Tempat lain...
Wajah para maid di kediaman Stuart sangat kaku, tidak ada ekspresi sama sekali. Apalagi jika menghadapi penguasa yang terkenal dengan julukan investor manca negara.
Miss Stuart, wanita itu kini nampak muram sejak tadi malam menunggu kabar menantu yang tidak kunjung ia dengar. Hatinya sudah gelisah saat putranya pun tidak kunjung kembali.
Ia meringis marah, "Dimana anak itu? Kenapa sejak tadi malam dia belum juga kembali?"
"Apa dia sudah menemukan Ola?"
Memikirkannya sudah membuat kepala Miss Stuart bagai gangsingan yang berputar kencang memusingkan.
"Sir, anda---"
Samar-samar terdengar anak buah nya yang mengajak bicara Chandra tanpa ada balasan. Pria itu bergegas masuk tanpa memperdulikan orang sekitar, bahkan penampilannya pun seperti Tarzan.
"Dimana Fabiola?"
Miss Stuart bertanya-tanya, "Maksudmu?"
"Fa-Bi-O-la" ulang Chandra menekankan ucapannya dengan mata mendelik, "Dimana Fabiola?"
"Tunggu, kenapa malah tanya mommy? Apa maksud nya kau belum menemukan Ola?" Miss Stuart mencengkeram bahu anaknya, "Jadi wanita itu berhasil membawa pergi anakmu?"
"Anak?" ulang Chandra meyakinkan kembali pendengarannya. Bukankah semalam Ola bilang anaknya mati, tapi mengapa wanita ini berucap beda.
"Ola melahirkan anak kembar tapi salah satu bayinya tiada"
Refleks Chandra tertawa lirih lalu ekspresi nya berubah dingin, "Rupanya kau lebih pintar dariku, Ola"
"Bagaimana ini?" protes Miss Stuart tidak bisa menyembunyikan rasa khawatirnya.
Chandra melirik Mommy nya dingin, "Semalam Ola sudah ada dalam dekapan ku, kami berbagi nafas disatu ranjang yang sama. Sialnya dia meninggalkanku"
"Tunggu, jangan bilang kalian melakukan---"
"Ya, kami melakukannya"
Miss Stuart langsung membekap mulutnya yang terbuka lebar saking kagetnya. Matanya mendelik melirik kanan dan kiri dengan perasaan yang tidak karuan.
Untuk sekedar duduk saja wanita itu harus menahan nyeri, apalagi harus melayani suaminya yang haus akan seksu*l ini.
"Apa kau sedang bercanda dengan nyawa istrimu?" sentak Miss Stuart memukul bahu putranya, "Dia baru saja operasi caesar dan jahitannya masih basah"
"Dia meminta cerai padaku. Aku tidak bisa menceraikannya"
"Lalu kau memperkosanya?"
"Apa boleh buat?" sahut Chandra mengeluarkan suara yang lebih tinggi dan amarah yang menyala. "Dia harus sadar akan cintaku"
Agaknya Miss Stuart mengingat sesuatu, "Dan, apa kau melakukan kekerasan fisik pada Ola?"
"Tidak akan aku lakukan jika Ola menurut" balas Chandra dengan tegas.
Miss Stuart membuang nafas kecewa, "Mommy memang kesal dengan permintaannya yang ingin bercerai denganmu. Tapi setelah tahu kau seperti ini... ada bagusnya Ola melarikan diri"
Chandra mengerutkan keningnya, ada rasa tidak terima atas pembelaan wanita tua ini pada menantunya saja. Padahal kan ia melakukan ini karena ingin mengurung Ola dalam cintanya!.
Ia mengusap wajahnya kasar, "Aku akan menemukan Ola dan mengikat nya di sampingku. Harus!!"
Miss Stuart menoleh dengan cepat, nyaris saja ia mengeluarkan gelak tawa mengejek putranya yang gila saat kehilangan istri padahal dia sudah menyia-nyia.
"Temui dia jika hatimu memang menginginkannya, bukan nafsu"
"Bedakan antara keinginan hati dan juga nafsu. Kau tidak bodoh sampai menyamakan keduanya" imbuh Miss Stuart menyambar tasnya di atas sofa.
Pandangan Chandra fokus melihat punggung mommy nya yang semakin menghilang dibalik pintu keluar. Ia menebalkan telinganya tidak peduli.
Sementara Miss Stuart menutup pintu mobilnya dengan kasar. Helaan nafasnya panjang membuktikan kekesalan.
"Anak itu membuatku malu sendiri" celetuk nya memakai seltbat.
Saat ini hatinya merasa kasian dengan nasib menantu yang tak tahu keberadaannya. Tiba-tiba ia terdiam mengingat pengakuan Ola di rumah sakit.
'Aku kehilangan salah satu bayiku, bahkan rahim ku harus diangkat. Siapa penyebabnya kalau bukan keluarga sendiri?'
