Nagita mengurung dirinya di dalam kamar mandi untuk waktu yang lama. Hampir satu jam lebih dia di sana, Nagita kembali menangis saat mengingat apa yang didengarnya tadi pagi. Tangisan yang ingin dia tumpahkan untuk terakhir kalinya, karena setelah hari ini … dia berjanji untuk tidak menangis lagi hanya untuk masalah laki-laki. "Wily brengsek!" maki Nagita.
"Lihat saja … aku akan balas perbuatan kalian berdua." Ucap Nabila.
Pagi ini Nagita sarapan bersama keluarga nya seperti biasa. Namun ada yang berubah, tidak terlihat keceriaan yang tiap hari Nagita tunjukan untuk keluarga nya. Melisa dan Dion tidak berani bertanya saat melihat mata sembab putrinya.
"Kamu jadi pergi ke Bali Sayang?" tanya Melisa.
"Jadi Bunda! siang ini aku berangkat." Jawab Nagita singkat.
"Apa perlu ayah sama bunda antar kamu ke bandara?" tanya Dion.
"Tidak Ayah, Bunda! Aku ingin pergi bersama supir saja. Aku kan sudah dewasa." Ucap Nagita sambil tersenyum.
"Baiklah, ayah harus berangkat dulu ke kantor. Kamu hati-hati di sana ya sayang." Ucap Dion.
"Oke Ayah." Ujar Nagita.
Dion lalu berjalan keluar bersama istrinya. Melisa ingin mengantarkan suaminya bekerja.
"Bunda jangan khawatir, ayah akan menjaga putri kita. Ayah berangkat dulu ya?"
Melisa mengangguk, lalu mencium tangan suaminya.
"Hati-hati Yah."
Nagita mulai merapihkan pakaiannya, dia pokus dengan kepergiannya kali ini. Ponsel yang berbunyi panggilan dari Wily, calon suaminya. Dia diamkan saja tanpa berniat untuk mengangkat ataupun membalas pesan yang dikirim oleh laki-laki itu. Rasa sakit dan kecewa atas perbuatan Wily, membuat hati Nagita seperti mati rasa.
"Bunda, aku berangkat dulu ya?" pamit Nagita, lalu memeluk Melisa.
"Iya sayang, kamu jaga diri dengan baik ya. Hati-hati, kalau ada apa-apa, langsung kabarin ayah sama bunda." Nasihat Melisa.
"Iya Bundaku sayang, aku akan kabarin Bunda kalau sudah sampai di sana." Ucap Nagita lalu mencium tangan dan pipi bundanya. Setelah itu dia masuk kedalam mobil, karena supirnya sudah menunggu.
Satu jam kemudian, Nagita akhirnya sampai di bandara. Dia masih harus menunggu untuk panggilan keberangkatan pesawat nya. Nagita masih tidak menghiraukan panggilan dan pesan dari Wily. Setelah menunggu, akhirnya panggilan untuk keberangkatan terdengar. Nagita segera bersiap dan berjalan menuju pintu keluar menuju pesawat.
Nagita sudah duduk di kursi pesawat yang akan membawanya menuju ke pulau yang banyak di kunjungi oleh wisatawan lokal maupun asing itu. Selama hampir dua jam kurang berada di pesawat, akhirnya Nagita sampai di pulau Bali. Dia merasa bahagia bisa menginjakkan kakinya di tempat ini. Setelah menyelesaikan semua urusan nya, Nagita keluar dari bandara dan berdiri sambil menunggu taksi pesanannya.
Nagita segera menaiki taksi yang baru saja datang. Dia lalu menunjukkan jalan menuju tempat menginap selama di sini. Sebuah penginapan yang dekat dengan pantai. Saat sampai, dia langsung di manjakan dengan pemandangan cantik laut dan pantai yang indah. Nagita tersenyum, "Selamat datang di pulau Bali Nagita." Ucap nya kepada diri sendiri.
Nagita masuk kedalam penginapan lalu mulai merebahkan tubuhnya yang sudah terasa lelah. Dia ingin istirahat sejenak, untuk mengembalikan tenaga nya yang hampir habis. Nagita segera mengirim pesan untuk Melisa supaya tidak mengkhawatirkan nya.
["Bunda, aku sudah sampai."] Ucap Nagita, lalu mengirim poto dirinya yang sedang berada di tempat tidur.
Nagita, tersenyum …namun air matanya tiba-tiba saja turun. "Stop Nagita, lo udah janji gak akan pernah menangis lagi." Gumam nya, lalu menghapus air matanya. Dia segera masuk ke dalam kamar mandi dan bersiap pergi. Niatnya untuk tidur dia urungkan karena teringat kembali hal yang membuatnya sedih. Semoga dengan jalan-jalan dia bisa melupakan semuanya.
*****
Sementara itu, di kantor Wily sedang pusing karena Nagita tidak bisa dia hubungi. Dari semalam dia menelpon gadis itu berkali-kali, bahkan pesan pun sudah dia kirim. Namun gadis itu tidak membalas nya.
"Nagita kemana sih, kenapa tidak ada kabar sama sekali." Gerutu Wily.
"Lo kenapa Wil?" tanya Seno. Dia adalah bawahannya di kantor. Sedangkan Wily menjabat sebagai manajer pemasaran atas rekomendasi dari Nagita. Yah, Wily memang memanfaatkan gadis itu untuk mencapai keinginan nya. Kalau bukan karena Nagita, belum tentu dia bisa berada di meja ini. Dia yang dulunya hanya seorang karyawan biasa mulai mendekati Nagita, hingga akhirnya gadis itu luluh dan selalu mengikuti kemauannya karena Nagita begitu mencintainya.
