KUBALAS PENGHIANATAN KEKASIHKU!
"Lo masih berhubungan dengan Sarah Wil?" tanya Seno.
"Masihlah, gue gak mungkin ninggalin dia, secara Sarah sedang hamil anak gue bro!" jawab Wily dengan santai.
"G*la lo, gimana kalau sampai Nagita tahu hal ini? bisa habis lo sama bokapnya." Kaget Seno.
"Nagita mana mungkin tahu hal ini, secara dia itu bodoh dan cinta mati sama gue. Jadi gak ada hal yang perlu gue takutin untuk hal ini, gue hanya perlu berusaha meyakinkan Om Dion supaya mau mengalihkan perusahaan itu ke gue setelah menikah nanti." Tutur Wily yang tidak sadar jika ucapannya sudah di ketahui dan di dengar oleh kekasihnya.
Nagita yang awalnya ingin mengajak tunangannya untuk makan siang sambil membicarakan pernikahan mereka yang tinggal satu bulan itu, tidak sengaja mendengar pembicaraan Wily dan Seno. Dia terkejut saat mendengar semuanya. Nagita tidak menyangka jika ternyata Wili sudah membohonginya selama ini, dan tadi dia bilang apa? Sarah hamil anaknya! sungguh keterlaluan kalian berdua. Sarah yang sudah emosi dan menangis, langsung pergi dari tempat persembunyiannya. Dia pergi ke atas gedung untuk menenangkan dirinya.
Air mata yang terus mengalir dia biarakan turun membasahi wajah cantiknya. Hatinya hancur saat ini, laki-laki dan sahabat yang dia percayai selama ini ternyata tega mengkhianati kepercayaan nya. Nagita diam, dia tidak pernah ingin terlihat lemah di hadapan mereka. Dia akan membalasa semua sakit hati yang dia rasakan saat ini. Nagita mengusap wajahnya dan bergegas pergi dari tempat itu. Dia menuju ke toilet dan merapihkan dandanan nya lalu keluar dari toilet dengan tersenyum dan bersikap seolah tidak terjadi apa-apa. "Aku harus kuat dan bisa membalaskan semuanya. Semangat Nagita, kamu itu cantik dan pintar. Buktikan jika kamu bisa hidup tanpa parasit seperti dua penghianat itu." Batin Nagita.
"Hai Ta, dari mana lo, tadi Wily nyariin elo!" ucap Sarah terlihat manis.
"Penghianat!" Batin Nagita. "Tadi gue habis dari toilet Sarah, gue balik ke ruangan dulu ya." Ujar Nagita dingin, membuat Sarah heran.
"Kenapa dia, aneh banget? apa ini hanya perasaanku saja ya?" gumam Sarah lalu duduk kembali ke meja kerjanya.
Nagita menemui Direktur sekaligus ayah nya yang menjabat pemimpin tertinggi di sini. Dia akan pergi bersama ayahnya untuk bertemu dengan klien dari luar negri yang sudah lama bekerja sama dengan perusahaan M-M Group milik orang tuanya.
"Siang Pak Direktur?" sapa Nagita sambil tersenyum. Walaupun dia ayah nya sendiri, tapi Nagita selalu bersikap profesional saat bekerja.
"Siang juga. Apa kamu sudah membawa semua laporan yang kita butuhkan untuk rapat ini?" tanya Dion Wijaya, pengusaha di bidang properti yang sukses karena kegigihan dalam bekerja.
"Sudah Pak! Semuanya sudah saya siapkan." Jawab Nagita. Hatinya memang tengah hancur dan sedih, tapi dia tidak sampai membawa masalah pribadinya ke dalam pekerjaan. Dari awal memulai karirnya sebagai asisten dari ayahanya, Nagita sudah bertekad untuk bekerja sungguh-sungguh dan membuktikan kepada keluarga nya jika dia mampu bersaing dengan kedua kakaknya dalam hal pekerjaan. Dan itu semua terbukti, selama empat tahun bekerja menjadi asisten. Nagita sudah mendapatkan pujian dan apresiasi dari keluarganya, dan itu membuat semangatnya dalam bekerja menjadi lebih terpacu.
