05

Hari pertama pemotretan pun dilakukan, Zea yang menjadi model sudah berdandan cantik dan juga memakai baju yang akan dipamerkan di depan kamera. Tidak bisa dipungkiri, gadis itu memiliki wajah yang sangat jelita dari mata, rambut, hidung serta bibir tipis yang menawan. Wajar, jika ia mendapatkan perhatian dari lawan jenisnya.

"Kita keknya harus cari model cowok juga deh. Sekarang emang lagi gak butuh, Tapi entar pasti ada pemotertan untuk fashion cowok dan kemungkinan couple juga ada." Ucap Davin bicara pada Tian yang sedang mengatur fokus kamera.

"Kita bahkan belum dapat bayaran, gimana mau nyari model baru? Untuk model cowok sementara lo kan bisa, gue juga gak keberatan kok." Sahut Tian, mendengar hal itu Dave yang tadinya menolak keras untuk bergabung langsung berdiri dan nengampiri Tian juga Davin.

"Gue yang bakal jadi model cowoknya. Kalian gak perlu bayar mahal yang penting lancar." Ucapnya membuang muka tetap berusaha menjaga image..

"Lo bilang gak minat ikutan begini. Ngapain lo langsung mengajukan diri dengan suka hati?" Tanya Davin mulai menyelidik.

"Ya......ya gu...e cuma sekedar ngebantu. Daripada lo ngelurin duit lo lagi ngebayar orang lain yang gajinya mahal mending lo bayar gue. Terus kapan lagi coba lo bisa kerjasama, sama pembalap terkenal kek gue." Sahut Dave bangga sambil menaikan alisnya.

"Boleh juga sih usul Dave, lagian lebih gampang untuk kita kalo kita kerjasama, sama yang udah kita kenal dekat." Sahut Tian, Davin mengangguk menerima saran Tian.

"Oke, lo diterima." Mendengar hal itu Dave sangat merasa senang karena ia tidak harus melihat Zea berpasangan dengan orang lain.

"Tapi awas aja kalo lo ngerepotin kek bocah! Gue gak akan segan-segan pecat lo." Ancam Davin lebih dulu sebelum adiknya berulah. Mendengar hal itu Tian tertawa pelan, Davin tau betul sifat sang adik tersebut.

"Oke, kita bisa mulai sekarang. Ze, udah siap?" Tanya Tian, Zea mengangguk yakin dan pekerjaan pertama yang mereka lakukan berjalan dengan lancar.

***

"Akhirnya selesai juga, untuk merayakan hari pertama bisnis kita. Gimana kalo kita makan diluar." Ajak Tian, Davin dan Zea bersorak menerima tawaran Tian. Hanya satu orang yang memasang wajah datar tanpa eksresi, siapa lagi kalau bukan Dave.

"Lo ikutan gak?" Tanya Davin pada Dave.

"Emang kapan gue bilang enggak huh?" Sahut Dave kesal atas pertanyaan kakaknya.

"Lah kamu diem sendiri." Tambah Zea ikut membela Davin.

"Heh, emangnya aku harus loncat-loncat, teriak-teriak gitu?"

"Dih lebay! Yang suruh loncat dan teriak siapa emang?" Sahut Zea ketus dan judes.

"Tau ah, bodo amat! Ngomong sama tembok sana." Ucap Dave sambil berlalu. Zea langsung memaki pria itu sambil berjalan dalam rangkulan Davin yang tertawa melihat tingkah Zea.

***

Sesampainya disebuah cafe yang menjadi favorit didaerah itu, Mereka langsung memesan makanan sesuai selera masing-masing.

"Abang, Zea pesen yang banyak ya." Ucap Zea memasang wajah imut bagai anak kucing. Senjata andalan yang selalu ia keluarkan saat sedang membujuk seseorang.

"Mulai deh mulai, gimana caranya nolak kalo udah pasang muka begitu?" Jawab Davin melihat kearah Zea.

"Cekrek."

"Aku simpen photonya, manis banget kek anak kucing." Kata Tian sambil melihat hasil photo Zea dikamera miliknya. Hal itu tentu membuat Dave gusar, pria itu langsung mengusap cepat wajah Zea membuat Zea kesal bukan main.

"Bangke tau gak!" Umpat Zea melirik kesal kearah Dave yang sekarang cuek dan malah santai sambil menikmati jus mangga miliknya.

"Kak Dave!" Terdengar suara gadis kecil meneriaki Dave. Mereka berempat langsung melihat kearah sumber suara. Dan seketika wajah Zea berubah masam saat melihat siapa yang berlari kearah meja tempat mereka saat ini.

"Cin....ta." Sapa Dave yang mulai gelisah. Pria itu sangat tidak menyukai sifat centil Cinta terlebih semua sifat itu ditujukan pada Dave.

"Cinta sama siapa kesini?" Tanya Davin tersenyum, sedangkan Cinta sudah duduk manis disamping Dave membuat Zea makin merasa meradang didalam sana.

"Ini kan cafe mommy, Kak Davin gak tau?" Sahut Cinta memamerkan senyum manisnya. Mendengar hal itu Dave dan Zea sama-sama kaget sedangkan Tian juga Davin bersikap biasa dan santai.

"Kok kalian gak kaget?" Tanya Dave.

