Belenggu Cinta Kedua

Belenggu Cinta Kedua

Bab 01

Harusnya Hartono bisa menolak saat Bramantyo memanggil para wanita cantik untuk menemani dirinya menikmati jamuan makan malam yang telah disiapkan oleh pria itu.

Atau mungkin seharusnya dia bersikap acuh seperti sebelum-sebelumnya, pada para wanita cantik itu.

Moment tersebut mungkin bukan pertama kali bagi Hartono mendapatkan jamuan istimewa dari rekan bisnisnya sebagai bentuk dari rasa terimakasih mereka. Tapi biasanya pria itu melewatinya dengan baik tanpa harus terlibat hubungan di luar pekerjaan para wanita itu.

Mereka hanya akan menemani dirinya makan dan minum, atau sesekali mengobrol. Lalu setelahnya semua selesai begitu saja tanpa meninggalkan bekas apapun dalam benak maupun fisiknya.

Tapi malam itu Hartono melakukan kesalahan fatal. Ia memiliki ketertarikan pada salah satu wanita yang ditugaskan untuk menemaninya minum. Wanita cantik bernama Mia, wanita muda berusia 26 tahun yang berhasil menarik atensinya.

**

“Bapak mau apa datang kemari?” Mia bertanya dengan mata yang menyorot cemas, menatap penuh kekhawatiran pada sosok pria dewasa yang berdiri di depan pintu rumahnya dalam keadaan basah kuyup.

Rumah Mia berada di dalam gang sempit yang mengharuskan mobil Hartono berhenti di dekat gang. Ia menerobos malam yang ditemani hujan deras demi bertemu dengan wanita itu.

“Aku perlu bicara denganmu.” ucap Hartono penuh harap.

Ia sudah susah payah mencari keberadaan Mia yang menghilang setelah malam itu. Dan ketika dirinya mendapatkan alamat sang wanita, Hartono tidak menunda waktu lagi untuk menemuinya dengan secuil harapan jika Mia mau berbicara dengannya.

Mia menggigit bibir bawahnya tanda kegamangan. Ia melirik dengan ragu pria awal 50 tahunan itu yang sialnya masih sangat memikat di kedua retina matanya.

“Kalau begitu, silakan masuk.”

Dan pada akhirnya Mia kalah karena rasa kasihan. Ia tidak tega membiarkan Hartono meninggalkan rumahnya dalam keadaan tubuh kedinginan seperti itu.

Mia mengajak pria itu masuk lebih dalam ke bagian rumahnya yang sederhana. Ia menyuruh Hartono untuk duduk di atas sofa bututnya, sementara dirinya pergi untuk mengambil handuk dan pakaian ganti.

Dirinya masih memiliki beberapa pakaian bekas almarhum ayahnya, dan ia berniat untuk memberikan itu pada Hartono agar pria itu tidak lagi memakai pakaian basah.

“Lebih baik anda mengganti pakaian, takutnya nanti masuk angin.” ucap Mia seraya menyodorkan kemeja dan celana panjang milik mendiang ayahnya pada Hartono.

Pria itu meski ragu namun tetap menerima semua kebaikan dari Mia. Ia lantas pergi ke kamar mandi untuk berganti pakaian.

Sementara itu Mia memutuskan untuk pergi ke dapur dan membuatkan teh hangat untuk Hartono.

“Padahal sudah satu bulan berlalu. Tapi aku masih mengingat bagaimana sentuhan pria itu di tubuhku.” gumam Mia.

Wanita itu tidak bisa mengenyahkan segala memori akan kejadian malam itu. Saat ia dengan kesadaran penuh menyerahkan kesuciannya pada Hartono, pria yang merupakan seorang suami dari wanita lain.

Mia merasakan jantungnya kembali berdebar kencang tatkala ia mengingat tiap detail kejadiannya. Darahnya berdesir hebat hingga menjalar pada jantung hatinya dan memompanya dengan cepat.

Ia masih terbayang bagaimana Hartono menyentuhnya dengan panas dan sensual dan berhasil membuat Mia terbang tinggi melebihi angannya.

“Aku bisa kembali gila jika terus-terusan mengingatnya.” Mia menggerutu kesal pada isi kepalanya saat ini. Karena tidak ingin kembali terbuai dalam angannnya yang dipenuhi oleh Hartono. Mia memutuskan untuk mengakhiri kegiatannya dalam meracik teh dan kembali ke ruang tamu.

Di sana Hartono sudah duduk dengan tenang setelah berganti pakaian. Meski pria itu mengenakan pakaian murah, tapi tidak juga membuatnya terlihat seperti orang biasa. Karisma yang dimiliki Hartono benar-benar kuat dan juga mahal.

“Apa aku merepotkanmu?” tanya Hartono merasa tidak karuan dengan sikap Mia yang terlihat repot karenanya.

Wanita itu menggeleng cepat seraya mengurai senyum manisnya, “Tidak sama sekali.” balas Mia setelah meletakkan teh panas di depan Hartono.

Keduanya mulai diam dan larut dalam pemikiran masing-masing. Di luar masih hujan deras, hingga suara yang melatar belakangi suasana saat ini adalah suara hujan yang jatuh mengenai genteng rumah Mia.

