Situan jahat!

Siang itu matahari begitu terik menyinari kota Sydney Australia, cuaca panas membuat siapapun yang ada disana enggan keluar apalagi saat siang hari tapi tidak dengan seorang wanita cantik berwajah oriental.

Wanita cantik itu adalah Silvia, dia sedang berdiri disebuah pemakaman yang ada dikota itu yang bernama pemakaman Rookwood.

Pemakaman Rookwood (secara resmi bernama Rookwood Necropolis ) adalah pemakaman yang terdaftar sebagai peninggalan bersejarah di Rookwood , Sydney, New South Wales, Australia.

Ini adalah necropolis terbesar di belahan bumi Selatan dan merupakan pemakaman terbesar yang tersisa di dunia yang beroperasi dari zaman Victoria.

Pemakaman ini dekat dengan stasiun kereta Lidcombe sekitar 17 kilometer di barat distrik pusat bisnis Sydney.

Pemakaman Rookwood ditambahkan ke Daftar Warisan Negara Bagian New South Wales pada tanggal 2 April 1999.

Silvia sedang mengunjungi makam neneknya Ellen Smith disana, dia sedang berdiri disebuah makam dan membawa seikat bunga ditangannya.

Silvia berjongkok dan meletakkan bunga yang dibawanya dibawah batu nisan neneknya sambil berkata:

"Hai nek, ini aku Silvia cucu nenek, maaf jika aku baru bisa datang mengunjungi nenek setelah sekian lama padahal aku sering mengunjungi Australia."

"Daddy memintaku menjenguk nenek dan daddy sering bercerita jika nenek wanita yang hebat dan humoris, mungkin darah nenek mengalir dalam diriku dan kakak. Seandainya nenek masih hidup pasti akan sangat menyenangkan, kita bertiga bisa mengerjai daddy bersama-sama."

Silvia memandangi makam neneknya sambil tersenyum, mereka memang tidak pernah bertemu tapi ayahnya selalu bercerita tentang neneknya kepadanya dan hal itu membuatnya merasa dekat dengan neneknya walaupun mereka tidak pernah bertemu sama sekali.

Dia segera bangkit berdiri dan membenarkan kaca mata hitam yang dipakainya, cuaca panas kota Sydney benar-benar membuatnya mulai berkeringat.

Mungkin dia harus segera pergi dari sana dan mencari tempat yang nyaman untuk makan siang setelah itu dia akan mengunjungi tempat-tempat bagus yang ada dikota itu.

Dia memang berencana menghabiskan waktu dengan pergi ketempat wisata yang ada dikota Sydney seperti Gedung opera Sydney, Bondi Beach, jembatan Sydney Harbour, Darling Harbour, Port Jackson dan masih banyak lagi tempat yang bisa dia kunjungi disana.

Mungkin mulai besok dia akan mengunjungi tempat itu satu persatu dan mungkin sore ini dia akan pergi ke Bondi Beach untuk menikmati matahari terbenam dan sejuknya angin pantai.

"Nek, aku mau pergi tapi nanti aku akan datang lagi mengunjungi nenek. Aku akan berada disini beberapa minggu jadi sebelum aku kembali ke Amerika aku akan mengunjungi nenek lagi, bye."

Setelah berkata demikian Silvia segera berjalan menuju kearah sebuah mobil yang sudah menunggunya sedari tadi, dia segera masuk kedalam mobilnya dan melepaskan kaca mata hitamnya.

"Anda mau kemana nona Silvia?" tanya pelayan pribadinya.

Atas perintah ayahnya pelayan itu memang bertugas membawa Silvia kemanapun selama dia berada disana.

Jadi Silvia hanya perlu duduk diam dan mengatakan tujuannya kepada pelayan pribadi apalagi jika dia tidak tahu harus pergi kemana seperti saat ini, dia belum begitu hapal restoran yang menyajikan makanan enak di kota Sydney.

Dengan adanya pelayan pribadinya itu sangat membantunya selama dia ada disana.

"Dave, aku ingin makan siang, bisa bawa aku kerestoran yang menyajikan makanan enak dikota ini?" pintanya.

"Tentu nona Silvia, aku akan mengantar nona kesebuah restorant bagus."

Silvia hanya tersenyum dan melihat makam yang dilalui oleh mobil yang sudah mulai berjalan,Dave membawa Silvia menuju sebuah restoran dan karena Jalan yang tidak terlalu padat dan sepi Dave membawa mobilnya dengan cepat.

Tapi pada saat itu tiba-tiba Dave menghentikan mobilnya secara mendadak karena tiba-tiba saja ada anak kecil yang menyebrang jalan.

