Bab 5 Kepura-puraan Nagita

Willy merasa heran karena dia merasa sulit sekali untuk menemui Nagita. Padahal dia sudah berada di tempat yang sama dengan gadis itu.

"Sial, kenapa susah banget sih nemuin Nagita? tiap kali ke penginapan nya, selalu kosong. Dia beneran di Bali apa bukan sih." Gerutu Willy. Ponselnya berdering, panggilan dari Sarah.

[Kenapa Sarah?]

[Kamu dimana sayang? Kenapa gak ngabarin aku.]

[Aku sedang di bali mau ketemu sama Nagita. Nanti aku hubungi kamu lagi.]

Willy memantikan panggilan Sarah, dia sedang kesal saat ini jadi tidak ingin di ganggu. Karena penasaran, Willy kembali mendatangi penginapannya Nagita. Namun sayangnya, tempat nya sudah kosong karena orangnya sudah pergi tadi sore. Willy kembali ke kamarnya dengan perasaan kesal bercampur emosi.

"Sial! Sebenarnya apa yang terjadi sama Nagita, sudah beberapa hari ini dia terus mengabaikan ku." Keluh Willy.

Sore harinya dia berangkat menuju bandara untuk pulang ke Jakarta, karena Seno bilang jika Nagita sudah berada di rumahnya. Willy benar-benar di buat marah oleh tingkah tunangannya itu.

"Kalau bukan karena butuh uangnya, gak bakalan gue sibuk ngejar dia kaya gini. Emang dia cantik, tapi sayangnya bodoh." Umpat Willy. Jam delapan malam, Willy sudah sampai di apartemen nya, dia di jemput oleh Seno.

"Kacau banget lo Will? " tanya Seno.

Keduanya kini sedang beristirahat setelah perjalanan yang luayan melelahkan.

"Gue kesel banget Seno, masa dua hari di sana ... gue sama sekali gak bisa nemuin tuh cewek."

"Maksul lo Nagita?"

"Siapa lagi Seno!"

"Kenapa bisa?" heran Seno.

"Gue juga gak tahu Sen, makanya gue heran banget. Kaya ada yang nutup akses gue biat ketemu Nagita di sana."

"Bisa begitu ya Will, apa mungkin Nagita yang melakukan itu?"

"Gak mungkin Seno, buat apa juga dia lakuin hal itu?"

Seno mengedikan bahunya, dia sendiri tidak mengerti.

"Oh iya, Sarah terus neror gue Willy, nanyain elo ada di mana." Cerita Seno.

"Dia nelponin gue terus, tapi sengaja gue gak angkat karrna lagi pusing mikirin Nagita." Tutur Willy

Seno kemudian pamit pulang, karena dia masih ada urusan. Kini Willy sendirian sambil memikirkan banyak hal, terutama perubahan Nagita akhir-akhir ini yang membuatnya bingung.

****

.

"Sayang, kamu pulang gak bilang-bilang!" ucap Melisa

"Aku sengaja mau bikin kejutan buat Bunda." Kilah Nagita sambil memeluk ibunya.

Melisa tersenyum, dia mengusap sayang anaknya. Dia tahu joka saat ini putyinya masih tidak baik-baik saja. Tapi dia tidak ingin ikut campur terlalu jauh masalah Nagita.

"Kamu istirahat lah, nanti Bunda bangunin saat makan malam."

"Iya Bunda, aku maauk dulu ya."

Melisa mengangguk, lalu pergi ke kamarnya. Dia ingin mengabari suaminya jika putri mereka sudah kembali. Walaupun dia tahu jika sang suami mungkin sudah mengetahuinya terlebih dahulu.

Nagita melihat ponselnya, panggilan dari Willy. Dia kembali mengabaikan panggilan itu, "Maafkan aku mas, tapi aku tidak ingin terus kamu bodohi dengan kebohonganmu bersama Sarah." Gumam Nagita, lalu dia pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya dan setelah itu langsung tidur pulas.

Pagi hari, Nagita sudah rapih dengan stelan kerjanya. Dia menghampiri ayah dan bundanya, serta kakak keduanya yang sudah berada di meja makan.

"Pagi semuanya!" sapa Nagita.

"Pagi sayang, bagaimana kabar kamu Nak?" tanya Dion.

"Baik Ayah," singkat Nagita.

