Terjebak Cinta Gadis Konflik

Terjebak Cinta Gadis Konflik

Prolog

Nathan adalah mahasiswa tingkat akhir di salah satu universitas yang berada di kota Bandung, Dia memiliki sahabat yang bernama Abduh mereka berdua tinggal di rumah kost di salah satu mahasiswi lokal yang bernama Shakila.

Nathan, Abduh dan Shakila, mereka sudah lama menjadi sahabat mulai dari semester awal, meski mereka berasal dari kota yang berbeda. Nathan dari kota Bogor, Abduh dari Sukabumi, tapi persahabatan mereka sudah melebihi saudara. saling menjaga, saling mengerti, saling memahami satu sama lain. itulah ikatan persahabatan.

Abduh sering dikirimi video Blog pribadi adiknya yang bernama Jasmine, dia berkuliah di caltech California Amerika Serikat. adik Abduh sangat cantik jelita menolak cinta yang datang terhadapnya itu sudah biasa, seperti suatu saat dia sedang berhadapan dengan salah satu pria tampan dan tinggi di salah satu taman kampus.

"I love you not because I need you. I need you because I love you....!" ungkap pria bule itu sambil memberikan seikat bunga mawar yang terlihat masih segar, untuk menambah tingkat keromantisan dia menekuk lutut menandakan bahwa dia benar-benar mencintai Jasmine.

Mendapat ungkapan seperti itu Jasmine hanya menggelengkan kepala sambil tersenyum, kemudian dia pun berlalu pergi seolah tidak tertarik dengan pria yang didambakan oleh banyak kaum hawa yang ada di Indonesia.

Selain cantik, Jasmine juga sangat periang dan ramah, meski tinggal jauh dari negara kelahiran, Jasmine tidak kesulitan untuk mencari sahabat ataupun teman. dia tidak pernah menolak berteman dengan siapapun hanya satu yang sering dia tolak yaitu ungkapan cinta.

Jasmin yang sangat menyayangi kakaknya, dia pun sering mengirimkan video keseharian selama yinggal di Amerika, untuk mengobati rasa kangen sang kakak yang selalu mengkhawatirkan dirinya.

Siang itu, Abduh yang sudah mendapat video pribadi dari adiknya, dia pun duduk di depan televisi yang berada di kamar, karena dia ingin melihat adiknya dengan secara jelas, ditambah di rumah sedang sepi, karena Nathan dan Shakila belum pulang, sedangkan orang tua Shakila tidak terlalu menggubris keberadaan mereka.

Mata Abduh terus terfokus menatap ke arah layar televisi melihat adiknya yang menerangkan Dia sedang berada di mana, layaknya para youtuber yang sedang mereview tempat-tempat yang mereka kunjungi. sesekali dari kedua sudut bibirnya tersungging senyum bahagia melihat adiknya yang sangat ceria, namun kadang-kadang senyum itu menghilang berubah menjadi raut wajah yang sangat ketakutan.

Abduh dengan leluasa menonton televisi, biasanya dia hanya melihat video yang dikirim adiknya dari layar handphone, karena sangat merahasiakan tentang semuanya sehingga tidak ada satupun orang yang mengetahui bahwa dia memiliki seorang adik.

Dari arah luar rumah, terlihat ada dua orang yang masuk ke halaman, wajah Mereka terlihat memerah kepanasan. tapi itu tidak membiaskan senyum dari kedua sudut bibir mereka, seolah rasa capek tidak terasa karena terobati dengan sahabat yang selalu menemani.

"Gua mandi dulu ya....! nanti kita bahas lagi rencana liburan kita." ujar sang wanita ketika dia berada di tangga.

"Boleh ikut?" jawab yang pria dengan mengeluh senyum menjahili.

"Ayo kalau berani....!" tantangnya sambil turun kembali hendak menarik tangan Nathan untuk diajak menuju ke kamar atas, namun dengan segera pria itu berkelit dan berlari menuju ke kamarnya yang berada di lantai bawah.

Ketika membuka pintu Nathan membukanya dengan penuh kehati-hatian, karena takut mengganggu sahabatnya. kalau kalau Abduh sedang tidur namun, Nathan sedikit tercengang karena sahabatnya itu sedang duduk sambil Menatap layar televisi yang menampilkan wanita yang sangat cantik, Sedang membahas makanan-makanan yang berada di Amerika.

