Pembalasan Wanita Mematikan

Pembalasan Wanita Mematikan

Awal Mula Masuk Dimensi

Wanita cantik dengan kaki jenjang berkulit kuning langsat itu keluar dari mobil, ia melangkah dengan sangat baik sebagai wanita karier. Karier yang selama ini dia bangun membuat siapa saja tunduk padanya, apalagi sekarang dijuluki dengan bos killer di perusahaan yang kini dia pimpin sendiri.

Wanita cantik yang memiliki senyum manis itu, melangkah masuk ke dalam perusahaan. Kedua satpam yang berjaga di pintu utama menyapa kearahnya, dia membalas dengan cara mengangguk tanpa memberikan kesan manis di wajahnya.

Hanya kesan menyeramkan saat semua orang melihatnya, wanita cantik itu bernama Aurora. Wanita cantik yang sudah menggapai cita-cita menjadi wanita karier, kali ini kariernya sedang berjalan sempurna dengan hasil kerja kerasnya selama ini.

Bertahun-tahun hidup dalam tekanan membuat Aurora semakin banyak disegani, apalagi wanita itu banyak sekali disukai banyak lelaki. Tetapi hidupnya hanya uang, uang-lah yang kini menjadi sumber kehidupannya. Bukan cinta apalagi keluarga, karena di kamus hidupnya tidak ada teman apalagi keluarga.

Wanita cantik itu kini sudah berada diruangan tempatnya bekerja, di sana ia sedang mengecek berkas laporan yang diberikan oleh sekretaris pribadinya. Wanita cantik yang kini menjadi sekretaris pribadinya terus menemani Aurora, walau begitu bosnya ini sudah seperti seorang sahabat untuknya.

Jadi dia sudah kebal dengan kerasnya sifat seorang Aurora, "Gimana jadwalku hari ini? Apa semuanya sudah kamu lakukan." pertanyaan itu membuat wanita cantik yang sibuk mengecek jadwal Aurora menatap bosnya.

"Sudah Bu. Hari ini ibu akan membahas kerja sama dengan perusahaan game, dia akan menemui ibu 30 menit lagi." kata wanita cantik bernama Naila.

Aurora beralih menatap jam yang menempel di sebelah tangan kirinya lalu ia kembali menatap Naila, "Baiklah, kalau gitu kita kesana sekarang juga. Aku tidak mau klienku menunggu kedatangan kita."

"Baik Bu." Naila dengan Aurora bergegas menemui klien, tidak butuh waktu lagi tibalah mobil itu sampai di tempat tujuan.

Di sebuah gedung yang akan mereka berdua datangi, keduanya masuk ke dalam ruangan itu dan di sana ia sudah melihat kliennya yang sibuk bermain biliar.

"Maaf saya datang lama." ucap Aurora kepada kliennya itu, melihat kedatangan Aurora kliennya itu sangat antusias dengan dua wanita cantik yang kini menghampiri mereka.

"Tidak masalah. Lagian saya mau menunggu kedatangan kamu kapanpun kamu mau nona Aurora." kata pria itu yang mengedipkan sebelah matanya, membuat Aurora tersenyum singkat.

Kali ini dia akan bekerja sama dengan pemilik perusahaan yang rumornya seorang playboy, pria inilah yang akan menjadi partner kerjanya selama pekerjaan ini selesai.

"Baiklah, kalau gitu kita mulai saja pembahasan mengenai kerja sama kita." ucap Aurora, lalu Aurora segera menatap Naila untuk memulai pekerjaan.

Pria tampan dan playboy itu terus memperhatikan Aurora, tidak lagi memperhatikan apa yang kini mereka bahas. Baginya pembahasan seperti ini tidak penting, yang paling penting iyalah Aurora. Wanita cantik, pintar dan memiliki daya tarik tersendiri untuk dirinya.

"Gimana pak Nio, apakah anda puas dengan pembahasan kita hari ini?" tanya Naila yang menatap kearah Nio begitupun dengan Aurora.

Tetapi lelaki itu malah asik menatap Aurora, mendengar suara deheman membuat Nio tersadar dengan tindakannya.

"Saya serahkan semuanya kepada kalian. Masalah kerja sama kita hari ini menurut saya cukup, jadi saya bisa melihat hasil dari kerja sama ini." tutur Nio membuat Aurora dengan Naila setuju dengan perkataan Nio, barulah mereka selesai melakukan kerja sama itu.

