Setelah selesai makan siang Silvia mengantar Candy kembali kepanti asuhan, untungnya Candy ingat nama panti asuhan tempatnya berada sehingga Silvia tidak perlu susah payah mencari tempatnya.
Tidak hanya itu Silvia juga meminta Dave mampir kesebuah supermarket untuk membelikan makanan dan beberapa kebutuhan untuk anak-anak panti yang ada disana, setidaknya saat dia datang tidak dengan tangan kosong bukan?
Jujur dia juga ingin menemui kepala panti untuk menanyakan perihal tuan jahat yang dimaksud oleh Candy, dia ingin lihat seperti apa rupa orang yang telah berani mengusir para anak panti dengan tega dan apa alasannya.
Jika dia bisa membantu maka dia akan membantu selama dia disana, dia akan membantu para anak panti sebisa mungkin.
Dalam pikiran Silvia sih situan jahat yang dimaksud Candy sudah tua, mungkin seorang pengusaha yang ingin membeli lahan disekitar panti dan membangun sesuatu disana.
Itu sebabnya situan jahat mengusir anak-anak yang ada dipanti asuhan, hanya itu alasan yang ada dipikirannya dan ini alasan yang paling masuh akal.
Jika bukan karena itu untuk apa situan jahat mengusir anak-anak yang ada disana? Dia berharap dia bisa bernegosiasi dengan situan jahat jika perlu dia akan membeli panti asuhan dimana Candy dan kakaknya berada.
Dia suka dengan anak-anak apalagi dirumah ada keponakannya, dia tidak akan tega membiarkan anak-anak terlantar begitu saja.
Mobil yang dibawa oleh Dave berhenti disebuah tempat, mereka sudah tiba dipanti asuhan dimana Candy tinggal. Dia berharap kakak Candy sudah kembali kesana dalam keadaan baik-baik saja.
Sebelum turun dari mobilnya Silvia membuka kaca mata hitamnya dan menyimpannya, dia melihat bangunan panti asuhan yang tidak terlalu besar dan area sekitarnya.
Ditanah yang luas hanya ada sebuah bangunan panti yang kecil, mungkin ini sebabnya situan jahat ingin mengusir anak panti dan sepertinya tebakannya tidak salah.
Candy memegangi tangan Silvia dan memandanginya, kenapa tidak turun sedari tadi? Silvia memandangi Candy dan tersenyum, setelah itu dia membuka pintu mobilnya.
Dia turun dari mobilnya sedangkan Candy mengikutinya, saat sudah turun Candy segera berlari masuk kedalam panti asuhan sambil berteriak:
"Suster Maria!"
Pada saat mendengar teriakan Candy, suster Maria segera keluar bersama dengan Kely, semua yang ada disana tampak khawatir karena Candy menghilang.
Memang awalnya Candy pergi berdua dengan Kely kakaknya untuk mencari situan jahat, mereka pergi dari panti asuhan tanpa sepengetahuan siapapun dengan menaiki sebuah bus.
Mereka pernah mendengar pembicaraan suster Maria dengan para suster yanga ada disana yang mengatakan jika situan jahat bekerja disebuah tempat dan menyebutkan alamatnya.
Dengan keberanian yang ada mereka berdua pergi untuk mencari situan jahat dan pada saat bus yang mereka tumpangi berhenti, tanpa sengaja Candy turun sendiri sendangkan Kely masih berada didalam bus, itulah sebabnya kedua gadis itu berpisah dan tersesat.
Karena takut Kely kembali kepanti asuhan untuk mengabari suster Maria dan pada saat itu kehebohan terjadi sebab Candy menghilang.
"Ya ampun Candy, dari mana saja? Kami sangat menghawatirkanmu." ujar suster Maria.
Candy masuk kedalam pelukan kakaknya, mereka berdua tampak sedang menangis.
Silvia berjalan mendekati Candy dengan senyum mengembang diwajahnya.
"Hallo selamat siang." sapanya dengan sopan.
"Selamat siang nona." sapa suster Maria pula.
"Suster Maria, kata kakak dia akan membantu bertemu dengan situan jahat." ujar Candy dengan penuh semangat.
"Oh ya, apa kakak ini yang menolongmu?"
"Benar, kakak juga mengajakku makan siang dan memberikan aku permen."
"Oh ya?" suster Maria melihat kearah Silvia, apa wanita ini sedang liburan ke Australia?
"Oh ya, aku membawakan sendikit makanan untuk anak-anak panti yang ada disini, semoga suster tidak keberatan menerimanya." ujar Silvia.
Pada saat itu Dave membawa barang-barang belanjaan yang dibeli oleh Silvia masuk kepanti asuhan dan pada saat itu anak-anak mulai melihat apa yang mereka dapatkan.