"Ngapain kaget? Om Ken dan tante Vanny kan di Aussie dulu juga punya cafe yang besar. Jadi gak heran kalo cafe ini punya mereka." Sahut Davin santai.

"Kak Davin cerdas deh." Puji Cinta tersenyum imut.

"Nih bocah maksudnya apa coba ngomong gitu? Dia ngatain gue be*o apa gimana?" Celetuk Zea dalam hati.

"Ummmm bang Davin, aku gak jadi pesen makanan yang banyak, mendadak kenyang habis minum jus." Kata Zea hambar.

"Kak Zea, makanan disini enak-enak lho. Kakak harus coba semua menu, Kalian semua juga harus coba. Khusus hari ini untuk kakak-kakak, semua makanan geratis." Ucap Cinta antusias.

"Dia kira lambung gue terbuat dari karet apa? Terus bisa nampung semua makanan yang ada disini?" Hati Zea terus menerus menggerutu semenjak sosok gadia kecil itu bergabung bersama mereka.

"Mommy." Teriak Cinta sambil melambaikan tangan ke arah Vanny. Vanny tersenyum sambil berjalan menghampiri meja anak-anak itu berkumpul.

"Kalian disini?" Tanya Vanny tersenyum ramah.

"Iya tante, kita beneran gak tau deh kalo cafe ini punya tante dan om Ken." Sahut Davin tidak kalah ramah seperti biasanya.

"Tapi orangtua kalian tau kok. Bahkan sering meeting disini."

"Wah, harus protes nih entar. Masa gak ngasih tau anak-anaknya kalo cafe sekeren dan sebagus ini punya om Ken dan tante Vanny." Mendengar hal itu Vanny tertawa.

"Kalo gitu kapanpun kalian mau makan atau ngumpul kalian boleh datang kemari. Dan satu lagi GERATIS untuk kalian selamanya." Mendengar hal tersebut, ketiga anak itu bersorak ramai. Tidak terkecuali Dave yang malah merasa risih karena itu akan membuatnya lebih sering bertemu dengan Cinta.

"Kak Dave disini banyak menu seafood lho. Mommy minta pelayan buat masakin seafood terenak buat kak Dave ya." Rengek Cinta sangat manja pad ibunya. Vanny tersenyum dan mengangguk menuruti kemauan anak semata wayangnya tersebut.

"Gue juga dulu pernah kecil, tapi gak manja kek dia. Dih, asli bikin eneg nih bocah." Ucap hati Zea kembali yang sejak tadi mempengaruhi pikirannya.

"Wah, Tian bukannya juga suka seafood? Tian suka udang kan? Tante disini ada udang gak? Kalo ada Zea dan Tian mau dong." Ucap Zea tersenyum pada Vanny. Mendengar hal itu, tentu Dave langsung terpengaruh dan terpancing.

"Ada dong sayang, bentar ya tanye ngasih tau kokiny." Sahut Vanny tersenyum sambil mengelus lembut pipi Zea.

"Tante, yang banyak ya. Dave sama Cinta mau makan siang bareng." Balas Dave membuat mata Zea terbuka lebar.

"Tante tolong pikirkan nasib Davin. Entah kenapa Davin merasa terkucilkan, tersisihkan, dan terzholimi oleh makanan yang mereka pesan." Ucap Davin yang sangat alergi dengan makanan laut.

"Untuk Davin tante udah siapin menu spesial. Ditunggu sebentar ya." Vanny tersenyum lalu pergi dari sana.

"Kak Dave, boleh gak Cinta photo bareng sama kak Dave? Cinta mau pamerin keteman-teman Cinta disekolah." Ucap Cinta memeluk lengan Dave dengan manja membuat Zea berkali-kali meneguk minumannya.

"Bo.....boleh." Ucap Dave sedikit ragu, tapi disatu sisi ia sengaja melakukan hal tersebut agar Zea melihat.

"Kalo kamu mau mau hasilnya lebih bagus, pake kamera kakak aja." Kata Tian menawari Cinta.

"Bangke nih udang! Ngapain pake acara nawarin gitu sih? Dia kira gue seneng banget gitu bagi photo sama orang. Si*lan!" Umpat Dave dalam hati menyikapi tawaran Tian.

"Wah, boleh kak. Kak Tian yang photoin ya." Tian tersenyum lalu meraih kamera yang ada diatas meja tersebut dan mulai mengambil photo. Melihat Cinta yang berpose sangat menempel dengan Dave, Zea langsung berdiri dari tempat duduknya.

"Ze, mau kemana?" Tanya Davin

"Toilet, mules." Sahut Zea singkat dan cuek tanpa rasa malu. Dave yang sadar dengan sikap ketus Zea tersenyum dari sudut bibirnya. Ia bahagia, bisa membuat gadis itu merasa cemburu.

Bersambung

Terpopuler

Comments

anonim

anonim

ini Dave dan Zea sama2 suka tapi pd tinggiin gengsinya

2024-07-18

0

Esih Dede

Esih Dede

nyimak

2021-03-14

0

Fhita Iftha

Fhita Iftha

cepat star dong ego nya si cemburu terus akhirnya Zea dan Dave kapan jdiannya Thor penasaran ne😂

2020-11-07

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!