Bab 2 Pergi Liburan

Nagita mengurung dirinya di dalam kamar mandi untuk waktu yang lama. Hampir satu jam lebih dia di sana, Nagita kembali menangis saat mengingat apa yang didengarnya tadi pagi. Tangisan yang ingin dia tumpahkan untuk terakhir kalinya, karena setelah hari ini … dia berjanji untuk tidak menangis lagi hanya untuk masalah laki-laki. "Wily brengsek!" maki Nagita. 

"Lihat saja … aku akan balas perbuatan kalian berdua." Ucap Nabila.

Pagi ini Nagita sarapan bersama keluarga nya seperti biasa. Namun ada yang berubah, tidak terlihat keceriaan yang tiap hari Nagita tunjukan untuk keluarga nya. Melisa dan Dion tidak berani bertanya saat melihat mata sembab putrinya.

"Kamu jadi pergi ke Bali Sayang?" tanya Melisa.

"Jadi Bunda! siang ini aku berangkat." Jawab Nagita singkat.

"Apa perlu ayah sama bunda antar kamu ke bandara?" tanya Dion. 

"Tidak Ayah, Bunda! Aku ingin pergi bersama supir saja. Aku kan sudah dewasa." Ucap Nagita sambil tersenyum.

"Baiklah, ayah harus berangkat dulu ke kantor. Kamu hati-hati di sana ya sayang." Ucap Dion.

"Oke Ayah." Ujar Nagita.

Dion lalu berjalan keluar bersama istrinya. Melisa ingin mengantarkan suaminya bekerja.

"Bunda jangan khawatir, ayah akan menjaga putri kita. Ayah berangkat dulu ya?" 

Melisa mengangguk, lalu mencium tangan suaminya.

"Hati-hati Yah."

Nagita mulai merapihkan pakaiannya, dia pokus dengan kepergiannya kali ini. Ponsel yang berbunyi panggilan dari Wily, calon suaminya. Dia diamkan saja tanpa berniat untuk mengangkat ataupun membalas pesan yang dikirim oleh laki-laki itu. Rasa sakit dan kecewa atas perbuatan Wily, membuat hati Nagita seperti mati rasa.

"Bunda, aku berangkat dulu ya?" pamit Nagita, lalu memeluk Melisa.

"Iya sayang, kamu jaga diri dengan baik ya. Hati-hati, kalau ada apa-apa, langsung kabarin ayah sama bunda." Nasihat Melisa.

"Iya Bundaku sayang, aku akan kabarin Bunda kalau sudah sampai di sana." Ucap Nagita lalu mencium tangan dan pipi bundanya. Setelah itu dia masuk kedalam mobil, karena supirnya sudah menunggu.

Satu jam kemudian, Nagita akhirnya sampai di bandara. Dia masih harus menunggu untuk panggilan keberangkatan pesawat nya. Nagita masih tidak menghiraukan panggilan dan pesan dari Wily. Setelah menunggu, akhirnya panggilan untuk keberangkatan terdengar. Nagita segera bersiap dan berjalan menuju pintu keluar menuju pesawat.

Nagita sudah duduk di kursi pesawat yang akan membawanya menuju ke pulau yang banyak di kunjungi oleh wisatawan lokal maupun asing itu. Selama hampir dua jam kurang berada di pesawat, akhirnya Nagita sampai di pulau Bali. Dia merasa bahagia bisa menginjakkan kakinya di tempat ini. Setelah menyelesaikan semua urusan nya, Nagita keluar dari bandara dan berdiri sambil menunggu taksi pesanannya.

Nagita segera menaiki taksi yang baru saja datang. Dia lalu menunjukkan jalan menuju tempat menginap selama di sini. Sebuah penginapan yang dekat dengan pantai. Saat sampai, dia langsung di manjakan dengan pemandangan cantik laut dan pantai yang indah. Nagita tersenyum, "Selamat datang di pulau Bali Nagita." Ucap nya kepada diri sendiri.

Nagita masuk kedalam penginapan lalu mulai merebahkan tubuhnya yang sudah terasa lelah. Dia ingin istirahat sejenak, untuk mengembalikan tenaga nya yang hampir habis. Nagita segera mengirim pesan untuk Melisa supaya tidak mengkhawatirkan nya. 

["Bunda, aku sudah sampai."] Ucap Nagita, lalu mengirim poto dirinya yang sedang berada di tempat tidur.

