Mencari jarum ditumpukan salju

Hari itu Silvia sedang duduk santai ditaman belakang sambil menikmati teh yang dihidangkan oleh Dave.

Tidak hanya itu, dia juga sedang membaca sebuah majalah ditangannya, majalah itu dia minta Dave belikan karena dia ingin tahu mengenai Abraham Achilles lebih jauh, dia tidak boleh membuat kesalahan lagi saat bertemu dengan Abraham Achilles nantinya.

Ya hari ini dia berencana untuk menemui Abraham Achilles kembali karena dia harus segera membicarakan masalah tanah panti asuhan, dia tidak punya banyak waktu di Australia apalagi para anak-anak panti hanya punya waktu satu bulan.

Dia bukan orang yang suka menunda apa yang harus dia lakukan karena dia lebih suka menyelesaikan masalah dengan cepat dan tentunya akan lebih baik.

Lagi pula dia ingin jalan-jalan selama disana dan setelah menolong anak panti dia akan menikmati waktu berharganya selama di Australia.

"Wow, pria penggila kebersihan." gumamnya saat matanya sedang serius membaca artikel tentang Abraham Achilles dari majalah yang dipegangnya.

"Jarang terlihat kencan dengan wanita, status jomblo." ucapnya asal.

"Sifat dingin seperti kulkas, ah, tapi lebih dingin kutub utara." ucapnya lagi asal, lagi pula tidak ada orangnya jadi suka-suka dia mau bicara apa.

"Arogan, kejam...hm? Satu kata, pria aneh!"

Silvia membalikkan lembar majalahnya dan kembali membaca tapi pada saat itu Dave mendekatinya dan mengatakan sesuatu padanya.

"Nona Silvia, diluar tuan Jimy ingin bertemu dengan anda."

"Jimy?"

"Yes."

"Suruh saja masuk."

Dave mengangguk dan segera berlalu pergi, tapi tidak lama kemudian dia kembali dengan seorang pria tampan, pria itu adalah Jimy.

"Silahkan tuan Jimy."

"Terima kasih.

Jimy menghampiri Silvia dengan sebuah senyuman diwajahnya, dia juga membawa sesuatu ditangannya.

"Hai." sapanya.

Silvia meletakkan majalah yang dipegangnya dan tersenyum pada Jimy, dia juga mempersilahkan Jimy untuk duduk bahkan dia meminta Dave menyiapkan minuman untuk Jimy.

"Ada apa datang kemari?" tanya Silvia.

"Tidak apa-apa, aku hanya ingin mengobrol denganmu apa tidak boleh."

"Boleh sih, tapi sebentar lagi aku harus pergi."

Silvia mengambil gelas tehnya dan meneguknya, dia juga melirik kearah Jimy dengan mata tajamnya.

"Oh iya aku datang kemari karena ingin memberimu ini." Jimy meletakkan barang yang dia bawa keatas meja.

"Terima kasih banyak Jimy, tapi kau tidak perlu repot-repot membawakan sesuatu untukku."

"Tidak apa-apa Silvia, itu hanya bakpao, ibuku membuatnya banyak. Aku jadi ingat dirimu karena itu aku ingin membawakannya untukmu jadi makanlah selagi hangat."

"Terima kasih Jimy, aku jadi tidak enak hati."

"Tidak perlu berkata seperti itu, kita berteman bukan?"

"Oke baiklah, aku akan membalas bakpao buatan ibumu ini lain kali."

"Tidak perlu, oh ya, apa kau tidak ingin jalan-jalan? Aku bisa menemanimu."

"Jimy kau sangat baik, sungguh. Tapi ada hal penting yang harus aku lakukan terlebih dahulu."

"Baiklah, katakan padaku jika kau butuh teman, aku siap menemanimu."

"Xièxiè."

Saat Dave kembali dia tampak senang karena melihat nonanya sudah memiliki seorang teman, Jimy anak yang baik, sejak kecil dia memang suka datang kerumah itu untuk menemani Ellen Smith.

Dave meletakkan minuman yang dia bawa keatas meja, setelah itu dia berlalu pergi sementara itu Silvia kembali berbincang dengan Jimy sambil menikmati teh dan bakpao yang dibawa oleh Jimy.

Tapi dia tidak bisa lama-lama karena dia harus menemui Abraham Achilles lagi dan setelah kepergian Jimy, Silvia langsung meminta Dave mengantarnya untuk menemui situan jahat.

Sementara itu Abraham sedang berada dikantornya dan sedang berbicara dengan Nick.

Mereka sedang membicarakan wanita China yang bernama Chén xiǎo xuān, Nick sudah menyelidiki wanita itu sesuai permintaan bosnya dan ya, dia tidak menemukan apa-apa.

