Tasya tidak bisa bicara lagi, dia seperti kehilangan mulutnya sendiri. Karena dia sangat tidak mengerti kenapa Alice berani menjawab ucapannya, sedangkan dulu Alice tidak berani melawannya.
Apa sekarang dia salah orang atau memang Alice bukan adiknya melainkan orang lain, "Sudah kalian lanjutkan makannya jangan ribut lagi."
Mendengar perkataan sang ayah mereka semua kembali sarapan, Alice yang baru saja membantu bibi membereskan piring kotor melihat Amara menggoda kakak pertamanya.
Alice melangkah dengan membawa satu piring yang sudah ada buah, dia sempat meminta bibi untuk memotong buah. "Kakak gimana kabarnya? Aku dengar kakak sedang mengembangkan produk baru di perusahaan kakak, bolehkah aku melihat produk kakak yang baru."
Ucapan Alice membuat mereka berdua menatapnya, lalu Amara yang tidak suka dengan keberadaannya malah membuang muka. Wanita tidak tahu malu itu malah mengambil keluarga Alice, itupun membuatnya sangat muak dengan tingkah Amara.
Sejujurnya ia sangat menyayangi Alice tapi entah kenapa gengsi yang ada di tubuhnya sangat tebal, sampai dia malah mengabaikan ucapan yang disampaikan Alice.
Bukan Aurora namanya kalau tidak bisa mengambil hati manusia, Aurora memberanikan diri untuk duduk di sebelah Victor dengan menggeser tubuh Amara dengan teganya. Membuat Amara tergeser apalagi tubuh wanita murahan itu sampai terjatuh dari sofa.
Alice menutup laptop yang berada di pangkuan Victor membuat laki-laki itu menatapnya tidak suka, "Kak jangan terlalu mementingkan pekerjaan, kakak harus ingat dengan kesehatan kakak sendiri. Nanti kalau kakak sakit semua orang akan khawatir termasuk aku kak."
Alice mengambil buah yang sudah ia bawa, Alice meminta Victor untuk membuka mulut saat garpu itu berisi buah apel. Victor yang awalnya tidak menerima pemberian Alice, segera membuka mulut saat melihat Alice hampir menatapnya dengan tajam.
Aurora tersenyum saat melihat pria ini mau mengikuti perkataannya, membuat pemilik tubuh ini senang saat Aurora berhasil membuat kakak pertamanya mau menerima apapun pemberiannya.
Sedangkan Amara yang melihat interaksi mereka sangat tidak suka, apalagi Victor mulai mencair saat Alice mulai mengambil hati pria itu. Sekarang dia jadi susah untuk mengambil keluarga Alice, apalagi wanita sialan itu masih hidup di depan matanya.
Aurora melihat bagaimana wanita itu pergi, ada sedikit kepuasan melihat wanita itu tidak bisa mengambil hati Victor.
"Kakak makan lagi ya aku mau pergi dulu." ucap Alice yang melihat Victor menganggukkan kepala.
Satu persatu hubungan antara adik dan kakak akan semakin dekat, tinggal mendekati kakak perempuannya. Tapi dia sangat tidak yakin kalau Tasya akan menyukainya, tapi kenapa wanita itu tidak menyukai Alice. Yang lebih parahnya lagi Tasya lebih dekat dengan Amara dari pada adiknya sendiri.
"Karena Tasya sudah diperdaya oleh Amara. Dia mengira kalau aku sudah merebut kebahagiaannya, sedangkan aku tidak merasa merebut apapun yang dimiliki kak Tasya." Aurora menganggukkan kepala saat mendengar perkataan Alice, tapi dia tidak mengerti kenapa Tasya sangat membenci Alice.
Tapi bagaimana bisa wanita itu menganggap kalau Alice merebut kebahagiaannya, apa wanita itu merasa kalau kedatangan Alice membuat semua orang pada menyayangi Alice. Seharusnya wanita itu sadar kalau keluarganya masih menyayangi Tasya.
"Aku minta sama kamu Aurora, tolong bantu Tasya untuk mempercayai ucapanku. Aku tahu dia pasti kecewa karena aku sudah merebut kebahagiaannya, tapi aku tidak bermaksud menyakiti perasaannya. Aku mohon sama kamu bantu sadarkan kakakku."
"Baiklah, aku akan membantumu. Tapi aku harus menyingkirkan nenek sihir dulu baru aku bisa membantu kamu." batin Aurora dalam hati, seakan pemilik tubuh ini mengerti maksud dari ucapannya.
***
Aurora melihat bagaimana Amara sangat dekat dengan Tasya, sedangkan pemilik tubuh ini sangat kecewa melihat kedekatan mereka berdua. Sedangkan pemilik tubuh ini tidak pernah merasakan kasih sayang dari kakak keduanya.
Wanita cantik itu tersenyum saat melihat Alice berdiri tidak jauh dari tempatnya, "Kamu kenapa berdiri di sana Alice, kemari ibu ingin bicara sama kamu."