***

"Kamu lakukan kerja sama ini dengan baik, kalau kamu butuh bantuan saya kamu katakan saja mengenai kerja sama ini." ucap Aurora yang berada di samping Naila, wanita itu mengangguk dengan menatap kearah Aurora.

Kedua wanita itu memutuskan untuk kembali ke kantor, sedangkan Aurora sangat sibuk dengan berkas yang dikirim oleh karyawannya. Berjam-jam diruang kerjanya, ia melihat ada satu kesalahan yang membuat seorang Aurora marah.

Dengan cepat dan tegas ia memanggil karyawan itu, perasaan yang kini dialami karyawan itu semakin ketakutan. Seperti ia akan datang ke sebuah ruangan menakutkan, seumur hidup ruangan bosnya yang paling ia takuti.

Sebuah ketukan dari luar membuat Aurora bersuara dengan nada tegas dan meninggi, wanita itu masuk ke dalam dan tatapannya tidak berani menatap kearah Aurora yang kini menatap karyawannya.

"Apa kamu tahu kesalahan kamu hari ini?" tanya Aurora membuat wanita itu menggeleng.

"Saya sedang bicara sama kamu, kamu tahu akibatnya kalau tidak menatapku dengan serius." dengan keberanian yang setipis tisu membuat wanita itu menatap Aurora, bosnya kini menatap dengan tatapan tajam.

Aura menyeramkan itu membuat siapa saja takut kalau dipandang seperti itu, "Kemari saya ingin melihat kamu lebih dekat lagi."

Dengan perasaan ragu wanita itu melangkah kearah Aurora dengan pelan, lalu dia dibuat terkejut dengan bentakan yang dilakukan bosnya.

"Kamu tahu kalau saya tidak suka dengan orang yang main-main dalam bekerja. Kenapa kamu melakukan kesalahan seperti ini, kamu mau saya melakukan sesuatu sama kamu?" ucap Aurora dengan tegas dengan menatap karyawan wanita yang kini tak berani menatapnya.

"Ma-maafkan saya Bu. Saya janji akan mengubah kesalahan yang saya lakukan hari ini, tapi saya mohon sama ibu jangan pecat saya Bu. Karena saya butuh pekerjaan ini." kata wanita itu yang kini memberanikan diri untuk melihat Aurora, walau sebenarnya ia ingin sekali menghilang detik itu juga.

"Kalau kamu masih butuh pekerjaan ini kamu lakukan pekerjaan kamu bukan malah main-main di perusahaan saya. Saya kasih kamu kesempatan untuk membenarkan dokumen ini, kalau sampai ada kesalahan lagi saya tidak akan segan-segan untuk memecat mu dari sini." pekik Aurora saat melihat karyawan wanita itu mengangguk, lalu ia mengambil berkas itu dan kembali ke tempat kerja.

Naila datang di saat dia bertemu dengan karyawan wanita yang baru saja dipanggil oleh Aurora, ekspresi wajah wanita itu sangat menyedihkan apalagi ia merasa tidak sanggup menahan air matanya.

"Kamu ini kenapa bersikap keras sekali kepada karyawan kamu sendiri, lihatlah mereka merasa ketakutan denganmu." kata Naila yang melihat Aurora yang kini sibuk kembali.

Aurora menatap Naila dengan tajam, "Karena saya tidak mau ada yang main-main dalam bekerja."

Naila menghela nafas lalu ia kembali menjawab perkataan Aurora, "Ya aku tahu. Tapi gak seperti itu juga Aurora, kamu merasa seperti melakukan kerja paksa kepada bawahan kamu sendiri. Ini sudah dunia modern bukan lagi dunia zaman dulu yang Indonesia dijajah oleh bangsa asing. Kamu jangan seperti itulah yang ada semua karyawan di sini pada gak sanggup bertahan di perusahaan kamu."

Aurora menghentikan pekerjaannya dengan melihat Naila yang berjalan kearahnya, lalu wanita itu berdiri di hadapannya.

"Sudahlah Nai, aku tidak butuh nasihat dari kamu. Aku tahu mana yang terbaik untuk perusahaan ku dan mana yang tidak." balas Aurora kepada Naila yang tidak sanggup lagi menasehati sahabatnya ini.

"Terserah kamu sajalah." jawab Naila yang kini beralih memberikan jadwal pekerjaan untuk Aurora yang notabenenya gila kerja.