Saat mencari nama Chén xiǎo xuān, banyak wajah wanita yang muncul, tapi tidak satupun dari nama Chén xiǎo xuān adalah wanita China yang dimaksud.

Ini sedikit aneh, dilihat bagaimanapun wanita itu blasteran, jangan-jangan wanita itu membohongi bosnya.

"Jadi kau tidak menemukan siapa wanita ini?" Abraham menatap Nick dengan tajam.

"Maaf tuan, ini semua data wanita yang bernama Chén xiǎo xuān dan ini belum semuanya." Nick meletakkan setumpuk kertas diatas meja bosnya.

"Apa kau yakin tidak menemukannya?" tanya Abraham lagi.

"Ya tuan, ini seperti mencari jarum ditumpukkan salju."

Abraham melotot pada Nick sedangkan Nick langsung menunduk, mungkin dia salah bicara.

"Apa kau pernah mencari jarum ditumpukkan salju?" tanya Abraham dengan dinginnya.

"Belum tuan, maaf." Nick semakin menundukkan kepalanya.

"Jika begitu saat musim dingin nanti kau harus mencoba mencarinya!" perintah Abraham.

"Baik."

"Keluar sana dan segera cari panti asuhan untuk menampung para anak-anak itu!" bentaknya.

"Baik tuan."

Tidak perlu menunggu lama, Nick langsung keluar dari ruangan itu. Siapa yang tahan menghadapi kemarahan Abraham Achilles?

Dan wanita yang bernama Chén xiǎo xuān itu sungguh berani menantang Abraham Achilles.

Abraham Achilles sampai memerintahkannya untuk mencari wanita itu, pasti wanita itu akan menerima akibatnya.

Setelah kepergian Nick dari ruangannya, Abraham mengusap rambutnya dan menghembuskan natasnya dengan kasar.

Orang yang berani menantangnya tidak akan dia lepaskan walau seorang wanita sekalipun. Dia sangat ingin tahu siapa wanita itu dan dari keluarga mana, pada saat dia tahu akan dia hancurkan tanpa ragu tapi sayang informasi tentang wanita itu sama sekali tidak ada.

Apa wanita itu bukan penduduk asli Australia? Tapi walaupun bukan seharusnya Nick bisa menemukannya dengan mudah dan jujur saja, hal ini membuatnya penasaran.

Hanya satu kemungkinannya, wanita itu berbohong akan namanya, dia rasa nama wanita itu bukan Chén xiǎo xuān.

Hanya itu kemungkinannya dan lihatlah nanti jika wanita itu berani datang lagi, akan dia buat perhitungan dan dia tidak akan segan-segan kali ini.

Jika sampai dia tidak bisa membalas perbuatan wanita itu yang telah melemparnya dengan sepatu, bahkan yang telah menghinanya sebagai model celana dalam maka dia tidak akan merasa puas.

Ya sebenarnya baru kali ini ada yang berani padanya dan yang begitu berani ini adalah seorang wanita, tentu tidak akan dia lepaskan orang yang berani menghinanya walaupun seorang wanita sekalipun!

Abraham memutar kursinya dan bangkit berdiri, dia berjalan kearah minuman dan mengambilnya.

Setelah menuangnya kedalam gelas dia juga meneguknya dengan cepat dan pada saat itu Asisten pribadinya masuk kedalam ruangannya dan tampak tergesa-gesa.

"Ada apa?" tanyanya dengan dingin.

"Tuan, wanita itu, nona Chén datang lagi."

Senyum menyeringgai menghiasi wajah Abraham, yang ditunggu akhirnya datang.

"Bawa dia kemari!" perintahnya.

"Baik tuan."

Nick kembali keluar untuk membawa Silvia keruangan bosnya, sedangkan Abraham kembali menuangkan minuman kedalam gelas dan meneguknya dengan cepat.

Hari ini dia akan membuat wanita itu mengatakan apa tujuannya mencarinya padahal mereka tidak saling kenal, pokoknya hari ini dia harus tahu jadi dia akan duduk manis mengintrogasi wanita itu dengan sedikit ancaman!

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

MODUS JIMMY TUH, PASTI DIA NAKSIR SILVIA... MNA ADA LAKI2 YG TIBA2 BAIK DGN SEORANG WANITA YG BARU DIKENAL KLO TK ADA KACANG DI BALIK REMPEYEK..

2024-05-09

1

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

LO MSH DIBAWAH KLUARGA SMITH, APALAGI JOHN ABANG SILVIA SUAMINYA SAMANTHA SEORANG MAFIA..