'Sekali dua kali aku akan memaklumi! Tubuhku terluka sampai harus meragang nyawa, aku pun akan meaafkan'
'Tapi, jika bayiku yang tidak berdosa harus terluka dan kehilangan nyawa! Aku tidak akan biarkan itu terjadi'
Miss Stuart meringis kasian, ternyata dugaannya selama ini tidaklah benar. Dalam masalah ini putranya lah yang harus di mintai pertanggungjawaban.
Kembali ke Chandra, pria ini meminta seluruh pekerja dikediamannya untuk berkumpul di ruang tamu guna melepas rasa penasarannya. Ia sedang menggali informasi dari para pelayan yang dekat dengan istrinya itu.
"Siapa yang membawa Ola ke rumah sakit?" sorot mata Chandra menusuk lerung jiwa para pelayan yang tidak berani bersitatap.
Pria itu duduk di single sofa dengan menumpu kedua sikunya di masing-masing lutut yang dilebarkan, sorot matanya yang tajam seperti elang akan menghisap keberanian para pelayan.
"Siapa yang masuk kedalam kamar ku dan membawa Ola ke rumah sakit?" tekannya kembali.
Sebenarnya Chandra bisa melihat dari cctv, namun akan lebih baik ia mengetes kejujuran para pekerjanya.
Sekali lagi Chandra bertanya, "Tidak ada yang membawanya ke rumah sakit?"
"A-ada sir"
Chandra menoleh melihat maid yang ada di kerumunan orang berstatus sama, "Kau?"
"I-iya" jawab maid menunduk takut.
"Jadi tentunya kau tahu keberadaan Ola"
"Tidak sir" sahut maid mendongak cepat, "Saya tidak tahu keberadaan Miss Ola. Sebelumnya saya sedang keluar untuk membeli makan, namun saat saya kembali beliau sudah tidak ada di ruangannya"
"Lempar ke Noel"
"No sir..." Maid itu langsung bersujud di bawah kaki Chandra, memohon untuk nyawanya.
Maid itu menangis dan berteriak, namun tangis dan teriakan itu tenggelam bersama kepergiannya yang terseret para pria bertubuh kekar.
Noel adalah singa jantan berusia 2 tahun, tubuhnya yang besar dan raungan yang menggelegar jika di dengar. Taringnya yang tajam melebihi ujung belati, matanya sungguh mengerikan. Itulah peliharaan yang Chandra sayang sehingga untuk menghasilkan tubuh besar harus membutuhkan amunisi yang cukup pula.
Seperti... daging manusia!
Dretttt
Chandra merogoh ponselnya di dalam saku sesaat setelah mendengar notif panggilan.
"Hem"
Pria diseberang telpon membalas, "Miss Ola menggunakan pesawat untuk keluar negeri"
Salah satu anak buahnya berhasil menemukan berita kaburnya sang istri, menciptakan ringaian seram di balik wajah tenang seorang suami.
"Di negara?"
"Indonesia" jawab anak buahnya dengan setia. Pria itu baru saja menyela pekerja di bandara hanya untuk membuat tuannya bangga.
Benar saja, Chandra teramat bangga dengan kinerja mereka. Tidak membutuhkan seharian untuk mengetahui kepergian Ola. Mereka memang pintar mencari berita.
"Bagaimana dia bisa ke luar negeri? Sementara paspor, visa dan yang paling penting adalah money" Chandra menyipitkan matanya menduga-duga, "Tidak ada yang dia punya"
Semua telah di bakar Chandra tepat setelah mereka sampai di Vegas Amerika dan untuk uang, tidak ada uang bulanan. Semua yang ia lakukan tentu saja untuk mengantisipasi kemungkinan Ola akan kabur keluar negeri, seperti halnya saat ini.
"Siapa yang membantunya?" Chandra menatap dingin foto Ola di dinding, "Kau juga harus mencarinya"
"Baik sir"
Panggilan terhenti begitu Chandra menekan tombol off dan memasukannya kedalam saku. Kakinya terulur mendekati foto yang tidak terlalu jauh dari tempatnya berdiri.
Itu adalah foto pernikahan mereka, disana Ola nampak cantik menggunakan make up tebal dan tawa yang lebar, begitu juga Chandra yang melakukan hal serupa. Kedua tangannya menyentuh dada Chandra dan ia membalas memegang pinggangnya.
"Wajah mu tidak pernah berubah! Itulah yang aku suka darimu Ola... Kecantikan mu sempurna"
"Kau harus bertanggungjawab karena membuat ku gila" imbuhnya meringis.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
Wirda Wati
dasar gila
2023-08-17
0
Ikmal 11
secara medis sikap Candra ini tergolong penyakit, hmmm
2023-08-03
1
Zieya🖤
Dehh kau gila kerna sinting...
2023-08-03
0