Pagi-pagi sekali Asher sudah berada di ruang kerjanya Mike yang baru datang terlihat kaget melihat bosnya sekaligus sahabatnya itu sudah duduk dengan wajah masam. Mike berjalan mendekati Asher dan memberikan jadwal meeting hari ini.
“jam 10 kita akan bertemu dengan tuan Barnet aku akan mempersiapkan berkasnya.” Mike meletakkan beberapa berkas di meja Asher.
Asher dan Mike langsung mempelajari berkas-berkas untuk persiapan meeting sambil minum kopi dan sarapan sandwich. Mereka berdua tampak sibuk dan serius saat bekerja. Dua laki-laki tampan yang jarang terlihat bersama wanita sehingga mereka berdua pernah di isukan sebagai pasangan kekasih. Sebenarnya Mike memiliki seorang kekasih hanya saja kekasihnya tinggal di Singapura sehingga dia jarang bertemu dengan kekasihnya.
Waktu menunjukkan pukul 09.30 Mike dan Asher bergegas menuju ruang meeting. Dan setelah beberapa saat tiba-tiba pintu ruangan terbuka seorang pria paruh baya bersama dengan sekertarisnya masuk ke dalam ruangan. Asher dan Mike langsung berdiri untuk menyambutnya. “Selamat datang tuan Barnet bagaimana kabar anda?” Asher menyapa Barnet sambil menyodorkan tangannya.
“Sedikit buruk tuan muda.” Jawab Barnet sambil membalas jabatan tangan Asher dan tertawa kecil.
Setelah duduk Barnet menceritakan keadaannya bahwa dirinya terkena masalah jantung dan harus memasang ring di jantungnya. Dalam waktu dekar Barnet dan istrinya akan pergi ke Singapura untuk melakukan pemasangan ring jantung dan beristirahat selama beberapa bulan. Mendengar hal itu Asher tampak kaget karena proyeknya baru saja di mulai.
Tuan Barnet menjelaskan selama kepergiannya seluruh urusan bisnisnya akan di tangani oleh putri semata wayangnya yaitu Jeslyn Dixie yang baru sampai di Indonesia beberapa minggu yang lalu. Menurut rumor yang beredar Jeslyn adalah gadis cantik dan pintar sehingga dia menjadi incaran banyak pria dari kalangan yang sama.
“Sayang sekali kau sudah menikah tuan muda jika belum aku akan menjodohkan putriku denganmu.” Barnet tertawa dan berusaha menggoda Asher agar suasana tidak terlalu canggung.
Kriett... tiba-tiba suara pintu terbuka semua mata mengarah ke pintu untuk melihat siapa yang telah masuk. “oh, Jess putriku.” Barnet tersenyum dengan bangga kepada putrinya.
Deg... seperti tersambar petir jantung Asher tiba-tiba bergemuruh melihat sosok wanita cantik di depan pintu. Jeslyn hanya menatap ke arah ayahnya dan berjalan mendekatinya. Setelah sampai Barnet segera memperkenalkan putrinya kepada Asher “Ini putiku yang akan menggantianku selama aku di Singapura.” Barnet tersenyum ke arah Asher.
Saat Jeslyn mengalihkan pandangannya untuk menyapa Asher tiba-tiba matanya membelalak seakan tidak percaya tubuhnya tiba-tiba bergetar lututnya terasa lemas. Ingin rasanya dia lari dari tempat ini rasa malu, takut bercampur mejadi satu. Wajahnya kini sudah merah padam. Tidak ada satu patah kata pun yang mampu ia ucapkan.
“Jes kenapa wajahmu merah apakah kamu sakit?” Barnet tampak khawatir dengan kondisi putrinya yang terlihat tidak baik-baik saja.
Jeslyn hanya terdiam dan mematung dia bingung harus bersikap seperti apa. Asher yang melihat Jeslyn langsung menyodorkan tangannya untuk berjabatan sambil memperkenalkan diri. “Halo nona perkenalkan saya Asher Chaiden yang akan bekerja sama dengan anda dalam proyek ini.” Asher menatap Jeslyn dengan ujung bibir yang terangkat.
Jeslyn menyodorkan tangannya dengan gemetar tanpa berkata apapun. “Maaf aku harus ke toilet.” Jeslyn langsung berjalan meninggalkan ruangan.
Setelah sampai di toilet Jeslyn langsung membasuh mukanya di wastafel sesaat dia terdiam untuk mengatur kembali pernafasannya. “Ya Tuhan kenapa aku harus bertemu lagi dengan laki-laki itu.” Gumam Jeslyn sambil menatap dirinya dari pantulan cermin.
“Oke baiklah aku harus bersikap profesional karena aku di sini karena urusan pekerjaan.” Jeslyn segera membuka tasnya dan mengambil beberapa makeup untuk merapikan riasannya.
Saat Jeslyn melangkah keluar dari pintu toilet tiba-tiba sebuah tangan menahan langkahnya. Jeslyn langsung menatap ke arah tangan itu seketika matanya langsung membelalak. “apa yang kau lakukan.” Jeslyn berusaha melepaskan gengaman Asher di lengannya.
“Kita perlu bicara.” Asher tetap tidak melepaskan gengamannya dan menarik Jeslyn menuju tempat yang aman.
