"Chandra jangan tinggalkan aku"
Pria yang di panggil itu sudah menghilang, tepatnya menjauh dan mengintainya dari atas, melihat Ola meraba semua objek di dekatnya, begitu gelap sampai ia tidak bisa membedakan benda dan jalan.
Seperti yang dikatakan Chandra, ini bukan kali pertamanya. Walau ia tidak yakin dengan keadaan setelah membuka pintu ruangan, ia juga tidak bisa tinggal diam tanpa pergerakan.
Cklek
Pintu pertama terbuka lebar, selebar harapannya pada ruangan yang ia pilih.
Ngok Ngok
"Ah" Ola terpelanjat mendengar suara babi di ruangan itu. "AAARKKK"
"Chandra keluarkan aku!!!"
Ola buru-buru mencari pintu lagi saat ia merasa ada yang menyeruduk kakinya. Tangannya dengan asal memilih dan sesegera mungkin memasuki ruangan itu.
"Chandra... tolong"
Lirih Ola memegang perutnya. Tubuhnya meringsut kebawah saat merasakan kenyamanan ruangan ini. Yakin tidak ada apa-apa, namun perutnya kram sekali.
Ia mengatur nafasnya, mengelus perutnya dengan lembut. "Tenanglah sayang! Jangan takut, mommy akan menjaga kalian. Percayalah dengan mommy, ini bukan kali pertama. Kita bisa melewatinya"
Waktu itu ia begitu percaya diri dalam mengambil langkah karena saat itu hidupnya tidak berarti, namun tidak untuk hari ini. Saat ada dua malaikat kecil yang berharap untuk lahir ke dunia. Ia takut melanjutkannya lagi, ia takut bertemu dengan hewan liar yang lebih ganas dan membuat anak-anak nya tiada.
"WHAT ARE YOU DOING FABIOLA"
Ola tersentak mendengar suara lantang Chandra yang memantul di labirin ini. Ia tahu pria itu mengintai, segeralah ia berdiri.
"Aku bisa"
Cklek
Raung
"AAARKKK"
Ia kembali membuka pintu yang salah. Seekor harimau jantan menerkam tubuhnya dan mengapitnya ke dinding. Gigi taringnya yang tajam berusaha mengoyak kulit Ola dan...
Dor
Harimau itu tumbang seketika, begitu juga dengan Ola yang histeris mendapat terkaman tiba-tiba, apalagi suara tembakan itu nyaring di telinga.
"APA-APAAN INI" suara Chandra kembali terdengar. "Siapa yang membunuh harimau ku? Siapa yang berani melepas tembakan?"
Chandra turun dari atas, menghampiri Ola dengan tergesa-gesa. Pria itu menarik lengan Ola, mensejajarkan tubuhnya.
"Aww Chandra sakit" lirih Ola alih-alih memegangi tangan ia malam memegangi perutnya yang sakit.
Membuka penutup mata Ola kasar, "Kau yang membunuh harimauku?"
"Ti-tidak" balas Ola dengan lemah.
"KAU YANG MEMBUNUHNYA"
Chandra mendorong Ola ke lantai. "Sudah ku bilang gunakan penciuman mu jika ingin hidup"
"Bisa tolong jangan bahas harimau mu dulu? Dia hampir membunuhku... dan sekarang... per-perutku sakit"
"Itu karena kebodohanmu" kata Chandra tidak peduli. "Ayo!!!"
Pria itu kembali menarik lengan Ola, tidak peduli dengan calon anak-anak yanh ada di rahim sama sekali bahkan wajah wanita hamil itu sudah pucat.
Flashback off
Dan wanita hamil itu berakhir di dalam kamar mandi yang dingin dan lembab ini. Perutnya masih sangat sakit, ingin keluar pun tidak bisa karena Chandra menguncinya.
Ia hanya menatap depan dengan pandangan kosong. Tubuhnya lemas, bahkan untuk bernafas saja ia sangat susah.
Inilah kesalahan terbesar yang Ola lakukan, memberikan hatinya, keluarganya pada pria sekejam Chandra dan sekarang ia hamil anaknya. Sempat ia ingin menggugurkannya namun pupus saat merasakan keaktifan janinnya.
Sayangnya Ola sudah tidak merasakan pergerakan kedua janinnya sejak 6 jam yang lalu. Hal itu membuatnya semakin lemah dan frustasi di tambah aliran darah yang tidak mau berhenti dari **** *************.
"Hiks... hiks... Chandra... tolong..."
Lalu apa yang pria itu lakukan?
Seperti yang tertulis diatas! Klub Kasino menjadi langganan para pengusaha terkenal seperti Chandra Tama. Disana tidak hanya menyediakan perjudian melainkan wanita bayaran.
Jadi, apa yang kalian bayangkan?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
jas
suami piskopat kali ya..
2023-08-14
1
Manoy Cagar
mampirrrr
2023-08-14
1
Ikmal 11
rekomendasi banget!!!! sangat-sangat memacu adrenalin!!!!!!
2023-08-03
1