Asher langsung mengambil phonselnya untuk memesan sopir pengganti yang akan mengemudikan mobilnya karena Asher dan Jeslyn tengah mabuk berat sekarang. Setelah membayar Asher mengandeng tangan Jeslyn dan mengajaknya keluar untuk menunggu sopir penggantinya datang. Setelah sepuluh menit menunggu sopir pengganti itu datang dan mereka segera menuju hotel yang berbeda dengan hotel yang di tempati Frandella.
Sesampainya di hotel Asher segera memberikan upah kepada sopir tersebut agar segera meninggalkan mereka berdua. Asher segera mengandeng tangan Jeslyn ke lobi hotel setelah memesan kamar Asher kembali menarik tangan Jeslyn menuju kamar hotel dan tiba-tiba saja Jeslyn melepaskan tangannya dari gengaman Asher. Langkah Asher terhenti ia berdiri terdiam dan menatap Jeslyn dengan tatapan marah karena merasa di permainkan. “Kamar nomer berapa?” tanya Jeslyn dengan santainya kepada Asher.
Asher tidak menjawab hanya menyodorkan card untuk membuka pintu kamar. Jeslyn langsung merampas card dari tangan Asher dan menarik tangan Asher menuju ke kamar. Asher yang melihat tingkah Jeslyn hanya mengikuti permainannya. Sesampainya di depan pintu kamar Jeslyn langsung membuka pintu kamar dan menarik Asher masuk ke dalam ruangan. Asher segera membuka jaketnya karena tidak ingin membuang-buang waktu. “sssttt...” suara Jeslyn mengisyaratkan kepada Asher supaya berhenti membuka pakaiannya.
Asher membelalakkan matanya dan menatap bingung kepada Jeslyn. “Bersabarlah tuan kau merusak imajinasiku biar aku yang memimpin permainan ini.” Jeslyn tersenyum dengan tatapan mengoda.
Jeslyn berjalan mendekati Asher dengan pelan tak lupa tangannya mulai membuka kancing bajunya sendiri satu per satu. Setelah tepat berada di depan Asher Jeslyn menatap tajam mata Asher dan mulai memegang pipi lalu membelainya dengan lembut. Kini tangannya mulai turun ke pinggang Asher memegang baju yang di kenakan Asher dan menariknya ke atas untuk membukanya. Asher hanya terlihat pasrah dan menikmati sentuhan Jeslyn. Tiba-tiba saja tubuh Asher merasa panas sesuatu di balik celananya mulai berkedut. “Apakah kau wanita panggilan yang sedang berpura-pura lugu? Apakah kau mengenalku?” Asher berusaha memberikan pertanyaan kepada Jeslyn.
“Kau terlalu cerewet tuan.” Jeslyn terus melakukan aktivitasnya hingga kondisi Asher tinggal memakai boxer saja.
“Aku tidak mengenalmu kita terlihat sama-sama menyedihkan malam ini jadi aku hanya ingin bersenang-senang itu saja dan jangan banyak bicara.” Ucap jeslyn dengan nada sedikit menekan.
Asher terdiam dan Jeslyn memulai permainnaya dia mulai membuka pakaiannya satu persatu dan menaggalkannya. Kini jeslyn hanya menggunakan pakaian dalam saja dengan bra dan ****** ***** berwarna hitam polos jeslyn tampak terlihat sexy bibirnya yang merah natural kulitnya pucat serta lekuk tubuhnya seperti model majalah dewasa. Tanpa meminta ijin Jeslyn langsung mengecup bibir Asher dan Asher pun membalas ciuman Jeslyn. Kini ciuman mereka menjadi semakin panas de**han demi de**han keluar dari mulut Asher tetapi tidak dengan Jeslyn. Jeslyn melirik mata Asher dan ternyata Asher menutup mata dan menikmati permainan. Saat Asher hampir berada di puncak permainan tiba-tiba Jeslyn menghentikan ciuman dan menatap Asher. Asher seketika langsung membuka mata dan terkaget “Kenapa kau berhenti nona apakah ada yang salah?” tanya Asher dengan penasaran.
“Kenapa aku sangat ahli apakah aku bermimpi?” Jeslyn terlihat seperti orang yang kebingungan.
