Aku Bersedia

Aku Bersedia

Pertemuan

Panasnya matahari yang begitu terik, Tidak mematahkan semangat seorang gadis yang terus berjalan untuk mencari pekerjaan.

Angin sepoi-sepoi berhembus membelai lembut rambut hitam nan tebal milik seorang gadis muda yang sedang berjalan di sebuah trotoar. Ia menatap lesu amplop coklat yang sedang ia pegang sejak dari pagi.

Kakinya terus melangkah menuju ketempat yang semakin sepi, Sampai pandangannya terkunci pada mobil Avanza berwarna hitam yang tiba-tiba saja berhenti di sebrang jalan. Karena rasa penasarannya, Gadis itupun langsung mendekati mobil tersebut, Yang berhenti tepat di depan sekolah anak TK.

Ia langsung melirik jam yang ada di pergelangan tangannya, Yang ternyata jarum jam menunjukkan pukul 1 siang. Sudah sangat terlambat untuk menjemput pulang anak TK di jam segini, Pikiranya.

Setelah memperhatikan beberapa saat, Mata gadis itu langsung membola kaget. Ia langsung berlari karena ia menduga ada 2 anak kecil yang akan di culik.

Haura Azaleya, Gadis cantik yang akan menginjak umur 20 tahun. Tak hanya memiliki paras yang cantik, Haura juga memiliki postur tubuh yang tinggi dan ideal. Gadis itu juga memiliki keberanian yang sangat tinggi.

Haura langsung melepaskan sepatu yang di kenakan nya, Dan langsung melemparkannya dengan sekuat tenaga pada seorang laki-laki yang sedang menggendong 2 bocah kecil yang cantik dan tampan.

"TOLONG... TOLONG!, ADA PENCULIK!" Teriak Haura dengan begitu kencangnya.

Haura langsung berlari dengan menendang pinggang laki-laki tersebut, Dan meraih tubuh kedua anak kecil itu. Lalu Haura mengayunkan kedua kaki anak kecil itu, Sampai membuat si penculik terjungkal ke pintu mobil.

"TOLONG!, ADA PENCULIK!" Teriak dua bocah kecil tersebut dengan bersamaan.

Satpam yang berada di taman anak-anak pun mendengar teriakkan dua bocah kecil tersebut lalu berlari ke arah mereka, Dan betapa terkejutnya kedua satpam tersebut melihat Haura yang sedang terduduk lesu dengan merangkul dua anak kecil tersebut.

"Ya tuhan!, Mbak. Mbak gapapa kan?, Ada yang luka?" Tanya pak satpam pada Haura.

Haura langsung melepaskan kedua anak kecil tersebut, Lalu menggelengkan kepalanya dengan lemah. Seolah menjawab dia tidak terluka.

"Bapak gimana sih, Jadi satpam. Bapak dari mana aja?, Gimana kalau dua anak ini beneran kena culik, Bapak mau tanggung jawab sama orang tuanya!" Cerocos Haura pada kedua satpam tersebut dengan nada kesalnya.

"Maafin kami mbak, Kami tadi istirahat makan dulu. Terimakasih sudah menolong mereka" Jawab Pak satpam tersebut.

"Kenapa gak gantian aja makanya, Yang satu makan yang satu jaga. Kan bisa!" Jawab Haura.

"Iya sekali lagi kita minta maaf ya mbak" Jawab kedua satpam tersebut.

"Untung tadi saya lihat mereka mau di culik, Coba kalau nggak, Gimana nasib kedua anak kecil ini" Ucap Haura yang tidak berhenti-henti nya berbicara karena kesal pada kedua satpam tersebut.

"Makasih yah, Tante cantik" Jawab Kedua anak kecil tersebut pada Haura.

Haura langsung tersenyum lembut, Lalu berjongkok untuk mensejajarkan tubuhnya dengan kedua bocah tersebut.

"Iya, Lain kali. Kalian hati-hati yah, Kalau belum di jemput jangan main jauh-jauh. Mainnya di taman sekolah kalian aja" Ucap Haura dengan mengusap lembut kepala dua bocah tersebut.

"Iya Tante cantik" Jawab mereka berdua serempak.

"Kalau gitu, Tante pergi dulu yah" Pamit Haura dengan berdiri hendak pergi.

"Tunggu dulu, Tante!" Cegah dua bocah tersebut yang langsung membuat Haura kembali berbalik ke arah mereka berdua dengan satu alis terangkat.