Silvia begitu kaget sedangkan tubuhnya terhuyung kedepan. Untung dia menahan dirinya dengan kakinya kalau tidak mungkin kepalanya susah terbentur kursi penumpang.

"Dave, apa kau gila?" teriaknya marah.

"Sory nona Silvia, ada anak kecil tiba-tiba menyebrang jalan." ujar Dave dengan tidak enak hati.

"Astaga, apa anak itu baik-baik saja?" Silvia membuka pintu mobilnya dan segera keluar dari sana untuk melihat anak yang dimaksud oleh Dave.

Dan benar saja, didepan mobilnya seorang anak kecil terduduk didepan aspal sambil menangis dengan kencang.

Silvia mendekati anak itu, jangan sampai mereka menabrak orang apalagi seorang anak kecil, dia berharap anak itu baik-baik saja.

"Hei are you okay?"

Silvia segera berjongkok didepan gadis manis yang tampak sedang menangis sesegukan sedangkan tubuh gadis itu bergetar ketakutan.

"Are you okay little girl?" tanyanya lagi.

"Ka ..kakakku hilang." tiba-tiba gadis itu menangis dan berteriak dijalanan.

Silvia jadi panik, kakaknya hilang? Apa anak itu tersesat?

"Ayo, jangan ditengah jalan. Kakak akan membantumu." Silvia segera bangkit berdiri dan mengangkat gadis kecil yang terus menangis.

Dave keluar dari mobil untuk melihat apa yang telah terjadi, dia melihat Silvia membawa gadis yang hampir dia tabrak kearah mobil.

"Nona, ini?"

"Tidak apa-apa, dia baik-baik saja dan sepertinya dia tersesat."

"Jadi apa nona akan membawanya kekantor polisi?"

"Tidak Dave, ayo kerestoran."

Dave mengangguk dan menjalankan mobilnya kembali sedangkan Silvia sedang menghibur gadis yang masih menangis dan mencari kakaknya yang entah pergi kemana.

"Hei, boleh kakak tahu siapa namamu?" tanyanya dengan lembut.

"Namaku Candy."

"Wow, namamu manis seperti permen. Apa Candy mau permen?"

Candy mengangguk dan pada saat itu Silvia mengeluarkan beberapa permen dari dalam tasnya, dia memberikan permen itu pada Candy sambil tersenyum.

"Coba Candy katakan pada kakak, kenapa Candy bisa ada dijalanan dan dimana Candy tinggal?"

Candy mengambil permen dari tangan Silvia dan melihatnya, dia jadi ingat dengan pesan kakaknya agar tidak percaya dengan orang asing tapi sepertinya kakak yang ada bersama dengannya saat ini terlihat sangat baik.

Silvia masih menunggu Candy untuk bercerita dengan sabar, dia bahkan membukakan sebuah permen untuk Candy.

"Ayo cerita kekakak, kakak akan membantumu."

"Kakak, aku dan kak Kely tadi datang bersama untuk mencari tuan yang jahat."

"Tuan yang jahat? Untuk apa?" Silvia semakin penasaran.

"Candy berasal dari panti asuhan, beberapa hari yang lalu tuan yang jahat datang kepanti asuhan kami dan berkata ingin mengusir kami semua, makanya hari ini aku dan kak Kely ingin mencari tuan yan jahat untuk memintanya tidak mengusir kami."

Wow...wow..tuan yang jahat? Mengusir ana-anak panti? Ini sudah keterlaluan!

Mungkin dia harus membantu para anak panti itu selama dia berada di Australia, ini tindakan kejam jika dia bertemu dengan situan jahat akan dia tendang bokongnya.

"Oke Candy, kakak akan membantumu menemui si tuan jahat!" katanya dengan penuh percaya diri.

"Kakak tidak bercanda?"

"Tidak,btapi sebelum itu kita pergi makan terlebih dahulu, apa Candy sudah makan?"

Candy menggeleng, dia memang sudah lapar jadi mereka menuju restoran dan setelah itu Silvia akan mengikuti Candy kepanti asuhan. Dia ingin mendengar tentang si tuan jahat yang dimaksud oleh Candy, siapa tau kakak gadis itu sudah kembali kepanti asuhan.

Dia jadi sangat ingin tahu, siapa yang telah tega mengusir para anak panti dan pada saat dia tahu, akan dia lawan si tuan jahat itu.

Terpopuler

Comments

Ney maniez

Ney maniez

💪💪💪💪

2023-07-16

1

..qwerty248..

..qwerty248..

ya ya tendang bokong nya, Sil' hahaha..dan itu orang yang sama dengan yang lu temuin di Bandara..😂🤣🤪

2023-06-14

0

..qwerty248..

..qwerty248..