Alice mengangguk dan tersenyum saat menghampiri keluarganya saat ngumpul diruang tamu. Mereka seakan senang melihat kedatangan Alice, tidak dengan Tasya wanita itu langsung mengubah ekspresi wajahnya menjadi tak suka dengannya.
Tidak dengan kedua lelaki yang baru saja datang, mereka berdua sangat antusias saat melihat Alice berada di sana. Membuat Asher dengan James memilih duduk disebelah Alice.
"Gimana rumah tangga kamu dengan suami kamu, kenapa kamu datang ke rumah tidak bersama dengan suami kamu." ucap sang ibu yang kini menanyakan Jackson, sedangkan Alice tidak tahu keberadaan pria itu.
Saat bangun Alice tidak melihat keberadaan Jackson, sedangkan Amara tersenyum melihat suami wanita ini tinggal di apartemennya. Karena semalam pria itu datang dengan meminta haknya, baginya dia sangat bangga sudah memberikan tubuhnya.
Sedangkan wanita sialan ini tidak bisa memberikan apa yang dia berikan, tapi baginya tidak masalah karena Jackson sudah menjadi miliknya. Suatu saat Jackson dan keluarga ini akan menjadi miliknya.
"Kak Jackson sibuk kerja mah, dia tidak sempat datang ke rumah. Katanya ada projek yang harus dia tangani." balas Alice, walau begitu dia sengaja berbohong supaya kedua orang tuanya percaya kalau rumah tangganya baik-baik aja.
Amara yang melihat itu seakan puas dengan jawaban Alice, dia sangat pintar sudah masuk ke dalam rumah tangga mereka. Kali ini Jackson sudah menjadi miliknya, walau begitu wanita sialan ini akan hancur di tangannya.
Mungkin itulah yang dipikirkan Amara, tidak dengan Alice dia sudah memiliki cara untuk menghancurkan Amara. Dia sempat melirik Amara kalau wanita itu ingin merencanakan sesuatu, tetapi ia tidak tahu pasti apa yang akan dilakukan Amara.
Alice memutuskan untuk pamit, sedangkan Amara yang sudah lebih dulu pergi masuk ke sebuah apartemen. Wanita itu tidak tahu kalau sebenarnya Alice mengikuti gerak-gerik Amara, dia sengaja datang ke apartemen ini untuk memastikan apakah Jackson suka datang ke tempat ini.
Dan benar saja pria itu keluar saat mendengar suara pintu apartemen, dia melihat lelaki itu mencium dan bermesraan di sana. Membuat Aurora geram dengan tingkah laku mereka berdua, bisa-bisanya pria itu tinggal di apartemen wanita pelakor itu.
Lebih parahnya Jackson menyambut hangat kedatangan pelakor tidak tahu malu, Aurora yang mengetahui kesedihan dan kekecewaan pemilik tubuh ini seakan merasakannya. Dia sangat tahu bagaimana perasaan Alice, dulu dia pernah berada diposisi Alice.
Sejak saat itu Aurora tidak pernah membahas percintaan, dan sifatnya sekarang tidak seperti dulu. Mungkin dulu dia sama seperti Alice, tapi dia sudah jauh berbeda dari sebelumnya. Mulai saat ini ia akan melakukan hal yang sama terhadap Jackson, karena dia ingin melihat kehancuran wanita sialan itu.
"Tidak apa Alice mungkin kamu kecewa sama suami kamu, tapi suatu saat suami kamu akan menyesal sudah menyia-nyiakan kamu." ucapnya dalam hati, Aurora memutuskan untuk pergi dari sana.
Dia tidak mau pemilik tubuh ini terlihat sedih, jadi ia akan melakukan cara untuk menghancurkan keduanya. Dia ingin lihat bagaimana pria itu bisa masuk ke dalam jebakannya, karena menurutnya ini baru permulaan dan sebentar lagi rencana utamanya akan di mulai.
Pemilik tubuh ini dulunya bekerja sebagai sekretaris pribadi Neo, pria yang sempat menawarkan pulang bareng tapi Jackson sudah lebih dulu menahannya. Sekarang Aurora yang akan menjadi peran sebagai Alice, bukan Alice yang dulu melainkan seorang Aurora.
Yang tidak takut dalam hal apapun, apalagi dia sudah paham bagaimana memimpin perusahaan. Alice duduk di samping Neo, laki-laki yang dia yakini kalau pria ini sangat mencintai Alice.
Tapi karena Jackson lebih dulu mendekati Alice jadi Neo memilih mundur, karena baginya lebih baik melihat kebahagiaan orang yang dia cintai dari pada merusak kebahagiaan orang. Seharusnya wanita murahan itu melakukan hal yang sama seperti Neo, malah wanita itu memilih untuk menjadi selingkuhan.
Selesai melakukan meeting Neo kembali keruangan begitupun dengan Alice, Aurora yang menepati raga Alice melihat kalau perusahaan Neo akan melakukan kerja sama dengan perusahaan Jackson. Ini adalah kesempatannya untuk menghancurkan pria itu, dan membuat mereka berdua merasakan kehancuran.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
Shinta Dewiana
hempaskan tu jalang sm pecundang
2024-11-10
0