"Apalagi hm?" Tanya Haura.

"Tante cantik mau gak, Temenin kita dulu disini sampai Mamah datang. Kita takut ada orang jahat lagi" Ucap gadis kecil itu dengan tatapan memohon.

Haura langsung tersenyum dengan menganggukkan kepalanya.

"Yaudah tante temenin kalian, Sampai kalian bener-bener di jemput sama mamah kalian. Oke" Ucap Haura dengan melingkarkan jari jempol dan telunjuknya membentuk huruf O, Lalu di ikuti oleh dua bocah kecil tersebut.

"Kalian duduk dulu di sana yah, Tante ambil dulu sepatu" Ucap Haura yang langsung di angguki mereka berdua.

Haura langsung memunguti sepatu dan amplop coklat miliknya dengan nafas yang berat. Bukannya mendapat pekerjaan, Ia malah menjadi pahlawan kesiangan.

Setelah mengambil sepatu dan amplop cokelat miliknya, Haura langsung ikut duduk di tengah-tengah dua anak kecil tersebut.

"Kalian namanya siapa?" Tanya Haura.

"Aku Reino Adiguna" Jawab Bocah laki-laki.

"Aku Reina Adiguna" Jawab gadis kecil tersebut.

"Jadi, Kalian kembar yah?" Ucap Haura yang langsung di angguki mereka berdua.

"Kalau nama tante cantik, Siapa?" Tanya gadis kecil tersebut pada Haura.

"Nama tante Haura, Haura Azaleya. Kalian bisa panggil tanten Hau aja, kalau kepanjangan" Ucap Haura dengan nyengir kuda.

Kedua bocah itupun langsung tertawa, Karena menurut mereka Haura lucu.

"Namanya cantik, Persis seperti orangnya" Celetuk Reino, Yang langsung membuat Haura tersipu malu.

Haura langsung mengusap kepala Reino dan Reina. "Terimakasih Reino, Reina" Ucap Haura.

"Reino lihat, Itu nenek datang" Seru Reina dengan antusiasnya.

Haura dan Reino pun langsung mengikuti arah telunjuk Reina kecil yang begitu menggemaskan.

Reino langsung melompat dan menghampiri wanita paruh baya yng sudah menjemputnya.

"Yey, Akhirnya nenek datang juga" Seru Reino dan Reina.

"Reino, Reina. Kalin gapapa kan?, Maaf nenek terlambat jemput kalian, Karena nenek barusan antar om Regan dulu ke rumah sakit" Ucap Wanita paruh baya tersebut pada kedua cucunya.

"Iya gapapa kok nek, Kita kan ada yang nemenin. Tante cantik ini, Dia udah selamatin kita dari penculik nek" Seru Reino.

Wanita paruh baya tersebut langsung melihat ke arah Haura, Dan meneliti penampilan Haura yang sedang memakai kemeja putih dan rok span sebatas lutut, Dengan memegang amplop cokelat.

"Terimakasih yah nak, Kamu sudah menyelamatkan cucu-cucu saya. Kalau gak ada kamu, Saya tidak tahu apa yang akan terjadi dengan mereka" Ucap Wanita paruh baya tersebut dengan tulus.

Haura langsung tersenyum dengan menganggukkan kepalanya.

"Sama-sama bu, Saya senang membantu cucu-cucu ibu" Jawab Haura.

"Nama kamu siapa?" Tanya wanita paruh baya tersebut.

"Saya Haura"

"Saya Julia, Senang bertemu dengan kamu Haura" Ucap Julia dengan mengulurkan tangannya pada Haura.

Haura langsung meraih tangan Julia lalu mencium dan menyaliminya.

"Saya juga senang bertemu dengan ibu"

Julia langsung terkejut dengan apa yang di lakukan Haura padanya, Apalagi saat Haura mencium punggung tangannya dengan khidmat.

"Setelah ini kamu mau Kemana?" Tanya Julia pada Haura.

"Eum, Mungkin saya akan pulang bu"

"Kamu udah makan siang?, Ayo ikut saya makan siang" Ajak Julia.

"Saya sudah makan bu, Tidak usah repot-repot"

"Nggak repot kok, Ayo ikut" Ajak julia dengan kekeh, Sehingga membuat Haura tidak bisa menolaknya dan pasrah ikut dengan julia.

Terpopuler

Comments

Fitriana

Fitriana

baru baca thor.. masih nyimak...

2023-08-26

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!