I LOVE YOU ( Cintai Aku Tuan Muda )
Aku mengerjap-ngerjapkan mataku, kepalaku masih berputar, pandanganku kabur. Rasa sakit disekujur tubuhku terasa nyata. Aroma yang aneh sangat keras menusuk indra penciumanku. Aku berusaha menggerakan tubuhku yang terasa kaku dan sakit tapi sia-sia saja.
Pandanganku mulai menjelas meski sedikit kabur, aku berada diruangan yang serba putih . Dimanakah aku , apakah aku sudah mati, apakah aku akan bertemu dengan papa dan mama, dimanakah mereka? Pertanyaan itu bergayut dalam benak ku.
Sebuah suara terdengar tapi tak dapat aku cerna dengan jelas apakah suara pria atau wanita.
Kepalaku masih pusing, semuanya terasa berputar.
Aku tarik nafasku perlahan, aku mencoba untuk bersabar dan tidak memaksakan diriku untuk bangun. Beberapa saat kemudian rasa sakit di kepalaku mulai berkurang dan suara itu masih terus berbicara di sampingku. Aku mulai mebgerjapkan mataku kembali dan membukanya perlahan.
Ruangan ini serba putih dan hanya aku sendiri disini terbaring tanpa daya.
"Nona apakah kamu sudah sadar?" suara itu mulai terdengar kembali, aku menoleh keasal suara tersebut dengan perlahan.
"Nona, anda sudah sadar, baguslah. Saya akan memanggil dokter." suara wanita yang memanggilku berbicara sesaat sebelum meninggalkan ku . Aku tebarkan pandanganku ke sekeliling ruangan. Ada infus disisiku yang tersambung dengan selang di tanganku. Aku berusa untuk bangung tapi badanku masih sakit semua.
"A...airr... a...irrr.... " bibirku terasa kering dan tenggorokanku sakit. Aku menoleh di meja sebelah tempat tidurku tapi disana tidak ada apapun. Aku telan ludahku yang terasa kering . Benar - benar kering tanpa air liur di mulutku. Kuusap bibir ku yang kering dengan lidahku. Ah.. apa yang terjadi padaku?
Aku menutup mataku kembali berusaha untuk mencerna keadaan mengingat-ingat apa yang menyebabkan badanku begitu sakitnya. Kepalaku menjadi semakin pusing ketika aku memaksa untuk mengingatnya.
Seseorang masuk ke ruanganku terbaring. Seorang pria berpakaian putih dan seorang wanita. Aku rasa dia adalah dokter yang merawatku beserta susternya.
"Anda sudah sadar nona, bagaimana keadaanmu ?"
dokter tersebut bertanya sambil memeriksa keadaanku dan suster maju memeriksa tekanana darahku.
"A...airrr... " aku berucap lemah meminta air.
"Air, sebentar nona saya akan ambilkan segera." Suster tersebut segera beranjak meninggalkanku dengan dokter yang masih memeriksa diriku. Memeriksa pupil di mataku dan denyut nadiku.
"Ini air nya, minumlah." Suster kembali dengan membawa segelas air dan membantuku duduk untuk meminumnya.
"Pelan-pelan nona, " kata suster tersebut ketika aku meminum air dengan cepat.
uhuk...uhukkk.. aku tersedak dan suster membantu menepuk punggungku perlahan.
"Keadaan anda sudah stabil nona. Hanya tinggal menyembuhkan memar di tubuh anda. Apakah anda bisa mengingat kejadian sebelum anda pingsan?" tanya dokter dengan suara ramahnya.
Aku menggelengkan kepalaku. Kejadian itu masih terasa samar di benakku. Aku hanya mengingatketika semua orang berteriak ketakutan.
"Aku hanya dapat mengingat banyak wajah panik dan ketakutan," jawabku lirih.
"Benar nona , kapal pesiar yang anda tumpangi mengalami kebocoran karena menghantam terumbu karang." Dokter tersebut berhenti sesaat dan menatapku memberi kesempatan padaku untuk mencerna perkataannya.
"Seseorang menemukan anda terdampar di pantai dengan sepotong kayu. Kami menduga anda menggunakan kayu tersebut untuk menyelamatkan diri anda." Sambung dokter terdebut setelah sesaat.
Aku berusaha memahami perkataannya. Samar - samar aku mengingat kejadian sesuai perkataannya.
"Su... dah be..ra..pa lama saya disini ?" tanyaku lirih dan terbata - bata.