2024-05-09

1

Ney maniez

Ney maniez

😂😂😂

2023-07-17

1

lihat semua
Episodes
1 Panti asuhan
2 Kegelisahan anak panti
3 Model celana dalam
4 Situan jahat!
5 Aku akan membantu
6 Teman baru
7 Awas saja!
8 Seperti sepatu kaca Cinderela
9 Mencari jarum ditumpukan salju
10 Ancaman
11 Debat
12 Malaikat yang diutus Tuhan
13 Siapa sebenarnya kau!
14 Silahkan ambil kedua tanganku!
15 Ditolong
16 Mencari tahu
17 Maaf
18 Dimana rumahmu?
19 Tersinggung
20 Makanan untuk terima kasih
21 Pria sombong
22 Kecewa
23 Mencari informasi
24 Meyakinkan anak panti
25 Kembali menjadi orang asing
26 Rasa penasaran yang begitu besar
27 Pusing tujuh keliling
28 Kau harus balas budi
29 Pakai bahasa batin
30 kau pantas menjadi menantuku!
31 Cupid tua
32 Penjaga pintu
33 Membuat kesepakatan
34 Didalam kamar
35 Keributan dipagi hari
36 Kami hanya bersandiwara
37 Nasehat ibu
38 Jangan menyentuh milikku!
39 Permintaan Jenny
40 Drama
41 Meminta maaf
42 Lagi-lagi harus balas budi
43 Apa aku sedang cemburu?
44 Berapa usiamu?
45 Claning Service baru
46 Aku benar-benar sudah gila!
47 Rencana Jenny
48 Janda dua anak
49 Bagaimana dengan pancinya?
50 Saling menggoda
51 Aksi Jenny
52 Gara-gara kopi sialan.
53 Dua tamu
54 Makan malam
55 Apakah mereka sudah saling jatuh cinta?
56 Ditembak
57 Gara-gara Nick
58 Berpamitan
59 Aku ingin bertemu dengannya
60 Situa bangka yang tidak mengerti apa itu cinta.
61 Mencari
62 Family
63 Abraham dan Jhon
64 Di introgasi
65 Aku ingin melamar Silvia
66 I love you
67 Sekarang atau tidak sama sekali!
68 Wedding day
69 Aku belum pernah menikah
70 Permintaan
71 Berpamitan
72 Maafkan aku
73 Kapan kita bisa punya anak?
74 Kabar gembira
75 Aku benci padamu
76 Welcome
77 Last chapter
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Panti asuhan
2
Kegelisahan anak panti
3
Model celana dalam
4
Situan jahat!
5
Aku akan membantu
6
Teman baru
7
Awas saja!
8
Seperti sepatu kaca Cinderela
9
Mencari jarum ditumpukan salju
10
Ancaman
11
Debat
12
Malaikat yang diutus Tuhan
13
Siapa sebenarnya kau!
14
Silahkan ambil kedua tanganku!
15
Ditolong
16
Mencari tahu
17
Maaf
18
Dimana rumahmu?
19
Tersinggung
20
Makanan untuk terima kasih
21
Pria sombong
22
Kecewa
23
Mencari informasi
24
Meyakinkan anak panti
25
Kembali menjadi orang asing
26
Rasa penasaran yang begitu besar
27
Pusing tujuh keliling
28
Kau harus balas budi
29
Pakai bahasa batin
30
kau pantas menjadi menantuku!
31
Cupid tua
32
Penjaga pintu
33
Membuat kesepakatan
34
Didalam kamar
35
Keributan dipagi hari
36
Kami hanya bersandiwara
37
Nasehat ibu
38
Jangan menyentuh milikku!
39
Permintaan Jenny
40
Drama
41
Meminta maaf
42
Lagi-lagi harus balas budi
43
Apa aku sedang cemburu?
44
Berapa usiamu?
45
Claning Service baru
46
Aku benar-benar sudah gila!
47
Rencana Jenny
48
Janda dua anak
49
Bagaimana dengan pancinya?
50
Saling menggoda
51
Aksi Jenny
52
Gara-gara kopi sialan.
53
Dua tamu
54
Makan malam
55
Apakah mereka sudah saling jatuh cinta?
56
Ditembak
57
Gara-gara Nick
58
Berpamitan
59
Aku ingin bertemu dengannya
60
Situa bangka yang tidak mengerti apa itu cinta.
61
Mencari
62
Family
63
Abraham dan Jhon
64
Di introgasi
65
Aku ingin melamar Silvia
66
I love you
67
Sekarang atau tidak sama sekali!
68
Wedding day
69
Aku belum pernah menikah
70
Permintaan
71
Berpamitan
72
Maafkan aku
73
Kapan kita bisa punya anak?
74
Kabar gembira
75
Aku benci padamu
76
Welcome
77
Last chapter

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!