Nathan masuk dengan perlahan sehingga tidak menimbulkan suara sedikitpun. sahabatnya yang sedang menonton TV tidak mengetahui atau memang sahabatnya tidak peduli dengan kehadirannya. Nathan yang masih tercengang dengan kecantikan gadis yang berada di dalam video, dia pun ikut menonton dari belakang. hatinya terasa berdebar, jantungnya terasa berdegup seperti ada sesuatu yang hinggap dalam dirinya, Padahal selama dia berkuliah di kampus Dia tidak pernah merasakan getaran-getaran seperti itu.

Bagaimana tidak Terkesima karena Jasmine yang memiliki paras yang cantik dipadukan dengan tubuh yang ideal ditambah dengan public speaking yang sangat bagus, membuat Nathan semakin yakin bahwa dia sudah jatuh cinta dari pandangan pertama walaupun hanya lewat sebuah video.

Suasana kamar pun terasa Haning hanya suara Jasmine yang terus menjelaskan tentang keberadaannya di Amerika, seolah kedua orang itu sedang menonton film romantis yang takut ketinggalan kata-kata puitisnya.

"Di manapun Gadis itu berada.... Saya pasti akan mencari dan mencintainya, bahkan kalau dia mau saya akan langsung menikahinya..." ucap Nathan ketika video itu selesai diputar.

Mendengar ada yang berbicara di belakang, Abduh pun bangkit dengan memasang wajah yang sangat kusam, berbeda dari biasanya yang selalu menyambut hangat penuh kegembiraan ketika bersama Nathan.

"Eh kurang ajar Kalau....! ngomong itu dijaga! Apa kamu tidak tahu bahwa Jasmine itu adalah adik gua? Tidak sepantasnya mulutmu yang kotor berbicara seperti itu." jawab Abduh dengan menggunakan bahasa formal, padahal biasanya ketika mengobrol mereka selalu bercanda.

"Oh Ternyata wanita itu namanya Jasmine, nama yang cantik sesuai dengan orangnya. Hidupku memang selalu diikuti dengan keberuntungan karena ternyata Bidadari itu adalah adiknya kak Abduh." jawab Nathan yang tak sedikitpun menunjukkan ketakutan. Bahkan dia terlihat cengengesan seperti sangat bahagia dengan apa yang diucapkan oleh sahabatnya.

"Iya.... dan Kenapa kamu manggil gua dengan sebutan kakak? Ibu gua tidak pernah melahirkan anak cengengesan seperti Elu."

"Memang tidak melahirkan. tapi sebentar lagi Kak Abduh akan menjadi kakak ipar saya. karena Jasmine akan saya nikahi dan Saya bahagiakan setulus hati, sepenuh jiwa. seisi alam semesta...." ujar Nathan tanpa membiaskan senyum di bibirnya.

"Sampai bintang berjatuhan, gunung-gunung meletus, air laut berubah menjadi tsunami. gua tidak akan rela kalau suami adik gua seperti ini."

"Eitttt.... Kalau ngomong itu jangan terlalu tinggi Kak Abduh! Bagaimana kalau nanti Kak Abduh lah yang akan menjadi walinya."

"Cuih... Tidak itu tidak akan terjadi, karena gua sudah menambahkan lu ke dalam Blacklist keluarga."

"Sadis amat aku memiliki kakak ipar. tapi sekeras apapun Kak Abduh menolak maka adik akan berusaha lebih keras dari penolakan Kakak." jawab Nathan sambil mencolek dagu Abduh, kemudian dia pun melepaskan tas yang ada dalam gendongannya untuk disimpan di belakang pintu.

Abduh yang masih merasa kesal, dia pun mendekat kemudian mengangkat kerah baju Nathan, sehingga tubuh sahabatnya terangkat ke atas.

"Camkan anak kurang ajar..... kamu tidak akan bisa menikahi adik saya.... karena saya sudah menggurat jagat tidak akan menerima kamu sebagai keluarga." Ancam Abduh dengan mendekatkan wajahnya ke arah wajah Nathan yang terlihat masih cengengesan.

"Hey....! hey...! kenapa kalian bertengkar?" tahan suara seorang wanita yang baru masuk ke kamar mereka.

"Eh ada Shakila, begini Shakila ternyata kak Abduh ini dia memiliki adik yang sangat cantik, bernama Jasmine. Dia sedang berkuliah di Amerika." jawab Nathan sambil menengok ke arah orang yang baru datang.