"Bukannya elo masih satu hari lagi di sana?" kepo Arjuna.

"Gue keburu bosen."

Arjuna tidak bertanya apa-apa lagi, mereka kembali menyantap sarapan tanpa ada yang bersuara. Setelah selesai sarapan, Dion dan Nagita pergi berangkat ke kantor bersama. Sedangkan Arjuna pergi sendirian karena dia bekerja di tempat yang berbeda.

"Apa kamu menikmati liburanmu?" tanya Dion.

"Lumayan Ayah!"

"Apa ada yang mengganggumu?"

"Tidak Ayah. Mungkin karena pergi sendirian, jadi terasa kurang seru!" ujar Nagita bohong. Tidak mungkin dia mengatakan jika Demian mengganggu liburannya.

"Jika ada masalah, kamu selesaikan baik-baik Nak. Jangan sampai berlarut-larut, Ayah percaya sama kamu. Kamu itu sudah dewasa jadi bisa memilih mana yang terbaik menurut kamu."

"Iya Ayah, terima kaih banyak karena sudah mau mengerti aku selama ini." Ucap Nagita sambil memeluk Ayahnya dari samping.

Dion tersenyum, dia bukan tidak tahu apa yang sudah di alami putrinya saat ini. Tapi Dion sama seperti Melisa, yang tidak ingin turut campur urusan anak-anak nya. Kecuali jika memang mereka meminta bantuan nya, baru Dion akan bertindak.

Nagita kembali di sibukan dengan pekerjaan nya di kantor. Dia begitu pokus bekerja sehingga tidak menghiraukan ponselnya yang terus berbunyi. Hingga waktu istirahat tiba, Nagita turun ke lantai dasar untuk menuju ke sebuah cafe, dia sudah janjian dengan Mila sahabat nya. Namun saat keluar dari lift dia terkejut saat ada yang menarik tangan nya dan membawanya pergi.

"Ikut aku sayang!" ucap Willy dengan wajah penuh emosi.

"Mas! Apa yang kamu lakukan? lepasin tangan aku sakit." Ucap Nagita.

Tapi Willy tidak mengindahkan ucapan gadis itu, diabterus membawa Nagita pergi ke ruangan nya.

"Mau kamu apa sih Mas?" tanya Nagita kesal.

"Kamu yang kenapa? aku telpon gak pernah di angkat, pesan pun gak di jawab. Kamu tahu, aku nyusulin kamu kesana ... tapi sama sekali tidak bisa bertemu. Apa kamu sengaja menghindariku Nagita?" Cecar Willy.

Nagita diam, sejujur nya dia sudah muak dengan Willy, namun demi balas dendamnya, dia harus berpura-pura baik.

"Maafkan aku Mas! Aku memang sedang bermasalah dengan Bang Arjuna, jadi aku ingin menghindari nya untuk sementara. Jadi aku mohon, biarkan aku sendiri dulu. Aku ingin mencari solusi untuk masalah ku ini." Ucap Nagita dengan wajah sedihnya.

"Apa aku boleh tahu apa yang membuatmu berselisih dengannya."

"Maafkan Mas, untuk saat ini aku ingin menyelesaikan semuanya sendiri. Aku ingin secepatnya menyelesaikan masalahku, karena pernikahan kita tinggal sebentar lagi. Jangan sampai masalah ini menghambat acara kita nanti." Tutur Nagita pura-pura.

Willy sebenarnya masih penasaran ingin tahu apa yang terjadi, tapi dia tidak ingin memaksa Nagita.

"Baiklah, aku pikir kamu sudah punya kekasih baru."

"Kenapa kamu bisa berpikir seperti itu Mas, padahal, selama ini aku selalu jujur sama kamu." Kesal Nagita.

"Bukan begitu sayang, aku hanya takut kamu berpaling." Ujar Willy.

"Bukannya kamu yang sudah berpaling dariku Mas!" batin Nagita.

"Gak mungkin Mas, kamu kan tahu sendiri ... aku itu cinta dan sayang banget sama kamu. Jadi mana mungkin aku cari yang lain."

"Ya sudah, aku minta maaf karena sudah salah sangka dan sempat kesel hingga berbuat kasar sama kamu. Sebagai permintaan maaf ku, aku mau ngajakin kamu dinner malam ini. Apa kamu mau?"

"Boleh Mas, jam berapa?" tanya Nagita.

