Bukan Manekin
Sore telah berganti malam acara resepsi pernikahan Asher dengan Frandella telah selesai. Kini tiba saatnya mereka berdua meninggalkan ballroom dan menuju kamar hotel untuk melanjutkan ritual malam pengantin mereka. Asher berusaha mendekati Frandella yang kini telah menjadi istrinya ada keraguan di dalam hatinya karena dia takut teringat akan masa lalunya. Hal itu yang menjadikan asher tidak pernah dekat dengan wanita sehingga ada rumor tentang dirinya yang menyatakan asher penyuka sesama jenis. Dampak dari rumor sungguh luar biasa kedua orang tuanya memaksa Asher dan menjodohkannya dengan Frandella untuk menepis rumor tersebut. Orang tua Asher takut jika rumor tersebut berdampak buruk untuk bisnis keluarga mereka. Asher berfikir mungkin dengan cara ini juga dia bisa menyembuhkan rasa trauma di hatinya dan dia menyetujui perjodohan itu.
Tanpa berkata apapun Asher mulai membuka kancing di balik punggung Frandella dan mulai menaggalkannya. Frandella hanya terdiam dan menikmati setiap sentuhan yang di berikan oleh suaminya. Asher mulai mencium Frandella dan menekannya semakin dalam. Frandella mulai terbawa suasana badannya mulai terasa panas ******* mulai lolos dari bibirnya. Asher mulai memejamkan matanya dan terus menaut bibir Frandella tanpa henti. Tapi tiba-tiba bayangan adiknya datang asher langsung melepaskan ciumanya mendorong tubuh Frandella hingga jatuh ke ranjang. Asher merasa dadanya sesak dengan nafas tersengal-sengal segeralah membuka dua kancing kemeja di bagian atas untuk melegakan pernafasannya lalu dengan cepat melepaskan jasnya. Frandella hanya terdiam dan melotot ke arah Asher dan merasa heran dengan apa yang terjadi pada suaminya.
Setelah nafas Asher mulai teratur ia langsung meninggalkan Frandella begitu saja dan masuk ke dalam kamar mandi untuk mengguyur dirinya dengan air dingin. Dia berharap otaknya segera sadar dan kembali normal. Setelah keluar dari kamar mandi dia mendapati kamar sudah berantakan karena Frandella telah melemparkan barang-barangnya ke lantai.
“Apa yang kau lakukan?” Asher menatap tajam ke arah Frandella meminta penjelasan atas perbuatannya.
“Kenapa kau menghentikan aktivitasmu padahal naf*uku sudah berada di puncak apakah aku tidak menarik di matamu? Lalu kenapa kau menikahi aku?” cecar Frandella kepada Asher dengan tatapan penuh amarah.
Frandella adalah gadis yang sedikit gila akan s*x sehingga dia akan meledak-ledak dengan amarahnya apabila hasrtanya tidak tersalurkan.
“Maaf aku tidak bisa.” Jawab Asher dengan datar dan tetap berdiri di depan pintu kamar mandi sambil memperhatikan tingkah laku Frandella.
“Apa maksutmu aku tidak bisa seperti ini dan sampai kapan aku harus menunggumu.” Frandella terus melemparkan barang yang ada di atas meja melapiaskan kemarahannya.
“Taukah kamu Asher aku sangat mengilai s*x dan aku akan gila jika tidak melampiaskannya.” Ucap Frandella dengan tatapan tajam ke arah Asher.
Asher yang mendengar akan hal itu merasa kaget dia tidak menyangka telah menikahi wanita gila. Dan Asher tidak ingin menjelaskan keadaannya dia hanya berjalan menuju lemari untuk mengambil koper berisi baju ganti untuknya. Tiba-tiba sebuah gelas melayang tepat di sebelahnya dan prang.... gelas menghantam tembok dan pecah. Asher segera memutar kepalanya dan melihat ke arah Frandella. “Apa kau sudah gila?” nada Asher meninggi dan tatapannya seakan menusuk tubuh Frandella.
“Carilah kepuasan di luar!” ucap Asher segera memakai bajunya dan meninggalkan kamar. Frandella hanya terdiam dan mematung mendengar perkataan Asher dia tidak menyangka bahwa malam pertamanya akan berubah menjadi malam kehancurannya.