Nagita, tersenyum …namun air matanya tiba-tiba saja turun. "Stop Nagita, lo udah janji gak akan pernah menangis lagi." Gumam nya, lalu menghapus air matanya. Dia segera masuk ke dalam kamar mandi dan bersiap pergi. Niatnya untuk tidur dia urungkan karena teringat kembali hal yang membuatnya sedih. Semoga dengan jalan-jalan dia bisa melupakan semuanya.

*****

Sementara itu, di kantor Wily sedang pusing karena Nagita tidak bisa dia hubungi. Dari semalam dia menelpon gadis itu berkali-kali, bahkan pesan pun sudah dia kirim. Namun gadis itu tidak membalas nya.

"Nagita kemana sih, kenapa tidak ada kabar sama sekali." Gerutu Wily.

"Lo kenapa Wil?" tanya Seno. Dia adalah bawahannya di kantor. Sedangkan Wily menjabat sebagai manajer pemasaran atas rekomendasi dari Nagita. Yah, Wily memang memanfaatkan gadis itu untuk mencapai keinginan nya. Kalau bukan karena Nagita, belum tentu dia bisa berada di meja ini. Dia yang dulunya hanya seorang karyawan biasa mulai mendekati Nagita, hingga akhirnya gadis itu luluh dan selalu mengikuti kemauannya karena Nagita begitu mencintainya.

"Gue bingung banget Seno, Nagita gak pernah angkat telpon dari gue dari kemarin. Hari ini juga dia gak masuk kerja." Jawab Wily.

"Kalian berantem?"

"Nggak, kita baik-baik saja. Malahan kita sudah berencana ingin membicarakan masalah pernikahan kita."

"Mungkin dia sedang sibuk bro! Lo sabar aja, siapa tahu nanti dia ngabarin elo."

"Iya Sen! Tapi yang gue heran, gak biasanya dia kaya gini." Ucap Wily.

Wily kembali mengerjakan pekerjaan nya, namun dia tidak bisa pokus. Ingatannya terus tertuju kepada Nagita, gadis cantik yang berhasil dia taklukan. Namun dia mendekati Nagita bukan karena mencintai nya, tapi karena niat ingin menguasai kekayaan gadis itu. Secara dia tahu, jika gadis itu memilik orang tua yang kaya raya.

Walaupun dia masih punya dua orang kakak laki-laki, tapi Nagita adalah putri kesayangan dari orang tuanya. Bahkan dia bisa menikmati kehidupan dan fasilitas yang mewah semenjak berpacaran dan bertunangan dengan gadis itu. Namun Wily memang laki-laki yang tidak tahu diri, saat Sarah mendekatinya—dengan senang hati Wily melayaninya. Hingga akhirnya mereka berdua berhubungan di belakang Nagita. Bahkan hubungan nya dengan sarah lebih intim sampai mereka berbuat hal yang tidak seharusnya dilakukan.

Kini Sarah sedang mengandung anaknya, dan Wily di minta untuk bertanggung jawab. Untuk saat ini, Wily masih membutuhkan Sarah untuk mencapai tujuannya. Karena sejujurnya, dia tidak pernah mencintai Sarah. Baginya perempuan itu hanya sekedar pelampiasan untuknya. Sarah juga bisa di andalkan olehnya.

"Kamu kenapa sayang?" tanya Sarah sambil duduk manja di samping kekasih nya.

Saat ini keduanya sedang berada di apartemen milik Sarah. Mereka berdua memang kadang menghabiskan waktu bersama tanpa sepengetahuan dari Nagita.

"Apa kamu ketemu Nagita?"

"Kenapa malah bahas gadis itu sih?" kesal Sarah.

"Bukan begitu sayang, dati semalem dia tidak ada kabar sama sekali. Aku kan khawatir kalau dia kenapa-napa. Kita kan masih membutuhkan dia." Kilah Wily tidak ingin membuat Sarah marah.

"Kemarin pagi aku ketemu dia, saat aku tanya? dua hanya bilang tidak apa-apa. Tapi ada yang aneh, aku merasa kalau dia bersikap dingin. Aneh banget! kira-kira kenapa dia?" pikir Sarah.

"Aku juga tidak tahu." 

Sarah lalu memainkan ponselnya, namun dia penasaran dengan ucapan kekasihnya tentang Nagita. Dia coba melihat Instagram milik gadis itu, Sarah terkejut saat melihat postingan milik Nagita. "Bukan nya ini pulau Bali ya?" gumam Sarah.