"Gue bingung banget Seno, Nagita gak pernah angkat telpon dari gue dari kemarin. Hari ini juga dia gak masuk kerja." Jawab Wily.
"Kalian berantem?"
"Nggak, kita baik-baik saja. Malahan kita sudah berencana ingin membicarakan masalah pernikahan kita."
"Mungkin dia sedang sibuk bro! Lo sabar aja, siapa tahu nanti dia ngabarin elo."
"Iya Sen! Tapi yang gue heran, gak biasanya dia kaya gini." Ucap Wily.
Wily kembali mengerjakan pekerjaan nya, namun dia tidak bisa pokus. Ingatannya terus tertuju kepada Nagita, gadis cantik yang berhasil dia taklukan. Namun dia mendekati Nagita bukan karena mencintai nya, tapi karena niat ingin menguasai kekayaan gadis itu. Secara dia tahu, jika gadis itu memilik orang tua yang kaya raya.
Walaupun dia masih punya dua orang kakak laki-laki, tapi Nagita adalah putri kesayangan dari orang tuanya. Bahkan dia bisa menikmati kehidupan dan fasilitas yang mewah semenjak berpacaran dan bertunangan dengan gadis itu. Namun Wily memang laki-laki yang tidak tahu diri, saat Sarah mendekatinya—dengan senang hati Wily melayaninya. Hingga akhirnya mereka berdua berhubungan di belakang Nagita. Bahkan hubungan nya dengan sarah lebih intim sampai mereka berbuat hal yang tidak seharusnya dilakukan.
Kini Sarah sedang mengandung anaknya, dan Wily di minta untuk bertanggung jawab. Untuk saat ini, Wily masih membutuhkan Sarah untuk mencapai tujuannya. Karena sejujurnya, dia tidak pernah mencintai Sarah. Baginya perempuan itu hanya sekedar pelampiasan untuknya. Sarah juga bisa di andalkan olehnya.
"Kamu kenapa sayang?" tanya Sarah sambil duduk manja di samping kekasih nya.
Saat ini keduanya sedang berada di apartemen milik Sarah. Mereka berdua memang kadang menghabiskan waktu bersama tanpa sepengetahuan dari Nagita.
"Apa kamu ketemu Nagita?"
"Kenapa malah bahas gadis itu sih?" kesal Sarah.
"Bukan begitu sayang, dati semalem dia tidak ada kabar sama sekali. Aku kan khawatir kalau dia kenapa-napa. Kita kan masih membutuhkan dia." Kilah Wily tidak ingin membuat Sarah marah.
"Kemarin pagi aku ketemu dia, saat aku tanya? dua hanya bilang tidak apa-apa. Tapi ada yang aneh, aku merasa kalau dia bersikap dingin. Aneh banget! kira-kira kenapa dia?" pikir Sarah.
"Aku juga tidak tahu."
Sarah lalu memainkan ponselnya, namun dia penasaran dengan ucapan kekasihnya tentang Nagita. Dia coba melihat Instagram milik gadis itu, Sarah terkejut saat melihat postingan milik Nagita. "Bukan nya ini pulau Bali ya?" gumam Sarah.
"Sayang! coba lihat ini. Bukannya ini di pulau Bali. Kita kan pernah ke sini berdua waktu itu!" ucap Sarah sambil menunjukan ponselnya.
Wily langsung melihat apa yang si ucapkan oleh Sarah. "Benar sayang! Apa sekarang Nagita sedang berada di Bali?" tanya Wily.
"Mungkin juga. Tapi mau ngapain dia ke sana sendirian, biasanya kalau kemana-mana dia selalu bawa kita berdua."
"Iya juga ya!"
Keduanya berpikir tentang apa yang terjadi dengan Nagita.
"Coba kamu komentar dia sayang!" titah Wily.
Sarah langaung mengomentari postingan milik Nagita. Namum tidak ada jawaban sama sekali. Sarah yang tidak sabar langsung menghubungi Nagita, dia ingin tahu apa benar jika saat ini dia sedang berada di Bali. Telpon akhirnya tersambung.
[Hallo Nagita, elo ada dimana sekarang. Wily sampai bingung nyariin elo.]
[Gue ada di Bali, ada urusan penting di sini. Gue juga mendadak ke sini, jadi gak sempat menghubungi dia. Udah dulu ya, gue lagi sibuk banget. Nanti gue telpon lagi.]
"Siapa sayang?" tanya Wily.
"Nagita." Jawab Sarah.
"Dimana dia sekarang?"
"Bali, katanya ada urusan penting dan dia pergi ke sana dadakan. Sudah, kamu tidak usah khawatir, dia baik-baik saja. Lebih baik kita bersenang-senang saja, mumpung tidak ada gangguan sayang." Ucap Sarah, sambil mengedipkan matanya.
Wily yang mengerti ucapan Sarah, langsung tersenyum. Dia segera membawa kekasih nya ke dalam kamar, malam ini Wily ingin melampiaskan kekesalannya karena sikap Nagita yang menurutnya aneh. Sedangkan Sarah, merasa bahagia, karena bisa memiliki laki-laki itu seutuhnya. Walaupun harus dengan cara menikung Nagita. Sarah sudah mencintai Wily dari sejak pertama kali bertemu dan dia tidak bisa menahan perasaan nya kepada Wily.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
Mawar_Jingga
menangislah Nagita terkadang cinta itu sadis😣😣
2023-09-23
1
Uthie
duhhhh.. asli kebawa emosi kalau digituin 😡
2023-09-14
1
Mehayo official
Sumpah baper! 😭
2023-07-28
1