Ingatan Kelam

Aila duduk termenung dalam kamar yang remang2, air matanya menetes mengingat kepedihan yang ia alami.

terlebih ketika ia melihat anak kecil yang tengah tertidur pulas tangisnya pecah.

"nak kenapa kamu begitu kuat?" tanyanya lirih dalam hati.

"maafkan ibu yang begitu rapuh, ibu tidak bisa setegar itu nak" Aila mengusap rambut anak yang begitu ia cintai.

kisah kelam Aila membuat hatinya begitu dingin, ia memaksakan hatinya untuk mati. ia takut untuk terluka lagi, ia takut kehilangan anak yang ia cintai.

Semua kisah kelamnya membuat nya tak berhasrat dengan cinta, ia sudah tidak ingin lagi merajut cinta dengan siapapun. hatinya telah 2 kali terluka, ia tak siap untuk terluka ketiga kalinya.

tok..tok..tok... terdengar ketukan dari luar pintu kamarnya.

"Nona, apakah anda tidak mau makan malam sebentar saja? Sejak pulang bekerja nona belum makan apapun" ternyata bi mirna. Pelayan yang begitu setia, beliau sudah seperti ibu Aila sendiri. Bi mirna seakan menggantikan posisi orang tua Aila setelah mereka meninggal.

"besok pagi saja bi saya sarapan" jawab Aila tanpa membuka pintu. Bi mirna pun terpaksa pergi dengan perasaan cemas.

"sepertinya nona kembali teringat masa lalunya dengan tuan Andra" pikirnya. "orang jahat itu tidak pantas dipikirkan padahal" gerutu bi mirna kesal.

bi mirna sangat ingat bagaimana perlakuan tuan andra pada Aila dan anaknya yang masih sangat kecil. hingga tega meninggalkan nya untuk wanita jalang itu.

"sejak awal aku sudah tidak setuju nona aila menikah dengan si brengsek itu" bi mirna geram.

tapi setidaknya sekarang ia bersyukur dengan kenyataan, bahwa nona aila telah berpisah darinya.

"tapi aku khawatir jika nona aila terus sendiri, dia kan butuh sosok suami" bi mirna berkata pelan sambil melamun didapur.

"hayoooooo, ngegosip kok sendiri!!!!" aunty laras membuyarkan lamunan bi mirna. "sudahlah bi biarkan nona aila, besok juga sepertinya nona sudah membaik lagi" laras berusaha menenangkan.

malam pun larut dengan begitu mengkhawatirkan......

*****

"selamat pagi anak tampan" Aila memeluk roshan dengan gemas. roshan tersenyum dan mengecup pipi ibunya.

Aila dan roshan turun dari kamar untuk sarapan bersama bi mirna dan aunty laras.

"bi nanti saya pulang larut ya, sepertinya pekerjaan saya hari ini akan sangat banyak, saya titip roshan ya."

"baik nona tenang saja, roshan pasti kami jaga dengan baik".

Aila pergi menuju rumah sakit, menjalankan rutinitas nya di rumah sakit ternama di daerah Jakarta. ia menyusuri kota yang begitu padat dengan berbagai lamunan.

tib2 ia teringat pada roshan, pria nepal yang menjadi cinta pertamanya. "Roshan kenapa kamu membuat aku mengambil pilihan ini?" tanpa sadar aila berlinang air mata dipipinya.

ia berandai andai dulu roshan tak pergi darinya, mungkin akhirnya tak akan seperti ini.

flashback

ia teringat janji manis yang pernah kekasihnya itu sampaikan "aku akan belajar, aku akan berusaha, aku pasti bisa menjadi suamimu nahdaku" ucap roshan ketika mereka sama2 berada di amerika.

dulu aila adalah seorang mahasiswa kedokteran di amerika dan roshan adalah pembimbing nya di sebuah rumah sakit tempatnya magang sebagai dokter baru.

roshan adalah tipikal pendidik yang kejam, tegas, dan galak. sulit sekali untuk bersantai jika ada dia.

"im so tired" celetuk seorang teman sesama magangku.

roshan mendengar kalimat itu dengan jelas. "hey kalau ingin bersantai jangan jadi dokter, jadilah pengangguran dirumahmu!" bentaknya membuat bulukuduk kami merinding ketakutan.

"jangan tunjukan ketidakbergunaan kalian disini! saya tidak suka orang bodoh!!!" celanya membuat semua anggota magang kesal tapi tak bisa berbuat apa2.

"apa? kamu mau menangis? saya memarahi temanmu, kenapa kamu yang menangis?" tanya roshan b pada Aila yang tengah menunduk.