"Kalau begitu kita berangkat sekarang saja, kebetulan mereka juga sudah dalam perjalanan menuju tempat kita akan bertemu." Ucap Dion sambil berjalan keluar dari ruangan nya, diikuti oleh Nagita sambil membawa tas kerja ayahnya.
Tidak banyak yang mengetahui jika mereka adalah ayah dan anak.Karena setahu mereka, Direktur Dion Wijaya hanya mempunyai dua orang anak laki-laki dan salah satunya sudah menikah. Karena hal itu juga, kadang Nagita selalu mendapatkan cibiran dari karyawan lain jika dia bisa bekerja di sana karena mengandalkan kecantikannya saja. Tapi Nagita tidak pernah peduli dengan hal itu. Dia bukan gadis yang lemah seperti kebanyakan orang lain pikir.
"Apa ada masalah yang mengganggumu Sayang?" tanya Dion.
Saat ini keduanya sudah berada didalam mobil. Jadi mereka bisa bebas mengobrol seperti keluarga.
"Tidak Ayah! aku hanya merasa lelah saja." Jawab Nagita.
Dion yang tahu jika putrinya sedang tidak baik-baik saja, lebih memilih diam dan tidak ikut campur masalah anaknya.
"Pergilah berlibur. setelah rapat ini selesai ayah akan memberikanmu cuti selama seminggu. Kamu bebas pergi kemanapun yang kamu mau." Ucap Dion.
"Serius Ayah?" tanya Nagita antusias.
"Ayah tidak pernah main-main dengan ucapan ayah Nak." Jawab Dion.
"Baiklah, aku akan pergi. Aku ingin berlibur ke pulai Bali yah. Tapi aku tidak ingin ada pengawal yang mengikutiku." Pinta Nagita.
"Baiklah, sesuai keinginanmu."
"Terima kasih Ayah! Aku sayang banget sam Ayah." Ujar Nagita bahagia. Dia memang ingin pergi untuk sejenak melupakan masalah yang sedang di hadapinya. Bukan menghindar, tapi pergi untuk berpikir dan mencari solusi untuk masalah nya itu.
Dion tentu senang jika putrinya bahagia. Dia akan melakukan apa saja untuk putri satu-satunya itu, dia akan menjaganya Nagita dari orang yang ingin menyakiti anaknya. Termasuk Wily dan Sarah, tunangan dan sahabat dari anaknya itu. Dion sudah mengetahui sepak terjang keduanya, yang dengan sengaja dan tega membohongi Nagita. Dion memang tidak pernah merestui jika Nagita menikah dengan Wily, tapi demi kebahagiaan putrinya dia rela mengalah.
Dion tetap mengawasi calon menatunya itu, karena dia tidak ingin sampai jika Nagita terluka lebih jauh. Mamun rupanya, takdir sedang berpihak kepadanya. Dia sudah tahu jika Nagita sudah mengetahui kelakuan jahat Wily dan Sarah yang tega mengkhianati nya. Walaupun sedih melihat anknya menangis, tapi itu lebih baik daripada harus melihat Nagita menderita setelah menikah nanti.
Mobil yang mereka tumpangi akhirnya sampai di depan sebuah hotel mewah, keduanya lalu turun dan menuju tempat pertemuan. Saat masuk ke dalam ruangan itu, Nagita terlihat kagum dengan desain interiornya yang menurutnya unik. Dion dan Nagita kini bertemu langsung dengan pemilik perusahaan Adijaya itu. Karena selama ini mereka hanya berbincang lewat online saja.
"Apa kabar Mr. Damian?" tanya Dion sambil berjabat tangan.
"Kabar baik Pak Dion." Jawab Damian. "Panggil saja saya Damian, saya lebih menyukai panggilan itu daripada Mr. Ujar Damian.
"Bagaimana bisa? Anda ini seorang bule, tentu saya harus memanggil seperti itu untuk kesopanan.
"Walaupun saya bule, tapi saya lebih menyukai produk lokal Pak Dion. Termasuk perempuan nya!" ucap Damian tanpa menaglihkan pandangan nya dari Nagita.
"Baiklah, saya hargai itu Pak Damian. Oh iya, kenalin ini asisten saya … namanya Nagita." Ucap Dion memperkenalkan asistennya.
"Senang berkenalan dengan Anda nona!" ucap Damian.