"Jasmine.... kuliah di Amerika....." ulang Shakila yang terlihat mengurutkan dahi, seperti orang yang sedang kebingungan.

"Iya emang kenapa, kamu nggak percaya.... kamu bisa lihat videonya yang ada di televisi...!" jawab Nathan yang memberikan isyarat menggunakan bibir menunjuk ke arah televisi yang masih menyala.

Merasa penasaran Shakila pun dengan segera bergegas mendekat ke arah layar televisi, mengacuhkan kedua sahabatnya yang masih bergulat, karena Abduh tidak melepaskan cengkraman tangannya di kerah baju.

Shakila mengambil remote kemudian mempelai video yang berada di dalam televisi, ternyata memang benar video itu menunjukkan bahwa ada seorang wanita yang memanggil Abduh dengan sebutan kakak. Dia sedang menunjukkan tempat-tempat dan makanan-makanan yang berada di Amerika

Beberapa saat berlalu Shakila pun menghentikan video yang sedang dia tonton, matanya menatap ke arah Abduh yang masih bergulat dengan Nathan, Shakila menatap penuh curiga terhadap sahabatnya itu.

"Sudah lepaskan.... aku ingin ngobrol serius dengan kamu Abduh." ujar Shakila sambil membantu melepaskan cengkraman tangan sahabatnya.

Abduh awalnya menolak melepaskan cengkraman karena dia masih kesal dengan sikap sahabatnya yang keras kepala, tetap mau menjadikan Jasmine sebagai istrinya, tapi setelah beberapa kali dipaksa akhirnya ia pun halo halo mau melepaskan cengkramannya.

"Ada apa .sih...." dengus Abduh sambil duduk di di tepian ranjang

"Aku mau nanya sama kamu, katanya kamu orang miskin. kok bisa adik kamu kuliah di Amerika?" tanya Shakila dengan tatapan penuh curiga.