Ntar Mom Xiau Yu stress kalo kalian ngerjain Suaminya..🤣🤣🤣

2023-06-14

0

lihat semua
Episodes
1 Panti asuhan
2 Kegelisahan anak panti
3 Model celana dalam
4 Situan jahat!
5 Aku akan membantu
6 Teman baru
7 Awas saja!
8 Seperti sepatu kaca Cinderela
9 Mencari jarum ditumpukan salju
10 Ancaman
11 Debat
12 Malaikat yang diutus Tuhan
13 Siapa sebenarnya kau!
14 Silahkan ambil kedua tanganku!
15 Ditolong
16 Mencari tahu
17 Maaf
18 Dimana rumahmu?
19 Tersinggung
20 Makanan untuk terima kasih
21 Pria sombong
22 Kecewa
23 Mencari informasi
24 Meyakinkan anak panti
25 Kembali menjadi orang asing
26 Rasa penasaran yang begitu besar
27 Pusing tujuh keliling
28 Kau harus balas budi
29 Pakai bahasa batin
30 kau pantas menjadi menantuku!
31 Cupid tua
32 Penjaga pintu
33 Membuat kesepakatan
34 Didalam kamar
35 Keributan dipagi hari
36 Kami hanya bersandiwara
37 Nasehat ibu
38 Jangan menyentuh milikku!
39 Permintaan Jenny
40 Drama
41 Meminta maaf
42 Lagi-lagi harus balas budi
43 Apa aku sedang cemburu?
44 Berapa usiamu?
45 Claning Service baru
46 Aku benar-benar sudah gila!
47 Rencana Jenny
48 Janda dua anak
49 Bagaimana dengan pancinya?
50 Saling menggoda
51 Aksi Jenny
52 Gara-gara kopi sialan.
53 Dua tamu
54 Makan malam
55 Apakah mereka sudah saling jatuh cinta?
56 Ditembak
57 Gara-gara Nick
58 Berpamitan
59 Aku ingin bertemu dengannya
60 Situa bangka yang tidak mengerti apa itu cinta.
61 Mencari
62 Family
63 Abraham dan Jhon
64 Di introgasi
65 Aku ingin melamar Silvia
66 I love you
67 Sekarang atau tidak sama sekali!
68 Wedding day
69 Aku belum pernah menikah
70 Permintaan
71 Berpamitan
72 Maafkan aku
73 Kapan kita bisa punya anak?
74 Kabar gembira
75 Aku benci padamu
76 Welcome
77 Last chapter
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Panti asuhan
2
Kegelisahan anak panti
3
Model celana dalam
4
Situan jahat!
5
Aku akan membantu
6
Teman baru
7
Awas saja!
8
Seperti sepatu kaca Cinderela
9
Mencari jarum ditumpukan salju
10
Ancaman
11
Debat
12
Malaikat yang diutus Tuhan
13
Siapa sebenarnya kau!
14
Silahkan ambil kedua tanganku!
15
Ditolong
16
Mencari tahu
17
Maaf
18
Dimana rumahmu?
19
Tersinggung
20
Makanan untuk terima kasih
21
Pria sombong
22
Kecewa
23
Mencari informasi
24
Meyakinkan anak panti
25
Kembali menjadi orang asing
26
Rasa penasaran yang begitu besar
27
Pusing tujuh keliling
28
Kau harus balas budi
29
Pakai bahasa batin
30
kau pantas menjadi menantuku!
31
Cupid tua
32
Penjaga pintu
33
Membuat kesepakatan
34
Didalam kamar
35
Keributan dipagi hari
36
Kami hanya bersandiwara
37
Nasehat ibu
38
Jangan menyentuh milikku!
39
Permintaan Jenny
40
Drama
41
Meminta maaf
42
Lagi-lagi harus balas budi
43
Apa aku sedang cemburu?
44
Berapa usiamu?
45
Claning Service baru
46
Aku benar-benar sudah gila!
47
Rencana Jenny
48
Janda dua anak
49
Bagaimana dengan pancinya?
50
Saling menggoda
51
Aksi Jenny
52
Gara-gara kopi sialan.
53
Dua tamu
54
Makan malam
55
Apakah mereka sudah saling jatuh cinta?
56
Ditembak
57
Gara-gara Nick
58
Berpamitan
59
Aku ingin bertemu dengannya
60
Situa bangka yang tidak mengerti apa itu cinta.
61
Mencari
62
Family
63
Abraham dan Jhon
64
Di introgasi
65
Aku ingin melamar Silvia
66
I love you
67
Sekarang atau tidak sama sekali!
68
Wedding day
69
Aku belum pernah menikah
70
Permintaan
71
Berpamitan
72
Maafkan aku
73
Kapan kita bisa punya anak?
74
Kabar gembira
75
Aku benci padamu
76
Welcome
77
Last chapter

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!