"Pulang kerja aku tunggu kamu di bawah." Jawab Willy.

"Baiklah, kalau begitu aku pamit dulu ya Mas."

"Oke sayang, sampai jumpa nanti sore.

Nagita mengangguk lalu tersenyum, kemudian dia keluar dari ruangan nya Willy. Saat di perjalanan keluar, dia bertemu dengan Sarah.

"Hai Gita, kapan lo pulang? Kamu habis dari mana?" tanya Sarah dengan wajah manisnya.

"Kemarin sore Sarah, aku dari ruangannya Mas Willy." Jawab Nagita datar lalu pergi meninggalkan Sarah yang terlihat kaget dengan sikapnya.

Nagita menuju ke kantin, sedangkan Sarah masuk kedalam ruangan Willy dengan wajah masam nya.

"Kamu kenapa cemberut kaya gitu Sarah?" tanya Willy yang sedang duduk di depan mejanya.

"Nagita tadi ke sini?" tanya Sarah.

"Iya." Jawab Willy acuh.

"Kamu abis ngapain sama dia?"

"Kenapa kamu bicara seperti itu?"

"Aku hanya tidak suka." Ungkap Sarah.

"Dia tunangan ku Sarah."

"Dan aku kekasihmu, bahkan aku sedang mengantmdung anakmu saat ini." Sahut Sarah berapi.

"Terus kamu mau apa? Jangan berpikir yang aneh-aneh Sarah. Kita sudah membicarakan hal ini sebelum nya, jangan buat aku muak dengan tingkahmu yang cemburuan seperti ini." Kesal Willy.

"Kenapa kamu jadi marah sama aku Mas!"

"Sudahlah, aku sedang pusing saat ini. Jangan buat aku tambah pusing lagi Sarah, lebih baik kamu keluar sebelum ada yang curiga dengan kita berdua."

Sarah yang tidak terima, langsung keluar dengan emosi. "Kenapa Mas Willy jadi berubah? Ini pasti gara-gara Nagita. Lihat saja, aku pasti akan membuat Mas Willy memilihku dan meninggalkan gadis angkuh itu." Geram Sarah.

Terpopuler

Comments

Tae Kook

Tae Kook

Seru banget nih cerita, aku gk bisa berhenti baca! 💥

2023-08-01

1

Jell_bobatea

Jell_bobatea

Baca cerita ini adalah cara terbaik untuk menghabiskan waktu luangku

2023-08-01

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Kenyataan Pahit
2 Bab 2 Pergi Liburan
3 Bab 3 Jadi Diri Sendiri
4 Bab 4 Gadis Itu Milikku
5 Bab 5 Kepura-puraan Nagita
6 Bab 6 Ternyata
7 Bab 8 Sisi Lain Marvin
8 Bab 8 Marvin Melihat Sania bersama Willy
9 Bab 9 Nasihat Orang Tua.
10 Bab 10 Gugatan Cerai Marvin
11 Bab 11 Pernikahan Yang Gagal
12 Bab 12 Perasaan Aneh
13 Bab 13 Sarah dan Willy
14 Bab 14 Terkejut
15 Bab 15 Malam Yang Indah
16 Bab 16 Hal Yang Mengejutkan
17 Bab 17 Nagita Kabur
18 Bab 18 Tentang Damian
19 Bab 19 Bertemu Nagita
20 Bab 20 Rencana Damian
21 Bab 21 Video Tentang Samantha
22 Bab 22 Damian VS Brian
23 Bab 23 Ulah Brian
24 Bab 24 Nagita Kembali
25 Bab 25 Brian Melarikan Diri
26 Draft
27 Bab 27 Mimpi Buruk Nagita
28 Bab 28 Damian Menemui Orang Tua Nagita
29 Bab 29 Kebahagiaan
30 Bab 30 Tentang Marvin
31 Bab 31 Pernyataan Cinta Mavin Kepada Malika
32 Bab 32 Kebersamaan Marvin Dan Malika
33 Bab 33 Kecemburuan Marvin
34 Bab 34 Pertemuan Damian dan Nagita
35 Bab 35 Rencana Marvin
36 Bab 36 Bertemu Calon Mertua
37 Bab 37 Mendapat Restu
38 Bab 38 Aland Kecewa
39 Bab 39 Pernikahan Marvin dan Malika
40 Bab 40 Ancaman Untuk Aland
41 Bab 41 Nagita dan Damian Menikah
42 Bab 42 Pernyataan cinta Arjuna
43 Bab 43 Arjuna Yang Pemaksa.
44 Bab 44 Beretemu Samantha
45 Bab 45 Rencana Pergi Ke Pantai
46 Bab 46 Keterkejutan Samantha
47 Bab 47 Ngidamnya Nagita.
48 Bab 48 Samantha Kecewa
49 Bab 49 Penghinaan Untuk Malika
50 Bab 50 Pembalasan Marvin
51 Bab 51 Datang Ke Kantor Suami
52 Bab 53 Bangkrutnya Orang Tua Aland
53 Bab 53 Nagita Melahirkan
54 Bab 54 Kemarahan Brian
55 Bab 55 Arjuna dan Milea
56 Bab 56 Kelahiran Yang Mendadak.
57 Bab 57 Mimpi Buruk Sania
58 Bab 58 Rumah Baru
59 Bab 59 Perubahan Hidup
60 Bab 60 Brian Tertangkap
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63 Penjelasan Arjuna
64 Bab 64 Lamaran Ajuna
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Draft
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
Episodes