"Terima kasih atas kebaikan nona." ucap suster Maria.
"Jangan memanggil aku nona, panggil aku Silvia."
Suster Maria melihat kearah Silvia dan melihatnya wajah oriental Silvia yang cantik.
"Apa nona orang sini?" tanyanya.
"Bukan, ayahku memang berasal dari sini tapi kami menetap di Amerika. Rumah nenekku masih ada disini dan aku hanya berkunjung."
"Oh aku kira nona Silvia wisatawan." ujar suster Maria dengan tidak enak hati.
"Anggap saja begitu suster, jadi bolehkah aku tahu apa maksud dari ucapkan Candy mengenai situan jahat? Mungkin aku bisa membantu."
Suster Maria melihat Silvia kembali, apa gadis itu malaikat yang diurus Tuhan untuk membantu mereka? Semoga.
"Astaga sangat tidak sopan berbicara seperti ini, mari nona Silvia kita bicarakan hal ini didalam." ajak suster Maria.
Silvia mengikuti suster Maria sambil tersenyum, dia sangat ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi dengan panti asuhan itu.
Saat didalam sana, suster Maria mempersilahkan Silvia untuk duduk sedangkan suster Maria duduk dihadapannya.
"Jadi suster, katakan padaku apa yang terjadi dengan panti asuhan ini? Mungkin aku bisa membantu anak-anak yang ada disini."
"Hm..sebenarnya begini, beberapa hari lalu si tuan tanah datang kemari dan mengatakan jika ingin membongkar panti asuhan ini karena ingin membangun sebuah real estate." jelas suster Maria.
"Si tuan tanah?"
"Benar."
Suster Maria mulai menceritakan asal usul kenapa panti asuhan itu bisa ada disana, ini berawal dari pertemuannya dengan kakek Abraham dan mereka adalah teman baik.
Karena suster Maria menampung beberapa anak disebuah gereja kecil jadi kakek Abraham membangun panti asuhan itu supaya suster Maria bisa mengurus anak-anak ditempat itu tapi siapa yang menyangka jika sekarang cucu dari sahabat lamanya yang telah tiada tiba-tiba ingin meratakan tempat itu?
Dengan jumlah anak panti yang lumayan banyak dia tidak tahu harus membawa para anak panti pergi kemana apalagi dalam jangka waktu satu bulan yang diberikan oleh Abraham Achilles, ini semua tidaklah mudah.
Silvia menganggukkan kepalanya setelah mendengar cerita dari suster Maria, ternyata semua itu diawali dengan sebuah ambisi tapi situan jahat benar-benar tidak memikirkan perasaan anak-anak.
Dia juga kesal saat mendengar perkataan suster Maria yang mengatakan jika situan tanah ingin membongkar tempat itu dengan alasan panti asuhan yang tidak maju-maju, memangnya si tuan jahat pikir panti asuhan itu sebuah supermarket!
Sepertinya dia harus turun tangan untuk melawan situan jahat.
"Suster, katakan padaku siapa situan jahat ini? Selama aku berada disini aku akan membantu suster dan anak panti untuk mempertahankan tempat ini sebisa mungkin."
"Nona Silvia, apa ini tidak merepotkan anda?"
"Tidak suster, aku juga tidak ada kerjaan dan aku ingin membantu anak-anak panti."
"Baiklah jika itu keinginan nona Silvia, pemilik tanah ini bernama Abraham Achilles."
"Abraham Achilles?"
Silvia bangkit berdiri dan berkata:
"Baiklah suster, besok aku akan menemui orang ini dan berbicara dengannya."
Suter Maria juga bangkit berdiri dan tersenyum.
"Terima kasih nona Silvia."
Silvia hanya mengangguk sedangkan sebuah senyuman menghiasi wajahnya, Abraham Achilles? Siapapun pria jahat ini akan dia temui besok.
Sebelum meninggalkan panti Silvia meminta alamat Abraham Achilles pada suster Maria, setelah mendapatkannya barulah dia pergi dari sana, yang pasti besok dia ingin lihat rupa situan jahat tentu untuk bernegosiasi dengan situan jahat!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
SI TUAN JAHAT YG AKHIRNYA MNJADI SUAMINYA... DN MELAHIRKN 2 PENERUS ACHILLES. WILLIAM & SAMUEL SI OCD, UNTUNG BUKAN SHOPPE COD😂😂😂😂😂
2024-05-09
0
Ney Maniez
🤔🤔🤭🤭
2023-07-16
1
🍁K3yk3y🍁
ketemu lagi silvia
2023-01-30
0