Sweet Sunshine
**INI SEKUEL ATAU LANJUTAN PERFECT HUSBAND SEASON 1. UNTUK PEMBACA BARU, DISARANKAN UNTUK MEMBACA PERFECT HUSBAND SEASON 1 DULU YA BARU NYAMBUNG KESINI BIAR NYAMBUNG DAN GAK BINGUNG.
DUKUNG TERUS KARYA-KARYA AUTHOR 🥰
HAPPY READING 📖**
------------------------------------------------------------------------
"Udah ngomongnya?" Tanya Dave pada Davin dan Tian.
"Udah. Kenapa emang?" Sahut Davin yang malah bertanya balik.
"Ayo min." Dave langsung menarik tangan Zea cuek tanpa peduli dengan tatapan kedua orang yang ada disana.
"Heiii!" Teriak Zea kesal. Dave menghentikan langkahnya sambil menoleh kearah Zea.
"Taruhan kalian belum selesai?" Tanya Tian berdiri memghampiri Zea dan Dave.
"Taruhan baru dimulai masih ada dua hari kedepan." Sahut Dave ketus tanpa ada senyum ramah sejak awal bertemu dengan Tian.
"Ayo!" Dave kembali menarik tangan Zea.
"Tian aku duluan ya, entar kita ngobrol ditelepon. Abang, aku duluan."
"Hati-hati Ze, kalo udah kelewatan lapor aja ke bunda." Kata Davin setengah berteriak.
"Keterlaluan gimana maksudnya?" Tanya Tian serius. Melihat raut wajah Tian, Davin langsung tertawa.
"Gak akan berani keterlaluan dia tenang aja. Zea itu cewek galak, yang ada Dave nyerah sama dia. Sampai saat ini belum ada sejarahnya Zea dikalahin sama orang." Sahut Davin tertawa sambil merangkul Tian dan pergi meninggalkan tempat itu.
***
Sesampainya ditempat parkir Dave langaung memberikan helm pada Zea.
"Mau aku pakein lagi?" Tanya Dave saat melihat Zea diam tidak langsung menggunakan helm tersebut. Dengan tatapan sinis Zea langsung memakai helm tersebut.
"Buruan, aku pengen cepat sampai dirumah." Ucap Zea sambil naik keatas motor sport berwarna merah tersebut.
"Yang bilang kita mau pulang kerumah siapa?" Jawab Dave santai tersenyum licik. Mendengar hal itu Zea langsung berniat turun namun sayangnya tangan Dave lebih dulu menarik gas dan hal tersebut membuat Zea malah memeluk erat pinggang Dave.
"Enak ya jadi Zea, dikelilingi para cowok ganteng, keren dan kaya raya." Celetuk salah satu gadis yang sejak tadi memperhatikan Zea bersama tiga teman lainnya.
"Paling juga dibayar sama bapaknya, bapaknya kan orang kaya mau beli apa aja juga bisa termasuk beli teman buat anaknya." Sahut Audy ketus, musuh bebuyutan Zea. Gadis itu sangat membenci Zea semenjak SMA karena menurutnya Zea terlalu serakah hingga memiliki semua hal disekelilingnya.
"Tapi gue akui, cowok yang ada disekitar Zea emang bener-bener ganteng semua. Dari Davin, sampai ke Tian dan Dave. Mereka masuk cowok populer dikampus kita."
"Liat aja entar! Gue bakal ambil satu persatu orang-orang yang ada disekelilingnya." Ucap Audy sinis lalu pergi meninggalkan tempat itu bersama genk nya.
***
"Nih orang mau bawa gue kemana coba? Jauh banget lagi, jangan-jangan dia mau culik gue! Argh!...Gak mungkin, pikirkan yang lain. Apa jangan-jangan entar gue bakal ditinggalin disuatu tempat yang asing dan terpencil. Dia kan orangnya jahil banget." Pikir Zea mulai panik karena Dave membawanya pergi jauh.
"Liat aja kalo sampe dia berani jahilin gue, atau mau ninggalin gue kek buang anak kucing bakal gue smackdown nih orang." Tambahnya lagi sambil mengepal kuat kedua jemarinya.
Dan setelah menempuh jalan yang cukup jauh meninggalkan pusat kota, Dave menghentikan motornya disebuah tempat sepi.
"Heh! Kamu bawa aku kemana?" Sambar Zea to the point sambil mengambil ancang ingin menghajar pria yang sedang melepaskan helmnya tersebut.
"Lu mikir apaan Leha? Lo pikir gue mau ngerjain lo? Ninggalin lo ditempat ini kek buang anak kucing?" Celetuk Dave berkata sembarang membuat Zea terpekik karena Dave seperti sedang membaca pikirannya.
"A....apaan? Aku gak mikir gitu! Sejak kapan seorang Zea jadi penakut huh?" Sahut Zea berusha tetap santai.
"Udah ngomelnya? Sekarang bisa diem sebentar gak sih? Daddy sama mommy kasih lo makan apa sampe bisa secerewet ini?" Celetuk Dave membuat bibir Zea makin maju. Davin berjalan menyusuri jalan setapak diikuti oleh Zea yang berjalan dibelakangnya.
