libur Semester

Mendapat pertanyaan dari Shakila Abduh tidak langsung menjawab, Dia terlihat menarik nafas seperti sangat berat mendapat pertanyaan seperti itu, karena sudah lama dia selalu menyembunyikan tentang keluarganya, sampai-sampai Nathan dan Shakila belum pernah berkunjung ke kampung halamannya.

"Kenapa malah diam?" tanya Shakila yang duduk di sampingnya.

"Nggak apa-apa... aku minta maaf kalau aku tidak bisa menjelaskan Semuanya sama kalian, karena ini memang sangat rumit dan susah untuk dijelaskan, mungkin nanti suatu saat kalian akan mengetahuinya." Jawab Abduh yang bangkit dari tempat duduknya, kemudian dia pun masuk ke kamar mandi entah mau berbuat apa.

"Si Abduh kenapa?" Shakila mengalihkan pertanyaan dengan menatap Nathan yang duduk di sampingnya.

"Nggak tahu mungkin kesambet...!" Jawab sekenanya.

"Yey.... gua nanya benar-benar loh, malah jawab begitu." dengus Shakila yang terlihat kesal.

"Udah tahu kalau membahas kampung halamannya si Abduh akan selalu mengelak, sampai sekarang kita belum tahu tempat tinggalnya di mana.

"Iya yah... kenapa seperti ada yang disembunyikan, karena kalau alasannya sebagai orang yang tidak mampu dan tidak memiliki orang tua, Itu bukan alasan yang kuat untuk menghargai kita mendatangi rupanya. kita bersahabat dengannya sudah hampir lima tahun lebih, tapi kita tidak membedakan kasta di antara masing-masing," ungkap Shakila penuh curiga.

"Sudahlah, jangan memaksa orang yang tidak mau berbicara dan biarkan sahabat kita memilih Jalan hidupnya masing-masing, yang terpenting kita selalu bersama. tapi bagaimana pendapatmu kalau aku menikahi adiknya Kak Abduh?" tanya Nathan mengalihkan pembicaraan.

"Emang kamu benar-benar serius mencintai dan menyukai wanita siapa tadi namanya?"

"Jasmine...."

"Iya..... Apa kamu serius dan kamu siap menanggung semua resikonya?"

"Ya Seriuslah... Entah mengapa ketika aku melihat dirinya jantungku terasa berdegup, hatiku terasa berdebar, bayangan-bayangan Indah bersamanya terlukis dengan begitu sempurna bak lukisan Surgawi yang belum pernah terlukiskan."

"Enggak..... sampai kapanpun gua nggak akan menerima lu menjadi adik ipar gua....!" putus Aduh yang baru keluar dari kamar mandi.

"Nah... nah kan udah membiasakan diri memanggil sahabatnya dengan sebutan adik ipar, berarti dalam hati kecilnya dia merestui kalau aku menikahi Jasmine." Jawab Nathan yang terlihat mengulum senyum,

"Iya emang apa salahnya kalau Adik kamu dinikahi oleh Nathan, karena sepengetahuan kita Nathan orangnya sangat baik. dia tidak pernah memainkan perasaan perempuan dan tidak pernah menyakiti hati perempuan. apa kamu masih berpikir untuk menerimanya sebagai adik ipar, Bukankah itu adalah yang terbaik buat adik kamu dan bisa mempererat tali persahabatan kita menjadi tali persaudaraan..." sambung Shakila yang berada di pihak Nathan.

"Pokoknya aku tidak mau menerima si Nathan menjadi keluarga."

"Yah, tapi kamu tidak bisa memutuskan karena keputusan yang sebenarnya berada di Adik kamu. Kalau dianya mau apakah sebagai seorang kakak akan tega merusak kebahagiaan adiknya."

Mendapat pertanyaan seperti itu Abduh pun terdiam kembali, seperti kalah dalam pembicaraan. berbeda dengan Nathan yang terlihat masih cengengesan karena merasa ada orang yang membelanya.

