Meskipun capek, tapi shopping itu asik. Apalagi yang dicari seserahan, literally barang kebutuhan gue dari ujung kaki ke ujung kepala dong. Dari berbagai produk make up, sepatu, tas, perlengkapan mandi, sampai kancut dan beha pun ikut kebeli. Si ganteng juga nurut aja dari tadi gue ajak muter-muter, nggak ngeluh sama sekali. Apalagi waktu gue bingung milih yang ini apa yang itu, dia dengan enteng langsung bilang ambil dua-duanya aja. Ya kali.. namanya ngerampok dong itu. Mendingan budgetnya buat yang lain.
"Masih ada lagi yang belum kebeli?"
"Masih dong"
"Apalagi?"
"Pesenan kamu tadi. Lingerie. Tuh di situ tokonya"
"Kamu aja yang masuk. Aku tungguin di sini"
"Ya nggak bisa. Kan kamu yang pesen. Mana ngerti aku selera kamu yang kayak gimana"
"Yang gimana aja terserah"
"Malu ya??"
"Enggak"
"Bohong. Kalau nggak malu ayok ikut"
"Tapi-"
"Rela nih aku diliatin cowok-cowok waktu milih lingerienya?"
"Emang ada cowok yang masuk situ?"
"Banyak. Makanya ayang jagain aku dong biar kalau ada yang jelalatan ayang bisa langsung gampar matanya. Udah nggak usah kebanyakan mikir, keburu sore ini"
Akhirnya dengan agak nggak ikhlas, si seksi nurut-nurut aja waktu gue boyong ke toko yang didominasi warna pink itu. Sejak dari pintu masuk tadi kepalanya nunduk terus, nggak berani liat ke kiri dan ke kanan. Padahal kan lebih sereman medan tempur dia daripada tempat ini.
"Siapa bilang nggak serem. Ini tempat paling nyeremin yang pernah aku masukin" kilahnya.
Gue ketawa. "Malu dong sama otot. Masak gini aja KO. Ntar gimana di medan perang kalau musuh kamu tentara-tentara cewek seksi?"
"Seseksi-seksinya tentara juga nggak bakalan pake BH doang di medan tempur. Kalau tempur sama kamu tuh baru lucut sana lucut sini"
Makin cekikikan dong guenya. Ini laki makin pinter aja sih ngomongnya. Diajarin siapa?
"Selamat siang. Ada yang bisa kami bantu?" salah satu pegawai di situ menghampiri kami dengan sopannya.
"Iya mbak. Mau cari lingerie"
"Yang model seperti apa? Kami punya koleksi lengkap. Ada brassiere, thongs, g-string, babydoll, peignoir, chemise, dan garter belt"
Pandangan gue beralih ke Kendra yang pipinya semakin memerah mendengar macam-macam daleman kurang bahan tadi disebutkan, "Tuh yang, kamu suka yang mana?"
"Kok aku?"
"Ya kan buat nge-service kamu" sengaja gue kerasin suaranya biar kedengeran kemana-mana.
"Sa, jangan keras-keras" lirih Mas Ganteng di deket telinga gue.
"Malu ya?" gue godain lagi aja.
"Udah ah aku nunggu di luar aja."
"Kamu keluar kita nggak jadi nikah"
Ancaman gue berhasil. Si ganteng nggak berkutik dan tetap milih diam di tempat, "Ya udah terserah pilih yang mana aja."
"Kok terserah. Aku kan minta pendapat kamu? Thongs? G-strings? Nih bentukannya kayak gini nih" gue seret lengannya Mas Ganteng ke deket kancut-kancut minimalis yang nggak lebih lebar dari seutas tali. "Seksi ya? Nutupin apa coba kalau cuma gini doang."
"Itu koleksi terbaru mbak. Bahannya nyaman. Variasi warnanya juga banyak. Mau saya ambilkan?" si pegawai yang dari tadi buat Kendra risih karena ngintilin kita mulu angkat bicara.
"Sebentar ya mbak, saya tanya suami saya dulu suka apa enggak." Muka gue berbalik menghadap Kendra, "Gimana? Ambil nggak? Mau warna yang mana?"
Si calon imam masih diem aja sambil sesekali ngelirik ke beberapa underwear yang gue sodorin.
"Atau mau yang ini? Crotchless lingerie. Liat nih ada lubangnya. Nggak perlu lucut-lucut, kamu tinggal coblos aja. Pasti asik deh kalau dipake main waktu akunya yang diatas."
Masih belum ada respon, gue ajak si ganteng ke sudut lain, "Eh yang ini juga bagus nih. Garter Belt. Aku pake ini sambil bawa senapan kamu, terus kamunya aku iket kayak tahanan. Aww.. pasti kinky-kinky seksi gitu deh. Apalagi kalau kamu pake seragam, tapi celananya ilang. Duh, jadi merah kan pipi aku ngebayanginnya."
Kehilangan kesabaran, Kendra segera memasukkan semua barang yang tadi gue ambil ke dalam tas belanja, "Udah ini aja. Ayok buruan ke kasir."
"Buru-buru banget. Belum milih itu mainan lucu-lucu. Ada borgol, pecut, rantai-"
"Nggak usah ngarang. Ini toko pakaian dalam bukan sextoys" sekarang giliran tangan gue yang ditarik ke meja kasir.
"Beneran nih ayang nggak mau beli mainan?"
"Nanti aja. Online"
Tuh, demen juga kan lo.
Untold stories
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
༄༅⃟𝐐Dwi Kartikasari🐢
serius banget mas Ken
wkwkwkkkk
2022-11-06
0
yun
kancut minimalis😆😆😆😆
2022-05-14
0
👑☘ɴͪᴏͦᴠᷤɪͭᴛͤᴀᷝ💣
mmm... bab ini rada kasar sih. aplgi pake ngancem, "kalo gak mau, kita gak jadi nikah". proses dpt restunya aja sulit
2022-03-05
0