Kini kedua wanita cantik itu sudah berada di rumah masing-masing, sedangkan Aurora yang kini duduk di ruang keluarga sambil menonton televisi. Menatap layar besar yang ada di depannya, dengan ditemani banyak cemilan yang kini sudah tersedia di hadapannya.

Saking asiknya sibuk dengan dunianya sendiri, tiba-tiba saja dia melihat ada cahaya yang keluar dari televisi. Aurora sangat silau melihat cahaya yang terang itu, dan membuat Aurora menutup matanya menghubungkan kedua tangan.

Suara teriakannya mampu membuat Aurora kembali membuka mata, pandangan pertama yang dia lihat adalah lingkungan yang berbeda dan tempat yang berbeda.

Mata Aurora melihat kearah samping kanan dan kirinya, lalu ia dibuat terkejut melihat seorang perempuan datang di dekatnya.

"Aaaaaa..." teriak Aurora membuat wanita itu sedikit bingung dengan majikannya.

"Nyonya. Nyonya kenapa teriak?" tanya wanita itu yang melihat nyonyanya merasa aneh, Aurora kembali bersikap awal saat melihat kembali wanita itu.

"Nyonya?" ucapnya dengan gumaman pelan, tapi ia tidak mengerti kenapa dia berada di tempat seperti ini.

Terpopuler

Comments

Maria Hedwig Roning

Maria Hedwig Roning

thnks thor,,, semoga sampe end ya thor.... ta kasih penambah semangat...