Asher yang tidak tahan dengan naf**nya langsung menyambar bibir Jeslyn dengan gerakan cepat asher langsung mengangkat tubuh jeslyn. Jeslyn melingkarkan kakinya di pinggang Asher dan mereka tetap tidak melepaskan ciuman. Asher membawa Jeslyn ke tempat tidur dan mendudukannya dengan pelan tangannya sudah berhasil membuka tautan bra yang ada di punggung Jaselyn. Ciuman Asher sudah sampai ke leher Jaselyn dan semaki turun ke dada kini Asher memainkan bukit kembar milik Jaselyn dan menyesapnya dengan lembut. “eehhmmm...” tidak sengaja ******* berhasil lolos dari bibir Jaselyn sambil mendongakkan wajahnya menghadap ke atas.
Mendengar hal itu jantung Asher berdegup kencap adrenalinnya serasa di pacu dia merasa seperti akan meledak. Asher segera membuka kaki Jeslyn memainkan area terlarang milik Jeslyn ketika Jeslyn hampir berada di puncak kenikmatan Asher segera memasukkan senjata miliknya yang sudah menegang. Secara perlahan pinggulanya mulai ia gerakkan maju mundur dan temponya semakin lama semakin cepat.
Jeslyn berhasil memegang kendali dan membuat Asher tidak teringat dengan ketakutannya. Asher tidak menyangka bahwa dia bisa melakukannya sehingga ia merasa menjadi laki-laki sejati saat ini. Mereka berdua telah melakukan beberapa kali sehingga malam yang dingin berubah menjadi malam yang panas.
Pagi telah tiba Jeslyn terbangun dengan kepala yang serasa hampir pecah dengan pelan-pelan dia mulai membuka mata dan dia terkaget saat melihat ada lelaki yang memeluknya dari belakang. “oh, sial...” ucap Jeslyn dengan pelan agar suaranya tidak membangunkan Asher.
“Apa yang aku lakukan apakah aku sudah gila apakah ini hanya mimpi aku merasa seperti wanita murahan dan aku sangat malu.” Gumamnya dengan lirih sambil menutup wajahnya dengan kedua tangannya.
Jeslyn memindahkan tangan Asher yang memeluknya dan juga selimut yang menutupi dirinya perlahan turun dari ranjang dan berjalan memunguti baju yang ada di lantai lalu segera berlari ke kamar mandi untuk memakai bajunya. Setelah selesai Jeslyn berjalan perlahan agar Asher tidak bangun dari tidurnya. Jeslyn mengambil tasnya dan mengluarkan dompetnya. Jeslyn mengambil beberapa lembar uang tunai di dalam dompetnya lalu meninggalkannya di meja beserta catatan kecil yang bertuliskan maafkan saya tuan semoga ini bisa menganti rugi waktumu yang berharga. Dan segeralah jeslyn pergi meninggalkan hotel itu.
Setelah beberapa saat Asher mulai terbangun dengan kagetnya dia melihat kesana kemari mencari keberadaan Jeslyn matanya menyusuri setiap lorong ruangan tetapi tidak ia temukan batang hidungnya. Asher terdiam beberapa saat lalu dia menginggat kejadian tadi malam lalu tersenyum dengan sendirinya bagaimanapun Asher merasa bahagia akhirnya dia menjadi lelaki yang normal. Saat dia akan turun dari tempat tidurnya seketika Asher langsung melirik ke arah catatan yang di tinggalkan oleh Jeslyn. Asher langsung menyambar catatan tersebut dan membacanya “Ah sial... kau fikir berapa harga diriku dasar wanita gila!” teriak asher dengan wajah yang mulai memerah.
Ting.... bunyi suara phonsel asher tanda adanya pesan singkat yang masuk baby aku sudah pulang kerumah mamamu. Aku bilang kepada mama jika kamu langsung pergi ke kantor karena urusan mendesak. Aku juga sudah membawa semua barang-barangmu. Isi pesan dari Frandella.
Asher mengacak rambutnya dengan kedua tanganya dia merasa frustasi dan penasaran dengan wanita yang menjadi patner bercintanya semalam tetapi disisi lain dia juga sudah memiliki istri sekarang dia tidak bisa bertindak dengan sesuka hatinya.
Prakk... asher melemparkan phonselnya dan menngenai tembok ia berteriak-teriak untuk melepaskan kekesalannya. Sesaat kemudian dia teringat bahwa hari ini ada rapat penting. “oh, aku lupa aku harus menghubungi mike.” Asher segera berlari memungut phonselnya dan memeriksanya.
“untunglah tidak pecah.” Asher menghela nafas lega.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
lovely
novel yg tidak mendidik ko bisa melakukan mp dengan wanita bukan istrinya SMA aja tuh berzina 🥵
2023-09-28
1
Kiyo Takamine and Zatch Bell
Keren parah!
2023-07-22
0
Joysee Thokchom
Menghibur banget!
2023-07-22
0