About Shasa'S Love

About Shasa'S Love

EPISODE 1 MEYSHA ALESSANDRA ROSSLER

Meysha Alessandra Rossler atau yang sering disapa dengan Shasa, gadis cantik, manis dan lugu. Shasa adalah anak kedua dari pasangan suami istri, Daniel Rossler dan Nathania Rossler.

Siapa yang tidak kenal dengan Daniel Rossler, pengusaha sukses dan kaya raya diurutan ketiga di negaranya. Dan saat ini Rossler Corp dipimpin oleh Alkenzo Daniel Rossler kakak Shasa, di bawah pengawasan papa Daniel.

Walau terlahir dari keluarga konglomerat Shasa tidak pernah memamerkan atau menyombongkan kekayaan kedua orangtuanya. Baginya semua yang dimiliki saat ini hanyalah titipan dari Tuhan yang harus disyukuri.

Sifatnya yang ceria, baik hati, sabar dan ramah membuatnya banyak disukai mulai dari teman sampai dosen di kampusnya. Shasa juga tidak pernah memandang rendah pada orang lain.

Dan itu semua tidak pernah lepas dari didikan kedua orang tuanya, terutama sang mama.

Saat ini Shasa merupakan mahasiswi semester akhir di sebuah Universitas elite dan terkenal di kota A. Shasa juga termasuk mahasiswi berprestasi di kampusnya.

Berbagai ajang perlombaan slalu ia menangkan bersama sahabatnya, Sherly Pranada atau yang sering di panggil Lily adalah putri dari rekan bisnis papa Daniel.

Mereka berdua memiliki sifat dan perilaku yang sama, hanya saja Lily sering bertingkah bar-bar, cerewet dan sedikit ceroboh. Persahabat mereka sudah terjalin sejak sekolah dasar sampai sekarang. Kedua keluarga mereka juga menjalin kerjasama sedari dulu.

Siang ini selesai kuliah Shasa dan Lily berencana untuk pergi ke pusat pembelanjaan sebelum pulang.

“Sha kita jadi bikin kue kan?” tanya Lily memelas.

“Iya lebih tepatnya aku yang buatin kue untuk peliharaan ku ini” canda Shasa sambil mencubit gemas lengan Lily.

“Aauuw sakit tau Sha, harusnya aku yang cubit kamu” desis Lily mengerucutkan bibirnya.

“Utututu maaf ya Lily ku sayang” canda Shasa.

“Ih najis” kesal Lily membuat Shasa tertawa.

“Sha nanti malam kamu jadi pulang ke mansion?” tanya Lily menghentikan tawa Shasa.

“Iya papa sama mama nyuruh aku buat berkunjung ke mansion nanti malam. Kamu mau ikut?” tawar Shasa yang di balas gelengan oleh Lily.

Memang sejak usia 12 tahun Shasa memutuskan untuk tinggal di apartement pemberian sang papa padanya, dengan alasan ia ingin belajar mandiri sejak dini. Sebenarnya orang tua Shasa menolak keras keinginannya, berat bagi papa Dani dan mama Nia untuk menuruti. Tapi Shasa terus menyakinkan orang tuanya bahwa ia akan baik-baik saja. Akhirnya papa Daniel membolehkan Shasa untuk tinggal di apartement.

“Yaudah yuk kita berangkat sekarang. Sekalian nanti aku mau buat kue untuk mama” ajak Shasa memasuki mobil yang di kemudikan Lily.

“Lets go” teriak Lily lalu melajukan mobil pink kesayangannya.

...****...

Malamnya Shasa sudah siap dengan dress maroon selutut dan sepatu kets putih tak lupa slingbag yang senada dengan dressnya. Shasa juga tidak lupa membawa kue buatannya yang ia siapkan tadi.

Shasa keluar menuju basement dimana mobil kesayangannya terparkir. Shasa melajukan mobilnya membelah keramaian kota malam ini.

Tidak butuh waktu lama Shasa sampai di depan gerbang mansion megah nan mewah. Beberapa bodyguard membukuk saat mobil Shasa berjalan memasuki halaman mansion.

Sudah lama Shasa tidak mengunjungi orangtuanya karna tugasnya yang menumpuk. Shasa keluar dari mobil dengan anggun, ia tersenyum ramah pada semua maid dan beberapa bodyguard yang sudah berbaris menyambut kedatangannya.

“Selamat malam nona muda” sapa mereka sambil membungkuk hormat.

“Malam semuanya, bagaimana kabar kalian?” ucap Shasa ramah.

“Kami semua sehat nona, terima kasih atas perhatian nona muda” jawab bi Tutik selaku kepala maid di mansion ini.

“Apa papa dan mama ada dirumah?” tanya Shasa sambil berjalan masuk.

“Tuan dan Nyonya sudah menunggu di ruang keluarga nona. Mari saya antarkan” ucap bi Tutik.

“Tidak usah bi. Biar Shasa sendiri aja bibi istirahat saja ya. Dah bi” pamit Shasa.

