Bertahan Mencintaimu

Bertahan Mencintaimu

bab 1

"Papa ingin kamu menerima perjodohan ini!" Ardi berkata pelan dan melihat anak perempuannya yang duduk berseberangan dengannya.

Dengan wajah bingung, sang anak bertanya.

"Kenapa tiba-tiba saja ingin menjodohkan Ana, Pa?" Ana tidak menolak keinginan orang tuanya, tapi dia masih tidak menyangka akan dijodohkan dengan seorang laki-laki keturunan kiayai tersohor di kota ini. Nama lelaki itu sudah sering sekali ia dengar karena sangat populer dikalangan para wanita yang belum menikah bahkan para wanita yang sudah bersuami pun ikut mengidolakan lelaki tersebut.

"Papa dan Kiayai Mustapa sudah berjanji akan menjodohkan kalian," ucap Ardi. Dia berharap putrinya tidak menolak perjodohan ini.

"Sebenarnya, Ana juga tidak ingin menolak, Pa. Tapi Ana sedikit ragu, bisakah Abimayu menerima Ana yang begini?" Ana ingin memberitahu kepada orang tuanya untuk melihat dirinya saat ini.

Seorang wanita paruh baya yang duduk disamping papanya ikut tersenyum melihat sang putri yang sudah meragu dengan dirinya.

"Kalau kamu bisa menerima perjodohan ini, Mama yakin kamu juga akan bisa berubah lebih baik dengan berjalannya waktu," ucap wanita paruh baya itu yang tidak lain adalah mamanya Ana.

Ana kemudia berfikir sejenak.

"Kalau Abimayu tidak menolak, Ana pasti akan menerimanya," ucap Ana dengan pasti.

Mendengar itu, raut berseri nampak di kedua wajah orang tua Ana. Mereka sangat senang pada akhirnya putri mereka menerima perjodohan itu.

Sebelumnya mereka juga telah memberitahu kepada Ana, tapi dia belum memberikan jawaban yang pasti kepada mereka.

...----------------...

Di sebuah rumah sederhana, di pondok pesantren Ar-rasyid, Abimayu juga sedang duduk bersama orang tuanya untuk membahas masalah perjodohan.

"Bagaimana pendapatmu, Nak?" Umi Aida sudah menjelaskan tentang perjodohan ini kepada Abimayu sebelumya, tapi ia masih belum memberikan keputusan.

"Apa Abah dan Umi menyetujui kalau Abi menolak perjodohan ini?" Berbicara dengan hati-hati menyampaikan maksud hatinya.

Dua orang paruh baya itu saling memandang satu sama lain. Pertanyaan yang diajukan Abimayu sulit untuk mereka jawab.

Dari tempat duduknya, Abimayu bisa melihat keraguan orang tuanya. Belum sempat mereka berkata, Abimayu kembali melanjutkan bicaranya.

"Kalau begitu, Abi mengikut keputusan Abah dan Umi saja. Jika Abah dan Umi berkenan, Abi akan menerimannya."

Ucapan itu membuat orang tua Abimayu merasa senang karena mereka akhirnya menepati janji kepada teman mereka untuk menjodohkan kedua anak mereka.

"Kalau begitu, nanti Umi akan menghubungi keluarga Ana untuk memberitahu keputusannya." Umi Aida berkata dengan senyum yang masih terukir di bibirnya.

"Baiklah, Umi. Abi mau pamit keluar dulu ingin menjumpai ustad Hasbi."

Abimayu sekarang merasakan dilema dalam dirinya. Satu sisi, dia tidak ingin mengecewakan kedua orang tuanya. Di sisi lain, dia telah memiliki seorang wanita di dalam hatinya. Sebelum orang tuanya memberitahu tentang perjodohan ini, dia sudah berniat akan datang melamar wanita itu, bahkan dia telah memberitahu kepadanya. Tapi, pada saat ini wanita itu menyuruhnya untuk menunggu karena dia masih menyelesaikan kontrak kerja di tempatnya sekarang. Dia berjanji akan menerima lamaran Abimayu setelah kontraknya berakhir dan setelah itu dia akan kembali ke daerahnya.

...----------------...

Sepulang dari rumah orang tuanya, Abimayu kembali ke rumahnya, karena dia tidak tinggal bersama kedua orang tuanya. Dia tinggal di daerah perkotaan, sedangkan orang tuanya tinggal jauh dari kota karena mereka mengelola sebuah pesantren yang letaknya jauh dari perkotaan.

Di saat Abimayu menyetir, tiba-tiba dia menabrak sebuah mobil berwarna silver yang terparkir di pinggir jalan.

Brak!