"Sayang! coba lihat ini. Bukannya ini di pulau Bali. Kita kan pernah ke sini berdua waktu itu!" ucap Sarah sambil menunjukan ponselnya.

Wily langsung melihat apa yang si ucapkan oleh Sarah. "Benar sayang! Apa sekarang Nagita sedang berada di Bali?" tanya Wily.

"Mungkin juga. Tapi mau ngapain dia ke sana sendirian, biasanya kalau kemana-mana dia selalu bawa kita berdua." 

"Iya juga ya!"

Keduanya berpikir tentang apa yang terjadi dengan Nagita.

"Coba kamu komentar dia sayang!" titah Wily.

Sarah langaung mengomentari postingan milik Nagita. Namum tidak ada jawaban sama sekali. Sarah yang tidak sabar langsung menghubungi Nagita, dia ingin tahu apa benar jika saat ini dia sedang berada di Bali. Telpon akhirnya tersambung.

[Hallo Nagita, elo ada dimana sekarang. Wily sampai bingung nyariin elo.]

[Gue ada di Bali, ada urusan penting di sini. Gue juga mendadak ke sini, jadi gak sempat menghubungi dia. Udah dulu ya, gue lagi sibuk banget. Nanti gue telpon lagi.]

"Siapa sayang?" tanya Wily.

"Nagita." Jawab Sarah.

"Dimana dia sekarang?"

"Bali, katanya ada urusan penting dan dia pergi ke sana dadakan. Sudah, kamu tidak usah khawatir, dia baik-baik saja. Lebih baik kita bersenang-senang saja, mumpung tidak ada gangguan sayang." Ucap Sarah, sambil mengedipkan matanya.

Wily yang mengerti ucapan Sarah, langsung tersenyum. Dia segera membawa kekasih nya ke dalam kamar, malam ini Wily ingin melampiaskan kekesalannya karena sikap Nagita yang menurutnya aneh. Sedangkan Sarah, merasa bahagia, karena bisa memiliki laki-laki itu seutuhnya. Walaupun harus dengan cara menikung Nagita. Sarah sudah mencintai Wily dari sejak pertama kali bertemu dan dia tidak bisa menahan perasaan nya kepada Wily. 

Terpopuler

Comments

Mawar_Jingga

Mawar_Jingga

menangislah Nagita terkadang cinta itu sadis😣😣

2023-09-23

1

Uthie

Uthie

duhhhh.. asli kebawa emosi kalau digituin 😡

2023-09-14

1

Mehayo official

Mehayo official

Sumpah baper! 😭

2023-07-28

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Kenyataan Pahit
2 Bab 2 Pergi Liburan
3 Bab 3 Jadi Diri Sendiri
4 Bab 4 Gadis Itu Milikku
5 Bab 5 Kepura-puraan Nagita
6 Bab 6 Ternyata
7 Bab 8 Sisi Lain Marvin
8 Bab 8 Marvin Melihat Sania bersama Willy
9 Bab 9 Nasihat Orang Tua.
10 Bab 10 Gugatan Cerai Marvin
11 Bab 11 Pernikahan Yang Gagal
12 Bab 12 Perasaan Aneh
13 Bab 13 Sarah dan Willy
14 Bab 14 Terkejut
15 Bab 15 Malam Yang Indah
16 Bab 16 Hal Yang Mengejutkan
17 Bab 17 Nagita Kabur
18 Bab 18 Tentang Damian
19 Bab 19 Bertemu Nagita
20 Bab 20 Rencana Damian
21 Bab 21 Video Tentang Samantha
22 Bab 22 Damian VS Brian
23 Bab 23 Ulah Brian
24 Bab 24 Nagita Kembali
25 Bab 25 Brian Melarikan Diri
26 Draft
27 Bab 27 Mimpi Buruk Nagita
28 Bab 28 Damian Menemui Orang Tua Nagita
29 Bab 29 Kebahagiaan
30 Bab 30 Tentang Marvin
31 Bab 31 Pernyataan Cinta Mavin Kepada Malika
32 Bab 32 Kebersamaan Marvin Dan Malika
33 Bab 33 Kecemburuan Marvin
34 Bab 34 Pertemuan Damian dan Nagita
35 Bab 35 Rencana Marvin
36 Bab 36 Bertemu Calon Mertua
37 Bab 37 Mendapat Restu
38 Bab 38 Aland Kecewa
39 Bab 39 Pernikahan Marvin dan Malika
40 Bab 40 Ancaman Untuk Aland
41 Bab 41 Nagita dan Damian Menikah
42 Bab 42 Pernyataan cinta Arjuna
43 Bab 43 Arjuna Yang Pemaksa.
44 Bab 44 Beretemu Samantha
45 Bab 45 Rencana Pergi Ke Pantai
46 Bab 46 Keterkejutan Samantha
47 Bab 47 Ngidamnya Nagita.
48 Bab 48 Samantha Kecewa
49 Bab 49 Penghinaan Untuk Malika
50 Bab 50 Pembalasan Marvin
51 Bab 51 Datang Ke Kantor Suami
52 Bab 53 Bangkrutnya Orang Tua Aland
53 Bab 53 Nagita Melahirkan
54 Bab 54 Kemarahan Brian
55 Bab 55 Arjuna dan Milea
56 Bab 56 Kelahiran Yang Mendadak.
57 Bab 57 Mimpi Buruk Sania
58 Bab 58 Rumah Baru
59 Bab 59 Perubahan Hidup
60 Bab 60 Brian Tertangkap
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63 Penjelasan Arjuna
64 Bab 64 Lamaran Ajuna
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Draft
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
Episodes

