Bab 03

Menjadi wanita simpanan pria kaya ternyata cukup menyenangkan. Mia bisa mendapatkan apapun yang dinginkan tanpa harus bekerja keras seperti dulu.

Mia hanya perlu berdiam diri di apartemen saat Hartono ingin bertemu. Dan dirinya hanya perlu bersikap manis juga patuh agar pria itu senang dan semakin menyayanginya.

Sangat jauh berbeda dengan kehidupannya yang dulu. Untuk bertahan hidup saja dirinya harus melakukan banyak pekerjaan. Bahkan upah yang didapatkannya pun tidak seberapa.

Tapi lihat dirinya sekarang? Uang dan barang-barang mewah seolah jadi makanan sehari-hari baginya, karena Hartono benar-benar memanjakan wanita simpanannya.

Selain mendapatkan kemewahan, Mia juga mendapatkan cinta dan kasih sayang dari pria itu meski semuanya terbalut oleh nafsu.

Seperti saat ini, Mia pergi untuk melakukan perawatan wajah dan tubuhnya. Ia harus bisa mempertahankan penampilannya agar tetap memikat, karena itu adalah aset untuknya.

Setelah melakukan serangkaian perawatan, Mia pun pergi ke pusat perbelanjaan untuk melihat-lihat. Ia sebenarnya bukan tipe wanita yang gila belanja, namun bukan berarti dirinya tidak tergoda untuk berbelanja.

Ia melipir ke restoran Jepang untuk mengisi perutnya sebelum melanjutkan perjalanan dalam memuaskan hasrat belanjanya. Namun siapa sangka di restoran itu dirinya bertemu dengan Hartono.

Rupanya pria itu sedang makan bersama dengan seorang lelaki yang tidak dikenalnya. Namun Mia menduga jika lelaki tampan itu adalah putra Hartono sendiri, karena nampaknya lelaki itu seumuran dengannya.

Mia berusaha acuh dan pura-pura tidak mengenal Hartono. Begitu pula dengan pria itu yang bersikap biasa seolah-olah tidak merasa terganggu dengan kehadirannya.

Ia lantas memesan makanan saat seorang pramusaji menghampiri mejanya.

[Makan yang banyak]

Sebuah pesan teks masuk ke ponsel Mia, dan ternyata itu adalah pesan dari Hartono. Mia mengulum senyumnya, ia tidak menyangka jika pria itu masih bisa mencuri kesempatan untuk mengirimnya pesan singkat.

Dengan lincah Mia mengetik balasan untuk Hartono tanpa memudarkan senyum manisnya, [Akan aku lakukan].

Setelah itu perhatiannya teralihkan dengan kedatangan makanan yang ia pesan. Mia mulai mengabaikan ponselnya yang kembali berbunyi, dan fokus untuk menyantap makanannya.

Ia tahu kalau Hartono akan mengerti kenapa dirinya mengabaikan pesan dari. Pria itu.

..

“Tadi itu putramu?” Mia bertanya saat dirinya barusaja memasuki mobil Hartono.

Tadi setelah dirinya selesai makan, ia mendapat pesan kalau Hartono akan menunggu di basement. Pria itu berniat mengantar Mia pulang.

“Bagaimana kau tahu?” pria itu balik bertanya. Dan kemudian Mia tersenyum tipis sebelum menjawab pertanyaan dari Hartono.

“Hanya menebak saja.”

“Schatz, aku merindukanmu.” ucap Mia tanpa rasa canggung. kini perasaan seperti itu tidak lagi ada. Mia benar-benar merasa bebas bertingkah apapun di depan Hartono.

Pria itu menatap tajam selingkuhannya dengan kedua obsidian hitamnya yang pekat. Tanpa berkata apa-apa Hartono menarik tengkuk Mia dan memagut bibir wanita itu.

Hartono ********** dengan lembut namun penuh penekanan. Apa yang dilakukannya saat ini adalah bentuk jawaban dari pertanyaan Mia barusan, menandakan jika dirinya juga merindukan wanita itu. Mia meremas bagian depan kemeja Hartono dan membuat pria itu tersadar jika mereka masih berada di area basement.

“Maaf, lagi-lagi aku tidak bisa menahan diri.” tutur Hartono membuat Mia tersipu malu.

“Tidak apa-apa, aku memakluminya.” balas Mia.

Setelah itu Hartono mulai melajukan mobilnya menuju apartemen Mia.

**

Mia berdiri di depan meja counter seraya berpikir keras. Ia tengah memikirkan tentang masakan apa yang harus dirinya buat.

Tadinya ia tidak berniat untuk memasak, namun karena Hartono akan menginap malam ini, Mia jadi ingin memasak makan malam untuk pria itu.

“Aku mencarimu,” tiba-tiba saja Hartono datang menghampiri Mia dan pria itu memeluk wanitanya dari belakang.

“Kenapa?” tanya pria itu yang menyadari kebingungan dalam diri Mia.

“Aku ingin membuatkan makanan untukmu, tapi bingung harus membuat apa.” ungkap Mia.