"Sudahlah Kak Abduh.... mendingan kita bahas rencana liburan kita mau ke mana, karena minggu depan Mungkin kita sudah bisa pulang ke rumah masing-masing." ujar Nathan mencairkan suasana yang tidak enak buat sahabatnya.

"Iya benar... jangan sampai liburan tahun ini kita sia-siakan. Bagaimana kalau tahun ini kita liburan ke kampung Abduh, boleh nggak duh?" jawab sekila memberikan pendapat, matanya menatap ke arah Abduh yang sejak dari tadi terlihat uring-uringan.

"Enggak... kalian tidak boleh main ke kampung saya karena belum saatnya kalian datang."

"Kenapa?" tanya Shakila yang masih penasaran dengan alasan.

"Pokoknya tidak boleh. lagian liburan tahun ini aku tidak akan pulang, mungkin lebih baik kita liburan ke luar kota saja. ke Jogja mungkin?"

"Kalau aku terserah kakak ipar aja, yang terpenting dia merestuiku menikahi adiknya?"

"Halah... kamu malah masih bercanda kita ngobrol terus nih..!" ujar Shakila sambil melemparkan bantal ke arah Nathan.

"Ya iyalah... karena keinginan kakak ipar adalah perintah bagi adiknya."

Mereka bertiga pun terus membahas rencana-rencana mereka ketika liburan semester datang. ada yang mengusulkan liburan ke luar kota, ada juga yang mengusulkan liburan ke luar pulau, bahkan ada yang mengajak mereka keluar negeri.

Mereka bertiga terlarut dalam obrolan obrolan yang sangat seru, melupakan perdebatan yang baru saja menghampiri. karena Begitulah persahabatan mungkin akan banyak perbedaan, tapi perbedaan itulah yang mengukuhkan kekuatan untuk selalu bersama.

****

Seminggu berlalu waktu libur semester pun tiba. terlihat Nathan yang sedang mengemasi barang-barangnya untuk pulang ke Bogor karena, sebelum menjalankan liburan bersama. mereka akan mengunjungi orang tua masing-masing terlebih dahulu. Nathan berencana pulang ke Bogor, sedangkan Abduh pulang ke Sukabumi, kalau Shakila dia akan menghadiri acara pernikahan saudara sepupunya yang berada di Sumedang.

"Kenapa kamu diam, Kok kamu nggak semangat pulang kampung?" tanya Nathan yang menghentikan aktivitasnya yang sedang mengemasi baju ke dalam tas.

Ditanya seperti itu Abduh tidak menjawab, Dia hanya termenung di kursi yang berada di depan jendela, matanya menatap ke arah halaman samping yang ditumbuhi bunga-bunga, karena Ibu Shakila sangat senang dengan berbagai tumbuhan hias itu.

Melihat sahabatnya yang Murung, Nathan pun mendekati dengan perlahan, kemudian dia pun duduk di kursi yang ada di dekat Abduh. dia menatap sahabatnya dari ujung rambut sampai telapak kaki seolah menelisik apa yang sedang terjadi dengan sahabatnya.

"Kenapa Kok tidak menjawab, Cerita dong kalau punya masalah, jangan dipendam sendirian nanti keluar jerawat..." tanya Nathan yang selalu diselingi dengan candaan sehingga membuat sahabatnya itu terlihat mengulum senyum kemudian memukul lengan Nathan.

"Aduh kenapa malah mukul kayak perempuan aja?"

"Lagian lu bercanda aja, gua lagi bingung nih!" Jawab Abduh yang terlihat membuang nafas.

"Bingung kenapa Kak Abduh?" tanya Nathan yang kembali ke mode awal.

"Sekali lagi lo manggil gua dengan sebutan kakak maka Rasakan ini!" Jawab Abduh sambil mengacungkan petinju yang sangat bulat.

"Yah tapi nggak papa kan, kalau Jasmine aku nikahi?"

"Nggak apa-apa, Kalau dianya mau. karena menurut pengetahuanku Jasmine, seleranya bukan tipe cowok seperti kamu?"

