Pelabuhan Terakhir: Sekretarisku

Pelabuhan Terakhir: Sekretarisku

1

Kenrich Orlando, seorang CEO dari perusahaan pembuat kendaraan terbesar di dunia, Foreal Motors. Berkat kepiawainnya, Kenrich berhasil membuat Foreal Motors menjadi pelopor kendaraan yang diakui di kancah internasional. Jika perangkat elektronik memiliki ap*le, maka kendaraan memiliki Foreal.

Foreal terus mencetak rekor penjualan tertinggi setiap tahunnya karena inovasi, desain, dan kualitas mesinnya yang juga terus meningkat. Hanya dalam waktu 1 tahun, Foreal sudah melejit di NASDAQ. Sekarang harga saham perusahaan itu sudah naik 20 kali lipat.

Kenrich juga terkenal di dunia investasi. Dia pandai melobi, menarik orang untuk mau menanamkan modalnya di Foreal. Koneksi Kenrich sangat luas, semua orang penting berteman dengannya. Investor, pejabat publik, pengacara, duta besa, konglomerat lainnya.

Kenrich memang tampak sempurna, bahkan kesempurnaannya dapat terbayangkan jika hanya mendengar namanya. Namun tidak ada manusia yang sempurna. Termasuk Kenrich. Mudah terpikat dan mudah bosan dengan wanita, menjadikan Kenrich tidaklah sesempurna itu.

Entah sudah berapa banyak wanita yang singgah di hidupnya, namun tidak ada satupun hubungan mereka berhasil. Paling lama hanya berjalan 2 bulan saja.

Namun bukan berarti Kenrich tidak menyukai wanita… Dia sangat menyukai makhluk ciptaan Tuhan yang indah itu.

RUANG RAPAT FOREAL MOTORS.

“Sehingga dapat disimpulkan, lebih hemat memindahkan kantor pusat ke New City dibandingkan merekrut pegawai terbaik dari kota manapun,”

“Baiklah. Rapat pagi ini, pastikan tidak ada yang membocorkannya sampai saya membuat keputusannya,” ucap Kenrich.

“Baik, pak,”

Kenrich keluar dari ruang rapat bersama sekretarisnya.

“Rapat tadi pagi, bagaimana menurutmu?” tanya Ken seraya berjalan bersama sekretarisnya keluar dari kantor.

“Keputusan memindahkan kantor pusat Foreal ke New City adalah keputusan yang ideal kalau melihat dari efektivitas dan efisiensi,” jawab sekretarisnya.

“Memangnya ada aspek lain yang perlu dipertimbangkan?” tanya Ken.

“Ada,”

“Apa itu?”

“Morgan Orlando,”

“Ah, ya. Aku lupa memikirkan dia,” ucap Ken.

Ken bersama sekretarisnya masuk ke dalam mobil.

KEDIAMAN KAKEK KENRICH, MORGAN ORLANDO.

Suatu pagi di kediaman Morgan Orlando, Kenrich sebagai cucu yang baik hati dan penyayang, dia mendatangi kediaman kakeknya. Hanya sekedar setor muka dan berbincang sebentar saja agar terlihat sebagai cucu yang berbakti.

Tampan, mapan, berbakti pula dengan orang tua, sempurna sekali bukan? Namun dibalik kesempurnaannya itu, ada seorang wanita yang berperan besar, yang memaksa Kenrich dengan memasukkan kunjungan rutin itu ke dalam jadwal harian Kenrich. Siapa lagi yang bisa melakukan itu selain sekretarisnya sendiri?

“Sudah lebih dari 5 tahun kakek menunggu cucu darimu. Kapan penantian kakek ini akan berubah manis? Kamu selalu meminta kakek untuk bersabar. Sampai kapan kakek masih harus bersabar?” ucap Morgan.

“Tidak ada yang meminta kakek untuk menunggu,” balas Kenrich yang tangannya sibuk mengupas kulit apel dengan pisau.

Namun Kenrich terus mengalami kegagalan. Kulit apelnya selalu terpotong kecil sebelum dia berhasil memutar apelnya.

“Kenapa kulitnya selalu patah?” Kenrich menggerutu.

“Biar aku saja,” ucap seorang wanita yang siap siaga berdiri di samping Kenrich saat dia berbincang dengan kakeknya di ruang tengah.

Dan wanita itu ialah Patrice Gourman. Sekretaris yang sudah berada di sisi Kenrich 11 tahun. Orang di balik “kesempurnaan” Kenrich sekarang.

“Hey, memangnya wajah tampanmu itu hanya pajangan saja? gunakan itu untuk memikat wanita. Populasi di dunia ini didominasi oleh wanita dan kamu masih belum berhasil mendapatkannya satupun?” Nada bicara Morgan meninggi.