“Aku terkejut saat tahu kau berhenti bekerja dan menghilang begitu saja.” Hartono mulai berkata dan memecah keheningan yang membelenggu keduanya.

“Sehingga aku berpikir jika yang kau lakukan itu semata-mata untuk menghindariku.” lanjut pria itu.

Mia terdiam sementara kedua tangannya saling meremas satu sama lain guna menyalurkan kegugupan yang dirasakannya. Sebenarnya ucapan Hartono barusan adalah kenyataan. Dirinya berhenti kerja karena memang ingin menghindar dari pria itu.

“Aku takut terjerumus semakin dalam pada hubungan seperti itu.” ungkap Mia berusaha jujur.

Hartono mengangguk paham, “Aku mengerti.”

“Tapi rasanya aku justru menjadi gila karena tidak bisa bertemu denganmu lagi.” Mia sontak saja menoleh pada Hartono, kaget mendengar penuturan pria itu.

“Jujur, aku tidak bisa mengenyahkan segala bayangan tentang dirimu sejak malam itu.” ungkapnya lagi.

Mia menatap pria itu semakin cemas. Kenapa Hartono bisa merasakan hal yang serupa dengan dirinya. Dan ia sadar jika hal tersebut merupakan awal yang tidak baik bagi keduanya.

“Bagaimana denganmu?” Hartono bertanya dengan penuh harap, ia sangat berharap jika Mia merasakan hal yang sama dengannya.

Namun meski Mia tidak merasakan apa yang ia rasakan saat ini, Hartono akan menerimanya dengan lapang dada. Yang terpenting dirinya mengungkapkan segala resah di hatinya tentang Mia pada wanita itu.

Mia menghela nafas pelan, ia menatap dalam pada Hartono. Dirinya kembali terjerat dalam kedua obsidian hitam milik Hartono. Membuatnya bagai terhisap ke dalam lubang hitam lewat kedua mata pria itu.

“Inginnya saya tidak merasakan hal yang sama.” Mia berucap dengan pelan namun pasti.

“Tapi ternyata justru sebaliknya.”

..

Mia sepenuhnya sadar jika menjalin hubungan dengan pria yang telah beristri adalah sebuah kesalahan besar. Tapi dirinya tidak bisa melawan gejolak perasaannya yang membuncah terhadap Hartono.

Pria itu benar-benar sosok orang yang ia nantikan sejak lama. yang dapat memberinya cinta, perhatian serta kasih sayang. Dan Mia benar-benar terbuai oleh semua perlakuan Hartono padanya.

Maka dari itu saat Hartono mengutarakan perihal apa yang dirasakan oleh pria itu, Mia juga tidak bisa membohongi dirinya sendiri jika ia pun merasakan hal yang sama.

Sehingga keduanya memutuskan untuk mengulang keindahan yang sama seperti malam itu. Dengan berbagi sentuhan dan kehangatan yang akan membawa mereka pada kenikmatan yang siap keduanya teguk.

“Ah— Ah!”

Mia menempelkan permukaan mulutnya pada bantal yang ada di dekat wajahnya guna meredam suaranya. Ia masih belum terbiasa dengan suara-suara yang terdengar nakal di telinga, saat tubuhnya tengah diacak-acak oleh Hartono.

Pria itu berada di belakangnya, memeluk dirinya dengan erat sementara milik pria itu yang keras menumbuk bagian bawah tubuhnya dengan kuat dan cepat.

Mia tidak habis pikir dengan Hartono. Padahal usianya sudah menginjak kepala lima, tapi staminanya di atas ranjang masih terbilang sangat besar. Belum lagi milik pria itu yang besar dan keras, menambah nilai tambahan dari dirinya.

Mia tidak ragu menyebut Hartono sebagai pria paruh baya yang perkasa.

“Bagaimana rasanya?” Hartono berbisik tepat di dekat telinga Mia. Suaranya yang terdengar serak dan berat membuat Mia semakin menggila.

Mia ingin sekali menjawab pertanyaan tersebut, tapi ia tidak bisa. Jangankan berucap, untuk sekedar menarik nafas saja ia sudah kesulitan. Walaupun mulutnya terbuka, mungkin yang akan keluar hanyalah racauan dan ******* semata.

Ia benar-benar dibuat bungkam. Tubuhnya sangat menikmati setiap sentuhan Hartono. Membuatnya mabuk kepayang hingga pikirannya saat ini benar-benar kosong. Bahkan ketika pria itu menumpahkan semennya di dalam rahimnya pun, Mia sudah tidak peduli.

Terpopuler

Comments

⫷ TՏᑌᗰᗩ ⫸

⫷ TՏᑌᗰᗩ ⫸

waduuhh... miaaa.. miaaa....
ehemm.. ehemm

2024-07-30

0

fantasiku49

fantasiku49

keren

2023-09-02

0

Mar Briyith ER

Mar Briyith ER

❤️❤️❤️ Cerita jadi semakin hidup berkat tulisanmu thor!

2023-07-30

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!