"Iya walaupun bukan tipenya, tapi kalau aku yang terbaik pasti dia akan memilihnya. jadi kakak ipar gak usah khawatir kalau aku tidak mampu menaklukkan adik kakak. Oh iya kamu bingung kenapa Kakak?" tanya Nathan kembali ke pokok permasalahan.

"Aku bingung... sebenarnya aku ingin ikut pulang ke rumah kamu, tapi kemarin Jasmine menelepon kalau dia akan pulang dari Amerika. setelah beberapa tahun terakhir tidak bisa pulang. Tapi aku takut..." jawab Abduh yang menghentikan pembicaraannya, wajahnya terlihat murung seperti menyimpan kekhawatiran yang sangat mendalam.

"Takut kenapa?"

"Aku tidak bisa menjelaskan suasana kampung yang tidak kondusif dengan orang lain. tapi walau Bagaimanapun aku harus pulang karena sudah lama tidak berkumpul dengan keluarga, seperti yang kamu ketahui liburan semester kemarin aku tidak pulang ke rumah."

"Ya kalau tidak kondusif bagaimana aku antar kamu pulang, nanti kalian berdua bisa tinggal di rumahku." jawab Nathan tanpa berpikir panjang dia tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.

"Serius...!" tanya Abduh yang merubah raut wajahnya menjadi bercahaya, seperti menemukan secerca Harapan di padang gurun sahara.

