bab 17

Pukul 10 malam Ana baru tiba di rumah. Ia mengantar dan menemani Risa ke apartemen tempat tinggalnya. Sekarang Risa tinggal sendirian di apartemen miliknya. Dia tidak kembali ke rumah orang tuanya karena orang tuanya sudah membuangnya sejak ia memutuskan menikah dengan Viko.

Ana membuka pintu kamar dan menemukan Abimayu sudah berbaring di atas ranjang sambil memainkan ponselnya.

Abimayu mengalihkan matanya dari ponsel, lalu melihat ke arah dengan tatapan yang berbeda.

"Mas Abi, aku sangat lelah." Ana membaringkan tubuhnya di samping Abimayu lalu memeluknya dengan erat.

"Jangan sentuh aku! " Abimayu menolak untuk di peluk oleh Ana.

"Aku butuh pelukan ini sekarang." Ana berkata sambil mencium aroma tubuh Abumayu yang sangat dia sukai.

"Jauhkan tanganmu Ana! Aku tidak suka disentuh oleh tangan kotormu."

Ucapan Abimayu itu mampu membuat Ana melepaskan pelukannnya karena Ana bisa mengerti arti dari ucapan Abimayu saat ini.

"Aku bukan wanita seperti itu." Ana melepaskan pelukannnya dan duduk dari tidurnya mengikuti Abimayu yang telah duduk lebih dulu.

"Hanya kamu yang tahu apa yang telah kamu lakukan dan berapa banyak pria yang sudah menyentuhmu. Jangan bawa tangan dan tubuh kotormu untuk menyentuhku." Abimayu berdiri dan ingin beranjak pergi.

"Aku tidak pernah memberikan tubuhku untuk disentuh oleh siapa pun," bela Ana lagi pada dirinya.

"Aku tidak percaya! Viko saja memberi tahu kalau dulu kamu dan Risa sering pergi ke klub malam. Apa yang dilakukan seorang wanita ke klub itu kalau tidak untuk mencari kepuasan. Kalau kamu orang yang baik, kamu pasti tidak akan menginjakkan kaki ke klub itu."

"Belum tentu apa yang kalian tuduhkan itu benar." Ana berkata dengan sedikit kuat.

"Oh ya. Tapi buktinya sudah ada, Viko melihat kamu dan Risa. Bahkan, mereka berkenalan di klub itu," ucap Abimayu.

"Kalian jangan berfikir semua orang yang pergi ke klub itu adalah orang yang ingin menjual dirinya kepada pria untuk ditiduri!"

"Buktinya Risa sudah tidak suci lagi saat bersama Viko." Mata Ana melebar mendengar ucapan Abimayu, ternyata Viko telah menceritakan semuanya kepada temannya.

"Itu hanya kesalahpahaman antara dia dan Viko," Bela Ana karena dia juga telah mendengar cerita dari Risa.

"Mungkin kamu juga sama dengan Risa." Abimayu menuduh Ana lagi.

Ana terkejut, selama ini belum pernah Abimayu menuduhnya begitu, ini sudah keterlaluan dan Ana tidak terima karena semua yang dikatakan Abimayu tidak pernah ia lakukan. Meskipun ia dulu sering pergi ke klub malam, tapi dia menjamin dirinya masih bersih karena dia tidak pernah sama sekali menjajakan tubuhnya atau tidur dengan para pria yang ada di klub itu.

"Kalau Mas Abi tidak percaya, ayo kita buktikan."

Ana dengan cepat merapatkan tubuhnya kepada Abimayu yang masih berdiri di tepi ranjang. Ana sedikit berjinjit karena Abimayu lebih tinggi darinya kalau dia memegang kedua pipi Abimayu dan dengan berani mencium bibir Abimayu.

"Apa yang kamu lakukan?" ucap Abimayu setelah berhasil melepaskan ciuman Ana dari bibirnya.

"Aku ingin membuktikan bahwa semua yang Mas Abi tuduhkan itu tidak benar," jawab Ana dan kembali ingin mencium Abimayu.

"Aku yang akan rugi jika menyentuh tubuhmu yang sudah ternoda. Untuk membuktikan itu sangat mudah, tapi aku hanya menjaga diriku supaya tidak menyehtuhmu yang sudah bekas dari orang lain. Jadi, kamu jangan pernah menyentuh sedikit pun tubuhku lagi, aku merasa jijik denganmu." Abimayu berkata sambil mendorong tubuh Ana agar menjauh darinya karena Ana telah berhasil menciumnya meskipun dia tidak pernah terbuai dengan apa yang dilakukan Ana kepadanya.

