Bandar Udara Sydney (Kingsford Smith) Australia.
Sebuah pesawat pribadi mendarat dibandar udara Sydney siang itu, setelah pesawat pribadi itu berhenti dan tangga sudah diturunkan tampak seorang wanita cantik memakai kaca mata hitam dan berwajah oriental turun keluar dari dalam pesawat.
Ya wanita cantik itu adalah Silvia Smith, dia sering berkunjung ke Australia disaat dia bosan. Kali ini kedatangannya kesana untuk mengunjungi makam neneknya Ellen Smith yang mati ditembak oleh pamannya Alex Smith.
Neneknya tertembak saat menghalangi peluru yang melesat kearah ibunya saat ibunya sedang disekap oleh pamannya dalam kondisi sedang hamil.
Disana rumah neneknya masih ada dan tidak dijual oleh ayahnya, alasannya mereka masih senang pulang pergi antara Autralia dan California.
Cuaca panas yang begitu Exstrem di Australia membuat Silvia meraih topinya dan memakainya, dia berjalan kearah bandara dan masuk kedalamnya.
Di luar sana seorang pelayan pribadi sudah menunggunya, pelayan itu adalah pelayan yang bekerja pada neneknya cukup lama. Walaupun sudah ada umur tapi pelayan itu sangat setia.
Ayahnya memang berasal dari sana tapi mereka lebih memilih menetap di Amerika dari pada Australia, mereka juga tidak menetap di China dan lebih memilih Amerika menjadi tempat tinggal mereka.
Sebab itu Silvia selalu pulang pergi antara California dan Australia, dia juga sering berkunjung ke China karena rumah ayahnya juga ada disana tidak hanya itu, ibunya memang berasal dari sana.
Sebelum keluar dari bandara Sydney, Silvia Smith melihat sesuatu disebuah toko yang ada didalam bandara. Dia juga melihat sebuah toko donat, mungkin membeli beberapa donut dan minuman dingin untuk dinikmati selama diperjalan akan lebih baik, apalagi dengan cuaca Australia yang begitu Ekstrem.
Begitu mendapatkan apa yang dia inginkan Silvia mulai berjalan kearah pintu keluar sambil menarik kopernya yang tidak terlalu besar.
Dia begitu sibuk membawa barang-barangnya, selain membawa koper dia juga harus membawa donat dan minuman dinginnya.
Saat dia sedang menikmati minuman dinginnya suara ponselnya berbunyi, mungkin itu ibunya yang menghubunginya.
Silvia tidak bisa mengambil ponselnya karena tangannya yang penuh, satu tangannya harus menarik kopernya sedangkan tangan satunya lagi harus memegangi minuman dingin dan donatnya.
Oke baiklah, mungkin dia harus berhenti sebentar kalau tidak ibunya akan memarahinya jika dia tidak segera menjawab panggilan dari ibunya dengan cepat.
Sedangkan dari arah yang berlawanan tampak dua orang pria berjalan kearahnya, kedua pria itu tampak begitu serius membicarakan sesuatu
Silvia menghentikan langkahnya tiba-tiba dan pada saat itu?
"Bruuhg!" seseorang menabraknya dari depan.
"Oh my God!" Silvia berteriak kaget, bukan hanya itu minuman dingin yang dia bawa tumpah dan kantung donatnya jatuh keatas lantai.
"I'm sorry." Silvia membuka kacamata dan topinya, dia langsung melihat kearah seorang pria tampan yang sedang melototinya sedangkan pria lainnya tampak begitu panik.
"Tuan apa anda baik-baik saja?" tanya pria yang sedang berada disamping pria yang ditabrak oleh Silvia.
"Apa kau buta?" teriak pria itu marah.
Ya pria yang tidak sengaja ditabrak oleh Silvia adalah Abraham Achilles, pria yang menggilai kebersihan dan lihatlah, minuman dingin dan lengket tumpah mengenai baju dan jasnya. Tentu hal itu membuatnya jijik dan rasanya dia ingin segera mandi.
"Tuan aku benar-benar tidak sengaja dan aku minta maaf." Silvia mencari sapu tangan didalam tasnya, dia benar-benar merasa sangat bersalah karena telah menumpahkan minumannya dibaju orang lain.
Abraham hanya melototi Silvia, dia sudah tidak punya banyak waktu dan sudah harus pergi.