“Memangnya aku bilang aku tidak bisa memikat wanita? Semua wanita yang melihatku pasti akan langsung terpesona denganku. Ya, ‘kan, Patrice?” Kenrich mengajak Patrice untuk ikut masuk ke dalam pertarungan dan membelanya.

“Itu memang tidak dapat disangkal,” ucap Patrice.

“Tuh, kakek dengar sendiri, ‘kan?”

“Ok, lalu kenapa sampai sekarang belum ada wanita yang kamu kenalkan ke kakek?” tanya Morgan.

“Ya, karena aku belum berhasil menemukan yang tepat, yang bisa aku kenalkan ke kakek. Kakek tidak mau ‘kan aku membawa masuk sembarang wanita ke rumah ini?” jawab Kenrich.

“Sudah, diam saja. Patrice, aku sudah mengirimkan beberapa profil wanita ke emailmu. Aturkan jadwal pertemuan kunyuk ini dengan mereka. Dan kamu, pergilah temui mereka,” ucap Morgan.

“Aku tidak memiliki waktu untuk itu. ya, ‘kan, Patrice? Please, katakan iya, katakan iya,” Kenrich memberi kode.

“Patrice handal dalam pekerjaannya. Dia pasti bisa mengatur jadwalmu. Itu sebabnya kamu membiarkan dia bekerja selama 11 tahun. Ouh, aku tidak bisa membayangkan apa jadinya dirimu sekarang kalau tidak ada Patrice. Tapi, Patrice, kakek rasa kamu juga perlu menemukan pasanganmu sendiri dan berkeluarga. Aku rela karena kunyuk ini sudah cukup besar,” sahut Morgan.

“Aku yang tidak rela. Patrice bekerja untukku, dia hanya mendengarku, dan menjalankan perintah dariku. Aku rasa kunjunganku hari ini sudah selesai. Sampai jumpa di kunjungan berikutnya. Ayo, Patrice,” Kenrich bangkit berdiri dan mengajak Patrice keluar bersamanya.

“Kenrich, kakek sudah tua. Oleh sebab itu permintaan kakek terdengar aneh. Entah berapa lama lagi kakek akan hidup. Jadi, turutilah permintaan orang tua ini. dan selagi kakek masih ada, kakek bisa menjadi wali nikahmu. Kamu ingin mamamu yang menjadi wali nikahmu kalau kakek sudah tiada?” ucap Morgan.

“Lebih baik aku tidak menikah daripada harus menemui dia dan memintanya menjadi wali nikahku,” balas Kenrich lalu pergi keluar bersama Patrice.

DI MOBIL DALAM PERJALANAN KE KANTOR.

“Aku tidak bisa menemui para wanita itu. kamu akan mendengarkan aku, ‘kan?” ucap Kenrich pada Patrice.

“Kenapa kamu tidak coba dulu saja? setelah aku lihat, mereka cantik, memiliki reputasi yang bagus, sama sepertimu,” balas Patrice.

“Ada berapa orang yang kakek usulkan?”

“3.”

“Astaga. Aku hanya akan menemui 1, carikan yang terbaik,”

“Kamu mau yang seperti apa?”

“Seperti kamu,”

“Sayangnya, aku hanya 1 di dunia ini dan tidak seorang pun bisa menyerupaiku,”

“Lantas? Aku tidak perlu pergi?”

“Tentu, kamu harus pergi. aku akan mencari yang mungkin kamu sukai. Nah, ini dia. Rabu jam 8 malam, atau Sabtu jam 6?”

“Astaga, Patrice. Kamu sangat kejam padaku. Rabu jam 8 malam di-”

“Gourmet,” ucap Patrice sebelum Kenrich mengucapkannya.

Patrice tahu kalau Gourmet adalah restoran italia yang Kenrich sukai.

RABU JAM 19.45.

Kenrich keluar dari ruangannya. Patrice langsung berdiri.

“Sudah waktunya menghadiri makan malam romantis dengan-” ucap Patrice yang terpotong karena Kenrich menyelanya.

“Ouch, Patrice, jangan lanjutkan. Aku akan pergi sekarang. Sampaikan ini pada kakek,” ucap Kenrich.

“Siap laksanakan, bos!”

“Jangan panggil aku seperti itu. aku pergi,” ucap Kenrich.

“Ya, silakan,” ucap Patrice sambil tersenyum.

“Aku akan pergi loh,”

“Iya. Semoga berhasil,” ucap Patrice.

Kenrich akhirnya berjalan mendekati lift dan menekan tombol turun. Patrice masih berdiri sampai memastikan Kenrich masuk ke dalam lift.

“Ngomong-ngomong, kenapa kamu belum pulang?” tanya Kenrich.

“Sebentar lagi aku selesai,”

“Oh, baiklah,”

Pintu lift terbuka.

Bersambung...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!