Setelah di rasa aman Asher segera melepaskan tangan Jeslyn. “Kenapa kau pergi tanpa berpamitan?” tiba-tiba saja Asher melontarkan pertanyaan kepada Jeslyn.
“Kenapa harus. Kita hanya ingin bersenang-senang dan urusan kita sudah selesai malam itu juga tuan.” Jeslyn menjawab dengan mimik wajah meremehkan.
“Lalu kenapa kau meninggalkan uang? Kau fikir aku laki-laki panggilan.” Wajah Asher mulai memerah saat teringat akan hal itu.
Tring... tring... belum sempat menjawab pertanyaan Asher phonsel Jeslyn berbunyi. Barnet menelvon Jeslyn karena khawatir sudah beberapa menit Jeslyn izin ke toilet tetapi belum juga kembali. “Kita harus pergi semua orang sudah menunggu.” Jeslyn meninggalkan Asher sendirian.
Asher hanya menatap Jeslyn yang mulai menghilang dan setelah beberapa menit Asher segera berjalan menuju ruangan meeting kembali.
Meeting berjalan dengan lancar Asher dan Jeslyn melakukan pekerjaan dengan profesional tanpa mencampu adukkan masalah pribadi sehingga tidak ada orang yang curiga di sana. Setelah Barnet dan Jeslyn pulang Asher dan Mike kembali keruangannya. “as setelah makan siang kita akan lanjut meeting dengan tuan James.” Mike terus memberi penjelasan kepada Asher tentang apa saja yang akan di bahas pada meeting siang nanti.
Asher hanya terdiam dan tidak menjawab penjelasa yang di sampaikan oleh Mike. Dengan penuh rasa curiga Mike menghentikan pembicaraannya dan mulai melirik ke arah sahabatnya. “Oh sial, dari tadi aku mengoceh panjang lebar dan kau hanya melamun seperti induk ayam yang kehilangan anaknya.” Mike merasa kesal dan membanting berkas ke atas meja.
Asher yang terkaget segera menoleh ke arah Mike. Matanya mendelik meminta penjelasan kepada Mike tapi Mike mendengus kesal dan diam saja. “Mike carikan aku nomer Jeslyn aku akan membahas tentang proyek ini lebih lanjut.” Asher menautkan kedua jarinya sambil tersenyum.
Mike mulai curiga dengan tingkah sahabatnya pasalnya Asher tidak pernah berhubungan langsung dengan patner bisnis apalagi wanita.
***
Malam telah tiba Asher kembali ke hotel. Untuk beberapa waktu ia tidak ingin pulang ke apartemen dan bertemu dengan Frandella. Dadanya masih sesak jika teringat akan hal itu. Tiba-tiba saja Asher bergidik ngeri karena telah menikahi wanita seperti Frandella. Tring.. bunyi pesan masuk di phonsel Asher. Asher segera membuka pesan dari Mike yang mengirimkan nomer Jeslyn. Tanpa membuang waktu Asher langsung menelvon Jeslyn.
“Ya dengan siapa saya berbicara.” Jeslyn menjawab panggilan telvon dengan sopan.
“Aku tahu jika ayahmu sakit jantung bagaimana jika aku menceritakan tentang kelakuan nakal putrinya.” Asher sengaja mengancam Jeslyn karena dia tahu bahwa Jeslyn tidak akan menurutinya jika meminta dengan baik-baik.
“Apa maumu?” Jeslyn menjawab dengan nada bergetar.
”Kemarilah aku akan mengirim lokasinya.” Asher menutup telvon dengan senyuman yang mengembang di bibirnya.
Setelah 30 menit Jeslyn tiba di depan pintu kamar Asher dan mengetuk pintu itu dengan pelan. Asher segera membuka pintu dan mempersilaka Jeslyn masuk. Dengan langkah gontai Jeslyn masuk ke dalam kamar Asher.
“Apa maumu dasar baj*ng*n.” Jeslyn menatap Asher dengan penuh kebencian.
Seketika Asher menghentikan langkahnya dan mebalikkan badannya agar dapat bertatapan dengan Jeslyn. Asher tidak mengatakan apapun dia hanya memperhatikan Jeslyn yang kini air matanya sudah membasahi pipi. Tubuhnya bergetar seperti ketakutan dan keringatnya bercucuran. Setelah berdiri beberapa saat tubuh Jeslyn ambruk dan seketika Asher langsung menangkapnya dan memapahnya menuju tempat tidur.
“Mari ku antar ke rumah sakit.” Asher mencoba membujuk Jeslyn untuk pergi ke rumah sakit.
“Tidak perlu lakukanlah sekarang jika kau ingin tidur denganku.” Jeslyn melontarkan kata-katanya dan membuang pandangannya ke arah samping.
“Dasar wanita gila. Beristirahatlah aku akan ke luar membeli obat.” Asher pergi meninggalkan Jeslyn sendiri di dalam kamarnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
Lina ciello
wehhh jebule 🤣
2023-11-26
1
Girl lạnh lùng
Penggalauan saya sirna setelah baca karya ini, terima kasih banyak! 🙏🏻
2023-07-23
0
Nami/Namiko
Baca cerita ini jadi penghilang suntukku setiap hari
2023-07-23
0