Terpopuler

Comments

Sena Fiana

Sena Fiana

🤗🤗

2023-08-09

0

Sani May

Sani May

selamat atas keberhasilan

2023-07-21

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 libur Semester
3 Menuju Kerumah Abduh
4 Melarikan Diri
5 Keluarga Darman
6 Kampung Sagaranten
7 Asal Mula
8 Jasmine Akan Datang
9 ide Menjemput Jasmine
10 kegelisahan Nathan
11 Mencari Mobil
12 Kebaikan Dadang
13 Siapa Yah?
14 galau
15 Nathan Kurang Fokus
16 keributan
17 Abduh Terpaku
18 Hubungan Abduh Dan Yanti
19 Kisah Abduh Dan Yanti
20 Keputusan Abduh
21 Pengakuan Yanti
22 Persetujuan
23 Keputusan
24 Ketakutan
25 Menemui Dadang
26 Dadang Marah
27 Akhirnya
28 Semuanya Lancar
29 Menemani Jasmine
30 Jasmine Minta Diantar
31 Darman Dipojokan
32 Mencari Masalah
33 Menyerbu Darman
34 terpojok
35 Menyandra Jasmine
36 Dadang Marah
37 Asal mula terjadi Konflik
38 Pertarungan Dadang
39 Bertarunglah secara Kestria
40 Permusuhan terus Berlanjut
41 Jangan sampai Menggangu Acara Lamaran
42 Kembali Seperti Biasa
43 Memikirkan Jasmine
44 Jodoh Untuk Jasmine
45 Berita Bahagi unutuk Jasmine
46 Lamaran Abduh
47 Penyerangan
48 Hancur lebur
49 Menyelamatkan Diri
50 Abduh terluka
51 Bawa Yang Jauh
52 Perih
53 Mencari Informasi
54 Keputusan
55 Harus Ikut
56 Nathan
57 Pelarian
58 Membawa Jasmine ke Bogor
59 Tiba Dirumah
60 Penyambutan
61 Siapa Sebenarnya Jasmine
62 Menghibur
63 Jamine Meringis
64 Malu
65 Sambutan
66 Rencana Dengan Kakek
67 menuju Jasinga
68 Mancing
69 Kakek Dan Cucu
70 Mengalah
71 Mulai Nyaman
72 Linda tidak Setuju
73 Musuh Selalu Mengintai
74 Mencari Informasi
75 Jangan Tinggalkan Jejak
76 Kericuhan Di Kampung Sagaranten
77 Mulai Menjalakan Rencana
78 Mendapat Petunjuk
79 Nur Halimah Disergap Perampok
80 Bukan Harta yang Mereka cari
81 Melaporkan Kejadian
82 Berhasil
83 Berangkat Kebogor
84 Kayanya Akan Sulit
85 Jasmin Dilecehkan
86 Mengejar
87 memberikan Pelajaran
88 Ternyata Orang yang Dicari
89 Ayah Linda
90 Perubahan Jasmine
91 Gara-gara Atma jaya
92 Jangan Gangu Jasmine
93 Diserang Sarman
94 Nathan hilamg kontrol
95 Bantuan Keluarga
96 Jasmine Selamat
97 Tidak Menyukai Linda
98 Apakah tidak Ada Perasaan
99 Siapa Yang Tidak Kagum
100 Tiket Untuk Jasmine
101 Ikhlas
102 Gelisah
103 Dikejar Sutardji
104 Jasmin Selamat
105 kemana Suamimu
106 Nathan Sangat Mencintaimu
107 Kembali lagi
108 Selesai
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Prolog
2
libur Semester
3
Menuju Kerumah Abduh
4
Melarikan Diri
5
Keluarga Darman
6
Kampung Sagaranten
7
Asal Mula
8
Jasmine Akan Datang
9
ide Menjemput Jasmine
10
kegelisahan Nathan
11
Mencari Mobil
12
Kebaikan Dadang
13
Siapa Yah?
14
galau
15
Nathan Kurang Fokus
16
keributan
17
Abduh Terpaku
18
Hubungan Abduh Dan Yanti
19
Kisah Abduh Dan Yanti
20
Keputusan Abduh
21
Pengakuan Yanti
22
Persetujuan
23
Keputusan
24
Ketakutan
25
Menemui Dadang
26
Dadang Marah
27
Akhirnya
28
Semuanya Lancar
29
Menemani Jasmine
30
Jasmine Minta Diantar
31
Darman Dipojokan
32
Mencari Masalah
33
Menyerbu Darman
34
terpojok
35
Menyandra Jasmine
36
Dadang Marah
37
Asal mula terjadi Konflik
38
Pertarungan Dadang
39
Bertarunglah secara Kestria
40
Permusuhan terus Berlanjut
41
Jangan sampai Menggangu Acara Lamaran
42
Kembali Seperti Biasa
43
Memikirkan Jasmine
44
Jodoh Untuk Jasmine
45
Berita Bahagi unutuk Jasmine
46
Lamaran Abduh
47
Penyerangan
48
Hancur lebur
49
Menyelamatkan Diri
50
Abduh terluka
51
Bawa Yang Jauh
52
Perih
53
Mencari Informasi
54
Keputusan
55
Harus Ikut
56
Nathan
57
Pelarian
58
Membawa Jasmine ke Bogor
59
Tiba Dirumah
60
Penyambutan
61
Siapa Sebenarnya Jasmine
62
Menghibur
63
Jamine Meringis
64
Malu
65
Sambutan
66
Rencana Dengan Kakek
67
menuju Jasinga
68
Mancing
69
Kakek Dan Cucu
70
Mengalah
71
Mulai Nyaman
72
Linda tidak Setuju
73
Musuh Selalu Mengintai
74
Mencari Informasi
75
Jangan Tinggalkan Jejak
76
Kericuhan Di Kampung Sagaranten
77
Mulai Menjalakan Rencana
78
Mendapat Petunjuk
79
Nur Halimah Disergap Perampok
80
Bukan Harta yang Mereka cari
81
Melaporkan Kejadian
82
Berhasil
83
Berangkat Kebogor
84
Kayanya Akan Sulit
85
Jasmin Dilecehkan
86
Mengejar
87
memberikan Pelajaran
88
Ternyata Orang yang Dicari
89
Ayah Linda
90
Perubahan Jasmine
91
Gara-gara Atma jaya
92
Jangan Gangu Jasmine
93
Diserang Sarman
94
Nathan hilamg kontrol
95
Bantuan Keluarga
96
Jasmine Selamat
97
Tidak Menyukai Linda
98
Apakah tidak Ada Perasaan
99
Siapa Yang Tidak Kagum
100
Tiket Untuk Jasmine
101
Ikhlas
102
Gelisah
103
Dikejar Sutardji
104
Jasmin Selamat
105
kemana Suamimu
106
Nathan Sangat Mencintaimu
107
Kembali lagi
108
Selesai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!