"lemah sekali!" tambahnya sambil menepuk bahu Aila.

"pikirkan kesalahan dan ketidakpantasan kalian disini!" tambahnya sambil pergi meninggalkan mereka.

"galak sekali orang itu, pasti dia belum menikah, mana ada wanita yang mau padanya!!!" Ucap Aila mengumpat.

"pokonya aku benci manusia seperti dia" bisik aila pada temannya.

"nanti kamu cinta sama dia kalau benci seperti ini. mau? ledek temannya.

cihhhh mana mungkin, membayangkannya saja aku tidak mau. "pria arogan dan tempramen seperti itu mana bisa mengenal cinta!" gerutu Aila pada temannya. Dan dibalas tawa kecil temannya.

selang beberapa jam dari kejadian itu "Aila kamu dipanggil dokter khan ke ruangannya" kata Albert salah satu magang sambil berlari ngosngosan.

terlihat raut kaget diwajahnya, seketika berubah menjadi cemas.."ke..kenapa dia memanggilku?" tanyanya gugup.

"I dont know" jawab Albert sembari mengangkat kedua bahunya.

Aila buru2 menuju ruangan roshan dengan berlari kecil.

di depan pintu aila menarik nafas berat. "tok...tok..tok..." sambil membuka pintu sedikit demi sedikit.

"halo dokter khan, apakah anda memanggil saya?" tanyanya, badannya sudah setengah masuk ruangan roshan.

"hemm" jawabnya singkat tanpa memandang wajah aila sedikitpun.

"can I help you?" tanya nya lagi sambil gemetar.

"hemm" sambil membulak balik kertas kertas yg berserakan di mejanya.

"apa itu dokter?".

"kamu terlalu banyak bertanya yang tidak penting!". rohani memandangnya tajam membuat aila semakin tegang.

"hahaha relax sajalah tidak perlu takut seperti itu, apa aku terlihat seperti monster?" tanya nya mulai berdiri melangkah mendekati aila.

"hmmm kamu kan lebih dari monster" gerutu aila dalam hati.

"kamu seorang muslim?" tanyanya sambil memutari aila yang mematung sejak tadi. Aila mrngagguk dan kembali menunduk.

"hemm, bagus.. bagus.. tidak apa kan jika kamu berteman dengan seorang hindu? sepertinya kamu muslim yang taat!" lanjutnya lagi.

"tidak apa2 dokter, selagi tidak saling mengganggu, saya tidak masalah".

"jadi maksudmu saya mengganggu?" tanyanya dengan nada kesal.

"aaarrrgghhh, bodoh sekali dokter ini" jerit aila dalam hati sambil menahan nafas berat.

"ti..tidak pa" jawabnya.

"hemm baguslah, saya hindu. baiklah kalau kamu tidak masalah. semoga kamu bisa bekerjasama dengan baik bersama saya, saya dengar kamu mahasiswa kedokteran paling pintar. jadi jangan bertingkah bodoh dihadapan saya. saya tidak suka perempuan bodoh! mengerti?" jelas roshan sambil tertawa sinis.

"ciihhh.. apa pentingnya? ya ampunnnnn rasanya ingin sekali meninju bibir orang gila ini!!!!!" aila kesal, ia menggerutu dalam hatinya sambil memandang roshan tajam penuh rasa tidak suka.

"kenapa kamu memandangi saya? suka? hahaha, keluar sana saya sibuk!" gelak tawanya masih terdengar menyebalkan ditelinga aila.

aila berlalu sambil menggerutu kesal, "kenapa tuhan menciptakan manusia seperti ini? merepotkan saja" gumamnya.

roshan tak henti memandangi aila yang mulai berlalu dari pandangannya.

ini adalah kali pertama ia menyukai seorang perempuan tapi caranya malah membuat aila tak menyukainya.

aila tak menyadari bahwa roshan tengah menyukainya. hatinya terlalu penuh dengan rasa kesal.

aila terus melamun mengingat bagaimana pertama kali ia bertemu dengan roshan cinta pertamanya. sambil tersenyum tipis dan sesekali menarik nafas berat.

tak terasa mobil sudah memasuki area parkir rumah sakit. lamunannya membuat waktu tak terasa panjang.

lanjut eps 3 ya sayang ❤❤❤

Terpopuler

Comments

Arsy Azzahira

Arsy Azzahira

masih yimak

2021-12-20

0

Eti Sumiati

Eti Sumiati

nyimak

2021-12-18

0

oyen

oyen

nama anak sama mantan kekasih kok sama ya

2021-12-06

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!