"Anda tidak sadarkan diri selama tiga hari. " Jawab suster disebelahku.
Aku terkesiap. Tiga hari dirumah sakit. Bagaimana aku membayar semua biayanya.
"Anda ingat nama anda nona ?" tanya suster itu kembali.
aku menganggukan kepalaku dan menjawab,
" Felicia. "
"Nama yang indah." kata dokter tersebut.
"Kami akan memasukan nama anda pada daftar pencarian orang hilang korban kecelakaan kapal pesiar tersebut. " Kata dokter itu kembali.
Aku hanya menatap wajahnya tanpa menjawab apa - apa. Dokter yang berusia sekitar lima puluh tahunan itu tampak sangat arief. Sosok yang ramah dan terlihat sabar. Sementara suster disebelahku seorang ibu-ibu yang tampaknya berusia lebih mudah dari dokter. Memandang mereka aku menjadi teringat akan kedua orang tuaku.
Air mataku mengalir, ada rasa pilu di dadaku. Walaupun aku tidak dapat mengingat dengan jelas akan kejadian kecelakaan tersebut tapi aku masih mengingat kalau diriku adalah seorang yatim piatu,sebatang kara tanpa orang tua.
"Jangan menangis nona semua akan baik-baik saja. Banyak yang selamat dari kecelakaan itu dan mereka sudah banyak yang kembali ke daerah mereka masing - masing. Kami akan berusaha mempertemukan anda dengan keluarga anda. "
Dokter tersebut berusaha menenangkan diriku.
Sementara suster yang keibuan tersebut mengambil selembar tisyu dan mengusap air mataku.
"Anda beruntung nona, seorang istri nelayan menemukan anda terdampar di pantai. Dan mereka memberitahukan pada tuan George keberadaan anda hingga dia membawa anda kemari." Suster itu menjelaskan bagaimana aku bisa tiba di tempat ini.
Tuan George orang yang membawa ku kemari. Siapakah dia hingga mereka menyebutkan namanya dengan nada yang begitu hormat.
Apakah dia seorang penguasa di daerah ini .Mungkin seorang pria yang sebaya dengan dokter disampingku karena mereka tampak begitu menghormati orang tersebut.
Haruskah aku berterima kasih kepada tuan George atau haruskah aku marah karena dia telah menyelamatkanku dan tidak membiarkanku berkumpul dengan papa dan mama.
"Anda sebaiknya beristirahat nona. Tidak perlu dipaksa untuk mengingat. Perlahan lahan ingatan anda akan kembali. " kata dokter tersebut dengan penuh perhatian.
"Beristirahatlah, saya akan mengambil makanan untuk anda nona. Anda pasti lapar. " Suster itu tersenyum dengan ramah sambil mengusap sisa air mataku.
"Kami permisi dulu. Anda beristirahatlah sengan tenang. " Dokter dan suster berpamitan meninggalkan ku sendiri.
Aku memejamkan mataku kembali. Samar-samar ingatan itu kembali datang. Suara orang-orang yang lari lalu lalang dengan wajah panik, Mereka berhamburan kesana kemari berebutan untuk masuk ke boat karet penyelamatan. Dan saat itu aku merasa menggenggam tangan seseorang yang kemudian melepaskanku dan meninggalkan ku sendiri menjerit dan panik ditengah kekacauan tersebut.
Air laut mulai masuk kedalam kapal yang mulai miring, tubuhku dan beberapa orang terseret turun mengikuti arah deck kapal yang hendak karam. Aku masih ingat ketika aku masuk kedalam air dan berusaha menggapai life boat ( rompi yang bisa mengapung di air ) .
Perlahan aku mengingat tubuhku yang terombang ambing di atasa air laut yang dingin. Kekuatanku habis untuk meniup peluit yang berada di rompi laut yang aku kenakan. Dari kejauhaan aku melihat beberapa orang yang juga terapung sepertiku. Hari mulai gelap ketika aku menemukan sepotong papan kayu dan berenang menggapainya. Meletakan sebagian badanku disana. Memanggil lirih papa dan mama, hingga akhirnya aku tidak sadarkan diri dan terbangun di tempat ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
like dlu
2023-10-06
1
cerita cinta
berasa lg baca cerita titanic cm bedanya ini sendiri c'jack nya kmn thor... 😂
2022-09-19
0
🌹glory🌹
hadir thor
2022-01-25
0