2023-08-31

1

lihat semua
Episodes
1 Awal Mula Masuk Dimensi
2 Kehidupan Berbeda
3 Melawan Musuh Di Balik Selimut
4 Kebanggaan Seorang Pelakor
5 Menjatuhkan Musuh Dengan Cara Persaingan
6 Tidak Terima Kekalahan
7 Bercinta Dengan Wanita Bayaran
8 Menaruh Rasa Curiga
9 Sama Sama Suka
10 Simpanan Sugar Daddy
11 Sifat Asli Jackson
12 Seorang Simpanan Tidak Bisa Mengalahkan Istri Sah
13 Kamu Itu Wanita Yang Dibayar Bukan Dinikahi
14 Taktik Wanita Berbisa
15 Kau Mengira Aku Ini Bodoh
16 Selingkuhan Minta Disahkan
17 Keputusan Tersulit
18 Meminta Restu
19 Menikah Diam Diam
20 Api Di Balas Api
21 Sebuah Permainan
22 Memulai Permainan
23 Jangan Salahkan Diriku Untuk Mengikuti Apa Yang Kamu Perbuat
24 Hari Ini Aku Kalah! Akan Ku Pastikan Aku Akan Menang Darimu
25 Kehancuran Kalian Akan Segera Di Mulai
26 Termakan Nomor Tak Dikenal
27 Tarik Ulur Kehancuran
28 Bumerang Rumah Tangga
29 Seorang Selingkuhan Takut Diselingkuhin
30 Jurang Kehidupan
31 Balas Dendam Akan Di Mulai
32 Sebuah Rencana Mematikan
33 Ini Bukan Cinta Melainkan Balas Dendam
34 Godaan Terbesar Laki Laki
35 Rencana Kehancuran
36 Rayuan Sekretaris Nakal
37 Melalui Taburan Sebuah Serbuk
38 Titik Kelemahan Jackson
39 Bermain Game 21++++
40 Ketakutan Pelakor
41 Bali
42 Liburan Di Pulau Dewata Bali
43 Hampir Ketahuan
44 Sebuah Teka Teki
45 Apartemen Bergoyang
46 Satu Apartemen Dengan Wanita Selingkuhan
47 Dua Peran Sekaligus
48 Rencana Nakal Sekretaris Penggoda
49 Kelicikan Lyona
50 Liburan Romantis
51 Berbohong Demi Selingkuhan
52 Kotak Misterius
53 Orang Asing Datang Bertamu
54 Di Tolak Mentah Mentah
55 Sarapan Istimewa?
56 Mengikuti Aturan Permainan
57 Cara Lembut Atau Cara Kasar
58 Adegan Panas Sangat Menyakitkan
59 Sebuah Memori Masa Lalu
60 Berkorban Untuk Mendapatkan Alice Kembali
61 Sebuah Kebohongan Pertama
62 Pesan Asing
63 Bara Api
64 Ancaman Mematikan
65 Ini Yang Dinamakan Keuntungan
66 Penampilan Baru Rencana Baru
67 Kehancuran Kecil Di Acara Penting
68 Malam Pertama
69 Menjadi Dua Peran Sekaligus
70 Tikus Nakal Sepertimu Tidak bisa Mengalahkan Ku
71 Hal Yang Harus Dicurigai
72 Dimensi Waktu (Ep Terbaru)
73 Dunia Berbeda Orang Yang Sama (Ep Terbaru)
74 Masa Lalu Aurora (Ep Terbaru)
75 Kematian Orang Tua Aurora (Ep Terbaru)
76 Aku Sudah Memaafkan Kamu, Mas (Ep Terbaru)
77 Gugur (Ep Terbaru)
78 Kembali Masuk Dimensi (Dunia Alice)
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Awal Mula Masuk Dimensi
2
Kehidupan Berbeda
3
Melawan Musuh Di Balik Selimut
4
Kebanggaan Seorang Pelakor
5
Menjatuhkan Musuh Dengan Cara Persaingan
6
Tidak Terima Kekalahan
7
Bercinta Dengan Wanita Bayaran
8
Menaruh Rasa Curiga
9
Sama Sama Suka
10
Simpanan Sugar Daddy
11
Sifat Asli Jackson
12
Seorang Simpanan Tidak Bisa Mengalahkan Istri Sah
13
Kamu Itu Wanita Yang Dibayar Bukan Dinikahi
14
Taktik Wanita Berbisa
15
Kau Mengira Aku Ini Bodoh
16
Selingkuhan Minta Disahkan
17
Keputusan Tersulit
18
Meminta Restu
19
Menikah Diam Diam
20
Api Di Balas Api
21
Sebuah Permainan
22
Memulai Permainan
23
Jangan Salahkan Diriku Untuk Mengikuti Apa Yang Kamu Perbuat
24
Hari Ini Aku Kalah! Akan Ku Pastikan Aku Akan Menang Darimu
25
Kehancuran Kalian Akan Segera Di Mulai
26
Termakan Nomor Tak Dikenal
27
Tarik Ulur Kehancuran
28
Bumerang Rumah Tangga
29
Seorang Selingkuhan Takut Diselingkuhin
30
Jurang Kehidupan
31
Balas Dendam Akan Di Mulai
32
Sebuah Rencana Mematikan
33
Ini Bukan Cinta Melainkan Balas Dendam
34
Godaan Terbesar Laki Laki
35
Rencana Kehancuran
36
Rayuan Sekretaris Nakal
37
Melalui Taburan Sebuah Serbuk
38
Titik Kelemahan Jackson
39
Bermain Game 21++++
40
Ketakutan Pelakor
41
Bali
42
Liburan Di Pulau Dewata Bali
43
Hampir Ketahuan
44
Sebuah Teka Teki
45
Apartemen Bergoyang
46
Satu Apartemen Dengan Wanita Selingkuhan
47
Dua Peran Sekaligus
48
Rencana Nakal Sekretaris Penggoda
49
Kelicikan Lyona
50
Liburan Romantis
51
Berbohong Demi Selingkuhan
52
Kotak Misterius
53
Orang Asing Datang Bertamu
54
Di Tolak Mentah Mentah
55
Sarapan Istimewa?
56
Mengikuti Aturan Permainan
57
Cara Lembut Atau Cara Kasar
58
Adegan Panas Sangat Menyakitkan
59
Sebuah Memori Masa Lalu
60
Berkorban Untuk Mendapatkan Alice Kembali
61
Sebuah Kebohongan Pertama
62
Pesan Asing
63
Bara Api
64
Ancaman Mematikan
65
Ini Yang Dinamakan Keuntungan
66
Penampilan Baru Rencana Baru
67
Kehancuran Kecil Di Acara Penting
68
Malam Pertama
69
Menjadi Dua Peran Sekaligus
70
Tikus Nakal Sepertimu Tidak bisa Mengalahkan Ku
71
Hal Yang Harus Dicurigai
72
Dimensi Waktu (Ep Terbaru)
73
Dunia Berbeda Orang Yang Sama (Ep Terbaru)
74
Masa Lalu Aurora (Ep Terbaru)
75
Kematian Orang Tua Aurora (Ep Terbaru)
76
Aku Sudah Memaafkan Kamu, Mas (Ep Terbaru)
77
Gugur (Ep Terbaru)
78
Kembali Masuk Dimensi (Dunia Alice)
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!