"Woaaaaahhh, bagus banget." Teriak Zea mrndapati hamparan pasir putih bersih dengan air laut berwarna biru terang yangnada dihadapannya. Zea langsung berlari menuju bibir pantai meninggalkan Dave dan melupakan semua semua pikiran buruknya tadi.
"Ini tempat yang dulu belum sempat kamu datangin." Ucap Dave, Zea mengingat sejenak ucapan Dave
"Waktu SMP, lo kan gak ikut study tour karena sakit." Kata Dave membantu mengingatkan Zea. Zea langsung mengangguk ingat hal tersebut.
"Woooaaaah, segernya." Kata Zea merentangkan kedua tangannya dan menutup mata sambil menarik nafas dalam mencium aroma laut yang terasa sangat menyegarkan, jauh dari hiruk pikuk kota. Dave tersenyum sambil mengambil beberapa photo Zea dan tentu saja tanpa sepengetahuan sang pemilik wajah.
Dave duduk disebuah ayunan kayu sambil tersenyum melihat kearah Zea yang langsung menceburkan diri dan asik bermain air.
**Tentang kamu,
Dari sekian juta manusia yang tercipta, Tuhan memilih kamu untuk menjadi pemilik rasa. Entah apa yang membuat semua menjadi sebuah rasa, yang jelas tatapan itu menjadi sebuah definisi bahagia.
Tentang kamu,
Seseorang yang membuatku percaya bahwa jatuh cinta bukan hanya perihal luka.
Mencintaimu adalaha variasi rasa terbaik yang pernah ada, meski terkadang kesal dan cemburu ikut andil didalamnya namun bahagia tetap terlihat nyata.
Untukmu,
Jangan pernah beranjak dari kebersamaan ini, meski terkadang kita bagaikan selatan dan utara.
Tentang kamu,
Kamu adalah definisi kebaikan Tuhan yang paling nyata**.
Zea tersenyum kearah Dave lalu menghampiri Dave yang masih betah duduk di ayunan tersebut.
"Ayo ikut." Ajak Zea terdengar sangat bahagia, jauh dari kata kesal dan ketus.
"Lo aja, gue gak bawa baju ganti." Sahut Dave tersenyum manis.
"Hei, kamu bahkan tau aku gak bawa apa-apa. Ayo, biar adil sama-sama basah." Zea langsung menarik tangan Dave sambil berlari menuju bibir pantai. Melupakan sesaat permusuhan yang sudah mereka bangun sejak masih kecil.
"Tempat sebagus ini kok orang banyak gak tau ya?" Tanya Zea penasaran karena sejak tadi hanya mereka berdua yang ada disana.
"Ini memang bukan tempat wisata. Dulu kelas kita kesini cuma untuk sekedar acara rutin bulanan doang dan tepatnya bukan disini tempat yang dikunjungi."
"Terus dimana?" Tanya Zea penasaran sambil mencari benerapa siput kecil yang bersembunyi dibalik tumpukan pasir.
Sekitar satu kilo meter lagi dari tempat kita sekarang, pantai juga dan asli tempat wisata." Jelas Dave ikut mencari hewan kecil yang dicari Zea.
"Enak disini, serasa pantai pribadi. Terus kamu tau tempat ini darimana?"
"Waktu itu bus kebetulan mogok dan ak -....
"Dan seperti biasa kamu ngeluyur sendirian karena bosan, Iya kan?" Sambung Zea memutus ucapan Dave. Dave tersenyum mengangkat kedua alisnya.
"Dasar bocah nakal. Kalo hilang atau tersesat gimana?" Celetuk Zea sambil tersenyum membuat suasana berubah menjadi hangat.
"Kalo aku hilang berarti aku gak akan ada disini saat ini." Jawaban Dave otomatis membuat Zea diam sejenak.
"Hei, liat aku dapat yang masih ada isinya. Lucu mukanya mirip kamu." Teriak Zea sambil mengangkat seekor keong kecil ditangannya.
"Hei! Sejak kapan muka ganteng gue mirip keong huh?" Balas Dave tidak terima dengan ucapan Zea.
"Bodo amat yang jelas mukanya mirip kamu." Jawab Zea tertawa puas sambil terus mengolok Dave. Dave ikut tertawa bersama Zea, hal yang sangat jarang terjadi bahkan bisa dikatakan langka jika Dave dan Zea bisa akur seperti saat ini.
**B****ersambung....
Hai, jadi sekarang Dave dan Zea pindah kelapak ini ya karena ada beberapa yg minta Dave dan Zea dibuatin lapak sendiri. Semoga lapak Dave dan Zea bisa melambung kek lapak daddy El dan ayah Daniel ya.
Author mau ngucapin terimakasih untuk yg selalu ngedukung karya author ❤️**.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
🌈🌈pelangi🌈🌈
mulai baca....
2020-12-18
2
🌟bintang🌟
🌅🌅🌅🌅🌅
2020-12-03
1
🌟bintang🌟
🏖️🏖️🏖️🏖️🏖️🏖️🏖️🏖️🏖️
2020-12-03
1