Episodes
1 Prolog
2 libur Semester
3 Menuju Kerumah Abduh
4 Melarikan Diri
5 Keluarga Darman
6 Kampung Sagaranten
7 Asal Mula
8 Jasmine Akan Datang
9 ide Menjemput Jasmine
10 kegelisahan Nathan
11 Mencari Mobil
12 Kebaikan Dadang
13 Siapa Yah?
14 galau
15 Nathan Kurang Fokus
16 keributan
17 Abduh Terpaku
18 Hubungan Abduh Dan Yanti
19 Kisah Abduh Dan Yanti
20 Keputusan Abduh
21 Pengakuan Yanti
22 Persetujuan
23 Keputusan
24 Ketakutan
25 Menemui Dadang
26 Dadang Marah
27 Akhirnya
28 Semuanya Lancar
29 Menemani Jasmine
30 Jasmine Minta Diantar
31 Darman Dipojokan
32 Mencari Masalah
33 Menyerbu Darman
34 terpojok
35 Menyandra Jasmine
36 Dadang Marah
37 Asal mula terjadi Konflik
38 Pertarungan Dadang
39 Bertarunglah secara Kestria
40 Permusuhan terus Berlanjut
41 Jangan sampai Menggangu Acara Lamaran
42 Kembali Seperti Biasa
43 Memikirkan Jasmine
44 Jodoh Untuk Jasmine
45 Berita Bahagi unutuk Jasmine
46 Lamaran Abduh
47 Penyerangan
48 Hancur lebur
49 Menyelamatkan Diri
50 Abduh terluka
51 Bawa Yang Jauh
52 Perih
53 Mencari Informasi
54 Keputusan
55 Harus Ikut
56 Nathan
57 Pelarian
58 Membawa Jasmine ke Bogor
59 Tiba Dirumah
60 Penyambutan
61 Siapa Sebenarnya Jasmine
62 Menghibur
63 Jamine Meringis
64 Malu
65 Sambutan
66 Rencana Dengan Kakek
67 menuju Jasinga
68 Mancing
69 Kakek Dan Cucu
70 Mengalah
71 Mulai Nyaman
72 Linda tidak Setuju
73 Musuh Selalu Mengintai
74 Mencari Informasi
75 Jangan Tinggalkan Jejak
76 Kericuhan Di Kampung Sagaranten
77 Mulai Menjalakan Rencana
78 Mendapat Petunjuk
79 Nur Halimah Disergap Perampok
80 Bukan Harta yang Mereka cari
81 Melaporkan Kejadian
82 Berhasil
83 Berangkat Kebogor
84 Kayanya Akan Sulit
85 Jasmin Dilecehkan
86 Mengejar
87 memberikan Pelajaran
88 Ternyata Orang yang Dicari
89 Ayah Linda
90 Perubahan Jasmine
91 Gara-gara Atma jaya
92 Jangan Gangu Jasmine
93 Diserang Sarman
94 Nathan hilamg kontrol
95 Bantuan Keluarga
96 Jasmine Selamat
97 Tidak Menyukai Linda
98 Apakah tidak Ada Perasaan
99 Siapa Yang Tidak Kagum
100 Tiket Untuk Jasmine
101 Ikhlas
102 Gelisah
103 Dikejar Sutardji
104 Jasmin Selamat
105 kemana Suamimu
106 Nathan Sangat Mencintaimu
107 Kembali lagi
108 Selesai
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Prolog
2
libur Semester
3
Menuju Kerumah Abduh
4
Melarikan Diri
5
Keluarga Darman
6
Kampung Sagaranten
7
Asal Mula
8
Jasmine Akan Datang
9
ide Menjemput Jasmine
10
kegelisahan Nathan
11
Mencari Mobil
12
Kebaikan Dadang
13
Siapa Yah?
14
galau
15
Nathan Kurang Fokus
16
keributan
17
Abduh Terpaku
18
Hubungan Abduh Dan Yanti
19
Kisah Abduh Dan Yanti
20
Keputusan Abduh
21
Pengakuan Yanti
22
Persetujuan
23
Keputusan
24
Ketakutan
25
Menemui Dadang
26
Dadang Marah
27
Akhirnya
28
Semuanya Lancar
29
Menemani Jasmine
30
Jasmine Minta Diantar
31
Darman Dipojokan
32
Mencari Masalah
33
Menyerbu Darman
34
terpojok
35
Menyandra Jasmine
36
Dadang Marah
37
Asal mula terjadi Konflik
38
Pertarungan Dadang
39
Bertarunglah secara Kestria
40
Permusuhan terus Berlanjut
41
Jangan sampai Menggangu Acara Lamaran
42
Kembali Seperti Biasa
43
Memikirkan Jasmine
44
Jodoh Untuk Jasmine
45
Berita Bahagi unutuk Jasmine
46
Lamaran Abduh
47
Penyerangan
48
Hancur lebur
49
Menyelamatkan Diri
50
Abduh terluka
51
Bawa Yang Jauh
52
Perih
53
Mencari Informasi
54
Keputusan
55
Harus Ikut
56
Nathan
57
Pelarian
58
Membawa Jasmine ke Bogor
59
Tiba Dirumah
60
Penyambutan
61
Siapa Sebenarnya Jasmine
62
Menghibur
63
Jamine Meringis
64
Malu
65
Sambutan
66
Rencana Dengan Kakek
67
menuju Jasinga
68
Mancing
69
Kakek Dan Cucu
70
Mengalah
71
Mulai Nyaman
72
Linda tidak Setuju
73
Musuh Selalu Mengintai
74
Mencari Informasi
75
Jangan Tinggalkan Jejak
76
Kericuhan Di Kampung Sagaranten
77
Mulai Menjalakan Rencana
78
Mendapat Petunjuk
79
Nur Halimah Disergap Perampok
80
Bukan Harta yang Mereka cari
81
Melaporkan Kejadian
82
Berhasil
83
Berangkat Kebogor
84
Kayanya Akan Sulit
85
Jasmin Dilecehkan
86
Mengejar
87
memberikan Pelajaran
88
Ternyata Orang yang Dicari
89
Ayah Linda
90
Perubahan Jasmine
91
Gara-gara Atma jaya
92
Jangan Gangu Jasmine
93
Diserang Sarman
94
Nathan hilamg kontrol
95
Bantuan Keluarga
96
Jasmine Selamat
97
Tidak Menyukai Linda
98
Apakah tidak Ada Perasaan
99
Siapa Yang Tidak Kagum
100
Tiket Untuk Jasmine
101
Ikhlas
102
Gelisah
103
Dikejar Sutardji
104
Jasmin Selamat
105
kemana Suamimu
106
Nathan Sangat Mencintaimu
107
Kembali lagi
108
Selesai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!