"Jika Mas Abi tidak percaya dengan-ku, aku juga tidak akan percaya jika Mas Abi tidak pernah tergoda dengan apa yang aku lakukan." Ana kembali dengan cepat mencium bibir Abimayu tanpa sempat dihindari oleh Abimayu.

Ana terus menyesap bibir Abimayu tanpa ada balasan sedikit pun dari Abimayu. Dia sudah menutup bibirnya dengan rapat hingga Ana tidak bisa menyentuhnya dengan lebih dalam.

Karena tidak ada respon dari Abimayu, akhirnya Ana menyerah sendiri. Dia melepaskan ciumannya dari bibir Abimayu lalu mengatur nafasnya karena dia sedikit sesak sebab terus mencium Abimayu.

"Kamu sudah buktikan apa yang telah Aku katakan! Aku tidak akan tergoda." Abimayu berkata kepada Ana lalu berbalik pergi meninggalkan Ana.

Sebelum sampai ke pintu, Abimayu merasakan tubuhnya dipeluk dari belakangan yang membuat dia menjadi semakin marah. Ternyata Ana belum menyerah untuk menggodanya.

"Mas Abi tidak boleh pergi," ucap Ana sambil terus memeluk Abimayu dengan kuat sehingga dadanya begitu menempel di punggung Abimayu.

"Kamu jangan membuat aku semakin marah, Ana!" Abimayu sudah benar-benar marah kepada Ana saat ini.

"Mas Abi tidak boleh keluar dari kamar ini, kita akan tidur di sini." Ana bisa menebak kemana tujuan Abimayu setelah ini.

"Aku lebih suka tidur sendiri daripada harus seranjang denganmu!"

Saat ini Abimayu juga bisa merasakan dada Ana yang menempel du punggungnya, apalagi Ana memakai lingerie tipisnya.

Semakin lama Abimayu bisa merasakan tangan Ana sedikit meraba tubuh bagian depannya. Dia juga bisa merasakan lehernya yang dicium Ana dengan lembut.

"Hentikan, Ana!"

Ana tidak mendengarkan apa yang dikatakan oleh Abimayu, dia terus melakukan apa yang ada di fikiran nya. Saat ini Abimayu telah menganggapnya sebagai wanita yang kotor dan menjijikkan, jadi dia akan berperan sebagai wanita yang telah dituduhkan Abimayu kepadanya. Meskipun sebenarnya tuduhan itu tidaklah benar, tapi dia tidak bisa merubah apa yang ada di fikiran Abimayu lagi. Dia akan menaklukkan Abimayu dengan caranya sendiri.

Braak

Abimayu meninju pintu kamar Ana sehingga membuat Ana berhenti melanjutkan aksinya.

"Apa yang kamu lakukan, Mas?" Ana melihat ke arah tangan Abimayu yang terkepal di samping.

"Jangan sentuh aku!" ucap Abimayu lagi karena Ana ingin melihat tangannya.

"Aku berhenti! Sekarang lihatkan tangan Mas Abi kepadaku." Ana sudah mengulurkan tangannya di depan Abimayu supaya bisa melihat tangan Abimayu yang meninju pintu kamar. Dia yakin tangan itu sekarang terasa sakit karena bunyinya terdengar sangat keras.

Abimayu menolak tubuh Ana ke belakang lalu membuka pintu kamar dan meninggalkan Ana sendiri tanpa ingin melihatkan tangannya yang mungkin terluka.

Ana akhirnya mengalah dan tidak ingin mengikuti Abimayu lagi, karena jika dia tetap bersikeras maka Abimayu akan semakin marah.

Sedangkan Abimayu masuk ke dalam kamar bujangnya dengan perasaan marah yang menggebu. Dia belum bisa menenangkan dirinya dari apa yang telah dilakukan oleh Ana. Dia sangat marah dan benar-benar tidak bisa mengontrol emosinya sejak sampai ke rumah hingga Ana kembali karena cerita yang telah dia dengar dari Viko sebelumnya.

Terpopuler

Comments

Nila

Nila

bersikaplah baik Ana. Kalau ingin dihargai. Sikap dan pembawaan saja wanita murahan

2024-03-26

0

Uthie

Uthie

Duhhhh... Ana niii gak bisa mengerti apa yg harusnya dia lakukan... daripada terus dengan sikapnya yg bgtu dehhh 😡

2023-09-16

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!