Updated 78 Episodes

1
Bab 1 Kenyataan Pahit
2
Bab 2 Pergi Liburan
3
Bab 3 Jadi Diri Sendiri
4
Bab 4 Gadis Itu Milikku
5
Bab 5 Kepura-puraan Nagita
6
Bab 6 Ternyata
7
Bab 8 Sisi Lain Marvin
8
Bab 8 Marvin Melihat Sania bersama Willy
9
Bab 9 Nasihat Orang Tua.
10
Bab 10 Gugatan Cerai Marvin
11
Bab 11 Pernikahan Yang Gagal
12
Bab 12 Perasaan Aneh
13
Bab 13 Sarah dan Willy
14
Bab 14 Terkejut
15
Bab 15 Malam Yang Indah
16
Bab 16 Hal Yang Mengejutkan
17
Bab 17 Nagita Kabur
18
Bab 18 Tentang Damian
19
Bab 19 Bertemu Nagita
20
Bab 20 Rencana Damian
21
Bab 21 Video Tentang Samantha
22
Bab 22 Damian VS Brian
23
Bab 23 Ulah Brian
24
Bab 24 Nagita Kembali
25
Bab 25 Brian Melarikan Diri
26
Draft
27
Bab 27 Mimpi Buruk Nagita
28
Bab 28 Damian Menemui Orang Tua Nagita
29
Bab 29 Kebahagiaan
30
Bab 30 Tentang Marvin
31
Bab 31 Pernyataan Cinta Mavin Kepada Malika
32
Bab 32 Kebersamaan Marvin Dan Malika
33
Bab 33 Kecemburuan Marvin
34
Bab 34 Pertemuan Damian dan Nagita
35
Bab 35 Rencana Marvin
36
Bab 36 Bertemu Calon Mertua
37
Bab 37 Mendapat Restu
38
Bab 38 Aland Kecewa
39
Bab 39 Pernikahan Marvin dan Malika
40
Bab 40 Ancaman Untuk Aland
41
Bab 41 Nagita dan Damian Menikah
42
Bab 42 Pernyataan cinta Arjuna
43
Bab 43 Arjuna Yang Pemaksa.
44
Bab 44 Beretemu Samantha
45
Bab 45 Rencana Pergi Ke Pantai
46
Bab 46 Keterkejutan Samantha
47
Bab 47 Ngidamnya Nagita.
48
Bab 48 Samantha Kecewa
49
Bab 49 Penghinaan Untuk Malika
50
Bab 50 Pembalasan Marvin
51
Bab 51 Datang Ke Kantor Suami
52
Bab 53 Bangkrutnya Orang Tua Aland
53
Bab 53 Nagita Melahirkan
54
Bab 54 Kemarahan Brian
55
Bab 55 Arjuna dan Milea
56
Bab 56 Kelahiran Yang Mendadak.
57
Bab 57 Mimpi Buruk Sania
58
Bab 58 Rumah Baru
59
Bab 59 Perubahan Hidup
60
Bab 60 Brian Tertangkap
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63 Penjelasan Arjuna
64
Bab 64 Lamaran Ajuna
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Draft
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!