Hartono tersenyum tipis, ia merasa tersentuh dengan niat Mia. Maklum saja, itu karena dirinya tidak pernah mendapatkan sesuatu yang seperti itu dari istrinya. Bukan bermaksud membandingkan, hanya saja kenyataannya memang seperti itu.

“Aku akan makan apa saja asal itu buatan tanganmu.” ujar Hartono lalu mengecup pipi Mia dan menciptakan semburat merah muda di pipi wanita itu.

Karena pria itu sudah berkata demikian, Mia lantas memutuskan untuk membuat masakan rumahan yang dulu biasa ia buat untuk ayah dan ibunya.

Hartono duduk di kursi bar sambil memperhatikan Mia memasak. Ia sebenarnya ingin membantu, tapi wanita itu melarang dengan tegas.

Pria itu merasa takjub dengan Mia yang begitu lincah mengerjakan ini dan itu. Seolah-olah hal itu memang sudah biasa bagi wanita itu. Atau tebakannya memang benar? Jika mengingat bagaimana kehidupan wanita itu sebelumnya.

Dan tanpa terasa masakan Mia akhirnya selesai tersaji di atas meja counter.

Mia memandangi hasil masakannya dengan ragu. Ia memasak makanan sederhana seperti sayur asam dan juga tempe, tahu goreng. Takutnya jika Hartono tidak terbiasa memakan makanan seperti itu.

“Kenapa wajahmu seperti itu?” tanya pria itu sambil tangannya piring dan menyendokkan nasi di atasnya.

“Aku ragu kamu akan menyukainya.” ujar Mia sedikit menyesal.

Hartono tidak menjawab, pria itu memilih untuk menyantap masakan yang sudah susah payah wanita itu buat. Dan ia tersenyum tipis saat lidahnya merasakan betapa enaknya masakan Mia.

“Ini enak, kau pandai memasak rupanya.” Hartono memuji secara langsung dan hal itu membuat Mia dapat tersenyum lega.

Ia kemudian ikut bergabung dengan pria itu dan mulai menyantap makan malam bersama. Makan malam ini memiliki makna tersendiri bagi Hartono. Masakan yang dibuat dengan sepenuh hati ini benar-benar menawan hatinya yang hampa akan kehangatan tangan seorang istri.

..

Mia duduk sambil menyandarkan punggungnya ke belakang, tepatnya pada dada bidang milik Hartono. Wanita itu membiarkan sang pria merengkuhnya, mencoba menyalurkan rasa hangat dan juga nyaman yang ia damba.

Ia tidak berbohong, berada dalam rengkuhan Hartono membuatnya sangat nyaman dan terbuai.

Mia memegangi telapak tangan Hartono yang berada di perutnya, ia mengusap jari-jemari pria itu dengan lembut. Dan dirinya baru sadar kalau Hartono tidak memakai cincin pernikahannya.

“Di mana cincin pernikahanmu?” tanya Mia penasaran.

“Aku menyimpannya.” jawab pria itu singkat.

Mia mengulum senyum, ia berpikir jika Hartono melakukan itu karena ingin menjaga perasaannya. Ada kebanggaan tersendiri bagi Mia jika seandainya apa yang dipikirkannya barusan memang benar.

“Aku tidak berani memakainya saat sedang bersamamu.” ujar pria itu lagi.

“Kenapa?” tanya Mia.

“Karena kau merasa sangat berdosa pada istriku.” jawab Hartono dalam hati.

Hartono tidak langsung menjawab, pria itu malah membenamkan wajahnya pada perpotongan leher Mia. Ia menghirup aroma wanita itu, lalu mengecup kulitnya dengan lembut.

Mia merasakan tubuhnya mulai memberi reaksi, ia bergerak gelisah dengan nafas yang mulai tidak beraturan. Hal itu justru membuat Hartono semakin gencar menciumi permukaan leher dan tengkuk milik Mia. dan terkadang pria itu juga menggigit kecil beberapa bagian di sana hingga menimbulkan ruam kemerahan pada kulit Mia.

“Aku suka aroma tubuhmu.” bisik Hartono kembali membuat Mia tersipu malu.

“Harum dan memabukkan.” lanjutnya.

Mia mengulum senyumnya lalu meraih tangan sang pria yang tadi melingkar di perutnya. Kemudian dirinya mengecup telapak tangan Hartono.

“Mana yang lebih kamu sukai?”

“Tubuhku atau aromanya?”

Pertanyaan Mia menciptakan seulas senyum tipis yang terpatri di wajah Hartono. Pria itu kembali mendekatkan bibirnya di dekat telinga Mia, lalu berbisik, “Aku suka semuanya.”

Terpopuler

Comments

Nurqaireen Zayani

Nurqaireen Zayani

Penuh emosi deh!

2023-07-30

0

Anime lovers

Anime lovers

Gak sabar menunggu kisah selanjutnya. Aku ingin tahu apa yang terjadi berikutnya.

2023-07-30

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!