"Terima kasih Pak Damian!" ujar Nagita tersenyum ramah, membuat Damian bahagia.
Lalu mereka duduk dan memulai membahas tentang pekerjaan. Nagita memperhatikan dan mencatat apa yang menurutnya penting dalam pembicaraan ini. Hampir dua jam mereka di sana, hingga jam makan siang tiba akhirnya rapat pun seleai dengan persetujuan dari kedua belah pihak. Rencananya bulan depan mereka akan pergi ke lokasi proyek untuk meninjau keadaan di sana secara langsung.
Sebelum pergi mereka sempatkan untuk makan siang terlebih dahulu. Nagita merasa sedikit risih saat mengetahui jika Damian terus menatap ke arahnya. Nagita begitu kesal saat melihat laki-laki itu malah tersenyum kearah nya tanpa merasa malu sedikitpun terhadap ayahnya. Setelah makan siang selesai, Dion dan Nabila pamit untuk pulang.
"Kamu kenapa lagi Sayang? apa ada yang membuatmu kesal?" tanya Dion, yang nayatanya dia sudah mengetahui kesalahan yang di rasakan oleh putrinya itu karena hal apa."
"Aku kesal dengan klien Ayah itu, dia terus saja melihat ke arahku. Memangnya tidak ada hal lain apa, yang bisa dia lihat.?" Gerutu Nagita.
"Mungkin dia tertarik sama kamu Sayang!" ujar Dion sambil tersenyum.
"Ayah …! Gak lucu tahu." Kesal Nagita.
Dion kembali tersenyum, dia bahagia saat kembali melihat putrinya bersikap manja. karena seteoah Nagita bekerja dan berpacaran dengan Wily, sikap manja nya itu seolah hilang. "Sudah! kamu tidak usah pikirkan hal itu lagi. Pak kita langsung pulang ke rumah ya?" ucap Dion.
"Baik Pak!"
Dion heran saat tidak ada respon dari anaknya, biasanya Nagita akan menolak jika pulang lebih awal dari kantor karena dia lebih memilih pulang bersama kekasihnya itu. Satu jam kemudian mereka sampai di kediaman Mahendra. Ayah dan anak itu turun dari mobil dan berjalan masuk sambil Nagita bergelayut kepada ayahnya.
"Timben tuan putri begitu manja!" cibir Arjuna, kakak keduanya Nagita.
"Iri …! Bilang bos." Sahut Nagita.
"Anjay ni anak, kesambet apa Yah di kantor? bisa sampai begini?" heran Arjuna.
"Sudah, kalian ini tiap ketemu pasti gak pernah akur." Sahut Melisa Mahendra, istri dari Dion Mahendra yang masih terlihat cantik walaupun unurnya sudah kepala lima.
"Tumben kalian pulang jam segini?" tanya Melisa.
"Kita habis rapat di hotel X Bunda?" jawab Dion.
"Bunda …! Besok aku mau liburan ke bali. Ayah sudah ngasih izin." Ucap Nagita berhambur kepelukan Melisa dengan wajah ceria, tapi mengandung kesedihan.
"Serius Sayang, tumben kamu mau pergi jalan-jalan. Biasanya suka nolak kalau Bunda ajak liburan."
"Kali ini aku mau refreshing Bunda, biar pikiranku sehat lagi."
"Memang selama ini pikiran kamu sakit?" canda Melisa.
"Hehehe … nggak Bunda. Sudah ah, aku mau masuk ke kamar dulu, dah …!" ucap Nagita lalu pergi meninggalkan orang tua dan kakaknya yang terlihat bingung.
"Apa ada yang terjadi Yah?" tanya Melisa heran.
"Nanti kalian akan tahu, sekarang biarkan Nagita melakukan apapun yang dia inginkan selama dalam hal wajar."
"Baik Ayah." Ucap Melisa.
Sementara Arjuna hanya fiam dengan pikirannya sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
Uthie
Awal mampir.. awal yg seru dan menarik 👍
2023-09-14
2
Phoenix Ikki
Gak sabar nih thor, gimana kelanjutan cerita nya? Update yuk sekarang!
2023-07-26
2
Mack Werz
Wih, plot twist-nya seru banget! Ayo teruskan ceritanya!
2023-07-26
1