Setelah sejenak berfikir Frandella memiliki sebuah ide jika dia di manfaatkan oleh Asher dan keluarganya maka dia akan balik memanfaatkannya. Dengan senyuman licik dan penuh dendam Frandella mencari phonselnya dan menelvon seluruh teman-temannya untuk mengadakan pesta di klub malam yang berada di dekat hotel tempat ia berada. Frandella akan bersenang-senang dan mencari kepuasan seperti yang di ucapkan oleh asher.
***
Asher telah mengemudikan mobilnya untuk menjauhi hotel tempat Frandella berada. Dia tidak menyangka bahwa wanita yang sudah menjadi istrinya bisa mengatakan hal tersebut tanpa bertanya alasan kenapa dia tidak bisa menyentuhnya. Dadanya mulai terasa sesak meskipun hanya dijodohkan Asher berharap frandella bisa menjadi obat untuk traumanya. Asher juga memimpikan menjadi pria yang normal dan berumah tangga seperti layaknya orang pada umunya memiliki anak yang lucu dan mengemaskan. Tetapi harapanya musnah setelah melihat tingkah laku Frandella.
“Sepertinya dia bukan orang yang bisa menyembuhkan lukaku.” Gumam Asher dengan lirih.
Asher membelokkan mobilnya menuju klub malam yang jaraknya agak jauh dari hotel yang di tempati oleh Frandella. Dia ingin melepaskan penat malam ini. Hanya minuman keraslah yang bisa menangkan dia jika dia mulai teringat akan kenangan buruknya. Setelah memarkir mobilnya Asher segera masuk ke dalam klub dan berjalan menuju meja bartender dan memesan minuman yang berkadar alkohol tinggi. Setelah meneguk minumannya sedikit demi sedikit asher kembali teringat perkataan Frandella jika dia wanita yang mengilai s*x seketika senyum sinis keluar dari mulutnya. “Sial aku menikahi seorang maniak s*x padahal aku sendiri tidak bisa melakukannya.” Asher bergumam sambil mengacak-acak rambutnya dan kembali meneguk minumannya.
Tanpa di sadarinya wanita yang dari tadi berada di sebelah telah mendengar gumamannya. Seketika wanita tersebut tertawa dengan wajah mengejek. Wanita itu juga terlihat mabuk “Tuan jika kau tidak bisa melakukannya kenapa kau menikah sebaiknya kau menjadi perjaka tua saja.” Wanita itu berusaha menutup mulutnya untuk menahan tawa.
“Nona apakah kau belum mendapatkan pelanggan kenapa kau terlihat sangat frustasi malam ini.” sahut Asher membalas hinaan wanita cantik yang ada di sebelahnya.
Seketika Jeslyn membelalakkan matanya seakan tidak percaya terhadap ucapan orang asing di sebelahnya yang secara tidak langsung menganggapnya sebagai wanita malam. Tiba-tiba Jeslyn menghabiskan minumannya seperti minum air mineral. Asher terheran menatap Jeslyn apakah tenggorokannya tidak terbakar setelah minum dengan cara seperti itu. Setelah minum Jeslyn tiba-tiba menangis dan tertawa secara bergantian Asher yang melihat hal itu tidak kuasa menahan senyumnya. Jeslyn terlihat seperti orang gila tetapi dia terlalu cantik jika di katakan orang gila.
“Tuan aku bahkan belum pernah disentuh laki-laki di usiaku yang setua ini dan kekasihku mencampakkan aku karena mempertahankan kegadisanku sekarang disini kau menganggapku wanita malam.” Isak tangis Jeslyn kembali keluar dari mulutnya.
“Maukah kau mencobanya denganku tuan agar aku tidak menjadi perawan tua.” Jeslyn mendongakkan wajahnya ke arah Asher dengan tatapan seperti anak kucing yang membutuhkan belaian.
Seketika Asher mendelik mendengar perkataan Jeslyn. Bagaimana bisa wanita yang tidak ia kenal dan mengaku masih perawan malah mengajaknya secara suka cita. Asher menatap Jeslyn dari ujung rambut hingga ujung kaki. Penampilan Jeslyn tampak casual dengan menggunakan celana berwarna beige dan kemeja putih yang dimasukka ke dalam celananya tetapi auranya sungguh mengoda.
“Kau akan menyesalinya nona.” Asher tersenyum dengan licik ke arah Jeslyn yang tampak tidak berdaya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
Ryan Jacob
semangat Thor
2024-03-17
0
Soraya
permisi numpang duduk dl ya kak
2023-09-21
1
Abid Asvi
Awal cerita yang bagus😊
2023-08-15
1