Tanpa ragu Abraham melonggarkan dasinya dan melepaskannya, dia juga melepaskan jasnya tidak hanya itu Abraham melemparkan jasnya yang basah kearah Silvia tanpa berkata apa-apa.
Jas Abraham mendarat kewajah Silvia dan hal itu membuat Silvia sangat kaget saat Jas Abraham menutupi wajahnya.
"Hei you!!" Silvia menyingkirkan jas Abraham dari wajahnya.
Mata Silvia melotot saat melihat Abraham sedang melepaskan kemeja yang dipakainya dan memperlihatkan otot-otot tubuhnya yang, wow!
Ini pemandangan bagus dan dia suka jadi Silvia diam saja melihat tontonan bagus untuk matanya dan ini gratis.
"Tuan tidak takut masuk angin?" godanya.
Abraham tidak menjawab dan kembali melemparkan kemejanya kearah Silvia, tentu Silvia langsung menangkap kemeja yang terbang kewajahnya dengan cepat.
"Wow, 100 poin." Silvia memuji bentuk tubuh Abraham yang seksi.
Abraham kembali melotot pada Silvia, wanita paling aneh yang pernah dia temui. Silvia hanya tersenyum sambil memegangi kemeja dan jas Abraham yang dilemparkan kearahnya.
Abraham kembali melangkahkan kakinya, dia sudah harus pergi, dia tidak perduli sedang bertelanjang dada menuju pesawat pribadinya dan cuek saja.
Silvia semakin tersenyum lebar, pria aneh, kenapa harus membuka bajunya disana?
"Hei tuan, apa kau tidak mau membuka celanamu sekalian?" teriaknya saat Abraham sudah berjalan lumayan jauh darinya.
Abraham menghentikan langkahnya dan memutar tubuhnya, dia kembali melotot kearah Silvia yang sedang memutar kemejanya keatas dengan senyum diwajahnya.
"Ayolah aku menunggu, kau sangat cocok menjadi model c*lana d*lam!" teriak Silvia lagi.
"Apa?" Abraham jadi kesal mendengarnya, beraninya wanita itu membandingkan dirinya dengan model cel*na d*lam!!
Apa wanita itu tidak tahu siapa dia? Sepertinya wanita itu sedang cari gara-gara dengannya, awas saja!
Dengan api kemarahan Abraham memutar langkahnya dan kembali berjalan kearah Silvia sedangkan Silvia sudah meraih gagang kopernya.
"Hei jangan lari kau!!"
Abraham mulai berlari untuk mengejar Silvia saat dia melihat Silvia mulai melarikan diri kearah pintu keluar.
"Bye tuan, kita tidak akan bertemu lagi." teriak Silvia, dia sudah mengambil langkah seribu untuk keluar dari sana.
Oh damn! Siapa wanita yang berani menghinanya tadi? Tidak akan bertemu lagi? Awas saja jika bertemu akan dia balas wanita itu!
Dengan kemarahan dihatinya Abraham kembali berjalan menuju pesawat pribadinya sedangkan Silvia mengambil ponselnya didalam tas, pasti ibuanya sangat khawatir karena dia tidak menjawab panggilannya dan benar saja, begitu dia mendapatkan ponselnya pada saat itu juga ponselnya berbunyi.
Silvia langsung menjawabnya karena dia tidak mau membuat ibunya semakin khawatir.
"Hallo mom."
"Silvia apa kau sudah sampai?" tanya ibunya khawatir.
"Yes, aku baru saja tiba mom."
"Baiklah, berhati-hatilah selama disana sayang."
"Tentu saja mom, bye."
Setelah mematikan ponselnya, Silvia segera menarik kopernya dan kembali melangkah dengan senyum diwajahnya.
Baru tiba dia sudah bisa menggoda seorang pria tampan, mereka tidak akan bertemu lagi karena dia tidak akan lama berada disana.
Karena setelah bosan dia akan kembali ke Amerika, Silvia keluar dari bandara Sydney dan berjalan menuju kearah seorang pria paruh baya yang telah menunggu kedatangnya sedari tadi.
Australia, dia akan menikmati waktunya di sana yang pastinya tidak akan lama.
#Silvia#
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Fajar Mulia Fitri Maharani
cantik visual silvia/Heart/
2025-03-23
0
Ikbal Samija
berarti xiau yu asli China. Michael asli Australia. terus Jhon netep di Amerika dan berhubungan sama FBI
2024-01-27
1
Ney Maniez
🤭🤭
2023-07-16
0