Abimayu menepuk keningnya sambil memejamkan mata. Setelahnya dia keluar dari mobil, kepalanya bergerak sambil melihat ke kiri dan kanan untuk mencari tahu siapa pemilik dari mobil yang dia tabrak barusan.

Dari arah belakang, seorang wanita berpakaian seksi dan rambut yang terlihat berwarna berjalan kearah mobilnya yang terparkir di pinggir jalan. Saat itu dia bisa melihat seorang pria memakai baju kaos warna hitam dan dipadukan dengan celana jeansnya sedang berdiri di samping mobilnya.

"Apa yang kamu lakukan di sini?" tanya Ana kepada Abimayu saat dia telah sampai di dekat mobilnya.

Abimayu melihat kearah wanita yang berbicara kepadanya.

"Maaf, apa ini mobil...?"

"Ya!" jawab Ana langsung memotong perkataan Abimayu.

"Maafkan saya, saya tidak sengaja menabraknya."

Mata Ana melotot mendengar perkataan yang baru saja diucapkan oleh Abimayu.

"Apa kamu tidak punya mata? Mobil sebesar ini kenapa kamu tidak melihatnya, ha?"

Ana berjalan melihat kearah mobilnya yang ditabrak oleh Abimayu. Dia bertambah marah karena melihat keadaan mobilnya yang sudah hancur dibagian belakang.

"Sekali lagi saya minta maaf! Saya akan bertanggungjawab dan mengganti rugi kerusakannya."

"Tidak perlu, aku yakin kamu tidak mampu untuk membayarnya!"

Ana pergi meninggalkan Abimayu yang masih berdiri tarpaku. Dia tidak menyangka bisa bertemu dengan seorang wanita angkuh seperti Ana. Bukan dia tidak ingin bertanggung jawab, tapi Ana tidak memberikan kesempatan kepadanya.

Abimayu merasa bersalah dan dia juga sempat menggelengkan kepala saat melihat penampilan Ana yang seksi.

...----------------...

Sampai di rumah, Ana masih menampakkan wajah kesalnya karena kejadian yang baru saja dia alami.

"Sayang... kenapa kamu tampak begitu kesal?" tanya Kiran yang duduk di ruang tamu kepada anaknya saat melihat dia masuk ke dalam rumah.

"Aku kesal, Ma!"

"Apa yang membuatmu kesal?"

"Ada pria bodoh yang sudah menabrak mobilku."

Kiran terkejut mendengar perkataan putrinya, lalu dia memegang tubuh Ana dan menelisik satu persatu bagian tubuh putrinya.

"Ma, hentikan, aku baik-baik saja!"

"Apa ada yang sakit?"

"Pria itu bukan menabraku, Ma. Tapi dia menabrak mobilku yang terparkir di pinggir jalan, makanya aku mengatakan kalau dia bodoh."

...----------------...

Keesokan harinya, keluarga Abimayu datang mengunjungi rumah Ana sebagai tanda bahwa mereka akan melamar Ana. Kedatangan mereka disambut dengan bahagia oleh keluarga Ana.

Saat ini Ana merubah penampilannya yang seksi dengan pakain yang sopan, bahkan dia menggunakan penutup kepala dengan rapi. Dia terlihat sangat cantik sehingga dia mendapat pujian dari Umi Aida.

Ana hanya mampu tersenyum saat mendapat pujian itu. Sambil mereka duduk berkumpul sesekali Ana mengarahkan matanya kepada semua keluarga Abimayu, tapi dia tidak melihat sosok pria muda yang datang bersama keluarganya.

"Kamu cari Abi?" tanya Umi Aida.

Ana menundukkan kepalanya karena merasa malu dengan pertanyaan Umi Aida.

"Abi memang tidak datang bersama kami."

"Ehmmmm kenapa Umi?" tanya Ana penasaran.

"Aturannya memang begitu." Umi Aida menjelaskan ketidakhadiran Abimayu dalam acara lamaran tersebut.

Ana tidak ingin memperpanjang rasa penasarannya lagi, dia merasa malu jika terlalu banyak bertanya kepada calon mertuanya. Meskipun dalam hati dia sangat penasaran dengan wajah Abimayu. Dia sudah pernah mendengar nama itu, tapi dia belum pernah melihat dan bertemu secara langsung dengan Abimayu. Makanya saat ini dia sangat penasaran dengan wajah Abimayu.

Terpopuler

Comments

Angah Auni

Angah Auni

/Proud//Proud/

2024-05-04

0

Uthie

Uthie

sinopsis nya menarik 👍👍👍
sy keep dulu ya 🙏

2023-09-10

1

Fania kurnia Dewi

Fania kurnia Dewi

mampir

2023-08-16

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!