Dengan hati gembira bercampur rindu Shasa berlari kecil menuju ruang keluarga.

'Aish aku baru sadar bahwa ruang keluarga sangat jauh dari pintu utama. Astaga capeknya' batin Shasa menghentikan larinya.

Shasa pun memutuskan untuk berjalan santai saja sampai ruang keluarga. Di ruang keluarga Shasa melihat orangtuanya yang duduk berdampingan membelakanginya. Dari tempatnya berdiri Shasa bisa mendengar percakapan papa mamanya itu.

“Pa, Shasa kog belum datang ya?” ucap mama Nia.

“Sabar ma, mungkin jalanan lagi macet kan kita juga gak tau” jawab papa Daniel.

Shasa yang mendengar ucapan papa dan mamanya berjalan perlahan lalu memeluknya dari belakang.

“Suprise” teriak Shasa gembira masih memeluk kedua orang tuanya dari belakang.

Papa Daniel dan mama Nia terkejut saat Shasa mengagetkan mereka dengan pelukan.

“Astaga sayang kamu bikin papa sama mama kaget tau” gemas mama Nia mencubit pipi kiri putrinya.

“Mulai nakal ya putri kesayangan papa ini hmm” sambung papa Daniel mencubit pipi kanan putrinya.

“Sakit tau pa ma” rengek Shasa.

Shasa pun beranjak menyalami papa dan mamanya, lalu duduk di antara orangtuanya.

“Bagaimana kabar kamu sayang?” tanya papa Daniel mengusap lembut kepala putrinya.

“Seperti yang papa mama lihat Shasa sehat” ucap Shasa memeluk papa Daniel manja.

“Hmmm mama dilupain nih yang dipeluk cuma papa aja” rajuk mama Nia.

Shasa langsung melepas pelukannya dan berganti memeluk mamanya.

“Kangen mama tau” rengek Shasa manja.

“Oh iya pa ma, tadi Shasa bikin kue lo buat papa sama mama” ucap Shasa mengambil bingkisan yang ia taruh di atas meja tadi.

“Waahh anak mama udah pinter buat kue ya” kagum mama Nia membuka toples berisi kue dari dalam bingkisan.

“Papa mau coba dong” ucap papa Daniel mencomot kue buatan putrinya.

“Hmmm enak banget sayang kue buatan kamu, ngalahin buatan mama kamu lo” puji papa Daniel.

“Iya pa kamu bener enak banget” sambung mama Nia.

“Papa sama mama suka?” tanya Shasa yang dibalas anggukan kepala dari kedua orang tuanya.

“Shasa buatin teh dulu ya pa ma kalo gitu. Baru nanti kita lanjut bercerita” pamit Shasa pergi ke dapur.

Papa Daniel dan mama Nia tersenyum melihat putri mereka yang sudah tumbuh dewasa dan mandiri.

“Putri kecil kita sudah bisa membuat teh dan kue pa” ucap mama Nia tersenyum pada suaminya.

“Ya dia tumbuh menjadi gadis cantik dan mandiri sayang” jawab papa Daniel menatap punggung Shasa yang hilang di balik pintu.

“Pa apa kau yakin dengan keputusanmu? Mama khawatir pada Shasa pa” ucap mama Nia.

“Tenanglah sayang. Aku yakin pilihanku tak akan salah, apalagi untuk putri kita. Terlepas dari sifatnya yang dingin, dia sangat menyayangi kedua orang tuanya. Jadi pasti dia bisa menjaga dan menyayangi Shasa kecil kita. Mereka bahkan juga sudah mengenal sejak kecil” ucap papa Daniel menenangkan sang istri.

Tidak lama kemudian Shasa datang dengan wajah ditekuk bersamaan dengan bi Tutik di belakangnya yang membawa nampan berisi tiga cangkir teh.

“Kenapa dengan wajah cantik putri papa ini hem?” tanya papa Daniel saat Shasa sudah duduk disamping istrinya.

“Shasa kesal pa sama bi Tutik yang gak bolehin bawa tehnya” ucap Shasa yang membuat kedua orangtuanya tertawa.

“Sudahlah sayang gak baik marah sama bi Tutik yang lebih tua dari kamu lo”ucap mama Nara mengusap kepala putrinya.

Shasa terdiam lalu menatap bi Tutik yang sedang menaruh tiga gelas teh dan beberapa camilan yang sudah disiapkan ke atas meja.

“Maafin Shasa ya bi udah kesal sama bibi” ucap Shasa merasa bersalah.

Papa Daniel dan mama Nia tersenyum menatap putri kecilnya yang kini tumbuh dewasa.

“Iya non, nggak apa-apa udah bibi maafin kog“ jawab bi Tutik tersenyum membuat Shasa ikut tersenyum.

“Kalo begitu saya pamit kebelakang ya tuan,nyonya,non” pamit bi Tutik.

...****...

Terpopuler

Comments

Mukmini Salasiyanti

Mukmini Salasiyanti

Salken, Mbak...
mampir yaaaa

2023-07-27

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!