Updated 78 Episodes

1
Bab 1 Kenyataan Pahit
2
Bab 2 Pergi Liburan
3
Bab 3 Jadi Diri Sendiri
4
Bab 4 Gadis Itu Milikku
5
Bab 5 Kepura-puraan Nagita
6
Bab 6 Ternyata
7
Bab 8 Sisi Lain Marvin
8
Bab 8 Marvin Melihat Sania bersama Willy
9
Bab 9 Nasihat Orang Tua.
10
Bab 10 Gugatan Cerai Marvin
11
Bab 11 Pernikahan Yang Gagal
12
Bab 12 Perasaan Aneh
13
Bab 13 Sarah dan Willy
14
Bab 14 Terkejut
15
Bab 15 Malam Yang Indah
16
Bab 16 Hal Yang Mengejutkan
17
Bab 17 Nagita Kabur
18
Bab 18 Tentang Damian
19
Bab 19 Bertemu Nagita
20
Bab 20 Rencana Damian
21
Bab 21 Video Tentang Samantha
22
Bab 22 Damian VS Brian
23
Bab 23 Ulah Brian
24
Bab 24 Nagita Kembali
25
Bab 25 Brian Melarikan Diri
26
Draft
27
Bab 27 Mimpi Buruk Nagita
28
Bab 28 Damian Menemui Orang Tua Nagita
29
Bab 29 Kebahagiaan
30
Bab 30 Tentang Marvin
31
Bab 31 Pernyataan Cinta Mavin Kepada Malika
32
Bab 32 Kebersamaan Marvin Dan Malika
33
Bab 33 Kecemburuan Marvin
34
Bab 34 Pertemuan Damian dan Nagita
35
Bab 35 Rencana Marvin
36
Bab 36 Bertemu Calon Mertua
37
Bab 37 Mendapat Restu
38
Bab 38 Aland Kecewa
39
Bab 39 Pernikahan Marvin dan Malika
40
Bab 40 Ancaman Untuk Aland
41
Bab 41 Nagita dan Damian Menikah
42
Bab 42 Pernyataan cinta Arjuna
43
Bab 43 Arjuna Yang Pemaksa.
44
Bab 44 Beretemu Samantha
45
Bab 45 Rencana Pergi Ke Pantai
46
Bab 46 Keterkejutan Samantha
47
Bab 47 Ngidamnya Nagita.
48
Bab 48 Samantha Kecewa
49
Bab 49 Penghinaan Untuk Malika
50
Bab 50 Pembalasan Marvin
51
Bab 51 Datang Ke Kantor Suami
52
Bab 53 Bangkrutnya Orang Tua Aland
53
Bab 53 Nagita Melahirkan
54
Bab 54 Kemarahan Brian
55
Bab 55 Arjuna dan Milea
56
Bab 56 Kelahiran Yang Mendadak.
57
Bab 57 Mimpi Buruk Sania
58
Bab 58 Rumah Baru
59
Bab 59 Perubahan Hidup
60
Bab 60 Brian Tertangkap
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63 Penjelasan Arjuna
64
Bab 64 Lamaran Ajuna
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Draft
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!